Ibadah Keluarga
Kamis, 5 Agustus 2010
KESIAPAN
DALAM
MENGIKUT DIA
MATIUS 16 : 11 – 23
23
Maka YESUS berpaling
dan berkata kepada Petrus :
“Enyahlah Iblis.
Engkau suatu batu sandungan bagiKU,
sebab engkau bukan memikirkan
apa yang dipikirkan ALLAH,
melainkan
apa yang dipikirkan manusia”
Bapak Ibu dan Saudara
yang terkasih di dalam TUHAN YESUS
Kita ini
adalah sebagai murid
di dalam mengikut TUHAN YESUS
selayaknya para murid
ketika masih bersama-sama TUHAN YESUS.
Kemanapun TUHAN YESUS pergi
di sana para murid ada pula menyertai
tetapi ada kalanya
para murid berbeda pendapat
dengan TUHAN YESUS
SANG GURU.
Para nurid memiliki persepsi-
pendapat yang salah
tentang sesuatu hal :
seperti masalah mengikut TUHAN YESUS-
GURUnya
Adakalanya para murid bersungut-sungut
dan marah
begitu pula SANG GURU-
TUHAN YESUS
pernah juga marah.
Para murid pernah menghalau
dan marah-marah
kepada orang tua
yang membawa anak-anak
untuk datang mendekat
kepada TUHAN YESUS.
TUHAN YESUS
kali ini juga marah.
Dan sikap marah itu
selalu dapat diartikan
yang bersangkutan
tidak suka akan sesuatu hal.
TUHAN YESUS marah
kepada Petrus
mari kita baca ayat ke-23
Maka YESUS berpaling
dan berkata kepada Petrus :
“Enyahlah Iblis.
Engkau suatu batu sandungan bagiKU,
sebab engkau
bukan memikirkan
apa yang dipikirkan ALLAH,
melainkan
apa yang dipikirkan manusia”
Hal itu terjadi
ketika TUHAN YESUS berturut-turut
menanyakan sesuatu hal
kepada para murid
tentang siapakah DIRINYA
Di mana TUHAN YESUS
juga baru saja
mengingatkan
agar para murid
harus berhati-hati
terhadap setiap ajaran orang Farisi
dan orang Saduki
dengan istilah
waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki
Pertanyaan TUHAN YESUS :
Siapakah ANAK MANUSIA menurut orang-orang ?
Para murid mengungkapkan
bahwa ANAK MANUSIA
ada yang menyebut
sebagai Yohanes Pembaptis,
Elia,
Yermia
atau salah satu dari para nabi
Tetapi kemudian TUHAN YESUS bertanya
kepada para murid;
Siapakah TUHAN YESUS
menurut mereka-
para murid ….
Simon Petrus
dengan lantang mengatakan :
bahwa TUHAN YESUS
adalah MESIAS-
ANAK ALLAH yang hidup.
TUHAN YESUS jawab :
berbahagialah Simon bin Yunus
sebab ia bisa berkata demikian
bukan manusia yang menyatakan hal itu
kepada Simon Petrus
tetapi BAPA yang di Sorga
yang menyatakan di dalam hati-
pikiran Simon Petrus.
Kemudian TUHAN YESUS katakan :
Engkau adalah Petrus
yang artinya batu karang….
Dan di atas batu karang ini
TUHAN YESUS akan mendirikan JemaatNYA
dan alam maut
tidak akan mengusainya.
Kepada Petrus
diberikan kunci Kerajaan Sorga.
Apa yang diikat di dunia ini
akan terikat di Sorga
dan apa yang dilepaskan di dunia ini
akan terlepas di Sorga
Kemudian TUHAN YESUS
melarang kepada para murid
untuk menceritakan
dan memberitakan
bahwa TUHAN YESUS
adalah MESIAS
Ada satu hal yang dikehendaki TUHAN YESUS disini…
seperti halnya kepada Simon Petrus
yaitu agar setiap orang
bisa menyatakan
siapakah diri TUHAN YESUS sebenarnya
dari dalam hatinya sendiri
bukan dari kata orang
tetapi dari dalam hati
yang telah ditimbulkan kesadarannya
dan kebenarannya oleh ALLAH
di dalam hubungannya yang erat
dengan ALLAH
Bapak Ibu dan Saudara
yang terkasih di dalam TUHAN YESUS
Kemudian TUHAN YESUS menyatakan
berita kebenaran ALLAH
yang IA sampaikan
bahwa TUHAN YESUS harus pergi ke Yerusalem
dan harus menanggung penderitaan
dari pihak tua-tua,
imam-imam kepala
dan ahli-ahli Taurat
dan akhirnya TUHAN YESUS
akan dibunuh
dan akan bangkit
pada hari yang ketiga.
