Jumat, 27 Juni 2014

Kesabaran dibutuhkan oleh anak-anak ALLAH



Autopia, Sabtu : 14 Juni 2014




RENUNGAN :
Menyanyi : Kidung Jemaat 459

MAZMUR 145 : 8 – 14
8) TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar
     kasih setia-NYA.
9) TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat
     terhadap segala yang dijadikan-NYA.
10) Segala yang KAUjadikan itu akan bersyukur kepada-MU, ya
       TUHAN, dan orang-orang yang KAUkasihi akan memuji
       ENGKAU.
11) Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-MU, dan
       akan membicarakan keperkasaan-MU,
12) untuk memberitahukan keperkasaan-MU kepada anak-anak   
       manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-MU.
13) Kerajaan-MU ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-
       MU tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam
       segala perkataan-NYA dan penuh kasih setia dalam segala
       perbuatan-NYA.
14) TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan
       penegak bagi semua orang yang tertunduk.

.> Manusia sebagai ciptaan ( Ayat 8 – 9 ) diharapkan ?
Dapat akui TUHAN YESUS maha pengasih, penyayang dan sabar !. (=Sifat ALLAH)
.> Kita tidak mengasihi < --- ALLAH kasih …
Kita tidak sayang < --- ALLAH sayang
Kita belum sabar < --- ALLAH sabar
.> Kita diharapkan segambar terhadap sesama dan terhadap ALLAH
.> MATIUS 5 : 45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak BAPAmu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
ALLAH kasih tidak membeda-bedakan; Kita ban cinde ban oyot --- > kita pilih kasih kepada anak;ALLAH tidak lihatkita jahat atau benar, baik atau tidak baik, taat atau tidak taat

PAKARYAN ROH :
Tentrem Rahayu saka ALLAH SANG RAMA GUSTI YESUS SANG PUTRA lan SANG ROH SUCI, Padha tampanana

Arahkan kepada TUHAN YESUS !
Jaman sekarang --- > carai manusia sabar, sulit !
manusia punya masalah inginnya cepat selesai (instan); Kepingin sesuatu ingin cepat keturutan- terkabul, tidak mau menunggu dengan sabar. Kalau macet jalan ?
Kesabaran dibutuhkan oleh anak-anak ALLAH

MAZMUR 145 : 8 – 9
8) TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar
     kasih setia-NYA.
9) TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat
     terhadap segala yang dijadikan-NYA.

Yen INGSUN ora sabar terhadap tingkah laku manusia ?
Nuh diberi kesabaran 120 tahun (pembuatan bahtera) sambil menanti manusia bertobat tetapi manusia tambah rusak, tambah ndableg- keras kepala, tambah ndendeng- keras hati

AMSAL 14 : 29
Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.

Orang sabar lebih bijak- berpikir panjang- bisa menimbang
Orang jahat --- > bodoh, ditunjukan- dinampakan tidak dapat kendalikan diri; Orang jahat pandai- pintar jadi bodoh
Ayat 30
Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.

Hati tenang (=hati sabar) segarkan tubuh, bisa kendalikan tubuh, emosi tidak kemlungsung (=pikiran positif, tidak berpikiran jelek)
Iri hati, busukan tulang dan sakit (Iri hati dipelihara, tidak senang, hidup ngenes- merana, pikiran tidak jernih

Iri hati ?
Kondisi manusia tidak benar, tidak sabar

Menyanyi : Sing sabar lan mantep
Sing sabar mlebu swarga

Sebagai manusia yang dipilih- dikasihi harus sabar (gunakan kesabaran, kelembutan, kemurah-hatian)
KOLOSE 3 : 12 – 13
12) Karena itu, sebagai orang-orang pilihan ALLAH yang dikuduskan dan dikasihi-NYA, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti TUHAN telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

.> Rumangsa wis- merasa sudah dipilih ALLAH ?. Wis bisa nglakoni belas kasihan ?- Sudah bisa melakukan belas kasih ?. Belum !, Kapan akan melakukan ?.
Tidak mengapa meskipun sedikit tapi sudah melakukan : Nglakoni- melakukan kemurahan ?. suka menolong ?. Belum juga ?
Kelemahlembutan ?. Yen ana perlune- kalau ada maksud hati, lemah lembut !
Kesabaran !

Harus dilakukan karena sudah dipilih ALLAH. Sabar seorang kepada yang lain, tidak dendam (Ayat 13)

Dalam tuntunan TUHAN YESUS tidak dendam !
.> Meskipun orang itu njarag- mencari maslah terus, ampuni 70 X 7- tidak terbatas --- > seperti ALLAH mengampuni kita tidak terbatas.
.> Waktu diberikan ALLAH untuk pertobatan ?! --- > tidak ada dendam
Ayat 13 Seperti TUHAN mengampuni !
Manusia ampuni sesamanya === > BAPA ampuni kamu; Bila tidak ampuni === > BAPA tidak ampuni
MATIUS 6 : 14 – 15
14) Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, BAPAmu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
15) Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, BAPAmu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."

Seperti Doa BAPA KAMI !. Sudah dilakukan ?!.
Harus berusaha dijalankan- dilakukan Firman itu (sulit memang) untuk melawan diri sendiri
.> Mudah diucapkan, sulit dijalankan karena njangget- membekas sulit dihilangkan !.
.> Ingat YOHANES 9 : 31
Kita tahu, bahwa ALLAH tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-NYA.

Pengertiannya jangan sepenggal- sepotong: Apakah kebahagiaan orang benar dan kebahagiaan orang jahat itu ALLAH ciptakan sama --- > Ada bedanya
.> Matahari diberikan  sinarnya kepada si A, yang lain tidak diberi ?!. Dari sini dipahami tentang Kasih ALLAH secara umum dan Kasih ALLAH
.> Tanggung jawab ALLAH kepada umat ciptaanNYA yang membedakan manusia fisik --- > ditempatkan “lincing”- di ujung bila jatuh hancur. Maka harus ada beda ?!.

Jangan balas kejahatan ….
ROMA 12 : 17
Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!

Wajib : Kabarkan- beritakan Injil Firman ALLAH. (Lakukan !)

I KORINTUS 9 : 16
Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.

.> Kabar kesukaan adalah Firman
.> Harus dilakukan tidak pembalasan --- > Orang akan menilai : Cocok sebagai surat KRISTUS karena berbau harum

ROMA 12 : 18
Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!

ALLAH kehendaki : Hidup berdamai dengan semua orang (pandai- bodoh, baik- jahat, kaya- miskin)
.> Hidup damai itu dari diri sendiri
Ingin : orang lain lakukan--- > kamu tidak; minta diajeni- dihormati --- > sira- kamu ngguyu, kamu mendelik- melotot

I KORINTUS 6 : 11
Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?

Untuk selalu hidup dalam kasih, dalam kesabaran, dalam kelemahlembutan --- > semuanya ini diulang-ulang di Alkitab supaya manusia ingat dan melakukan --- > harus ada beda : Orang yang tidak beribadah dengan orang yang beribadah

YAKOBUS 3 : 13
Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.

Oleh hikmat dan kelemahlembutan manusia di tuntun ke kebaikan tidak hidup menuruti daging
Mengapa begitu ?. Bila seluruh dunia hancur
2 KORINTUS 3 : 11 – 12
11) Sebab, jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai kemuliaan.
12) Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian,

Yaitu kamu yang menantikanmempercepat hari kedatangan …. Langit dan unsur dunia akan hancur oleh api (unsur dunia itu Siapa ? -- > Ya kita)

Menanti dengan taat, apinya tidak mempan- tidak membakar
Menanti sambil berusaha, ada tindakan- upaya karena sudah kudus (api tidak mau. Ingat SMA- Sadrak, Mesak, Abednego); Karena tidak bercacat, hidup benar, kudus; ALLAH di dalam dirinya- ALLAH tinggal di dalam dirinya.

Cerita : Dihembuskan angin tidak membakar --- > tidak untuk SMA (Sadrak, Mesak, Abednego), tapi Ibrahim di uji masalah anak : Bahwa ALLAH sanggup melakukan segala perkara ! --- > Setelah diberi, persembahkan anaknya ! ( Ini masalah Iman). Iskak atau Ismail ?!

Setelah dilakukan : ALLAH tahu Abraham taat kepadaNYA, sudah disiapkan korban !
Beda kita dengan Abraham : Beda Imannya
.> Api tidak membakar !
.> Jaman itu orang-orang menyembah berhala !. Masak INGSUN negakake- Apa AKU membiarkan terjadi
.> Kemalangan orang benar banyak tetapi ALLAH …..
2 PETRUS 3 : 11
Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup

Ayat 15 Anggaplah kesabaran TUHAN kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
Anggaplah kesabaran ALLAH kita …
.> Kesabaran ALLAH member waktu untuk bertobat, beroleh keselamatan --- > Ini tujuan, dengan waktu yang ada kita bergaul dengan TUHAN YESUS
Lagu No. 115 : Selamatkan waktumu
                Slamatkanlah waktumu, detik-detik di didalam hidupmu,
            Waktu-waktu ini waktu yang jahat sungguh-sungguh jahat
            Jelmakan YESUS hidup, YESUS hidup di dalam hidupmu,
            hidup sbagai RAJA dan TUHANmu, sungguh-sungguh indah    
               



.> Benar, TUHAN … YESUS
Kata-kata : Raja dan TUHAN
TUHAN itu apa ?. Sang Penguasa
Bahwa TUHAN itu panjang sabar, kasih setia terhadap semua orang yang dikasihi
ALLAH membalaskan apa yang mereka lakukan
BILANGAN 14 : 18
TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-NYA berlimpah-limpah, IA mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.

Tetapi tidak sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman (Adil ?!)
Mengampuni ?! (Kesalahan dan pelanggaran)
Artinya …..
.> Bila orang itu hidup tetap bertentangan dengan AKU --- > ALLAH membalaskan kepada keturunan ke-3 sampai ke-4

Firmannya dimana ?
IMAMAT 26 : 21 – 24
21) Jikalau hidupmu tetap bertentangan dengan DAKU dan kamu tidak mau mendengarkan DAKU, maka AKU akan makin menambah hukuman atasmu sampai tujuh kali lipat setimpal dengan dosamu.
22) AKU akan melepaskan kepadamu binatang liar yang akan memunahkan anak-anakmu dan yang akan melenyapkan ternakmu, serta membuat kamu menjadi sedikit, sehingga jalan-jalanmu menjadi sunyi.
23) Jikalau kamu dalam keadaan yang demikianpun tidak mau KUajar, dan hidupmu tetap bertentangan dengan DAKU,
24) maka AKUpun akan bertindak melawan kamu dan AKU sendiri akan menghukum kamu tujuh kali lipat karena dosamu,

Berulang-ulang, diulangi (serius) tidak bertekun hidup dalam dosa --- > hukumannya 7 kali lipat, 3 – 4 keturunan

Kenapa bapa membalas !. Bapa sebagai imam, kepala keluarga
Kitab BILANGAN
.> Ibu selamatkan karena melahirkan --- > kalau hidupnya berkenan; Kalau melahirkan karena ‘begitu’ zinah, tidak ada ikatan perkawinan. Dumeh- Apakah karena melahirkan diberikan jalan --- > bila tidak mau bertobat, ada hukuman


PENGLIHATAN : Sekelompok orang. Terlihat hubungan seorang dengan yang lain dekat sekali tidak dibuat-buat : Guyup, rukun, ramah. Beda dengan kelompok lain; dimana orang-orangnya ingin seperti kelompok ini tetapi tidak bisa.

