Sabtu, 25 November 2017

PENGHAKIMAN ALLAH (Renungan Siang)

Rensi, Jumat 24 November 2017
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini dengan tema:
"PENGHAKIMAN ALLAH"
Siapa yang mempercayakan hidupnya kepada Allah, dialah pribadi yang mengagungkan kuasa dan kemuliaan Allah dan dia adalah pribadi yang mempercayai akan kekuasaan pemerintahan maupun penghakiman Allah.
Saudara... Umat manusia mengakui dan percaya adanya kuasa ilahi dan kuasa yang memerintah bumi dan seisinya yaitu Pemerintahan Allah yang bebas dari campur tangan manusia sebab Allah yang maha segalanya.
Demikian pula Allah akan menjalankan penghakiman atas manusia dan dunia ini, sebagaimana firmannya di
Mazmur 9:8 (TB) Tetapi TUHAN bersemayam untuk selama-lamanya, takhta-Nya didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman.
Inilah otoritas kuasa Allah dalam memerintah dan mengadili atau menghakimi semua ciptaanNya.
Allah yang mendirikan tahtaNya. Demikian pula Allah yang menciptakan bumi dan segala isinya. Allah yang mengatur- memerintah dan menguasainya. Di sinilah Allah yang memulai dan yang akan mengakhiri.
(Ingat perkataan- Firman Allah tentang Allah adalah Alfa dan Omega). Bapa- Putra- dan Roh Kudus yang mengawali pemerintahan, kuasa dan yang akan mengakhiri pemerintahan dan kuasaNYA di bumi dengan pemerintahan dan kuasa yang baru di Surga.
Pemerintahan Allah itu kekal untuk selamanya, perlu diketahui tidak semua manusia bisa masuk ke dalam kerajaan Allah yang kekal, karena itu berusahalah untuk bisa masuk kedalam KerajaanNya yang kudus dengan terus berjuang hidup kudus menurut kehendak Allah, sadar Allah sudah menunggu kesungguhan dan ketulusan hidupmu.
Saudara.... Manusia itu sering bingung dan ragu-ragu, benarkah IA- Yesus itu Allah sendiri yang datang dari Surga untuk memerintah atau menjukkan kuasanya dan yang akan menghakim- adili manusia ciptaanNYA.
Seperti Yohanes Pembaptis mengutus 2 murid- pengikutnya. Yohanes Pembaptis mengutus muridnya untuk bertanya kepada Tuhan Yesus..
Lukas 7:19 (TB) ia memanggil dua orang dari antaranya dan menyuruh mereka bertanya kepada Tuhan: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?"
Yohanes Pembaptis menanyakan karena meragukan. 'Apakah Yesus ini adalah utusan Allah ?'
'sebab Yohanes merasa untuk membuka tali kasutnyapun ia tidak layak'
Bagaimana dengan kita yang sudah menyatakan yakin dan percaya bahwa di dalam Yesus ada keselamatan- ada kasih karunia Allah.
Di dalam Yesus ada kuasa pemerintahan Allah. Dan Yesus adalah Allah yang akan menghakimi kita bahkan mengadili setiap manusia yang pernah hidup di dunia ini.
Sebab setiap manusia akan mati untuk dihakimi dan berbahagialah bagi mereka yang percaya Yesus sebab mereka akan beroleh keselamatan.
Kisah Para Rasul 15:11-14 (TB)
11 Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."
12 Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceriterakan segala tanda dan mujizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa-bangsa lain.
13 Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus: "Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku:
14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.
Diceritakanlah oleh murid Yohanes Pembaptis tentang siapa sebenarnya Yesus setelah mereka temui.
Para muridpun berani bercerita- bersaksi tentang siapa Yesus itu. Paulus. Barnabas. Yakobus. Simon. Bahkan diri kitapun pada saatnya akan berani menyatakan- menyaksikan tentang siapa Yesus yang datang akan mengadili- menghakimi.
Sebab Yesus sudah memerintah dan meraja di dalam hidup kita yang percaya akan segala kuasa pemerintahan Allah di dalam hidup kita masing-masing.
Dengan Firman Allah kita akan semakin disempurnakan mulai hari ini- siang ini sebab firman Tuhan itu menyegarkan jiwa.
Mazmur 19:8 (TB) Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.
Saudara.... Mari kita cari hikmat dan pengalaman hidup bersama Allah. Sebab Allah sendiri yang akan menghakimi hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Amin
PD GIDEON SUWARU
Turiman Tr







