Perintah
ALLAH untuk setiap orang tua
ketika buah hatinya berkeras hati untuk keluar dari iman percayanya untuk melakukan perkawinan tanpa pemberkatan kudus- ketika buah hatinya akan meninggalkan TUHAN ALLAHnya
ketika buah hatinya berkeras hati untuk keluar dari iman percayanya untuk melakukan perkawinan tanpa pemberkatan kudus- ketika buah hatinya akan meninggalkan TUHAN ALLAHnya
Orang
tua hendaknya tetap melarang dan tidak merestuinya untuk mempertahankan
keselamatan dirinya dan untuk mengusahakan keselamatan buah hatinya
Orang
tua hendaknya mengingat buah hatinya dengan melakukan pembicaraan tentang
hukuman ALLAH yang akan ditanggungkannya
YEHEZKIEL 3 : 1 - 27
(1)
Firman-NYA kepadaku:
"Hai
anak manusia,
makanlah apa yang engkau lihat di sini;
makanlah gulungan kitab
ini
dan
pergilah, berbicaralah
kepada
kaum Israel."
(2)
Maka kubukalah mulutku
(3)
dan diberikan- NYA gulungan kitab itu
kumakan.
(4)
Lalu firman- NYA kepadaku:
"Hai
anak manusia,
makanlah gulungan kitab
yang
KUberikan ini kepadamu
dan
isilah perutmu
dengan itu."
Lalu
aku
memakannya
dan
rasanya manis seperti
madu
dalam mulutku.
(5)
Firman- NYA kepadaku:
"Hai
anak manusia,
mari, pergilah
dan temuilah kaum Israel
dan
sampaikanlah perkataan-perkataan-KU
kepada mereka.
(6)
Sebab
engkau tidak diutus
kepada
suatu bangsa
yang
berbahasa asing
dan
yang berat lidah,
tetapi
kepada kaum Israel;
(7)
bukan kepada banyak bangsa-bangsa
yang
berbahasa asing
dan yang berat
lidah,
yang
engkau tidak mengerti bahasanya.
Sekiranya
aku mengutus
engkau kepada bangsa yang demikian,
mereka akan mendengarkan engkau.
(8)
Akan
tetapi
kaum Israel tidak mau
mendengarkan engkau,
sebab
mereka
tidak mau mendengarkan AKU,
karena seluruh kaum Israel
berkepala
batu dan bertegar hati.
(9)
Lihat,
AKU meneguhkan hatimu
melawan mereka
yang
berkepala batu
dan
membajakan semangatmu
melawan
ketegaran hati mereka.
(10)
Seperti
batu intan,
yang
lebih keras
dari
pada batu
KUteguhkan hatimu;
janganlah takut
kepada mereka
dan
janganlah gentar melihat mukanya,
sebab
mereka
adalah kaum
pemberontak."
(11)
Selanjutnya firman-NYA kepadaku:
"Hai
anak manusia,
perhatikanlah segala
perkataan- KU
yang akan KUfirmankan
kepadamu
dan
berikanlah telingamu kepadanya.
(12)
Mari,
pergilah
dan temuilah orang-orang buangan,
teman
sebangsamu,
berbicaralah kepada mereka
dan
katakanlah:
Beginilah
firman TUHAN ALLAH;
baik
mereka mau mendengarkan atau tidak."
(13)
Maka ROH itu
mengangkat aku,
dan aku
mendengar di belakangku
suatu suara gemuruh
yang besar,
tatkala kemuliaan ALLAH
naik
ke atas dari tempatnya,
(14)
yakni suara
dari sayap-sayap
makhluk-makhluk hidup
yang menggesek satu
sama lain,
dan di samping itu
suara gemertak dari
roda-roda,
suatu suara gemuruh
yang besar.
(15)
Dan ROH itu
mengangkat dan membawa aku,
dan aku pergi
dengan hati panas dan
dengan perasaan pahit,
karena kekuasaan
TUHAN
memaksa aku dengan
sangat.
(16)
Demikianlah aku
datang kepada orang-orang buangan
yang
tinggal di tepi sungai Kebar
di
Tel-Abib
dan
di sana
aku duduk tertegun
di tengah-tengah mereka
selama
tujuh hari.
(17)
Sesudah
tujuh hari
datanglah firman
TUHAN kepadaku:
(18)
Hai
anak manusia,
AKU
telah menetapkan engkau
menjadi penjaga kaum Israel.
Bilamana
engkau
mendengarkan
sesuatu firman dari pada- KU,
peringatkanlah mereka
atas nama- KU.
(19)
Kalau AKU berfirman kepada orang jahat:
Engkau
pasti dihukum mati! –
dan
engkau
tidak memperingatkan dia
atau
tidak berkata apa-apa
untuk memperingatkan orang jahat itu
dari
hidupnya yang jahat,
supaya ia tetap
hidup,
orang
jahat itu akan mati dalam kesalahannya,
tetapi AKU
akan menuntut pertanggungan jawab
atas nyawanya dari padamu.