Kamis, 26 Juni 2014

MEMPERKATAKAN FIRMAN DI WAKTU BADAI MENYERANG

HUT Persekutuan
Siloam, Kamis : 15 Mei 2014

DI WAKTU BADAI MENYERANG
MEMPERKATAKAN FIRMAN

KISAH PARA RASUL 2 : 41 – 47
41) Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri
       dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira  
       tiga ribu jiwa.
42) Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam
       persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk
       memecahkan roti dan berdoa.
43) Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu
       mengadakan banyak mujizat dan tanda.
44) Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu,
       dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
45) dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu
       membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan
       keperluan masing-masing.
46) Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-
       tiap hari dalam Bait ALLAH. Mereka memecahkan roti di
       rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-
       sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
47) sambil memuji ALLAH. Dan mereka disukai semua orang. Dan
       tiap-tiap hari TUHAN menambah jumlah mereka dengan
       orang yang diselamatkan.


.> Perikop menjelang turunnya ROH KUDUS
.> Suasana panas- pertempuran iman orang Kristen : Orang Saduki, Farisi, Imam-   
    imam mengejar, berusaha membunuh, mengancam dengan panas hati   
    terhadap para murid dan TUHAN YESUS --- > badai terus menyerang timbulkan
    chaos; Badai menakutkan mengancam setiap orang.
.> TUHAN YESUS sebagai komandan tahu persis para rasul dan para murid --- >  
    TUHAN YESUS memberi ROH KUDUS untuk menghadapi ancaman. Biar Firman
    tetap disampaikan- kerajaan sorga tetap disampaikan
.> Para murid berintegrasi : Berkumpul, memecah roti- membagi-bagi roti sebagai
    perlambang pengingat hal  Keselamatan KRISTUS- atas keselamatan !
.> Mereka tetap bersatu : Bergilir rumah, memecah firman/ roti – jasmani dan
    rohani --- > Sungguh menguatkan iman
.> Mereka memuji-muji dan gembira memperkatakan Firman dengan intergritas

Semua yang dilakukan di atas adalah Kegiatan 1 sedangkang kegiatan 2 seperti di bawah ini :
.> Berkarya- berusaha melakukan Firman oleh karena mandat/ kuasa --- > Kuasa
    gelap dilenyapkan- disembuhkan; Menolong sesama. Kuat menolong yang
    lemah, Jual harta miliknya (Ayat 44 – 45 )
.> Hasil memperkatakan dan melakukan : Mereka disegani ….  Ketakutan oleh
    tanda-tanda; Mereka disukai banyak orang --- > Ketulusan. Patah semangat
    dihibur; Jumlah mereka bertambah (Ayat 47 ) --- > Banyak orang diselamatkan

Pertanyaan :
.> Panjenengan- Saudara murid TUHAN YESUS ?! (Jawab : Inggih- Ya )
.> Ayo persekutuan ?!. Cuwil-cuwil roti- baca Firman ?! (Jawab : Masih sibuk,
   kendil ngguling- masih sibuk kerja cari uang untuk kebutuhan hidup)

Kalau mengaku murid TUHAN YESUS --- > tantangan-tantangan jaman dulu dan sekarang, sama !
Kita perlu : 1. Integritas, 2. Memperkatakan, 3. Melakukan Firman

Kuasa itu bisa diminta --- > bukan tidak diagem- tidak dipakai- tidak dikaruniai; Diharapkan bekerja, tidak tidur
YOHANES 5 : 17
Tetapi IA berkata kepada mereka: "BAPA-KU bekerja sampai sekarang, maka AKUpun bekerja juga."

… BAPAKU bekerja sampai sekarang maka AKU juga bekerja sampai sekarang  
    (TUHAN YESUS dan ROH KUDUS).
.> Aku murid-muridNYA juga mau bekerja

2 TIMOTIUS 4 : 2
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Beritakan Firman, siap sedia baik atau tidak baik waktunya
.> Persekutuan tidak meden-medeni/ tidak menakut-takuti, tidak sesat.
    Pesekutuan membawa semangat.

Kiranya di Hari Ulang Tahun ke- 45 ini kita bisa seperti murid mula-mula


Rabu, 25 Juni 2014

Sebenarnya menjadi murid YESUS itu tidak enak ?!

Sakjane ora penak dadi muridingSUN ?!
Sebenarnya menjadi murid YESUS itu tidak enak ?!

Kamis, … 2014
Piranti, Saka Guru


Rahayu Sing bisa ngrasakake … Berbahagialah bagi yang bisa merasakan
>> Uripe diseleh ing tengahe srigala, artine ?- hidupnya ditempatkan ditengah-tengah srigala, apa artinya ?
            Srigala = buas, iblis, kuasa jahat, ganas !
Ora cerdik, sira dadi singa- tidak cerdik, kamu jadi singa---- > ganas (dimakan) atau sira- kamu menang karena cerdik, dengan kuasa TUHAN YESUS --- > ikut dengan hati tulus

Pergaulan buruk merusak kebiasaan baik
I KORINTUS 15 : 33
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
>> Yen sira ora nglawan, katut dadi jahat- kalau kamu tidak melawan, kamu hanyut jadi jahat --- > maka dperlukan :
            iwak- ikan laut di laut (ora- tidak asin), kenapa tidak asin ?
            (Urip ngana !- hidup seharusnya begitu karena ikan punya penawarnya --- > sira-
             kamu juga bisa… lawan semua dengan    I m a n

I PETRUS 5 : 9
Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Iblis itu pintar/ cerdik ---- > untuk pikat manusia !
Ingat TUHAN YESUS setelah puasa di padang gurun, digoda : Perut lapar --- > Jual kehormatan (anak muda) untuk tampil. Tawarkan kemewahan dunia : Kebutuhan mata, telinga, kekuasaan dengan berbagai cara

Iblis juga bisa menyamar sebagai malaekat terang dengan membawa perbuatan ajaib
Terjadi sekarang : Bisa disembuhkan (Orang butuh mujijat ?!)

2 TESALONIKA 2 : 9 – 10
9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, Dan Akan disertai rupa-rupa Perbuatan Ajaib, Tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,
10) dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka  tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.

2 KORINTUS 11 : 13 – 15
13) Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul KRISTUS.
14) Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.
15) Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.
Sira- kamu jauh dari ALLAH/ TUHAN YESUS --- > Habis, diemplok- dimakan
>> Mujijat dari mana? --- > tersesat
      Semua harus dilihat dari buahnya, dasarnya dari kuasa apa yang dipakai !
      Orang dalam pergumulan bagaimana supaya cepat selesai !

2 PETRUS 2 : 1
Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat ALLAH, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Juga sudah terjadi --- > ternubuatkan/ sudah digenapi maka mendekatlah kepada ALLAH, maka ia akan lari

YAKOBUS 4 : 7
Karena itu tunduklah kepada ALLAH, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
Kalau kamu bisa mendekat kepada ALLAH, tunduk kepada ALLAH (tidak bisa apa-apa) pasrah kepada TUHAN YESUS
TUHAN YESUS yang melindungi …
Tidak takut pada pembubuh tubuh…. Tidak berkuasa bunuh jiwa

MATIUS 10 : 28
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada DIA yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Urip pasrahna- hidupmu pasrahkan kepada YESUS karena YESUS berkuasa atas hidup dan mati
>> Kuasa jahat tidak akan kuasai rohmu, tubuh tidak apa-apa- tidak menghadap ALLAH, kembali ke tanah

Dasar tidak takut
Lakukanlah pelayananmu : Kabarkan Injil keselamatan
>> Kamu sudah menang --- > “PROSES” (bukan dukun), yang diproses iman !
Pelayan tidak 1 kali berhasil --- > dadi- jadi sombong / congkak --- > diparingi panggawean, sira dadi kuat- diberi pekerjaan, kamu jadi kuat

>> Cerdik seperti ular ?! Ular baik ?!
            >. Ular menyamar ular karena kecerdikan iblis ( bukan, tidak cerdik berbuat jahat)
            >. Kapan waktunya makan, kapan waktunya matok
            >. Pelayan : atas waktu, cerdik untuk melawan kuasa jahat
            >. apa ada manusia diperdaya binatang selain ular !. (Manusia gambar rupa
                ALLAH, diperdayai ular)
            >. Untuk menyikapi kondisi jahat atau tidak jahat butuh kecerdikan; Contoh :
                 - marah didenbgarkan ……. (cerdik)
                 - marah dilawan dengan marah (tidak cerdik)

>> Tulus seperti merpati
> . merpati ada pasangan : setia ( dilepas 500 m tahu betinanya, tidak pernah    
     keliru cari Pasangannnya
>.  Sira setia dengan TUHAN YESUS, jangan selingkuh dengan iblis yang menyamar
      seperti Malaekat
>.  Love bird tidak seperti merpati, bisa salah sasaran

Kasus Yun !
Proses iman kalau Yun dilepaskan, ia katut- hanyut. Bagaimana kuasa jahat bekerja di matamu ( Imanmu belum kuat ). Ingan Iman, biji sawi

MATIUS 10 : 1
YESUS memanggil kedua belas murid-NYA dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.

>> INGSUN wis paring- AKU sudah memberi kuasa untuk sembuhkan kuasa jahat dan menyembuhkan (sira lalekna- kamu lupakan)
1,5 bulan --- > sekarang baru 8 hari. Yen INGSUN ora nganti Yun wis amblas !- Kalau AKU tidak menyertai Yun sudah habis. Tanggal 1,2,3,4,5 --- > 8 (butuh proses). Bayi lahir, terus lari, minta roti ?!

Di Gideon dibentuk ketekunan, tahan uji, punya pengharapan (Kalah dengan Bethesda datang tiap Sabtu/ Kamis). Pada karo- sama dengan dikuatkan imannya supaya INGSUN / AKU tetep manggun ana sira- tetap membangun kamu. Gideon bisa Selasa, Kamis, Sabtu). Terus lakukan ! Apa sing ana ing ati terus lakukan aja kuatir- Apa yang ada di dalam hati terus lakukan jangan kuatir.

Mutiara babi: Sira tugase nabur- tugasmu menabur bukan menumbuhkan (iki tugas INGSUN- ini tugas dari AKU). Teka endi- dari mana bisa berkembang, Kabarkan Injil !. Perumpamaan : Tabur benih

YOHANES 15 : 16
16) Bukan kamu yang memilih AKU, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan AKU telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada BAPA dalam nama-KU, diberikan-NYA kepadamu.
Bukan kamu pilih aku tapi aku pilih kamu
Perintah TUHAN YESUS kita kabarkan INJIL

MATIUS 28 : 19 – 20
19) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-KU dan baptislah mereka dalam nama BAPA dan ANAK dan ROH KUDUS,
20) dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah KUperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, AKU menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Pergi, jumangkah isik ana Gideon- berjalanlah ini masih ada di wilayah Gideon- belum seluruh dunia
Beritakan kabar Injil kesukaan --- > ke seluruh bangsa bukan hanya kepada yang percaya saja ( Di kitab Markus --- > kepada segala makhluk

(Kitab) Yehezkiel, mengingatkan dosa , kabar kesukaan --- > sira dapat upah !

MATIUS 10 : 19 – 20
19) Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.
20) Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan ROH BAPAmu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
Jangan takut hidup semuanya selama kamu di dalam jalanku atuau turuti FIRMAN
Kalau ALLAH dipihak kita, siapa yang akan melawan

ROMA 8 : 31
 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika ALLAH di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?