Regi (Renungan Pagi), Rabu 29 November 2017
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan kita pagi hari ini dengan tema:
"KOMPROMI DENGAN DOSA..?"
Dasar firmannya:
Ulangan 20:16-17 (TB)
16 Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apa pun yang bernafas,
17 melainkan kautumpas sama sekali, yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu,
Ketika membaca Firman ini, ada pertanyaan yang mengganggu pikiran saya, bahwa, bagaimana mungkin Allah yang Maha Kasih memberikan perintah untuk membunuh manusia secara besar-besaran. Allah memerintahkan pemusnahan total, entahlah itu laki-laki, perempuan, tua muda, sampai kepada hewan ternaknya. Allah juga memerintahkan bangsa Israel menghabisi bangsa-bangsa yang ada di sekeliling mereka.
Sampai kepada jaman Yosua pun, Allah tetap mengulang perintah yang sama, dan Yosua melakukannya dengan tuntas, bahkan sampai pada jaman Hakim-hakim.
Tetapi.., apakah orang Israel 'taat' pada perintah itu?
Dengan berbagai alasan, mereka melakukan "pembiaran" terhadap bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan apa yang terjadi..? Bangsa Israel terkontaminasi, dan mulai mengikuti cara hidup bangsa-bangsa itu dengan menyembah dewa-dewa mereka.
Hakim-hakim 1:28 (TB) Setelah orang Israel menjadi kuat, mereka membuat orang Kanaan itu menjadi orang rodi dan tidak menghalau mereka sama sekali.
Bahasa sekarang yang pas untuk menggambarkan keadaan bangsa Israel waktu itu adalah "kompromi".
Kompromi dengan dosa..!
Jaman Musa, Yosua dan para Hakim, menggambarkan situasi dimana Allah menghendaki supaya orang-orang pilihanNya menjauh dari kebiasaan-kebiasaan berdosa. Karena faktanya, seseorang akan mudah terpengaruh sesuatu yang buruk daripada sesuatu yang baik.
1 Korintus 15:33 (TB)
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Saudara terkasih, Allah menghendaki hidup kita benar-benar terpisah dari hal-hal yang buruk, "pembinasaan" terhadap hidup lama, kebiasaan lama yang merugikan, karena hal-hal itu hanya akan membawa kita kepada kerugian rohani. Ingatlah Salomo.., orang pilihan yang dikaruniai luar biasa, hancur karena berkompromi dengan kebiasaan istri-istrinya yang menyembah berhala asing..
1 Raja-raja 11:4 (TB) Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
Mari saudaraku, perlahan namun pasti, "membinasakan" hal-hal berdosa, tidak berkompromi lagi dengan "berhala-berhala asing".
RohKudus pasti akan menolong bila niat untuk mematikan hal-hal berdosa itu kita miliki dengan kuat.
Kolose 3:5 (TB)
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
Selamat pagi, selamat beraktifitas, terus bersemangat.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
PD AUTOPIA Malang
Hasanny Santoso




Regi (Renungan Pagi), Jumat 1 Desember 2017
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan hari ini bertemakan:
"MELAYANI ADALAH MEMULIAKAN TUHAN"
Firman yang menjadi dasar dari:
Roma 14:9 (TB) Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.
Saudaraku terkasih dalam Kristus, firman Tuhan di atas mengingatkan kita akan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya ke dunia ini sebagai Hakim Agung bagi semua umat manusia, tanpa kecuali.
Hidup kita di dunia ini sebenarnya adalah hidup dalam masa penantian, bagi umat pilihan Kristus untuk kembali ke tempat asal kita yaitu surga,karena kita dikaruniai kewargaan surgawi bukan duniawi.
Filipi 3:20 (TB) Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
Dalam masa penantian ini hendaknya kita hidup wajib seperti Kristus didunia yang dengan sepenuhnya melayani semua manusia, agar mereka beroleh keselamatan jiwa, sebagaimana yang Bapa kehendaki.
Yohanes 4:34 (TB) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Nah saudara-saudara,kita sendiri bagaimana? Apakah kita sudah bekerja seperti Tuhan Yesus, yang sampai akhir hayatNya bekerja melakukan kehendak BapaNya?
Ataukah kita duduk manis, tidak ada usaha, tinggal diam hanya untuk menikmati berkat dan rahmat-Nya bagi diri kita sendiri?
Tidakkah kita tergerak hati untuk melayani-Nya melalui pelayanan kasih kepada orang-orang lain sesama kita terutama mereka yang lemah, baik jasmani maupun rohaninya. Kalau itu yang kita lakukan maka sebenarnya kita seperti
Matius 25:45-46 (TB)
45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."
Karena itu hendaklah kita bergegas penuh semangat disertai ketulusan hati untuk melayani sesama kita.
Ingatlah akan firman Tuhan:
Amsal 19:17 (TB) Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.
Tuhan Yesus sudah berkorban dan rela mati untuk kita, pantaskah jika kita tidak mau atau pelit melayani dan melakukan yang terbaik bagi-Nya seumur hidup kita?
Silahkan renungkan firman Tuhan ini:
Yakobus 4:17 (TB) Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
Mari saat-saat penantian ini tidak kita sia-siakan,tetapi kita isi dengan berjuang untuk melayani sesama manusia,seperti Yesus telah melakukannya dengan sempurna.
Tuhan Yesus memberkati niat baik kita semua demi kemuliaan-Nya. Amin
PD Autopia Malang 
Susi Indung







