Senin, 12 Februari 2018

Totalitas Di DALAM Mengikut Tuhan YESUS

Ibadah Minggu
21 Januari 2018
P.Sidorejo  ( 07.00)


Tema Liturgis:
Alam Menunjukkan akan keberadaan Tuhan
dan
Kuasa Keselamatan-Nya



Tema Khotbah:
Totalitas
Di DALAM
Mengikut Tuhan YESUS

                             BACAAN 1       :  YUNUS             3 : 1-5, 10
                             BACAAN 2       :  1  KORINTUS   7 : 29 – 31
                             BACAAN 3        :  MARKUS         1 : 14 – 20


Bapak Ibu Saudara yang terkasih
Sidang Jemaat
kekasih ALLAH

Benang  Merah
dari ketiga bacaan Alkitab
yang kita baca
hari ini:
Menyuarakan
tentang seruan pertobatan.

Suara seruan bertobat itu
telah berulang-ulang diwartakan-
telah acap kali disampaikan
melalui para hamba Allah;
Melalui Nabi
ataupun
para Rasul Allah
bahkan  oleh Tuhan Yesus sendiri,
Seruan Pertobatan itu
di utarakan-
di ulangi
untuk disampaikan
kepada umat manusia.

Jelas sekali
Sidang Jemaat
kekasih TUHAN YESUS

Tentang pengulangan-pengulangan
akan Seruan Pertobatan-
Itu sungguh menegaskan kepada kita
sebagai umat manusia

Betapa pentingnya sebuah sikap-
keputusan
dari pertobatan itu

Bertobat di hadirat ALLAH-
Bertobat di hadapan ALLAH
itu sangat penting
dan

sangat menentukan
bagi kehidupan alam semesta ini-
termasuk di dalamnya bagi kehidupan manusia .

Pertobatan itu
menjadi titik awal
dari karya ALLAH
dan
juga merupakan titik awal
TUHAN  YESUS Pribadi
mengupayakan
untuk menyelamatkan kehidupan
dari setiap pribadi
umat manusia.

Dengan pertobatan inilah
seluruh  alam ini
dapat dipersatukan kembali


Hanya
di dalam genggaman tangan
Tuhan Sang Pencipta-
Hanya
di dalam TUHAN YESUS.

tidak ada lagi
kehancuran dan kebinasaan.

Kasih ALLAH
kepada manusia
berbalaskan adanya pengampunan dosa-
berbalaskan belas kasih ALLAH
untuk tidak melanjutkan–
menjatuhkan dan menghukum manusia

karena sekali lagi
Bapak Ibu Saudara

ada Pertobatan
di dalam setiap pribadi-pribadi
dan
kumpulan manusia sebagai bangsa
yang menyambut
Suara Seruan Pertobatan dari Allah.

Ada yang berbalik
dari tingkah langkahnya yang jahat
Ada manusia yang menyesali
semua perbuatannya yang sia-sia
karena pengaruh roh-roh yang ada di dunia ini


Bapak Ibu Saudara yang terkasih

Sebenarnya
ada Konsekwensi dari sebuah pertobatan-

Sekali lagi
ada sebuah konsekwensi
dari sebuah pertobatan

Apakah manusia sanggup melakukan konsekwesinya ?

Konsekwensi itu adalah
sebuah keputusan totalitas
untuk melakukan seluruh kehendak TUHAN YESUS
SANG ALLAH
di dalam kehidupannya.

Totalitas itu
tidak ragu-ragu di dalam menyerahkan diri
untuk dituntun oleh ALLAH

sebab
TUHAN YESUS
sudah menunjukan keteladanan
dan
TUHAN YESUS
sudah menyatakan
bahwa DIRINYAlah
sebagai JALAN KEHIDUPAN-
sebagai satu-satunya Jalan
menuju kehidupan kekal

sekarang
kita ditantang
seperti halnya nabi Yunus

Agar nabi Yunus diselamatkan
dari kematian di dalam perut ikan
dan
agar bangsa-bangsa lain-
bangsa Niniwe
juga mendapatkan keselamatan.