Sabtu, 21 Juni 2014

Gideon, Jumat: 20 Juni 14

Gideon, Jumat: 20 Juni 14
Kisah Para Rasul 22: 10-16
10 Maka kataku: TUHAN, apakah yang harus kuperbuat? Kata TUHAN kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu. 11 Dan karena aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik. 12 Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. 13 Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia. 14 Lalu katanya: ALLAH nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-NYA, untuk melihat YANG BENAR dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. 15 Sebab engkau harus menjadi saksi-NYA terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar. 16 Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama TUHAN !

Karya Roh Kudus,
Terimalah damai sejahtera KU.
Gideon & Autopia, kamu mengikut AKU kan sdh lama, bahkan ada yang sudah sejak kecil. Seyogianya kamu sudah bisa merasakan kasih KU kepada kamu semua. Kalau kamu sudah bisa merasakan kasih Ku, maka kamu harus bisa berjalan mengabarkan kasih KU yang sudah kamu terima ini. Perhatikan firman tadi, ayat 15 Sebab engkau harus menjadi saksi-NYA terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar. > kamu harus menjadi saksi dan mengabarkan ... Markus 16: 15 Lalu IA berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. > mengabarkan kasih KRISTUS itu harus tidak pilih-pilih, jangan membatasi (hanya untuk ini saja, yang lain tidak).

Kisah Para Rasul 10: 42 & 43 Dan IA telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa DIAlah yang ditentukan ALLAH menjadi HAKIM atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang DIAlah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-NYA, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-NYA." > kamu harus menjadi saksi YESUS, bahwa YESUSlah yg akan menjadi HAKIM & barangsiapa percaya kepada-NYA, ia akan mendapat pengampunan dosa.

Matius 10: 32 & 33 Setiap orang yang mengakui AKU di depan manusia, AKU juga akan mengakuinya di depan BAPA-KU yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal AKU di depan manusia, AKU juga akan menyangkalnya di depan BAPA-KU yang di sorga." > jelas bukan, siapa yang tidak mengakui AKU, AKUpun tidak akan mengakui kamu.

1 Petrus 2: 21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena KRISTUSpun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-NYA. > jadi sbg murid KRISTUS, kamu wajib mengikuti jejakNYA meskipun harus menderita sebagai TUHAN YESUS juga menderita dalam menjalankan kehendak BAPA. Kerjakanlah hal itu tanpa rasa takut.

 
Ingatlah:
Matius 10: 28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada DIA yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. > takutlah kepada TUHAN YESUS dan lakukan perintahNYA, krn kamu dipanggil untuk menjadi saksi-saksiNYA ... Yesaya 43: 10 "Kamu inilah saksi-saksi-KU," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah KUpilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-KU dan mengerti, bahwa AKU tetap DIA. Sebelum AKU tidak ada ALLAH dibentuk, dan sesudah AKU tidak akan ada lagi. > kalau kamu sudah dipilih tetapi tidak mau bersaksi, berarti kamu sudah diberi talenta tetapi kamu pendam. Kalau demikian kamu nantinya akan dicampakkan dalam api. 11 AKU, AKUlah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-KU. 12 AKUlah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-KU," demikianlah firman TUHAN, "dan AKUlah ALLAH.
Kisah Para Rasul 4: 12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam DIA, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." > hanya YESUS yg bisa menyelamatkan kamu, sehingga tidak ada nama lain yang dapat membunuh & menghidupkan manusia.

1 Petrus 3: 14 Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar. > meskipun kamu harus menderita tetapi kamu akan berbahagia.

Mumpung masih ada waktu, gunakanlah waktu ini untuk bersaksi tentang AKU dengan tekun. Agar kamu tahan uji ... Roma 5: 3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, 4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. 5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh ROH KUDUS yang telah dikaruniakan kepada kita. > agar kamu sekalian bisa menjadi saksi-saksi KU, kamu harus menjadi teladan ... 1 Timotius 4: 11 & 12 Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu. Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. > hidup berkeluargamu hrs harmonis dulu, jangan menjadi serupa dg dunia ini ... Roma 12: 2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak ALLAH: apa yang baik, yang berkenan kepada ALLAH dan yang sempurna. > berjalanlah & jangan kuatir krn upahmu sangat besar ... Lukas 10: 20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga." > kalau kamu menjalankan perintah KU dengan tulus & ikhlas, namamu ada dalam. Kitab Kehidupan.

Matur Pdj
Sbd Tr sm 

Baca Yeh. 3
Mat. 7: 19 - 23 > org menyembuhkan dlm nama TY untuk mendapatkan uang, mk org yg demikian itu yg tdk Aku kenal kelak.



Berdoalah dg roh agar suara hatimu itu dibisiki oleh Tuhan Yesus. Yakinlah bhw yg berbicara dlm hatimu itu adalah Roh Kudus. Lakukanlah itu.



Bedak Herocyn & berdoa.



Anggere sregep mlaku bakal waras.


1 Pet. 4: 14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.


Penglihatan:

Jalanan yang sepi, rumah-rumah tertutup dan orang-orang yang tinggal di dalamnya dalam suasana yang tidak menyenangkan. Beberapa anggota Gideon berjalan mendatangi, mengetok ke rumah-rumah itu, mereka satu persatu. Bagi yang menemui mau Gideon mereka menjadi sukacita. Selang beberapa waktu suasana di tempat itu sudah tidak senyap lagi, banyak pintu & jendela rumah-rumah dibuka & tampak kesukaan di wajah-wajah yang sudah dikabarkan tentang kasih Kristus oleh Gideon.

Kamis, 05 Juni 2014

SEJARAH : SWARU sebagai desa sekaligus sebagai jemaat Kristen Jawa

PERTEMUAN I
Kamis, 5 Juni 2014






SWARU sebagai desa sekaligus sebagai jemaat Kristen Jawa

Jemaat kita sudah memiliki Profil Jemaat yang mencantumkan sejarah Gereja kita
seperti yang kita mengerti dan kita ketahui selama ini
ternyata masih belum secara detail dapat dikorek dan diceritakan
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan Swaru ini

Hal tersebut dikarenakan minimnya sumber dan bukti-bukti sejarah terdahulu yang sudah didapat /ditemukan
untuk dibaca/ diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari teks bahasa Belanda ataupun teks bahasa Jawa yang minim jumlahnya
Sumber sejarah terdahulu sebagai acuan kita menuliskan profil Jemaat itu sebenarnya memuat penjelasan secara global dan masih sedikit atau kurang detail menerangkan keadaan Jemaat kita (=Swaru)

Sumber / bukti-bukti sejarah kali ini yang dapat menambahkan secara detail situasi dan keadaan Jemaat Swaru:
1.      Arsip berupa buku-buku asli ( ada 40 buku) tahun 1857  (157 tahun yang lalu)
2.      Surat-surat pelaku sejarah
3.      Laporan tahunan para Zendeling (Pendeta Zending) 1857 – 1874
4.      Teks lagu dengan aksara Jawa ( yang digunakan 186.. – 1874)


Swaru adalah sebuah desa; sekaligus sebagai jemaat Kristen Jawa pertama (di Jawa Timur) di daerah Malang. Pertumbuhan jemaat ataupun desa Swaru ini Swaru tidak dapat dilepaskan dan dipisahkan dari Jemaat Mojowarno dan Badan Pekabaran Injil Belanda (NZG= Nederland Zendeling Genostschap)

 (  J Emde  <Jerman>: dapat berbahasa Melayu; tidak menguasai/ tidak faseh bahasa Jawa ?. 
  Jellesma :dapat  berbahasa Jawa.
     >> Jellesma dari Surabaya -- > Jellesma ke Mojowarno (Sudah jadi, diminta membabtis 
           56 orang dan 16 orang di Sidokare,Sidoarjo);(Injil sudah terkabar di/ke mana-mana <<   
           Pertanyaannya Siapa yang mengabarkan Injil ini  ?) –-- > Jellesma ke “Swaru”
           = > Mengabarkan Injil kepada orang Jawa dengan metode pendidikan/ pemuridan

Ada beda antara Pendeta Zending/ Zendeling dengan Penginjil !
ð  Zendeling= Pendeta , DS // Penginjil = Broder/ Bro, saudara laki --- > Jellesma

Wilayah Malang Selatan :
* Mentalitas kesaksian  dengan cara pembukaan desa
* Penginjilan  itu dilakukan oleh orang Jawa sendiri

PEKABARAN INJIL oleh sesama orang Jawa

Desa dan jemaat Kristen Swaru ada/ muncul sebagai perwujudan kesaksian orang-orang yang telah mendengar/ mengenal kabar keselamatan tentang TUHAN YESUS. Orang-orang ini mendapat berita keselamatan dari Jemaat Mojowarno. Sebagai murid KRISTUS mereka semua terpanggil untuk mengabarkan berita keselamatan ke seluruh penjuru dunia

Ada seorang Kyai yang pernah belajar kekristenan kepada Jallesma bernama Kyai Tunggul Wulung; Seorang kyai yang memiliki charisma dan berpengalaman  dalam ngelmu kebatinan Jawa. Setelah mendapatkan berita keselamatan  tentang pengorbanan dan penebusan dosa       oleh TUHAN YESUS, Kyai Tunggul  Wulung terpanggil untuk meneruskan berita keselamatan yang ia miliki itu ke semua orang dengan caranya sendiri ia kabarkan. Kyai Tunggul Wulung berkelana ke mana saja di Pulau Jawa ini untuk mengabarkan Injil termasuk ke daerah Malang. Dimanapun Kyai Tunggul Wulung mengabarkan berita Injil di  situ kemudian tumbuh kelompok Kristen baru

     >> Kyai Tunggul Wulung (=’Suryo Menggala’?) dari Gunung Kelud --- > ngelmu kebatinan; 
           Dari bawah tikar semedi mendapat/menemukan Dasa Titah -- > Wangsit ke hutan Majapahit/
           ke Mojowarno >>> menemui Jellesma  yang sudah pindah dari Surabaya  
           ((beberapa bulan menjadi murid/ berguru))
          = > Tunggul Wulung ini salah seorang tokoh yang berilmu ( Tidak seperti kebanyakan
                 orang-orang muda Jawa lainnya :  Masih kosong) yang ikut babat alas Waru (Swaru)
                 Ia berani potong pohon-pohon besar !
          = > Sharing / meguru salah satunya dengan Jellesma sebelum berkelana (=berpindah-pindah 
                 tempat); (Ada yang mengikuti) ...>>> beda dengan tokoh Jawa Timur yang makrog/
                 menetap :  Paulus Tosari
          = > Tunggul Wulung di mana-mana kabarkan Injil dan ada orang-orang yang tertarik
          = > Dari Kelud  ke Utara -- > Ngantang -- > Kasembon --- > Malang --- > Mburing 
                 -- >  Tumpang -- > Talang Suko -- > Dimoro/ ‘Sudimoro’ (Kepanjen) ---- >
                 buka hutan di Pelar ( ‘Balearjo’) --- > Clumprit, Gunung Kendeng, Pager Gunung

¨       Ada kelompok Kajung (‘Pujon’ ?) dan kelompok Jenggrik (‘Dinoyo’ : orang membuat 
       kwali (=Sekarang: Keramik); (Jarak dari kota Malang 2 pal= 3 km/ 1 pal= 1,5 km)
¨       Junggo dekat Pandaan dan Dimoro, Pelar dekat Kepanjen
<> Kelompok-kelompok Kristen tumbuh tapi Tunggul Wulung sendiri belum di baptis
¨       Sendiri/ berbondong-bondong ? setelah ‘dapatkan orang-orang percaya/ jadi Kristen 
       > buka hutan Pelar ( Pelar cocok untuk pemukiman = 20 orang), di Pelar sudah dibangun 
       rumah ibadah sederhana dari bambu –lebih baik sedikit/ rapi dibanding rumah warga
¨       Tunggul Wulung : Menetap dipelar selama 7-8 bulan dimana tahun 1855 dikunjungi 
       Jellesma  > ( membaptis orang-orang Dimoro dan ada orang Pelar juga)

Kegiatan kesaksian Kyai Tunggul Wulung dapat disimpulkan kemungkinan besar tidak ia lakukan sendirian di dalam ia berkelana/ berpindah-pindah tempat.  Di daerah Malang              tumbuh kelompok Kristen Jawa baru (Kajung- Pujon; Jenggrik- Dinoyo; Dimoro- Kepanjen; Pelar- Balearjo). Maka untuk memelihara dan merawat, melayani kelompok yang baru           tumbuh ini Jallesma mengutus  atau menempatkan murid-muridnya dari Mojowaro                         di masing-masing tempat.