Demikian penjelasan TUHAN YESUS
kepada para murid
bahwa TUHAN YESUS
akan mengalami penderitaan-
kesengsaraan
bahkan harus menjalani kematian
tetapi
IA sampaikan sejak awal
bahwa TUHAN YESUS
akan bangkit pada hari yang ketiga.
Tetapi kemudian
ada satu peristiwa
yang membuat TUHAN YESUS marah besar;
Ketika Petrus menarik DIRINYA kesamping
dan mengatakan :
TUHAN,
kiranya ALLAH menjauhkan hal itu !.
Hal itu sekali-kali takkan menimpa ENGKAU.
Demikian kata Petrus,
kemudian TUHAN YESUS menjadi marah.
Dan berpaling kepada Petrus
sambil berkata :
“Enyahlah Iblis.
Engkau suatu batu sandungan bagiKU,
sebab engkau
bukan memikirkan apa yang dipikirkan ALLAH,
melainkan apa yang dipikirkan manusia”
Bapak Ibu dan Saudara
yang terkasih di dalam TUHAN YESUS
Petrus menangkap
hal menderita dan penderitaan
bahkan berujung kepada kematian itu
secara akal budi
pikiran manusia,
mungkin juga seperti kita semua
apabila diperhadapkan kepada pilihan hidup
yang terkait dengan masalah mati
atau hidup
yang penuh penderitaan ….
Pasti
kita enggan berurusan
dengan hal-hal tersebut
kalau perlu
kita akan menghindar-
seperti halnya
sikap Petrus saat itu
di sampaikan kepada TUHAN YESUS
Kita tidak akan melakukan
hal yang serupa
seperti yang di sampaikan oleh TUHAN YESUS
kita sering pilih
menghindar
atau bahkan kalau ada
saudara kita
atau orang lain
yang mengalami penderitaan,
atau
sesuatu yang menyusahkan hidupnya
kita juga enggan
untuk turut campur-
untuk turut membantunya….
kita pilih kabur dan menjauh
Sikap seperti Petrus ini
sebenarnya
bisa menjadi cerminan
dan dapat mewakili
sikap kita-
kita semua
Bapak Ibu dan Saudara
yang terkasih di dalam TUHAN YESUS
Kita ini sudah
dan sering pula
menyatakan diri
sebagai pengikut TUHAN YESUS-
kita menyatakan diri
sebagai murid-murid TUHAN YESUS
Kita yang sudah percaya
dan mengiringi TUHAN YESUS
Dalam satu waktu
mungkin saja kita
diperhadapkan kepada masalah ‘penderitaan’
sebab tidak ada pilihan lainnya lagi.
Sudahkah siap ….
Siapkah kita
untuk tetap berani mengambil
‘jalan penderitaan tersebut’
seperti halnya yang telah TUHAN YESUS tempuh
dan DIA alami ?
Atau justru kita
ingin menghindar
dari penderitaan
seperti halnya Petrus
dan kitapun sekarang
bersikap acuh tak acuh,
tidak peduli ….
bahkan kita juga tidak mau tahu
terhadap penderitaan
yang dialami saudara kita.
Kita mau hidup enak
tanpa masalah
selama mengikut TUHAN YESUS.
Bagaimana sikap kita
apakah sedemikian itu.
Tentu hal ini
menunjukkan sikap ketidak siapan diri kita
di dalam mengikut TUHAN YESUS
Dan tentu
sikap yang seperti ini
akan menjadi batu sandungan
bagi karya pekerjaan ALLAH
di dunia ini
Bapak Ibu dan Saudara
yang terkasih di dalam TUHAN YESUS
Bukan berarti
mengikut TUHAN YESUS
itu selama….
selalu
dan terus menerus
akan menderita.
Tetapi kemungkinan itu ada
maka kita harus bersiap diri
untuk turut menderita
bersama TUHAN YESUS
Suka duka
Susah senang
dan sedih
kita harus siap alami
bersama TUHAN YESUS
kapanpun itu terjadi
Nah,
kesiapan hati kita-
kesiapan diri kita ini
sebenarnya merupakan sebuah wujud
karya ALLAH
di dalam diri kita
dan juga merupakan wujud
karya ALLAH di dunia ini
Bapak Ibu dan Saudara
yang terkasih di dalam TUHAN YESUS
FIRMAN yang baru kita dengar
kiranya menjadikan diri kita
masing-masing
dapat intropeksi diri-
memeriksa diri
apakah kita
sudah benar-benar siap
untuk mengikut TUHAN YESUS
atau kita selama ini
hanya sekedar ikut-ikutan
Marilah
kita mengikut TUHAN YESUS
dalam kondisi apapun juga
Marilah
kita menjadi seorang yang sudah mengaku percaya
dan mau benar-benar berjalan
bersama TUHAN YESUS
suka ataupun duka
Mantapkan langkah iman percaya kita
di dalam kehidupan sehari-hari
AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jadikan dan berikan komentar anda sebagai refleksi diri bukannya mengomentari kejelekan dan kekurangan kami