Pertobatan nabi Yunus itu
adalah awal dari kehidupannya-
Adalah babak baru
bagi kehidupan Yunus
untuk melaksanakan tugas tanggung jawabnya
di dalam mengabarkan :
“Suara Pertobatan dari ALLAH
bagi bangsa Niniwe”


Bapak Ibu Saudara
kita ditantang
dengan pertanyaan :

1
Apakah kita sanggup
untuk mengikuti jalan-jalan dan teladan
dari TUHAN YESUS ?

2
Apakah kita berani secara totalitas
menyangkal diri ?
(Apakah kita bisa
untuk tidak mengagung-agungkan diri-
untuk tidak mengandalkan kekuatan,
kemampuan,
kekayaan,
kepandaian dan akal budi
yang seringkali bertolak belakang
dengan kehendak ALLAH:

Beranikah kita meninggalkan
kesenangan-kesenangan dan ego
diri kita ?)


Dan kita
berani berkata :
“Hidupku bukan lagi aku
tetapi YESUS yang ada di dalam diriku”
“Hidupku bukan lagi aku
tetapi ROH YESUS-
ROH KUDUS yang ada di dalam diriku”

Pertanyaan ke-3
Apakah kita mau
secara totalitas memikul salib penderitaan
bersama YESUS TUHAN ?
(Mau melakukan setiap perintah
kehendak YESUS-
Mau menderita sengsara
karena melakukan perintah kebenaran
dari YESUS
meskipun mendapat ancaman-
fitnahan-
diejek-ejek
diolok-olok,
bahkan dikucilkan dari pergaulan hidup
dengan sesama.

Dan,
Masih banyak lagi resiko
di dalam memikul salib lainnya

Dan
kita memang harus-
diharuskan
untuk memikul salib kita
masing-masing
dan
jangan sekali-kali-
jangan sampai
kita memotong panjang dari salib itu
ataupun
berarti
kita tinggalkan salib penderitaan itu

untuk kita kembali
kepada kehidupan
yang menyenangkan secara duniawi;
Ingatlah
Seperti diteladankan kepada kita
oleh TUHAN YESUS
Sebab TUHAN YESUS
tidak pernah mundur dengan salibNYA
sampai kepada kematianNYA,
sekalipun.

Sebab Jalan Salib/ Jalan Penderitaan-
Jalan Via Dolorosa bersama TUHAN YESUS hari ini
bagi kita
adalah juga sebagai jalan keselamatan
yang menyelamatkan.

Dan,
Keselamatan itu harus diupayakan-
diperjuangkan secara pribadi
lepas pribadi
selama kita menjalani kehidupan di dunia ini-

sebab setelah ajal menjemput,
setelah kita mati.
Sudah selesai semuanya-
sudah tidak ada waktu untuk bertobat.
Tidak ada lagi : Seruan Pertobatan
di dunia orang mati

Sebab YESUS adalah
TUHAN ALLAH
atas kehidupan
bukan
atas kematian


Dipermuliakanlah hidup kita
bersama ALLAH
karena kematian kita
bersama YESUS

Baru sekarang;
Sekali lagi ditanya
tentang pernyataan sikap hidup kita
….

Kita di tanya YESUS ALLAH kita
dan
sedang ditunggu bukti jawaban hidup kehidupan kita

setelah kita menyanggupi
untuk untuk mengikuti jalan-jalan
dan
teladan
dari TUHAN YESUS
secara totalitas
mau menyangkal diri
serta
mau secara totalitas
untuk memikul salib penderitaan
seperti halnya teladan YESUS sampai akhir hayat.

Pertanyaan terakhir-
pertanyaan ke-4 ini
membutuhkan pernyataan sikap kita di dalam perbuatan:
(Ingat : Iman tanpa perbuatan adalah mati)

Pertanyaannya adalah
Apakah kita secara totalitas
akan terus  ikut mengikut TUHAN YESUS
di sepanjang sisa kehidupan kita ?