Selanjutnya demi merawat dan mengembangkan kelompok-kelompok Kristen di Malang :           NZG mengutus dan menempatkan tenaga Zendeling di  Malang yaitu S.E Harthoorn.            Selanjutnya dari kesaksian ataupun laporan-laporan mereka : Sejarah dari desa dan Jemaat Swaru bisa dilacak/ dirunut jejaknya
Dusun Dimoro dan Dusun Pelar dalam sejarah desa dan Jemaat Swaru merupakan                        batu loncatan lahirnya desa dan Jemaat Swaru



>> Kita masih belum membicarakan adanya atau munculnya Swaru ketika Zendeling S.E Harthoorn                  
      melakukan kunjungan ke dusun Pelar pada bulan Juli 1859 dan setelah itu ia tidak membuat
      laporan tertulis lagi ini memberikan dugaan rupanya S.E Harthoorn tidak melaksanakan tugasnya  
      dengan baik.
>> Dari tahun 1859 sd 1868 ( 9 tahun) tidak ada laporan tentang dusun Dimoro dan Dusun Pelar ke  
      Zending

>> Ada laporan Zendeling C. Poensen 1868 kepada Zending yang menyatakan bahwa dirinya diutus  
     menjadi konsulen untuk kelompok-kelompok Kristen di Malang mulai tahun 1862.
     Laporan C. Poensen        berupa statistik dan menyebutkan nama Swaru sejak 1864


Penjelasan cerita :
      = > S.E Harthoorn pernah melakukan perjalanan ke Ngigit dan Pulung dowo (sebelah Tumpang)
      = > S.E Harthoorn pulang ke negeri Belanda 1862 tetapi pada 1 Januari 1862 masih ke 
             Dimoro dan Pelar bersama penggantinya Cornelis Poensen yang baru datang  pada  
             bulan  Desember  1861 di Surabaya terus ke Mojowarno terus ke Malang
      = >  S.E Harthoorn naik kuda kecebur di kali Bureng tersangkur akar--- >
              bayangkan bagaimana keadaan jalan dan medan sulit  ( waktu jarak tempuh Malang - Swaru : 
              7 jam lamanya )
      = >  Alasan S.E Harthoorn minta pulang karena beda pendapat (prinsip) dengan Zending/ 
             Badan yang mengutusnya: Ada ketidak cocokan/ tidak enak  dengan metode penginjilan 
             yang ditetapkan (=Metode penginjilan model Jellesma)
    
       = >> (= C.Poensen saat itu belum pandai berbahasa Jawa, makanya dia belum bisa
                membuat tulisan atau laporan ?)
       = >> C. Poensen di tempatkan di Kediri dimana jemaat di sana sudah berkembang dan mandiri 
                yang dibuktikan dengan telah berdirinya rumah ibadah (Jemaat Maron dan Jemaat Aditoya)
                (=bandingkan di Malang baru tempat ibadah sederhana di dusun Pelar). Maka C. Poensen
                direncanakan untuk ngopeni (Jadi konsulen) Malang
      = >> 1864 C.Poensen dari Kediri datang ke Dimoro dan Pelar ( Baru belajar menulis membuat 
                laporan);  (di Pelar Laki: 15, Perempuan 3)

Kesimpulan :
* Pekabaran Injil saat itu dengan buka hutan >> jadi desa >> jadi Gereja
*Pada kunjungan terakhir S.E Harthoorn belum disebut-sebut tentang adanya Swaru dan Pelar 
    masih pada taraf awal dengan dibuatnya rumah ibadah sederhana
* Menurut sumber tulisan Mbah Marius : 2 anak laki-lakinya dari Tumpang di bawa
   ke Pelar


(Bersambung)

baca juga http://rancangankotbahminggu.blogspot.com/2013/12/kilas-balik-jemaat-di-suwaru.html sebagai hasil penelusuran materi sejarah desa dan jemaat Suwaru atau Swaru yang terlebih dahulu dimengerti






PERTEMUAN II
Kamis, 12 Juni 2014

Oleh siapa desa  Swaru ini dibangun ?



Keadaan kelompok Kristen Pelar :
1.      20 Jiwa ( 15 orang laki-laki, 3 orang perempuan, 2 anak); 15 orang yang ingin mendapat baptis (4 orang laki dan 1 perempuan tidak lulus dalam percakapan dengan Jallesma); 11 orang dibaptis di Dimoro.
2.      Jallesma dan Harthoon setelah melakukan babtisan di Dimoro melakukan perkunjungan ke rumah-rumah warga di Pelar



I.                    Tunggul Wulung 7-8 bulan di Pelar memperluar wilayah dengan membabat hutan di sekitarnya (awal 1855 sd akhir 1855). Tunggul Wulung ‘yang berilmu tinggi’ ikut ‘babat alas’ alas waru-- > jadi nama Swaru
Pembukaan hutan ada ijin dari pemerintah Belanda dan aturan tebang pohon; Contoh Harus ada hutan lindung/ pohon-pohon di pinggir jalan/ ‘keliran’…

II.                 >Tokoh-tokoh lain yang berjasa/ ikut babat alas ( Zakeus; … Krama; Andrian; Krama .. (murid Bernadus)); bersama berapa warga Pelar terlibat ikut babat alas (?).

(1.   Pasca babat alas bedol desa, catatan di Pelar tidak ada lagi warga Kristen tapi beberapa  
waktu kemudian tercatan ada 1 orang warga- perkiraan ia kembali ke Pelar karena ada sesuatu hal dengan kelompok ‘gerombolan’ di Swaru.
                 2.. Embrio desa == > Kepala desa pertama Zakeus setelah babat alas (mungkin sekali                           kita selama ini belum mengenalinya, sebab secara administrasi pemerintahan                                   Belanda dikenal kepala desa ‘resmi’/ aris : Kromo seco)

>Ada intrik perbedaan pendapat / pandangan terkait psykologi- karakter tokoh-tokoh;
   Zakeus/ Zankius/ Zangkioes orangnya ‘mumpuni’ sehingga ia dijadikan kepala             desa; tubuh kecil; Jenaka/ riang/ pemberani -- > Rumahnya di atas jurang
   Andrian (Saudara laki-laki dari Bernadus dari Mojowarno) orangnya berpenampilan
   ‘kalem’; tanpa emosi; tidak begitu berkembang; tidak pandai tetapi bisa beri jalan 
    keluar
    dari persoalan dan punya pengaruh besar atas warga Swaru; cara berbicara 
    ‘mbapaki’/’momong’
   Kromo … (murid Bernadus) orangnya aktif kreatif; rajin; cekatan; mudah kerja 
    sama dengan siapa saja; orang yang harus dikendalikan karena bisa bersikap keras 
    dan kaku; selalu siap di sampng Zendelling  dalam segala hal
   Mangoen … (murid Zendelling Kruijt dan Zendelling Roskes ) orangnya maju; bisa
    menulis/ penulis -- > penulisan data pasien dan mempersiapkan obat-obatan; agak         malas
   Zacharias (pernah menemani Zendelling C.Poensen) orangnya aneh/ khas; tidak           bisa menulis; tidak bisa membaca; rajin Pekabaran Injil di Kediri yang dianggapnya       mudah (di Swaru/ Malang sekarang, tidak)

III.               Zendelling S.E Harthoon dan Zendelling H Smeding, Sabtu siang mampir ke Pelar dalam perjalanan ke wilayah pekabaran Injil Kediri (Madiun dan Mojokerto 9 sd 29 Juli 1859), Berangkat dari Malang ditemani Guru Injil Soleman- melewati hutan sampai di dusun Pelar. Kelompok Pelar kecil (warga 25 orang). Warga Pelar berkumpul & menyambut di rumah Guru Injil Andrian—(malam) bertemu adakan percakapan; membangun ibadah- menyanyi dari buku nyanyian dari Jallesma dan tembang Jawa; Mempercakapkan Doa Bapa Kami >>>(pagi hari,Minggu) adakan ibadah di gereja gedeg (bambu); (Satu-satunya gereja di wilayah kerja penginjilan Malang; >>> (Minggu Siang) meninggalkan Pelar menuju Kepanjen, bermalam (Keesokan hari) >> menuju Sumberpucung ke arah Kediri
Catatan : Zending (Saat itu ada keinginan untuk menyatukan warga Kristen di kelompok-kelompok wilayah Malang (Jenggrik, Kajang, Junggo, Nginggit, Dimoro) jumlah warga masih sedikit di setiap kelompoknya itu ke dalam satu tempat tinggal di satu desa’. Kelompok Kristen di Malang berbeda dengan kelompok-kelompok Kristen di Kediri

IV.              1860 – 1862 Tidak ditemukan laporan tentang kelompok Kristen Dimoro dan Pelar. >>>Januari 1862 Zendelling Harthoon menemani Zendelling C.Poensen sebagai tenaga baru melakukan kunjungan kerja ke wilayah pekabaran Injil Malang (Kunjungan singkat sebagai perkenalan lapangan, belum dibuat laporan tertulis)

((Swaru desa penginjil … oleh kelompok awal/ cikal bakal jemaat))
V.                >>Tahun 1862 – 1863 adalah waktu prakiraan Desa Swaru dibangun/ dihuni  oleh orang-orang Kristen sekitarnya dari Pelar, Dimoro dan beberapa orang Jenggrik (Berdasar perkiraan kronologi waktu yang dapat kita susun)
>>Tahun 1864 tidak lagi disebut dusun Pelar dan Dimoro pada laporan Poensen

     Januari 1864 Zendelling C.Poensen melakukan kunjungan ke-2 ke Malang dari Kediri,    
     membuat laporan pendek :
     1. Tentang keadaan wilayah pekabaran Injil Malang.
     2. Menyebut nama desa Swaru.
     3. Membuat laporan statistic warga Swaru 111 orang, L=25 P=28 Anak-anak 58;  
     (Jenggrik 24 orang, L=8 P=7 Anak-anak 9; Nginggit 15  orang, L=5 P=2 Anak-anak 8)

Ada beberapa hal yang dapat dicatat :
                 1>1862-1867 Swaru hanya ditunggui  oleh tenaga pembantu Zendelling Andrian.
                 2>Semangat bersaksi dan kesetiaan akan kebenaran TUHAN YESUS warga Swaru  
                      sangat luar biasa sehingga jumlah warga Kristen desa Swaru bertambah-tambah.