Regi (Renungan Pagi), Sabtu 2 Desember 2017
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan pagi hari ini dengan tema:
"MENELADANI TOKOH RUT"
Dasar Firman:
Rut 1:16-17 (TB)
16 Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
17 di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
Saudaraku kekasih Tuhan Yesus,
Rut adalah sosok wanita yg banyak mengalami penderitaan dalam kehidupannya. Betapa tidak? Karena di usianya yang belum relatif tua ia harus hidup menjanda (suami telah tiada). Ia menjalani hidup dan menatap masa depan suram bersama mertuanya yang juga berstatus janda. Rut tak dapat berharap banyak dari mertuanya yang telah relatif tua itu.
Dalam kondisi seperti itu ia diperhadapkan pada pilihan yang tidak mudah. Di satu sisi ia di desak Naomi, mertuanya untuk kembali kepada keluarganya, karena sudah tak ada lagi sesuatu yang patut diharapkan darinya. Di sisi lain hati nurani Rut bersuara jelas: aku harus tetap setia dan tak boleh memisahkannya apapun yang terjadi.
Orpa iparnya telah memutuskan untuk berpisah dengan Naomi ,pulang pada sanak saudaranya.
Secara logika bukankah hal ini merupakan keputusan yang tepat?
Namun tidak demikian halnya dengan Rut. Hati nuraninya mampu melihat dengan jelas bahwa dalam sosok Naomi ada KEBENARAN, ada KEHIDUPAN; sedang Orpa tak mampu melihat hal ini. Oleh karena itulah Rut telah berketetapan hati untuk tetap SETIA mengikutnya, karena baginya setia berarti menerima KEBENARAN dan KEHIDUPAN.
Sadaraku kekasih Tuhan Yesus,
Kesetiaan Rut yang sangat luar biasa ini membuahkan hasil yang luar biasa pula. Bersama Naomi menuju Betlehem negeri baru itu, ia mengenal Allahnya Naomi, secara jasmani diperisteri seorang umat Allah yang berada atau kaya raya; bahkan keturunannya melahirkan Daud, Raja besar di Israel dan dari keturunannya pula pada gilirannya melahirkan Sang Mesias. Ini adalah rancangan besar Allah yang dijatuhkan pada orang sederhana karena KESETIAANNYA.
Saudaraku kekasih Tuhan Yesus,
Adakah kesetiaan Rut kepada Naomi juga mendorong kita berketetapan hati untuk SETIA kepada Tuhan Yesus dalam keadaan apapun?
MENGASIHINYA lebih dari yang lainnya?
Firman Allah mengingatkan:
Filipi 3:7-8 (TB)
7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Dan ingatlah sejauh mana sebenarnya kasih kita kepada Tuhan Yesus dibanding dengan orang-orang yang kita cintai?
Matius 10:37 (TB) Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
Saudaraku kekasih Tuhan Yesus,
Orpa telah memilih kembali kepada sanak saudaranya (gambaran hidup lama), sedangkan Rut berketetapan hati setia mengikut Naomi ke negeri baru.
Bagaimanakah dengan kita?
Apakah dalam mengikut Tuhan Yesus kita masih seperti Orpa atau Rut ? Mari kita tanyakan dalam hati kita, mohonlah terang Roh Kudus, agar kita dimampukan melihat bagaimana kita mengikut Tuhan Yesus.
Amin.

PD AUTOPIA MALANG
Dwi Cahyono

Kamis, 23 November 2017

Raker Komisi MD Malang 1













Di Jemaat Sumber Pucung
Komperlitbang





























Di Jemaat Sukun









Di Jemaat Kepanjen
Komisi Pembinaan Kesaksian

















Di Jemaat Gadang