Sampai garis finis-
180 derajat kita tinggalkan masa lalu kita
hanya untuk berjalan bersama YESUS


Jawaban
Bapak Ibu Saudara
yang terkasih

Bisa : YA
Bisa juga : Ya dan Tidak
atau
tidak menjawab dan tidak bersikap
tetap dengan diri kita sendiri



Bapak Ibu Saudara
yang terkasih
Berbahagialah kita
yang berusaha untuk mengerti
akan arti
dari sebuah pertobatan
dan
berusaha menjalani hidup penuh totalitas
di dalam seluruh kehidupan ini

sekali lagi berbahagialah kita
Berbahagialah seperti
Rasul Paulus
sebagai utusan ALLAH
yang kembali menyerukan
dengan suara lantang :

Bahwa waktu kedatangan TUHAN YESUS
untuk ke dua kalinya ke dunia ini
sudah sangat dekat-
sangat-sangat singkat waktunya

Sudahkah kita menyiapkan diri
dengan waktu singkat-
yang ada tersisa ini
(Sampai kapan umur kita?
Kita tidak tahu !)

Mari kita lebih Fokus
untuk hidup netral-
dengan menjalani hidup terbalik-
berbalik hidup:

Ini seruan hidup terbalik
Orang yang beristeri
bersikap seolah tidak beristeri,

orang yang sedang bersedih dan menangis
bersikap seolah tidak menangis,

demikian juga
yang sedang bergembira
diminta seolah tidak terjadi apa-apa.

Bahkan
orang yang membeli barang
diminta seolah tidak memiliki apapun.




Mari
Bapak Ibu Saudara
Hidup kita hanya terarah-
Kita fokuskan
kepada TUHAN YESUS saja

Sebab segala apa yang ada di dunia-
yang kita kenal saat ini
semuanya akan berlalu
saat TUHAN YESUS datang
ke dunia ini


((   1 Korintus 7: 31
Pendeknya
orang-orang
yang mempergunakan barang-barang duniawi
seolah-olah sama sekali
tidak mempergunakannya.
Sebab dunia
seperti yang kita kenal sekarang
akan berlalu ))


Sidang Jemaat
yang terkasih

Mari …
mari …
Kita sambut
Seruan hidup bertobat dari Yohanes Pembaptis :
Bertobatlah Kerajaan ALLAH sudah dekat
Bertobatlah Kerajaan ALLAH sudah dekat

Mari
kita dengar seruan-
suara TUHAN YESUS
dengan ungkapan:
waktunya telah genap

seruan nubuatan
dari para nabi
tentang genap-
penggenapan
datangnya Kerajaan ALLAH
di dalam diri TUHAN YESUS

Hari ini-
saat ini
jangan keraskan hati kita
karena
TUHAN YESUS
mengulang seruanNYA
kepada kita

seperti
TUHAN YESUS memanggil-
berseru kepada para murid

Para murid sedang sibuk
Dengan aktivitas kehidupan mereka sehari-hari.
Simon dan Andreas
sedang menjala ikan

Yakobus dan Yohanes
sedang membereskan jala

keempat-empatnya dipanggil
untuk meninggalkan aktifitasnya

keempat-empatnya diajak pergi
mengikut TUHAN YESUS.

Jala,
perahu
orang tua mereka
harus ditinggalkan
untuk mengikuti TUHAN YESUS

Sebab mengikut TUHAN YESUS
sama artinya dengan
menyambut datangnya Kerajaan ALLAH

menyambut datangnya Kerajaan ALLAH
harus dengan melepaskan
semua keterikatan kita
dengan apapun
di dalam kehidupan kita
di dunia ini

Kita harus mengikatkan diri
kepada TUHAN YESUS
dan kita harus mengikut TUHAN YESUS
dengan Totalitas

Dengan Totalitas mengikut YESUS
itulah wujud nyata
dari kesiapan kita
hari ini
di dalam menyambut Kerajaan Allah




Sidang Jemaat
yang terkasih
Capek dan menderita
bila kita mengikut TUHAN YESUS
dengan totalitas

tidak mendapatkan apapun
secara berlebihan
selama mengikut TUHAN YESUS

justru
kita banyak kehilangan perasaan bahagia
karena kesenangan dunia ini
kita tinggalkan