=>> (Jumlah Zendelling / Pendeta Zending di Jawa Timur saat itu sedikit sekali maka dikatakanlah keadaan Swaru ini adalah sisi kelam dari sejarah zending di Jawa karena Swaru untuk beberapa tahun (… tahun) tanpa tenaga Zendelling.
Pada kunjungan 1862 Poensen sudah mengatakan bahwa ia tidak mungkin lagi menjadi konsulen di Swaru itu disebabkan oleh karena jarak antara Kediri ke Swaru terlalu jauh (Menempuh jarak 100 pal = 150 km; 1 pal = 1,5 km --- > dengan gambaran 23 pal = 35,5 km ditempuh sehari perjalanan === > maka jarak tempuh 100 pal : 23pal = 4,23 hari)

=>>Warga Swaru yang ingin dibaptis dan mendapat peneguhan perkawinan harus melakukan perjalanan jauh ke Kediri ( 150 km )

=>>Warga desa Swaru yang masih tergolong baru ini mewujudkan pelayanan cinta kasih  melalui bidang pendidikan dan juga mengupayakan pendirian sebuah gedung gereja yang terletak di perempatan jalan desa (Pembangunan gedung gereja dan penyelenggaraan pendidikan diutamakan seperti halnya dahulu ketika masih berada di Pelar). Warga Swaru bisa melakukan semuanya itu  karena percaya penuh pada kekuatan ROH KUDUS dan Kuasa kebenaran TUHAN YESUS

>> Tahun 1869: Ada pertanyaan yang sengaja dibuat oleh Zendelling Johannes Krijt dalam laporan pekujungannya ke Swaru  juga sangat penting bagi kita atau siapa saja yang ingin tahu terhadap keberadaan Swaru : Oleh siapa desa  Swaru ini dibangun ?.

Jawabannya adalah Desa Swaru dibuka oleh orang Kristen Jawa di Malang terutama orang-orang Kristen di Pelar ( yaitu orang-orang Kristen yang menemui C. Poensen dengan perjalanan 100 pal = 150 km).

>>Tahun 1869 di Pelar ada 1 orang laki-laki, berdasarkan laporan statistik Poensen)

1869 (Berdasarkan laporan Zendelling Johannes Krijt ketika melakukan  kunjungan ke Jemaat swaru)
Swaru sebuah desa baru kurang lebih 60 0rang dewasa laki dan perempuan
Swaru sebuah desa terang cerah bercahaya terletak di daerah yang menguntungkan, daerah subur, segala sesuatu yang dibutuhkan para petani Jawa tersedia, utamanya air. Tanah di buat persawahan. Tanpa kesulitan orang mengalirkan air meskipun di daerah berbukit-bukit-  naik turun
Warga Swaru tampak sebagai orang yang baik-baik dan rajin terhadap segala upaya membuka desa. Satu persatu tanah garapan dibangun/ diatur sesuai dengan budaya Jawa.
Desa Swaru ini bagus pekerjaan pembangunan dilakukan agak secara besar-besaran. Hal ini terlihat dari cukup banyaknya pekerjaan membuka jalan-jalan yang lebar.

Pertanyaan bagi kita atau siapa saja terhadap keberadaan Swaru : Oleh siapa desa  Swaru ini dibangun ?.
Desa Swaru dibuka oleh orang Kristen Jawa di Malang terutama orang-orang Kristen di Pelarlah yang membuka ( orang Kristen yang menemui C. Poensen dengan perjalanan 100 pal = 150 km).

VI.              1867 : Laporan Zendelling C.Poensen (Jenggrik 24 orang sudah baptis, L=8 P=8 Anak-anak 8  --16 orang ingin baptis; Swaru 110 orang sudah baptis, L=22 P=25 Anak-anak L=27 P=36 --- yang ingin baptis anak-anak L 15 P=15 ; Ngigit 13 orang sudah baptis, L=5 P=3 Anak-anak L=5 P=0 --- yang ingin baptis 13, dewasa  L=2 P=3 Anak-anak L=4 P=4)
Di Swaru sudah dibuka sekolah setiap hari, jumlah murid 32, L=15 P=18

VII.           Poensen tidak bisa menjalankan tugas konsolen dengan baik karena terkendala jarak Swaru – Kediri cukup jauh’
Poensen tidak pernah berkunjung ke Swaru sejak 1864
Kelompok Kristen Swaru tanpa tenaga Zendelling Belanda masih dapat hidup dan berkembang.
Poensen menuliskan dan dalam surat-suratnya kepada NZG/ Badan Pekabaran Injil Belanda tentang keluhan-keluhannya atas Swaru :
1.Minta (berharap) dikirim tenaga Zendelling untuk Swaru --- > Akhirnya terwujud harapan dengan ditugaskannya Johannes Kreemer
2.’Kita tidak bisa memuji kesadaran/ kesetiaan mereka (Kelompok Swaru). Sebelum kita melihat lebih jauh iman Kristen  mereka… dengan pendidikan  tertentu akan lebih baik lagi, saya kira bahwa masih jauh waktunya untuk disebut sebagai suatu Jemaat. Dan hal itu akan bisa terwujud jika warga mulai mempercayai pendeta. Sebenarnya banyak jalan di depan kita untuk mewujudkan harapan kita atas bangsa Jawa ini. Jika saja kita mau berjalan bersama dengan mereka sampai akhir.Tetapi kita tidak bisa melaksanakan tugas/pekerjaan besar ini dengan mengandalkan kekuatan sendiri … menyenangkan jika penuh rasa syukur. Saya siap menceritakan kepada anda perjalanan kunjungan kerja yang pertama saya ke Swaru. Saya tinggal di sana selama 10 hari berturut-turut. Perlu anda ketahui bahwa yang akan saya kerjakan dan saya lihat dan perhatikan setiap hari

Catatan : 12 tahun ( 1862 – 1874) masa tanpa pendeta zending/ Zendelling == >
1.(Pada masa 12 tahun tanpa pendeta zending:) Jumlah jiwa bertambah 2 kali lipat 
    setelah dikurangi dengan banyaknya warga meninggal dunia; Beberapa orang 
    mundur/ tidak setia.
2.(Pada masa 12 tahun itu:) Kelompok Swaru dibiarkan sendiri maka dapat 
     dibayangkan betapa beratnya perjuangannya hidup di tengah-tengah masyarakat lain      kepecayaan.
                 3.(Selama masa 12 tahun itu:) kelompok Kristen Swaru selalu kecewa ketika berharap                       untuk memiliki Zendelling (Pendeta) sendiri.
                 4.(Pada masa 12 tahun itu:) Tugas Guru Injil sangatlah berat ketika banyak warga yang
                     ingin dibaptis dan akan menyerahkan perkawinan karena dalam setahun Guru Injil
                     harus mengantarkan mereka semua ke Kediri bisa 3 – 4 kali dengan menempuh  
                     perjalanan yang berat terlebih pada musim/ cuaca buruk- hujan

VIII.         1869 : Laporan Kunjungan Zendelling Johannes Krijt ke Jemaat swaru ketika mengikuti Zendelling C.Poensen kepada NZG/ Jemaat-jemaat di Belanda

27 Juni 1869 : 5 orang (C.Poensen, J.Kruijt, Silvanus- pembantu Zendelling di Maron dan 2 orang murid C.Poensen) berkuda berangkat dari Mojowarno (Salah satu kuda adalah milik almarhum Jallesma—Jallesma meninggal karena sakit desentri) dengan rute : Kertorejo -- > Ngoro -- > Kandangan -- > menembus hutan  ke arah Ngantang -- > Bat u terus Jenggrik -- > Malang -- > Swaru

Sekarang lihatlah gedung gereja mereka, terletak di tempat khusus yang dikelilingi pagar dan tentu saja berada di tengah desa. Hal itu menunjukkan betapa kuatnya iman  dan perhatian  mereka pada agama Kristen. Gedung gereja itu setiap minggunya dipenuhi warga jemaat dan di Swaru ini kami menjumpai 11 orang dewasa dan 51 anak-anak yang akan diajukan baptis.

Sementara itu pembantu Zendelling Andrian setiap harinya dengan rajin mengajar 30 anak-anak di sekolah. Apakah hal itu bukan sesuatu yang luar biasa ?

Teman-teman yang baik , jika saya mengirim kabar pada anda tentu anda akan heran bahwa ketika saya hadir dalam kebaktian minggu yang dipimpin Zendekling Poensen dengan liturgi yang khidmat seperti yang juga dilakukan di Jenggrik. Tahukah anda berapa orang yang hadir ? 62 orang dewasa !
Karena itu kami mohon segeralah kirimkanlah tenaga Zendelling ke Malang (Swaru)

IX.              1874 : Dengan kedatangan/ ‘ditunggoni’ Swaru oleh Zendelling J.Kreemer == > Swaru ‘menjadi’ sebuah Jemaat ‘pribumi’ di Jawa
25 tahun yang lalu (1849 ?) Swaru sudah di kenal orang-orang di Karesidenan Surabaya berdiri Jemaat Mojowarno dan di Karesidenan Pasuruan
12 tahun ( 1862 – 1874) tanpa didampingi Zendelling/ pendeta zending

Kedatangan I kali Zendelling Johannes Kreemer di Swaru
(bersambung…. )



Perenungan :
1.Bagaimana keadaan dan semangat Swaru sekarang ketika tanpa ‘ditunggoni’ pendeta ?, 
   dan
2.Bagaimana keadaan dan semangat swaru sekarang ketika sudah ‘ditunggoni’ seorang
   pendeta ?
                 3.Bukankah kisah di atas merupakan suatu kisah sejarah yang sungguh sangat luar biasa
                    dengan iman yang kuat dan sebagainya, dan sebagainya… Jemaat Swaru bisa berdiri
                 4.Sadarkah kita bahwa pada masa lampau membangun desa ini dengan iman dan dengan
                    kekeristenan ?
                 5.Tidak banyak Zendelling mau di kirim dari negeri Belanda ke Swaru/ Jawa pada saat 
                     itu 
   Meskipun kita mengenali beberapa nama :
1) Jallesma;
2) S.E Harthoorn (beda pendapat tentang metode penginjilan dengan Zending);
3) C.Poensen (konsulen);
4) Johannes Kreemer (Pendeta Jemaat)



Pertemuan III
Kamis, 19 Juni 2014

1
Kedatangan I : Zendelling Kreemer di Swaru

20 Maret 1874 pagi-pagi buta dari losmen di kota Malang Kreemer berangkat ke Gondanglegi dengan kereta sewaan milik orang Cina seharga f 28.

