EFESUS 2 : 4 - 10
Bapak, Ibu, Saudara yang mengasihi
dan di kasihi TUHAN YESUS
Terpujilah ALLAH kita
yang telah mengasihi kita sekalian
ALLAH yang penuh rahmat dan berkat karunia
IA yang telah mencurahkan berkat kasih sayangNYA
yang tidak terhingga dan
tidak membutuhkan perjuangan bagi kita
di dalam mendapatkan berkat-berkat kesempurnaan
di dalam hidup yang kekal dan selama-lamanya
Bapak, Ibu, Saudara yang terkasih
Seumpama
kita ini diperumpamakan
dengan kisah seorang ibu
yang sudah renta dan
lanjut usianya
tepatnya ia disebut seorang nenek tua ….
yang tengah berjualan
di sebuah pasar tradisional yang kumuh ,
becek,
kotor dan
bau
Dia duduk dengan setia
di atas tikar
ia menawarkan barang dagangannya epada setiap orang
demi sesuap nasi
tanpa menghiraukan keadaan
di mana ia sedang berada dan
haripun semakin panas
sebab siang sudah datang
terik matahari tidak menghalangi tekadnya
demi sesuap nasi
dengan peluh yang menetes ….
keringat itu
menandakan juga ……..
bahwa ia sudah letih tetapi
ia tidak hiraukan
Bapak, Ibu, Saudara
Seumpama kita
seperti gambaran itu
tidak ada salahnya …
kita kita juga berjerih payah
bekerja keras
membanting tulang
demi kelangsungan hidup ini
Bapak, Ibu, Saudara
Seandainya kita bayangkan …..
kehidupan ini ada
karena tuntutan dari keinginan
untuk mencukupi kebutuhan hidup
betapa dahsyatnya seseorang
ia sudah berjuang
demi kehidupan ini
keluargapun rela ditinggalkan
untuk sementara waktu
beberapa waktu ia tinggalkan
karena tuntutan dari pekerjaan
yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu
siang malam ia terus bekerja keras
Bapak, Ibu, Saudara yang terkasih
Seperti itukah
kenyataan hidup ini
dengan perjuangan yang keras dan
semuanya akan didapat ?
Bapak, Ibu, Saudara yang terkasih
di dalam TUHAN YESUS
Semuanya ada dan
diadakan
untuk mencukupi segala kebutuhan
selama kita tinggal dan hidup di dunia ini
Bila kita renungkan lebih dalam dan
mendalam lagi
pastilah kita memahami …
bahwasannya kehidupan jasmani ini
akan berakhir ….
ketika kita dipanggil pulang atau meninggal
Kematian itu akan menjemput kita
dan mengakhiri segala sesuatu
yang seharusnya kita pahami secara sungguh-sungguh :
Tidak ada yang terbawa
di saatnya kita pulang, atau mati
Kehidupan ini berakhir
dengan kerja keras kita
dengan kegigihan kita
di dalam berjuang untuk mempertahankan hidup
Bapak, Ibu, dan Saudara
Seandainya
kita tidak mengenal KRISTUS
TUHAN YESUS yang sangat mengasihi kita
Apakah kehidupan ini akan berakhir sampai di situ ?
Kematian yang kekal
yang menantikan kita
yang tidak memberikan suatu pengharapan akan jerih payah kita
selama bekerja di dunia ini,
betapa kita sudah bekerja keras
membanting tulang
tetapi berakhir sampai di situ !
Bapak, Ibu, Saudara yang terkasih
Seperti pemahaman yang sama
dimiliki oleh orang-orang dunia ini :
Kehidupan itu
harus diisi dengan perjuangan yang keras
untuk mendapatkan hasil yang maksimal
Tetapi orang-orang dunia ini
kurang memahami
betapa kehidupan ini
ada kekekalannya,
tidak berakhir sampai kita meninggal
tetapi ada kelanjutannya
kehidupan yang kekal
yang sama dengan kematian yang kekal,
dan selama-lamanya
Kehidupan yang kekal itu
kita pahami dan
telah kita imani bersama
di dalam pengenalan kita
akan JURU SELAMAT
PENEBUS DOSA dan
SANG HAKIM
yang menentukan bagi kita
dimana kita
seharusnya berada
saat kita nanti mengakhirti kehidupan di dunia ini
Di kekekalankah atau di kefanaan ?