Tetapi
Bapak Ibu Saudara
Di dalam totalitas mengikut TUHAN YESUS
ada kebahagiaan

Kebahagiaan yang kita peroleh
adalah kebahagiaan yang tak ternilai harganya
dibanding dengan kebahagiaan
apapun yang ada diberikan oleh dunia ini

Mari
kita penuhi 3 syarat
hidup Totalitas di bawah ini :
Pertama,
Percaya kepada YESUS
bahwa YESUS adalah
TUHAN dan ALLAH
Ingat :
Lawan dari iman kita
adalah keragu-raguan
Kedua,
menyadari
bahwa Kerajaan Allah
sudah dekat
momentum hidup
menyambut datangnya Kerajaan ALLAH
adalah dengan menjadikan ALLAH-
YESUS sebagai raja
di dalam kehidupan kita.

Di mana kita akan patuh dan taat
di sepanjang hidup ini

Ketiga,
pertobatan dengan sungguh-sungguh
disertai instrospeksi diri
akan menjadikan diri kita
lebih mengenali dan melihat
siapa diri kita sebenarnya
di hadirat ALLAH

Milikilah kesadaran diri-
Bahwa diri kita
sangat hina
di hadapan ALLAH
yang MAHA AGUNG.

Tetapi milikilah kesadaran diri-
Dengan tidak usah lagi
mengukur dan menimbang-nimbang
seberapa besar berat dosa kita.

Sebab,
Pertobatan yang kita lakukan
dengan penuh kesadaran diri adalah
penyerahan diri
dalam ketidakberdayaan atas segala dosa dan pelanggaran kita.

Pertobatan yang dilakukan
dengan sungguh-sungguh

TUHAN YESUS
yang akan mengubahkan
petaka menjadi berkat,
derita menjadi sukacita.

Niniwe yang jahat,
Niniwe yang bertobat
ALLAH mengubah penghukuman dengan berkat
ALLAH mengubah kematian dengan kehidupan.

Jika
Bapak Ibu dan Saudara
yang terkasih
dapat mendasarkan kehidupan kita
masing-masing
kepada FIRMAN ALLAH-
kepada Suara ALLAH-
perkataan dan contoh teladan
kehidupan TUHAN YESUS

pasti kita
akan dimampukan
untuk dapat melayani-
dan
menjadi utusan-utusan
pelaya-pelayan ALLAH
di manapun kita tinggal
berdomisili hidup
baik di lingkungan gereja
di masyarakat
kepada saudara-saudara kita
maupun
kepada alam semesta ini.

Tuhan memberkati.
Hidup pelayanan totalitas kita

AMIN

















LITURGI   IBADAH  MINGGU
21 Januari 2018
P.Sidorejo  ( 07.00)


VOTUM : (berdiri)
KJ     10 : 1, 2  PUJILAH TUHAN, SANG RAJA

Sidang Jemaat,
Selamat pagi !
Kiranya
Damai sejahtera dan Kasih
ALLAH BAPA, PUTRA dan ROH KUDUS
Ada bersama kita hari ini dan selama-lamanya
AMIN
(duduk)

2.    INTROITUS    :    MATIUS 12 : 41

Pada waktu penghakiman ,
orang-orang Niniwe
akan bangkit bersama angkatan ini
 dan
menghukumnya juga.
Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat
setelah mendengar pemberitaan Yunus,
dan
sesungguhnya yang ada di sini
 lebih dari pada Yunus


KJ      260  : 1, 3    DALAM DUNIA PENUH KERUSUHAN
3. PENGAKUAN  DOSA : Matius  22 :  37 - 40
ndedonga :   …   AMIN
 KJ      36  : 1(2X),4   DIHAPUSKAN DOSAKU

4. BERITA  ANUGERAH : (( berdiri …
2 Raja-raja 17 : 13
TUHAN telah memperingatkan
kepada orang Israel dan kepada orang Yehuda dengan perantaraan semua nabi
dan
 semua tukang tilik :
“Berbaliklah kamu
dari pada jalan-jalanmu yang jahat itu
dan
tetaplah ikuti segala perintah dan ketetapanKU,
sesuai dengan undang-undang
yang telah KUperintahkan
kepada nenek moyangmu
dan
yang telah KUsampaikan
kepada mereka
dengan perantaraan hamba-hambaKU,
para nabi”.