Demikian catatan perjalanan yang ditulis Kreemer …

Jalan ke arah Gondanglegi berada di atara pohon jati yang sedang berbunga, pandangan mata ke kanan tampak gunung Kawi ke kiri tampak gunung Semeru yang mengepul kukusnya. Sungguh indah !. Menjelang masuk Bululawang terlihat pemandangan yang indah yaitu bentuk de Meri … Setelah pukul 12 siang tidak terasa kami hamper sampai tujuan.
Seorang laki-laki  Jawa berkuda bersenjata untuk melindungi diri tiba-tiba mendekati saya. Berkata :”Kita sudah dekat Swaru”. Ia adalah saudara-saudara dari desa Swaru yang menjemput pendeta/ Zendelling . Sebelum saya naik ke pelana kuda, saya berkenalan dengan salah seorang berperawakan kecil. Ia bernama Zankioes/ Zakeus ia tampak pemberani, riang, jenaka tetapi sangat siaga. Kudanya berjalan dekat di belakang kuda saya, dengan posisi demikian kami terus sibuk bercakap-cakap. Sesudah berjalan 3 pal (4,5 km) perjalanan, kami mencongklang kuda dengan cepat, salah satu dari rombongan kami berjalan memimpin di depan. Di sana di jalan masuk di antara pepohonan ada seseorang yang mengintai kedatangan kami, kemudian terdengar letusan senjata : sebagai satu gambaran kegembiraan !. Kuda saya dibuat terkejut. Datang dengan cepat untuk meraih tali kekang kuda saya dan menuntun kuda saya sampai ke rumah Guru Injil. Di sana ada kejutan lagi : 80 murid sekolah menunggu kami dengan berpakaian rapi bebaris 2 banjar, menabur bunga dan menyanyikan lagu selamat dating di pimpin oleh seorang guru- yang dulu ia adalah murid saya di Mojowarno. Suara mereka terdengar sangat gembira dan penuh kasih dalam kesederhanaan serta penuh ketegangan melantunkan lagu sambutan terhadap pendeta yang dating dari Mojowarno kiranya dapat bekerja sama dengan kami. Kiranya kedatangannya bersama isteri diberkati Tuhan untuk waktu yang lama dapat menggembalakan kami …

Selanjutnya saya berkenalan dengan semua warga Swaru yang berkumpul di rumah Guru Injil. Mereka kelihatan sangat bahagia, bahkan besoknya ada yang datang lagi dengan membawa buah-buahan miliknya dengan mengucapkan : “Selamat datang”. Saya terus menemui untuk waktu yang lama mereka karena kegembiraan saya dan karena rasa syukur saya kepada Tuhan yang mempertemukan saya dengan mereka. Saya juga berterimakasih atas penyambutan yang menyenangkan. Seorang dari mereka maju ke depan dengan sikap membungkuk khidmat dan sangat sopan.

---------  
2
Siang hari saya berkunjung ke sekolah, begitu para murid melihat saya dating langsung berkumpul. Keadaannya sangat menyedihkan, tapi toh menimbulkan rasa heran saya bahwa dalam keadaan yang begitu menyedihkan. Saya melihat mereka tetap dapat belajar dengan giat. Sebagian besar dari mereka telah mengenal huruf  dan bisa membaca, berhitung. Tapi pada waktu saya melihat tidak seluruhnya bisa berbahasa Melayu. Buku-buku pelajaran tidak ada, alat-alat tulis/ grip dan kertas dan meja tulis tidak ada. Sebagian besar anak-anak duduk berhimpitan di tanah yang lembab di ruang yang sempit. Papan tulis tidak ada. Apalagi peta maupun alat-alat peraga. Mereka terlalu berharap berlebih atas kemampuan dan tugas guru yang hanya digaji f 10 dan f 5 per bulan. Saya tidak bisa membayangkannya !.

Maka nanti ketika saya sudah tinggal di Swaru,saya akan mengajar di sekolah tiap hari. Dan gaji guru harus dinaikkan. Kalau tidak, maka di sana kan terjadi seperti di Mojowarno : Guru mengajar di sekolah dengan tidak melakukan persiapan; semuanya disebabkan dia harus bekerja mencukupi kebutuhan keluarga dengan mencari kayu bakar, ngarit/ ngrumput dan lain-lain yang sebenarnya semua itu pekerjaan seorang kuli.

Tentu saja para pembantu Zendelling (para guru) seluruhnya tertarik pada pekerjaan kasar dan itu tentu tidak baik. Kita harus menyadari dan memahami mereka dengan pekerjaan rumah yang membuat mereka tidak bisa konsentrasi pada pekerjaan otak  sebagai guru. Sekolahan di Swaru bisa disebut primitif. Semua alat-alat belajar tidak ada. Dari NZG (Badan Pekabaran Injil Belanda) tidak mengirimkan apa-apa. Saya di sini haru membeli segala keperluan belajar itu di Surabaya, tentu dengan harga yang mahal. Maka saya mohon untuk dikirimi segala keperluan sekolah, baik papan tulis, bangku dsb. Saya mohon teman-teman di Nederlang bisa membantu.

Di Swaru ada permintaan untuk membuka Taman kanak-kanak karena ada 35 anak-anak usia 4 – 6 tahun. Saya berjanji akan memikirkannya. Dengan keyakinan penuh, saya berjanji bahwa aka nada pembukaan dan kelanjutan  yang akan saya lakukan. Kesulitan utama bukan pada soal biaya melainkan pada soal mencari guru TK

Sekeluar dari sekolah, saya sudah ditunggu antrian orang-orang sakit yang akan berobat. Setelah mencatat nama-nama mereka, tempat tinggal, usia, keluhan sakitnya, sudah berapa lama dan sebab-sebabnya. Saya mengobati mereka satu persatu-satu sesuai dengan tujuan saya dating ke Swaru. Di sini menggunakan metode sebagaimana saya gunakan di Mojowarno pada tahun 1873. Saya berikan kepada 2500 pasien dan hamper 6400 kali obat-obatan meningkat. Dalam mengerjakan pelayanan orang sakit ini saya dibantu oleh seorang yang bernama Mangoen mantan murid Zendelling Roskes

Sesudah makan siang dan istirahat. Acara selanjutnya saya berkunjung ke rumah Zankius. Rumahnya terletak di tempat tinggi dekat dengan jurang di tengah desa. Saya mengundang semua orang Swaru untukdatang ke rumah Zankius. Mereka berkumpul memenuhi pendapa. Pendapa rumah Zankius lebih luas jika disbanding dengan gereja apalagi sekolahan. Kami saling mengucapkan terima kasih atas kebersamaan yang memberikan harapan dan memberikan banyak bahan pikiran demi kebaikan desa dan jemaat. Petremuan saya akhiri dengan membacakan Filipi 2 : 1 – 11

Dilanjutkan dengan acara jalan-jalan keliling desa dan diikuti oleh orang banyak. Bentuk desa yang teratur. Kira-kira berbentuk empat persegi panjang dengan luas masing-masing berbentuk sangkar dipotong jalan  dengan pagar hidup yang luas, di sini di sana pagar kopi rapat menjuntai. Sayangnya masih banyak halaman rumah yang masih belum dimanfaatkan. Memang sudah ada beberapa yang menanami pohon buah-buahan. Tetapi masih banyak yang belum menanam pohon kopi sepanjang pagar mereka, juga jalan-jalan desa yang lebar tidak semua terawatt dengan baik. Sebetulnya kebiasaan malas masih ada….. Mereka tampak tanpa kemauan keras, tidak ada daya tahan yang cukup

21 Maret, sesudah menangani pasien yang sakit kami berangkat ke Tanah Wangi, sebuah pesanggrahan, perkebunan yang baik terletak kurang lebih setengah jam perjalanan dari Swaru. Hal itu saya lakukan untuk mengenal keadaan sekeliling Swaru. Dalam perjalanan ini saya hanya ditemani oleh Andrian, Kromo dan Zankius. Setelah berjalan sepanjang desa, kami sampai di sebuah jurang di mana di dalamnya terdapat sumber air minum yang bening. Permukaannya tampak sangat dalam di tepi tebing apalagi dengan latar belakang hutan, orang tidak bisa menggambarkan betapa cantiknya. Di seberang jurang masih belum ada jembatannya, dan dari sisi yang licin membuat orang harus waspada dan berhati-hati untuk menuruni atau menaikinya. Akhirnya kami toh sampai di atas. Di tempat ini Zankius menawari saya untuk membangun rumah/ pastori. Ia berkata kepada saya :”Tuwan jika suatu saat nanti Tuwan akan mendirikan pastori di sini (Swaru), tempat lokasi itu menjadi salah satunya yang menurut kami cocok  untuk bagian depan”. Antara kaget dan kagum saya menjawab : “Ya, saya sekarang akan pertimbangkan hal itu”’ Ia melanjutkan bicaranya :”Dari sini orang akan kembali melewati suatu lurung (jalan) yang lebar dan kuat sejajar dengan desa”. Dengan kagum saya menjawabnya :”Tobat, tobat !. Kedengarannya rencana itu bagus. Lalu semua itu dibuat oleh siapa ?”. “Oleh kami”: Jawabnya. Kami memiliki tanah di seberang tetapi oleh desa kami ditarik dan oleh saudara-saudara kami yang lain kemudian ditempatkan di sini”. “OK, Zankius sungguh bagus partikelmu, dengan cara itu kamu bisa mendapatkan tempat tinggal yang ‘omber’ (luas) dan tambahan tanah yang lebih luas”. Melalui jalan melingkar akhirnya kami sampai pada makasud jalan-jalan kami. Di akhir jalan yang panjang yang kami lewati ditutupi oleh pohon/ tanaman kopi. Para mandor yang ditugasi sebagai pengawas, pekerjaannya tiada lain hanya mengawasi 700 orang perempuan sedang bekerja memetik buah kopi yang mahal itu. Tanah Wangi terletak di tempat yang bagus di pinggir sebuah danau, susunan perkebunannya sudah teratur baik. Kandang-kandang yang bersih dan kering untuk tempat hewan pengangkut (sapi, kerbau, kuda) kelihatan bersih dan dikerjakan dengan baik. Saya bertanya kepada Andrian: “Apakah sampeyan melihat kandang-kandang itu ?. kebersihan itu diperlukan agar kerbau-kerbau tidak berdiri di sekitar tinja (tletong) maupun perutnya sampai terendam dalam lumpur”. Pikiran Andrian melayang ke kandang sapinya yang kotor. Dan saya harap sesudah melihat pengalaman ini kerbaunya akan dipelihara dengan baik. Kemudian saya berkata :”Lihat kopi-kopi itu, berapa kira-kira untungnya, jika teman-teman di Swaru menanam kopi. Tapi yahh… kita tidak akan kaya kalau kita tidak rajin bekerja”. Tanah Wangi posisinya sangat indah terletak menghadap ke kedung air (semacam danau) yang terbentuk oleh meluapnya air sungai. Di lingkupi gunung semeru dan gunung Kawi, di seberang sana terhampar kebun kopi dari tanah Limbung. Pohon dadap yang tinggi berdiri sebagai batas dengan tanah luar perkebunan. Kita dapat (Saya) menyesalkan, bahwa ada kekayaan yang melimpah ini tidak dilakukan untuk perbaikan dan perkembangan penduduk yang miskin tetapi malah dieksploitasioleh perusahaan/ pabrik.