(20)
Tetapi
jikalau
engkau memperingatkan
orang jahat itu
dan
ia
tidak berbalik dari kejahatannya
dan
dari hidupnya yang jahat,
ia
akan mati dalam kesalahannya,
tetapi
engkau
telah
menyelamatkan nyawamu.
(21)
Jikalau
seorang yang benar berbalik
dari kebenarannya
dan
ia berbuat curang,
dan AKU meletakkan
batu sandungan di hadapannya,
ia akan mati.
Oleh
karena engkau
tidak memperingatkan dia,
ia akan mati
dalam dosanya
dan
perbuatan-perbuatan kebenaran
yang dikerjakannya
tidak akan diingat-ingat,
tetapi AKU
akan menuntut
pertanggungan jawab
atas
nyawanya
dari
padamu.
(22)
Tetapi
jikalau
engkau memperingatkan orang yang benar itu
supaya
ia jangan berbuat dosa
dan
memang tidak
berbuat dosa,
ia
akan tetap hidup,
sebab
ia mau menerima peringatan,
dan
engkau telah menyelamatkan nyawamu."
(23)
Maka di sana
kekuasaan TUHAN meliputi aku
dan
Ia berfirman kepadaku:
"Bangunlah
dan pergilah ke lembah,
di
sana
AKU
akan berbicara dengan engkau."
(24)
Aku bangun dan pergi ke lembah;
sesungguhnya
di sana
kelihatan
kemuliaan TUHAN
seperti kemuliaan yang telah kulihat
di
tepi sungai Kebar,
dan
aku sujud.
(25)
Tetapi masuklah ROH
ke dalam aku
dan
ditegakkannya aku,
lalu
IA berbicara dengan aku,
kata- NYA:
"Pergilah
pulang,
kurunglah
dirimu
di dalam rumahmu.
(26)
Dan
engkau,
anak
manusia,
sesungguhnya,
engkau
akan diikat dengan tali
dan
akan dibelenggu,
sehingga
engkau
tidak bisa keluar masuk
di tengah-tengah mereka.
(27)
Dan
AKU
akan membuat lidahmu melekat
pada langit-langitmu,
sehingga
engkau
menjadi bisu
dan tidak akan menempelak mereka,
sebab
mereka
adalah
kaum pemberontak.
(28)
Tetapi
kalau
AKU berbicara dengan engkau,
AKU
akan membuka mulutmu
dan
engkau akan mengatakan kepada mereka:
Beginilah
firman TUHAN ALLAH.
Orang
yang mau mendengar,
biarlah
ia mendengar;
dan
orang yang mau membiarkan,
baiklah
membiarkan,
sebab
mereka
adalah
kaum pemberontak."
Setiap orang tua
seringkali sangat menyayangi anak-anak- buah hatinya bahkan ketika anak-anaknya
mulai beranjak dewasa dan sudah memiliki tanggung jawab sendiri terhadap TUHAN
ALLAHnya
Seorang anak yang
mulai berani memutuskan perkara akan hidup dan matinya dan seorang anak yang
melawan orang tuanya dan melawan kehendak ALLAHnya sebab ia akan menyatakan
keluar dari iman percaya yang benar- ia akan meninggalkan ALLAHnya karena
masalah perkenalan dan rencana mengawini orang lain dengan meletakan iman percayanya
Seorang anak sudah
menjadi keras kepala- seringkali tidak mau mendengar perkataan dan teguran
peringatan
Di sinilah ALLAH
mengutus orang tua- seperti ALLAH mengutus Yehezkiel kepada bangsa Israel
Sebab ini adalah
masalah hidup dan mati
Orang tua harus
kuat dan diteguhkan imannya sekuat intan
yang lebih keras dari batu
Orang tua berkewajiban melarang anaknya-
berkata, menasehati, mengingatkan anaknya atas nama dorongan ALLAH agar dirinya
tetap hidup
ROH ALLAH akan diberikan kepada setiap
orang tua
Sebagai orangtua pasti akan hidup terbebas
dari hukuman mati yang kekal kalau ia melakukan perintah ALLAH sebab
tanggungannya terbebas setelah mengingatkan anaknya
Ini adalah masalah kebenaran bagi setiap
orang yang benar benar di benarkan oleh ALLAH
Tetapi sebagai orangtua pasti juga tidak akan
hidup atau akan tertuntut hukuman mati yang kekal kalau ia tidak melakukan
perintah ALLAH sebab tanggungan anaknya tidak terbebas dari hukuman mati yang kekal akibat orang
tua tidak mengingatkan anaknya
Ini adalah masalah kebenaran bagi setiap
orang yang benar benar di benarkan oleh ALLAH
Lanjutkan menbaca renungan dan pakaryan ROH pada http://rancangankotbahminggu.blogspot.com/2013/08/autopia-sabtu-10-agustus-2013.html
Lanjutkan menbaca renungan dan pakaryan ROH pada http://rancangankotbahminggu.blogspot.com/2013/08/autopia-sabtu-10-agustus-2013.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jadikan dan berikan komentar anda sebagai refleksi diri bukannya mengomentari kejelekan dan kekurangan kami