5. PERSEMBAHAN : Tiba saatnya …
Dasar          :   AMSAL  11   :  24 -25
24.Ada yang menyebar harta,
tetapi bertambah kaya,
 ada yang menghemat secara luar biasa,
 namun selalu berkekurangan
25.Siapa banyak memberi berkat,
diberi kelimpahan,
 siapa memberi minum,
ia sendiri akan diberi minum

KJ      287a : 1 -        SEKARANG BRI SYUKUR
DOA           :  Syukur persembahan &
persiapan dengar-dengaran FIRMAN
6. PELAYANAN  FIRMAN :

                                   BACAAN 1       : Yunus 3: 1-5,10
                                   BACAAN 2       : 1 Korintus  7: 29 – 31
                                   BACAAN 3       : Markus 1: 14 – 20
Berbahagilah kita yang senantiasa menaruh perhatian atas segala Firman ALLAH dan berusaha untuk melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. AMIN 3X …..
KOTBAH  …
 Totalitas Mengikut Tuhan YESUS





















KJ      363   :  1    BAGI YESUS KUSERAHKAN

7. PENGAKUAN  IMAN  RASULI … selesai duduk ))
PENGAKUAN IMAN RASULI

Aku percaya kepada Allah yg Maha kuasa

Khalik langit dan bumi

Dan kepada Yesus Kristus

AnakNYA yang tunggal Tuhan kita

Yang dikandung daripada Roh Kudus

lahir dari anak dara Maria

yg menderita dibawah pemerintahan Pontius Pilatus

Disalibkan mati dan dikuburkan

turun kedalam keerajaan maut

Pada hari yang ketiga

bangkit pula diantara orang mati

naik ke sorga

duduk disebelah kanan Allah

Bapa yang Maha kuasa

Dan akan datang dari sana utk menghakimi

orang yg hidup dan yg mati

Aku percaya kepada Roh kudus

gereja yang kudus dan Am

persekutuan orang kudus

pengampunan dosa

kebangkitan daging

dan hidup yang kekal

Amien


8.  DOA SYAFAAT :
Syukur atas Firman …
Bangsa & negara
Gereja> Sidang MJ; Program Kegiatan Grejawi
Warga  gereja— induk & pepanthan sakit, lansia- AdiYuswa,
Anak-anak—sekolah, pekerjaan, jodoh
bubaran

9.  PENGUTUSAN & BERKAT : (berdiri)
KJ      408 :  1       DI JALANKU: KU DIIRING

Saatnya kita undur dari ibadah ini
TUHAN memberkati engkau dan
melindungi engkau;
TUHAN menyinari engkau dengan wajahNYA dan
memberi engkau damai sejahtera
TUHAN menghadapkan wajahNYA kepadamu dan
memberi engkau damai sejahtera
Hari ini sampai selama-lamanya

AMIN
































Senin, 05 Februari 2018

BELAS KASIH ALLAH (Renungan Siang)