Yang selama-lamanyakah ?
atau di keadaan yang sementara ?
Yang selamanyakah kita hidup ?
atau selamanyakah kita akan mati ?
Kekekalan itu ada
ketika kita memahami
akan kasih karunia ALLAH di dalam kehidupan ini
Banyak orang yang melalaikan hidup
yang sesungguhnya
yang pasti
akan dialaminya
setelah kehidupan di dunia ini
Setelah batas kematian itu ada
dan terjadi di dalam hidupnya
Banyak kalangan memahami
itu adalah sesuatu rahasia
yang belum terungkap dan yang pasti akan terjadi
Beberapa agama dan kepercayaan memahaminya
tetapi usaha keras ……
untuk mendapatkan kehidupan yang kekal itu
dengan banyak cara :
seperti yang mereka pahami
asalkan kita melakukan kebajikan-kebajikan dan
kebaikan-kebaikan selama hidup di dunia ini
itu adalah modal untuk meraih kehidupan yang lebih baik lagi
setelah kematian menjemput
Tetapi ada pula yang memahami :
hanya dengan mengandalkan dan
melakukan semua syariat dan ajaran agama
ia akan memiliki modal
dan tabungan menumpuk
yang akan berguna bagi hidupnya kelak
setelah meninggal dunia
Pahala dan upah
jerih payahnya
selama di dunia ini …
Adalah karena kebaikan,
kebajikan atau
ketaatan dan ketaatan
di dalam menjalani syareat dan ajaran agama
Itu semua akan membantu menemukkan
dan mendapatan kehidupan yang kekal itu …….
Bapak, Ibu, Saudara yang terkasih
Sumber kehidupan kita adalah ALLAH
Yang telah menciptakan kehidupan ini
di dalam KRISTUS TUHAN; YESUS
kita telah diciptakan dan
telah diperbaharui
menjadi ciptaan yang baru
yang lama sudah lenyap
yang baru ada di dalam KRISTUS TUHAN
di dalam YESUS
yang menjadi penyelamat kehidupan kita masing-masing
Bapak, Ibu, Saudara yang terkasih
Satu hal yang berbeda
dengan ajaran di dunia ini :
bila orang-orang dunia berusaha menyeimbangkan kehidupan duniawi ini
dan dengan berbagai cara
untuk mempersiapkan diri demi masa depannya kelak
Tetapi orang-orang dunia ini
juga sering kali lebih mengutamakan dan
lebih tepatnya disebut …..
sangat mudah lupa akan masa depannya
karena di dalam praktek kehidupannya
mereka lebih mengutamakan dan
mementingkan kehidupan saat ini saja
Apakah kita juga demikian ?
Bapak, Ibu, dan Saudara
Sepertinya …….
Bagi kita tidaklah sulit
untuk melakukan persiapan-persiapan
menjelang atau menghadapi masa depan itu
Mempersiapkan masa depan itu
tidaklah sesulit kita memperjuangkan hidup sekarang ini
ALKITAB yang menjadi sumber pengenalan kita
akan TUHAN YESUS dan
ALLAH PRIBADI yang telah menjadi FIRMAN YANG HIDUP
Secara jelas di ayat 8 menyatakan ……..
Sebab karena kasih karunia
kamu diselamatkan oleh iman;
itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian ALLAH
Alkitab menjelaskan kepada kita
bahwa hidup yang kekal itu
tidak diperoleh hanya karena perjuangan dan kerja keras,
karena harganya –
harga dari sebuah …kehidupan yang kekal itu
sangat terlalu mahal dan
tidak mungkin terbeli dan kita beli.
Maka dari pada itu
iman percaya kita
mengamini dan
membenarkan
bahwa ALLAHlah
yang berinisiatif atau
mengambil sikap
untuk memberikan hidup yang kekal itu
secara Cuma-Cuma kepada manusia.
Cuma-Cuma
bukan berarti
gratisan,
obralan atau
murahan
tetapi Cuma-cuma itu berarti ….
hanya oleh ALLAH kepada manusia
telah diberikan kehidupan yang kekal itu,
hanya karena kekayaan rahmat ALLAH saja