Sore hari kembali ada kumpulan untuk persiapan beptis dan pencatatan perkawinan. Meskipun tanpa gembala ternyata tidak berubah. Memang ada sepertiga warga yang keluar karena perkawinan dengan orang berkeyakinan lain (mslm) dan sepertiga lagi telah meninggal dunia. Hali itu tentu hasil kerja Zendelling Pensen bahwa jumlah warga jemaat masih banyak. Hal itu toh juga sarannya dan juga bantuannya bahwa warga kelompok-kelompok di Malang yang tinggal berpencaran kemudian atas kehendak sendiri pindah masuk Swaru berkumpul menjadi satu dan membuka hutan waru/ alas waru…………… (huruf Jawa)

Kita sekarang mulai membuka buku/ regrister baptis selanjutnya buku tersebut dikelola dengan baik, disimpan dengan benar

Minggu 22 Maret, sesudah menangani pasien berobat saya mempersiapkan diri untuk memimpin ibadah yang diselenggarakan di rumah Zankius. Persembahan terkumpul F 2,08. Kelompok Swaru telah memiliki uang-dana (Uang gereja) f 100. Sebesar f 30 dipakai membeli lumbung miskin untuk menyimpan hasil panen (presentrijst), kemudian bila harga padi bagus bisa dijual dan uangnya untuk kebutuhan gereja. Saya menawarkan kepada mereka untuk menyimpan uang tersebut di bank tabungan

Menjelang malam harinya saya berjalan-jalan sendiri ke kuburan. Kuburan tampak teratur, di sana telah dimakamkan 15 orang. Jika nanti banyak yang meninggal dunia maka kuburan itu tentu cepat penuh dan sempit tetapi orang masih bisa membuka hutan di sebelahnya untuk memperluas makam. Tiba-tiba orang-orang dating mencari saya. “Wah ternyata Tuwan berada di sini”. “Jika menjelang malam kami (warga di sini) tidak berani ke tempat ini, Tuwan”. Saya sangat berbahagia, ternyata orang-orang Kristen  di sini sangat peduli dan mengkhawatirkan saya.

23 Maret, rencana kami akan memulai kunjungan ke rumah warga tapi batal kaerna hujan. Selama di Swaru saya tinggal di rumah Andrian yaitu sebagian dari rumahnya, meskipun telah diperbaiki, toh masih banyak angin dan lembab. Saya memutuskan hari ini tinggal di rumah saja untuk mengatur ruangan tempat saya menginap ini. Karena di rumah ini tidak ada tempat membawa air, juga gedeknya bolong-bolong. Meskipun orang-orang di sini telah mempersiapkan segalanya dengan sebaik mungkin bahkan 3 minggu sebelum ke datangan saya.

24 Maret, Kondisi badan saya telah segar kembali, saya ditemani Zacharias, Zankius, Kromo dan beberapa orang lagi berangkat ke Selatan Swaru. Kami akan mencari tempat tinggal yang cocok/ tepat di Wono Lopo untuk orang-orang yang pertama. Sebab saat ini tempat yang di Pager Gunung tidak hanya terlalu jauh dari Swaru tetapi juga karena tempat itu berbatu-batu dan berpasir serta tidak menguntungkan. Sementara kami berjalan kea rah Barat daya menyebrangi jurang selanjutnya menyebrang ke Sumber Blingtak di Lesti. Air yang mengalir dari sumber ini terletak di atas yang disebut jurang. Air ini menjadi air minum bagi warga Demangan, suatu desa di perbatasan. Melalui bantuan dam Dawuhan (dam terbuat dari tanah dan bambu untuk mengairi sawah mereka. Di sini dan sekitarnya masih hutan dengan pondok-pondok didirikan di sini dan di sana. Di dekat sekitarnya terletak banyak desa yang tidak terdapat dip eta Karesidenan Pasuruan. Sekitar 1 pal ke Barat terletak Gongang, 2 pal ke Utara orang akan sampai di Pelar. Sesudah berjalan kira-kira 1 jam, orang akan sampai Demangan Lord an Demangan Kidul di tepi sungai Lesti yang lebar. Sengguruh yang tampak dalam peta terletak kira-kira 5 pal ke Barat dari desa kita Swaru. Nun jauh kea rah Selatan adalah gunung Kendeng yang terkenal dengan kayu besinya (walikukun). Gunung ini terletak di belakang ujung batas laut kidul, tempat Nyai Roro Kidul yang terkenal karena kejahatannya.

Kami menyebrangi sungai Lesti yang indah, satu cabang dari sungai Brantas. Melewati jembatan bamboo yang ringan tapi kuat. Di daerah ini pemandangannya sangat indah. Di bawah derasnya arus, di batas ambang tepi air di tumbuhi tumbuhan/ rumput tropis yang tenal, bamboo, pakis dan pohon kelapa. Tidak jauh dari jalan di mana air kali dangkal ada serombongan kerbau menyebrangi sungai, mereka tahu tempat yang dangkal atau yang dalam. Mereka berjalan dengan kalem berbaris dari depan ke belakang dan saling berdekatan sehingga mereka semua sampai di seberang. Itu pemandangan yang tampak dari jembatan bambu tempat kami berdiri. Tampak sebagai lukisan, sehingga membawa pikiran saya melayang ke Friesland & Holland. Apakah teman-teman lamaku masih mengingat saya ?. kemudian kami bisa mencapai tepi sungai di seberang. Kami melanjutkan perjalanan ke hutan Lopo dan akhirnya kami sampai di hutan Lopo yang mengarah lurus ke Gunung Kendeng. Banyak pohon-pohon besar di sini telah ditebang sehingga sungai Lesti bisa tampak jelas. Jalan setapak yang kami lalui selanjutnya menuju Darungan, sementara memasang tenda, ada kebebasan untuk para pembuka hutan dan ada kebebasan untuk menemukan beberapa tempat, padi dan tembakau tetapi kebanyakan adalah tembakau. Apakah tanah di sini cocok untuk tembakau yang laku/ laris untuk dieksport/ dikirim keluar ; jutaan uang akan didapat. Hal seperti ini bagi orang Swaru merupakan sumber penghasilan/ penghidupan. Di sana di kejauhan tampak gunung Gamping dimana kami dimungkinkan untuk mengambil kalk/ gamping sebagai salah satu bahan bangunan rumah.

“Bagaimana pendapat Sampeyan Kang?” : Tanya Zankioes akhirnya kepada Zacharias ketika kami  sudah sampai pada suatu tempat yang pada kedua sisinya dialiri oleh sungai kecil. “Apakah tempat ini tidak cukup baik bagi kanca-kanca /teman-teman Sampeyan ?”. dulu di tempat ini pernah dihuni orang dari Demangan, lihatlah pager-pager waru yang tinggi itu. Tetapi mereka merasa kesepian sendiri lalu kembali ke Demangan”. Saya bertanya : “Apakah di sekitar sini masih ada desa lagi, Zangkioes ?”. “Ya, Tuwan di sana di sebelah Barat gunung Gamping ada Gondoroto dan di sebelah selatan Rantur (Bantur ?) dan yang sudah agak besar/ ramai ada di sebelah Timur yaitu Culemprit”. “Baiklah, Kyai Zacharias, semua terserah sama Sampeyan, sebenarnya daerah ini adalah tempat suatu wilayah kerja yang bagus untuk seorang tukang Injil (evangelist)”. Selanjutnya kami mencari tempat yang lain lagi yang lebih cocok, tetapi tempat ini bukan tempat yang basah tetapi air dari Lopo dapat dialirkan melalui darungan, tanahnya sebenarnya bukan tanah lempung yang berminyak yang sangat lengket, melainkan tanah hitam dan dobel berbatu-batu. Untuk orang Jawa tanah di sini dari kwalitet biasa yang cocok untuk tembakau dan padi gaga. Mungkin ia (Zacharias) sendiri bisa membuka sawah di sini.

Gunung Gamping … dialog Zankius dengan Zacharias …. Bertemu dengan seorang pembuat gula aren ….. di sini dialog Kromo dengan paman tersebut. Contoh cara ber PI ( halaman 263 )
Setelah melewati sungai, kami duduk di atas terasan (tanggul/ pinggir kali) berdampingan sedang yang lainnya tetap berdiri. Menurut pendapat kami Lopo mengalir ke laut, kedua sisinya rimbun ditumbuhi tanaman. Dari sana dating seorang lelaki berkulit gelap (cokelat) teman senegeri, ia berjalan lurus sepanjang kali dengan memikul/ nengguluk bambu dipundaknya. Karena kami datangi ia berhenti sejenak memandang kami dengan ramah dan bersahabat. Ia tidak tahu apakah yang harus ia lakukan. Kromo bertanya :”Apakah Sampeyan tinggal di sini Kang ?”. “Ya” : Jawabnya. “Apakah masih ada orang lain lagi selain Sampeyan yang tinggal di sini ?”. “Ya hanya satu”. “Apakah di sini Sampeyan mersa kesepian Kang ?”. “Ya …”. “Apakah Sampeyan menginginkan ada teman-teman (orang lain) yang dating ke sini ?”. “Ya tentu saja, mengapa tidak”. “Kalau begitu dengarkan ya Kang, kami ini semua orang Swaru dan Tuwan itu yang mengenakan kacamata adalah pendeta kami. Ia baru saja dating di tempat kami (Swaru) bersama kami. Dan sekarang harapan Tuwan saya ialah apakah salah satu dari kami boleh tinggal di sini ?”. “Apakah Sampeyan punya anak Man (Paman) ?”. “Ya!” (dengan rasa heran). “Jika salah satu dari kami tinggal di sini maka Tuwan saya itu akan mendirikan sekolah di sini dan akan memberikan seorang guru, dan tahukah Sampeyan Man bahwa di kota memang juga ada sekolah tetapi di sana sekolah harus membayar, sedang di sekolah Tuwan kami tidak meminta apapun (gratis), anak-anak Sampeyan akan menjadi anak pinter. Pendeta kami juga mempunyai obat yang siap pakai dan jika sampeyan sendiri atau anak atau isteri Sampeyan sakit, pendeta kami akan memberikan obat gratis. Ia dapat menyembuhkan segala penyakit dan semuanya gratis. Kang Sampeyan di sini rupanya benar-benar tidak berbahagia karena sendiri sama seperti kerbau yang kesasar yang tidak punya gembala”. Selama dialog ini berlangsung dari permulaan permintaan ijin dan ekspresi keterkejutan/ keheranan tidak tampak. Sementara itu saya bisa menengarai bagaimana bantuan gratis kita dari Zendelling dipublikasikan oleh para pembantu Zendelling (guru Injil), hal itu dipakai sebagai alat /tuas pengumpil untuk mereka yang masih merasa asing dengan orang Kristen agar kemudian bisa masuk sebagai warga jemaat Kristen. “Kang apakah Sampeyan punbya air minum untuk kami ?”. “Ya mampirlah, di sana itu adalah rumah kami, di sana kami membuat gula aren, barangkali di rumah masih ada sisa legen”. Kemudian kami segera menuju rumah rumah tukang aren. Di dalam pondok sederhana/ primitive ini di tengah-tengahnya ada dapur/ pawonan dengan 3 lobang yang di atasnya terdapat/ menumpang 3 wajan. Di dalam wajan inilah air legen dari pohon aren direbus. Jika air legen di wajan besar sudah agak asat dipindahkan ke wajan yang agak kecil. Selanjutnya wajan yang kecil sampai kental lalu diangkat dicetak dalam cetakan bambu. Setiap pagi dan sore ia memasak legen seperti itu. Setiap 12 potong gula dibungkus dalam daun aren. Pedagang dating ke sini membeli /kulak kemudian menjualnya ke pasar-pasar-pasar di sekitarnya. Tukang gula aren ternyata ramah seperti manisnya legen yang dingin maupun gula arennya. Tukang gula aren meminta ijin untuk naik mengambil gula dari “paga” bagi kami, dia kelihatan sangat senang bahwa bisa bercakap-cakap dengan kami. Di atas tungku/ pawonan digantungkan sebuah “paga” untuk menyimpan gula aren agar tetap kering. Dan akhirnya saya menarik kesimpulan bahwa orang ini memang tidak berbahaya (bagi orang Kristen). Ketika saya tiba di rumah dalam keadaan basah kuyup, ternyata tukang gula aren telah dating di rumah Andrian menunggu kedatangan saya. Ia tentu melihat bahwa saya sangat suka dengan gulanya, setidaknya itu terlihat dari 96 potong gula aren yang dibawanya untuk saya dan masih ditambah lagi dengan uang untuk membeli obat bagi seluruh keluarganya.