Rensi, Jumat 2 Februari 2018
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini dengan tema:
"BELAS KASIH ALLAH"
Saudara kekasih Kristus,kemungkinan besar termasuk diri kita dan anggota keluarga kita saat ini sedang memiliki pergumulan atau masalah;
Juga sedang di dekati oleh Tuhan Yesus ataupun Roh Kudus- Roh dari Yesus. Apakah kita saat ini sedang dihampiri- didekati oleh Tuhan Yesus karena beban permasalahan yang tak tertanggungkan ? atau kita sedang dalam keadaan baik-baik saja !.
Seperti seorang Janda sedang kehilangan anak lelakinya (mati sedang dalam perjalanan menuju ke pemakaman- ke tempat akhir secara ragawi).
*Lukas 7:12-15 (TB)* Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, *ada orang mati diusung* ke luar, *anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda*, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
Dan ketika Tuhan melihat janda itu, *tergeraklah hati-Nya* oleh belas kasihan, lalu *Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"*
Sambil *menghampiri* usungan itu *Ia menyentuhnya*, dan sedang para pengusung berhenti, *Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"*
Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
Luar biasa, Ya sangat luar biasa karya Tuhan Yesus.
Saudara kekasih Kristus, ketika Allah di dalam karya Tuhan Yesus menghampiri, tergerak 'welas asih', bahkan berkata-kata dengan FirmanNYA itu terjadi. Ya, apa yang sangat tidak mungkin bisa menjadi mungkin terjadi, yang mati dihidupkan, yang bermasalah diselesaikan secara bertahap permasalahannya ; seperti anak yang sudah mati itu, IA berkata maka *bangun*lah orang itu dan *duduk* dan *mulai berkata-kata*, dan *Yesus menyerahkannya kepada ibunya*.
Mari kita alami hidup bersama Tuhan Yesus untuk mencapai kesempurnaan hidup ini. Dan pengalaman hidup Janda dengan anak lelakinya kita jadikan pengalaman rohani kita.
Demikian juga pengalaman-pengalaman rohani saudara-saudara kita sepersekutuan yang juga ditolong oleh Yesus Tuhan kita.
*2 Petrus 3:17-18 (TB)* Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, *kamu telah mengetahui* hal ini sebelumnya. Karena itu *waspadalah*, supaya kamu jangan terseret ke dalam *kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu* yang teguh.
Tetapi *bertumbuhlah dalam kasih karunia* dan *dalam pengenalan* akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
Tugas kita sekarang adalah harus bersikap waspada. Setelah mengetahui hukum peraturan yang dikehendaki- diperintahkan Allah segera kita lakukan dan kita praktekan dalam kehidupan pribadi dan keluarga kita. Hukum Allah ini kita jadikan sebagai pegangan hidup- pedoman hidup- dan sebagai rambu-rambu kehidupan kita.
Hukum atau Firman Allah jangan disesatkan atau dipikir secara akal budi manusia. Tetapi mohonlah agar kebenaran Firman Allah ini menjadi terang dan jalan hidup kita untuk berjalan dalam tuntunan Sang Roh Kudus yang adalah Allah sendiri.
Bapak Ibu Saudara ... Mari terus kita ulangi di dalam kehidupan kita di dalam mengenal siapa Yesus sebagai Tuhan dan Allah Bapa serta Roh Kudus- Roh Suci.
Mari terus kita mengandalkan Hukum- Firman Allah agar dengan keseriusan, ketaatan, kesetiaan kita ini, Kita dapat merasakan keselamatan, kemuliaan dan penataan atas kehidupan di waktu sekarang dan di waktu yang akan datang, selamanya bersama Allah yang maha kudus dan suci untuk menerima mahkota sorgawi dari Allah yang maha kudus ini.
Mari kita tanggalkan segala kesesatan dan dosa-dosa kita yang bertentangan dengan Allah
*1 Yohanes 2:12 (TB)* Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya.
Inilah Hukum Kasih Allah untuk kita yang menuntut sikap balasan hidup di dalam mengasihi Allah dan untuk mengasihi sesama bukan 'malah'- justru menyesatkan sesama kita.
Ingat Dosa kita sudah diampuni, lalu apa balasan atas pengorbanan pengampunan dosa kita terhadap kasih Allah ini?
Bukankah ketaatan, kesetiaan,kesungguhan dan keteguhan iman kita?
Selamat berjuang untuk mendapatkan *belas kasih Allah*agar kita diselamatkan,Tuhan Yesus memberkati. Amin.
PD GIDEON SUWARU
Turiman Tr





