Minggu, 05 Agustus 2012

TAK HANYA BICARA


 Ibadah Keluarga
Kamis, 8 Agustus 2012


TAK HANYA BICARA
Berbicara memang perlu, tapi berbuat itu lebih penting dan bermakna 


MATIUS 9 : 18 – 26
26. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu



                       Bapak Ibu dan Saudara … Pernahkah kita melihat dan mendengar ada satu tokoh publik yang bagaikan tong kosong nyaring bunyinya; Ia banyak berkata dan banyak berbicara dengan mengucapkan janji atau program tetapi ia sedikit di dalam berbuat sesuatu sebagai tindakan dari wujud nyata ucapannya; Berkata itu bagi seseorang memang mudah dilakukan tetapi tidak mudah untuk direalisasikannya; Memang sekali lagi, setiap orang sangat mudah untuk berkata dan cepat untuk berbicara tetapi sesungguhnya sulit untuk melakukan aksi perbuatan nyata

                        Bapak Ibu dan Saudara …  Bukankah kepada kita juga diminta dan dituntut adanya satu bukti dari aksi perbuatan nyata atas semua perkataan dan atas semua ungkapan iman percaya yg selalu kita ucapkan ?  Demikian juga dengan ungkapan ‘perkataan-perkataan’ doa kita yang semestinya bukan sekedar diucapkan untuk dimohonkan tetapi seharus juga disertai dengan sikap dan tindakkan iman percaya yang nyata. Kita memohon di dalam doa maka kita juga harus mau melakukan setiap perintah dan kehendak ALLAH. Ucapan & permohonan kita harus disertai dengan tindakkan iman kita. Ucapan iman percaya yang setiap kali Ibadah Minggu kita perbaharuhi bersama-sama adalah memiliki arti penting bagi diri kita dan bahkan akan memiliki makna yang berarti juga bagi sesama kita apabila semuanya itu disertai dengan perbuatan nyata.

                        Bapak Ibu Saudara terkasih. Berapa banyak lagi waktu yang kita miliki untuk berucap, dan untuk berkata dan untuk berbuat ? Inilah tantangan hidup kita sebenarnya yang seharusnya dapat segera diwujudkan di dalam kehidupan kita. Kita sekarang ini diperhadapkan dengan satu waktu dan kesempatan hidup maka apabila diukurkan dengan waktu : Berapa lamakah kita akan tinggal hidup di dunia ini. Dan; Apakah dengan waktu yang kita miliki itu, kita sudah pergunakan untuk menghasilkan hal-hal yang bermakna dan yang kita anggap paling penting bagi kehidupan kita dan bagi kehidupan sesama kita ?

                        Bapak Ibu Saudara … Bila dibandingkan dengan contoh dan teladan yang sudah TUHAN YESUS lakukan selama hidup dan tinggal di dunia ini. TUHAN YESUS sangat-sangat singkat melakukan tugas pelayananNYA. TUHAN YESUS sudah berhasil memanfaatkan waktu yang singkat itu dengan sangat luar biasa. Tentunya TUHAN YESUS banyak berbicara selama mengajar pada setiap kesempatan kepada orang-orang yang ditemuiNYA; Dan, Jumlah mereka yang mendengar pengajaran TUHAN YESUS terus bertambah-tambah. Demikianlah kesaksian yang tertulis di dalam Alkitab. TUHAN YESUS memberikan makna pada setiap pembicaraan dan pengajaranNYA dengan sebuah bentuk keteladanan hidup. TUHAN YESUS tidak sekedar berbicara dan mengajar saja tetapi TUHAN YESUS juga berbuat dan melakukan dan atau memperagakan contoh keteladanan hidup bagi setiap orang yang mengikuti pengajaranNYA
                       
                        Bapak Ibu dan Saudara terkasih. Tidak jarang TUHAN YESUS memberikan DIRINYA kepada setiap orang yang datang & kepada setiap orang yang sangat membutuhkan pertolonganNYA. Nah, di sinilah setiap kali ada orang datang dan meminta …Sering kali TUHAN YESUS harus berhenti mengajar dan berhenti berbicara. Sebentar waktu untuk tidak melanjutkan mengajar dan berbicara ‘tentang kasih’ dan tentang hal-hal lainnya. Tetapi terrbuktilah dan dinyatakanlah di dalam keteladanan perbuatan TUHAN YESUS. Saat itu TUHAN YESUS tidak hanya pandai berbicara & pandai mengajar untuk memikat banyak orang tetapi TUHAN YESUS sungguh  terkenal dan populer dengan pengajaran dan perbuatan kasihNYA. Seperti satu contoh peristiwa yang terjadi saat itu ketika TUHAN YESUS mengajar; TUHAN YESUS harus menghentikan pengajarannya. Sebab TUHAN YESUS dalam waktu yang hampir bersamaan didatangi oleh seorang perempuan yang sakit pendarahan dan seorang kepala rumah ibadat yang menyatakan anak perempuannya baru saja meninggal. Dan; Di tempat yang berbeda keduanya dapat dipuaskan dan diselesaikan masalahnya dengan penuh mujizat; yang pertama dilakukan oleh TUHAN YESUS adalah member respon dan tanggapan atas iman percaya perempuan yang memegang jumbai ujung jubahNYA : Jadi sembuhlah perempuan itu; Dan, yang kedua terjadilah mujizat : Seorang anak yang telah mati dihidupkan kembali oleh TUHAN YESUS setelah memegang tangan anak perempuan itu dan membangkitkannya. Maka kasih TUHAN YESUS yang nyata-nyata telah diperbuat itu  semakin tersebar ke segala penjuru negeri
                       
                        Itulah Bapak Ibu dan saudara; Satu teladan dari TUHAN YESUS yang patut kita contoh supaya kita juga melakukannya sebuah perbuatan yaitu aksi nyata sebagai wujud kasih yang menyertai perkataan dan pembicaraan kita. TUHAN YESUS memberkati kita. AMIN


    


MATIUS 9 : 18 – 26


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jadikan dan berikan komentar anda sebagai refleksi diri bukannya mengomentari kejelekan dan kekurangan kami