Pada 25 – 28 Maret, saya melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga, selama kunjungan ini saya ditemani oleh Andrian dan Kromo. Dalam perkunjungan, saya menggunakan cara yang sama dengan yang saya lakukan di Mojowarno ketia saya mencari seseorang di sana. Pertama-tama kepala/ pimpinannya, selanjutnya orang kebanyakan, mempercakapkan semuanya, bercakap-cakap santai yang ringan-ringan dengan sengaja mengangkat soal rumah dan halaman sekitarnya, kegiatan, memuji kebersihan (kesucian), menulis semua nama-nama anggota keluarga dan anak-anak sudah baptis apa belum, apakah sudah memiliki tanda baptis, apakah anak-anak rajin sekolah dan katekisasi atau apakah masih mempunyai keluarga yang beragama lain (mslm), apakah biasanya /kebanyakan peristiwa/ kejadian dan atau orang juga juga mendorong perasaan orang untuk memberitakan kabar baik kepada orang lain. Yang paling akhir adalah tidak ragu-ragu lebih banyak kea rah kesejahteraan, perkakas rumah, rumah, lumbung, sapi/ kerbau pekerja dan lain-lain.

Dalam ibadah Minggu tanggal 29 Maret, saya berkotbah tentang Jemaat Tuhan Yesus, kematian, baptis, selanjutnya penerimaan 9 orang warga dewasa baru ke dalam persekutuan Jemaat. Dalam berbagai acara Ibadah saya banyak menggunakan nyanyian dari Zendelling Hoezoo dan C. Poensen yang dinyanyikan dengan lancer dalam bahasa Jawa dengan nikmat mereka menghayatinya. 40 ekslempar buku dalam sekejap habis. Persembahan bisa terkumpul f 9,50. Pada kesempatan ini teman saya di kota bisa mempersembahkan ‘schaal’ untul air babptisan. Siapa lagi kiranya teman-teman yang mau mempersembahkan alat-alat perjamuan kudus. Di sebuah jemaat baru masih banyak kebutuhannya, juga lonceng gereja belum dipunyai oleh Jemaat Swaru. Wah saya koq terlalu banyak meminta ya.

Siang harinya saya meneguhkan perkawinan sepasang calon pengantin, bertempat di pendopo/ bernda rumah Zankius

Senin pagi saya pulang ke Malang

Surat tertanggal : 15 – 4 – 1873







---------------
(Mededeelingen no.20/thn 1876)
Laporan Zendelling Johanes Kreemer tentang keadaan Malang (khususnya Swaru) tahun 1874

Selama ini Zendelling J.Kreemer masih memaksakan diri untu bertempat tinggal di kota Malang. Sebenarnya Swaru telah menyiapkan rumah kecil sederhana dari gedeg. Sayangnya kalau musim hujan rumah itu tidak cocok- tidak layak untuk ditempati. Sedang untuk membangun rumah pastori permanen masih membutuhkan banyak kayu. Meskipun begitu Zendelling Kreemer dan isterinya sudah menyelenggarakan perayaan Natal bersama dengan warga Swaru.

Zendelling Kreemer telah mengajukan permohonan permintaan kayu di hutan yang gratis, jika permohonan itu dikabulkan tentu ia akan segera memulai membangun rumah pastori. Tetapi ia masih terus mengingat bahwa gedung sekolah dan gedung gereja terlihat memprihatinkan. Maka ia meminta bantuan uang kepada teman-teman di Belanda. Ia membutuhkan f 6000 sementara ini ia telah bisa mengumpulkan f 1000, pemerintah di Malang membantu f 180. Beberapa waktu yang lalu warga juga ada kesanggupan member bantuan dari orang-orang Belanda di Jawa. Kreemer juga mengharapkan juga orang-orang Belanda di Friesland dan Holland yang mau membantu.

Warga Jemaat Swaru berjumlah 374 jiwa L= 196  P=168 yang semuanya berada dalam 193 keluarga. Kreemer sangat sering bertemu dan bergaul dengan mereka. Ia melayankan baptisan dalam setiap setiap perjalanan dinasnya atau orang-orang Swaru sendiri yang mendatanginya di Malang. Ia seringkali membagikan obat-obatan.

Kadang-kadang ia dengan isterinya berkunjung ke Jenggrik, suatu desa tempat orang membuat tembikar, menghadiri kebaktian dimana 12 orang berkumpul dalam sebuah rumah Jawa yang kecil. Mereka menerima dengan senang Kidung Pujian berbahasa Jawa yang disusun oleh Zendelleng Hoezoo dan C.Poensen. Dengan penuh semangat  dan bahagia mereka menyanyikannya. Kreemer telah membeli buku kidung sebanyak 50 eksemplar. Dahulu, SE Hartorn pernah menunggui Jenggrik ketika jemaat di sini masih banyak jumlahnya. Sejak sebagian besar orang Jenggrik pindah ke Swaru di Jenggrik masih terdapat 3 kotak berisi kitab suci dalam bahasa Jawa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tanpa banyak bertanya, Kreemer langsung memboyong Kitab Suci itu ke Swaru untuk digunakan oleh orang Swaru dan disimpan dalam almari kayu jati khusus untuk Kitab Suci.

Menurut Kreemer kitab suci perjanjian Lama lebih sulit dipahami dibandingkan dengan Perjanjian Baru, utanya Injil Markus.  Di sisni ( Swaru) para perempuan membaca Kitab Suci lebih lancer dari pada pria, sebab di sekolah Zending anak perempuan lebih rajin masuk sekolah dari pada anak laki-laki.

Laporan ini selanjutnya mengenai para pembantu Zendelling di Swaru yang mana potert (bukan foto) mereka baru beberapa bulan yang lalu di kirim kepada redaksi di Nederland
1.      Andrian, ia adalah saudara laki-laki dari Bernardus dari Mojowarno, ia berpenampilan sangat kalem, tanpa emosi, tidak begitu berkembang, tidak pandai tetapi ia punya pengaruh bnesar atas warga Swaru dan kalau ia berbicara selalu ‘mbapaki’ (momong).
2.      Kromo, ia adalah seorang muridnya Bernardus di Mojowarno, pribadinya aktif, rajin dan cekatan, kraetif dan mudah bekerjasama. Suatu saat ia bisa bersikap keras dan kaku sehingga harus dikendalikan. Tetapi di desa ia selalu siap sedia disamping Zendelling dalam segala hal.
3.      Mangoen, orang ini maju. Dahulu ia adalah murid Zendelling  Kruijt dan zendelling Roskes. Ia menguasai untuk penulisan data pasien dan mempersiapkan obat-obatan yang akan dipergunakan. Sayangnya orang ini agak pemalas.
4.      Zacharias, ia adalah orang yang aneh/ khas, tidak bisa membaca maupun menulis. Dahulu ia menemani Zendelling C.Poensen dan waktu itu tampak lebih rajin mengkabarkan Injil dari pada sekarang. Tetapi ia mengatakan bahwa pekerjaan mengabarkan Injil di Kediri lebih gampang dari pada di Malang. Ketika Kreemer memberitahu dia bahwa ia gagal dalam ber-PI membuat ia putus asa. Sehingga karena itu, Ia meninggalkan daerah yang berbatu-batu dan berpasir : Pager Gunung kemudian dengan beberapa warga jemaat ia tinggal di hutan Wonolopo. Di hutan itu ia membangun gubug sederhana, tetapi untuk tidur malam hari mereka masih di dahan-dahanpohon karena tkut harimau. Ia adalah orang yang selalu siap sedia siang malam, tidak ‘angel’/ tidak sulit; Sebagai orang yang rindu pada Firman Tuhan- dalam hal ini dari segala sisi ia bisa disamakan dengan Paulus Tosari di Mojowarno’

Para pembantu Zendelling dating setiap 2 kali seminggu kepada Zendelling untuk mengikuti pendidikan lanjutan. Kreemer melayani/ menangani mereka dengan persamaan, dengan kekinian/ sesuai kemajuan jaman. Hal ini yang selalu dibutuhkan Zendelling utamanya pendidikan.

Sekolah di Swaru pada tahun 1874 mempunyai 88 anak. 70 orang anak adalah Kristen sedang sisanya Muslim. Di awal 1875 mereka ini akan lilus. Mereka itu murid-murid yang pandai membaca dan menulis baik bahasa Melayu maupun bahasa Jawa, mereka juga mampu berhitung dan juga mengenal ilmu bumi. Kebanyakan dari mereka kemudian akan sidhi dan selanjutnya kawin. Dan tentang proses dari perkawinan orang Jawa, Ia menyampaikan dengan agak sedih.

Ia mengeluh dengan sangat tentang lokal sekolah yang seluruhnya sangat tidak cocok dan tentang kebutuhanalat-alat belajar mengajar; begitu juga dengan bangku sekolah yang remuk. Ia meminta dengan sangat bantuan dari setiap orang yang peduli pada pendidikan. Kreemer memberikan sebuah contoh gambaran sekolah di Swaro :”Sekolah guru berada di sebelah rumah saya. Hal ini memaksa saya harus bekerja total. Di sini ada 5 orang siswa dan 4 diantaranya adalah dari Mojowarno. Dengan senang hati saya pernah melihat sebagian besar mata pelajaran; tetapi biaya untuk itu sangat mahal. Di sana Kreemer mengkombinasikan sejumlah mata pelajaran dengan alat bantu. Orang harus bertanya/ mengetahui, bagaimana mungkin Kreemer bisa mengkombinasikan sebanyak/ semua itu. Sebab menyusun semua mata pelajaran dengan alat-alat bantu secara lengkap seperti sekolah yang terbaik. Yaitu; Pelajaran tentang Kitab Suci, menyayi, membaca dan menulis Jawa dengan huruf Jawa dengan karakter Arab, bahasa Melayu dengan Romawi dan dengan karakter Arab, ilmu bumi umum dan khusus, berhitung biasa dan decimal, pelajaran menggambar dan juga ilmu pendidikan. Ia juga memasukan pelajaran ilu pasti, menggambar ilmu bumi, ilmu alam, pengetahuan tentang manusia dan tentang kesehatan.

Ia menulis ke Belanda sebabagi berikut : “Hai Belanda”, saya mendidik dengan sengaja dan terencana. Buku nyanyian Zendelling Poensen diajarkan dengan tertib dan dinyanyikan di sekolah dengan baik dan bersemangat. Murid-murid sangat rajin, tetapi Kreemer masih memprihatinkan soal kerapian dan tentang menulis. Jika diperlukan, murid-murid diberikan PR dengan maksud agar mereka lebih teratur, lebih rapid an terbiasa dengan peraturan

Dalam laporan ini, yang menjadi perhatian Kreemer adalah tentang pendidikan/ sekolah. Kepada pemerintah ia mengkritik penanaman tembakau dimana uangnya dikirim keluar, jeleknya pelayanan kepada orang miskin. Adanya diskriminasi antar orang Eropa dan Jawa, begitu juga kepada perempuan.

(Laporan ini masih ada kelanjutannya)