Rensi, Sabtu 3 Februari 2018
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini diambil dari:
Ayub 34:11-12 (TB) Malah Ia mengganjar manusia sesuai perbuatannya, dan membuat setiap orang mengalami sesuai kelakuannya.
Sungguh, Allah tidak berlaku curang, Yang Mahakuasa tidak membengkokkan keadilan.
Dengan tema:
"ADIL UPAH DARI TUHAN"
Jangan dikira Allah lalai untuk memberi upah dari setiap perbuatan yang manusia lakukan ,hanya waktu yang diberikan sesuai waktu dan kehendak Allah saja.
Adapun upah yang diberikan adalah sesuai dengan apa yang sudah diperbuat entah perbuatan baik atau jahat.
Allah juga tidak berbuat curang untuk memberikan upahNya kepada setiap manusia, tinggal manusia mau sadar apa tidak dari hasil perbuatannya.
Ingatlah apa yang difirmankan dalam
Galatia 6:7 (TB) Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Karena itu hendaknya kita sadar tentang apa yang kita perbuat,jika apa yang kita lakukan bertentangan dengan kehendak Tuhan Yesus, alangkah bijaknya kita segera bertobat, supaya kita beroleh pengampunan sehingga ancaman malapetaka tidak menimpa kita.
Yeremia 26:13 (TB) Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu.
Saudaraku sungguh kita tidak tahu waktunya Tuhan bagi kita,karena itu ayo pergunakan waktu yang ada ini untuk hidup dalam pertobatan sebelum ajal atau malapetaka menimpa kita dan sebelum tertutup pintu tobat kita.
Kita harus sadar bahwa tidak ada satupun yang dapat kita sembunyikan dihadapan Allah sekalipun kita menutup rapat-rapat atau menyimpan ditempat yang paling tinggipun,semuanya Allah ketahui
Yeremia 49:16 (TB) Sikapmu yang menggemetarkan orang memperdayakan engkau, dan keangkuhan hatimu, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, yang menduduki tempat tinggi bukit! Sekalipun engkau membuat sarangmu tinggi seperti burung rajawali, Aku akan menurunkan engkau dari sana, demikianlah firman TUHAN.
Jika demikian firman Tuhan masihkah kita mengeraskan hati? Merasa akan aman-aman saja dan Allah tidak akan membalas apa yang setimpal dengan perbuatan kita?
Demikian juga jika apa yang kita lakukan dengan benar dan iman yang sungguh apakah DIA juga tidak akan membalas yang baik sesuai dengan harapan kita?
Sebagaimana yang dialami perempuan Kanaan ketika anaknya sakit.
Matius 15:28 (TB) Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Jadi semua perbuatan yang kita lakukan tetap akan menerima upah dari Allah dan upahnya adil menurut kehendak Allah, sekali lagi perbuatan apapun yang kita lakukan entah baik, atau jahat, benar atau dosa, upahnya kembali kepada kita dan Allah sedikitpun tidak diuntungkan dari perbuatan kita.
Ayub 35:6-7 (TB)
6 Jikalau engkau berbuat dosa, apa yang akan kaulakukan terhadap Dia? Kalau pelanggaranmu banyak, apa yang kaubuat terhadap Dia?
7 Jikalau engkau benar, apakah yang kauberikan kepada Dia? Atau apakah yang diterima-Nya dari tanganmu?
Selamat ber instropeksi diri supaya kita menyadari apa yang telah kita perbuat terhadap sesama dan Allah kita,sebab upahNya tidak terlepas dari hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati,amin.
PD AUTOPIA MALANG
Wibisono Binis Car




Regi, Senin 5 Februari 2018
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan pagi ini diambil dari:
Yesaya 38:15 (TB) Apakah yang akan kukatakan dan kuucapkan kepada TUHAN; bukankah Dia yang telah melakukannya? Aku sama sekali tidak dapat tidur karena pahit pedihnya perasaanku.
Dengan tema:
"UCAPAN APAKAH UNTUK TUHAN"
Ketika perasaan pahit dan pedih, sering membuat banyak orang menggerutu, menyesali nasib dan tidak jarang juga menyalahkan orang lain dan Tuhan Allah yang disembahnya. Kondisi yang demikian juga membuat tidak dapat tidur, hidupnya tidak tenang dan gelisah ketika mengalami sakit, pahit dan pedihnya kehidupan.
Sebagai orang yang beriman hal ini patutklah kita contoh bagaimana Hizkia menyikapi penderitaan hidupnya, ia menyadari betul bahwa manusia tidak dapat berbuat apa-apa, manusia bisa merasakan semuanya karena kehendak Allah saja, bahkan Hizkia mampu berkata-kata yang lain dari pada umumnya manusia, ucapan Hizkia juga tidak sama dengan kita yang mengaku percaya dan ber iman kepada Tuhan Yesus, ketika kita mengalami kepedihan dan penderitaan hidup, tapi lihat apa yang Hizkia ucapkan pada Allahnya.
Yesaya 38:17 (TB) Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.
Kalau kita mengalami seperti Hizkia apa yang kita ucapkan kepada Tuhan Allah kita?
Bersyukur dan menyadari seperti Hizkia bahwa penderitaan pahit ternyata Allah berikan untuk keselamatan jiwa supaya terhindar dari lobang kebinasaan ?
Atau sebaliknya, kita menggerutu dan menyalahkan Tuhan kita?
Sebagaimana ungkapan dalam
Mazmur 22:2-3 (TB)
2) Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
3) Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang.
Jika ini yang kita lakukan pertanyaannya, apa kuasa dan hak kita sehingga berani mengucapkan yang seperti itu kepada Allah Sang pemilik kehidupan kita?
Sudah lupakah siapa kita dan siapa Allah itu?
Bukankah kita hanya bagaikan tanah ditangan tukang periuk? Kita mau dibuat atau dibentuk apapun adalah dalam kuasa tukang periuk.
Masih haruskah kita protes dan mengatakan jangan bentuk aku seperti ini, tapi bentuklah aku seperti yang ku mau.
Maka ingatlah firman Tuhan yang seperti dalam
Roma 9:20 (TB) Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"
Sebagai orang yang percaya seharusnya kita taat akan perintah Allah dan percaya dengan janjiNya, sebab jika hidup kita benar pasti DIA tidak akan membiarkan kita jatuh tergeletak, bahkan DIA akan menolong dan melepaskan kita dari permasalahan kita.
Karena itu sudah seharusnya dan sudah sepantasnya ucapan kita adalah mohon ampun dalam pertobatan, juga mengucap syukur atas perkenan Allah untuk merasakan sedikit salib Kristus.
Sebab rencana Allah melalui kepedihan dan kepahitan hidup adalah untuk keselamatan jiwa kita, sebagaimana yang Hizkia ucapkan pada Tuhan Allahnya.
Karena itu marilah terus berusaha untuk dapat melakukan apa yang menjadi perintah Allah kita, dengan Ucapan bibir untuk kemuliaan NamaNya dengan
1 Tesalonika 5:18 (TB) Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Saudaraku mari undang kekuatan dan kuasa Roh Kudus agar kita dimampukan, melakukan perintah Tuhan Yesus untuk senantiasa mengucap syukur dalam segala hal.
Selamat ber aktivitas, terus berjuang dengan semangat meraih hari depan yang penuh harapan bersama Tuhan Yesus, amin.
PD AUTOPIA MALANG
Wibisono Binis Car





Regi, Minggu 4 Januari 2018
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan firman pagi ini dengan tema:
"BETAPA HEBAT DAN DAHSYATNYA ALLAH KITA.."
Dasar firmannya dari:
Daniel 2:47 (TB)
Berkatalah raja kepada Daniel: "Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu."
Membaca satu perikop Daniel pasal 2 ini membuat saya merenung, mereka-reka dan membayangkan, betapa luar biasa dan sangat hebatnya Allah kita.
Sebuah mimpi Nebukadnezar yang tidak diceritakan kepada siapapun, tidak ada seorangpun yang tahu, bahkan orang-orang berilmu, mungkin juga paranormal seantero negri didatangkan, tidak ada yang tahu apa yang dimimpikan Raja. Memang kejadian ini sepertinya aneh dan ganjil, karena bila Raja Firaun bermimpi, apa yang dimimpikan itu diceritakan kepada para orang berilmunya, dan setelah _mentok,_
Kejadian 41:8 (TB) Pada waktu pagi gelisahlah hatinya, lalu disuruhnyalah memanggil semua ahli dan semua orang berilmu di Mesir. Firaun menceritakan mimpinya kepada mereka, tetapi seorang pun tidak ada yang dapat mengartikannya kepadanya.
Barulah Yusuf dipanggil dan Firaun menceritakan mimpinya
Kejadian 41:17 (TB) Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Dalam mimpiku itu, aku berdiri di tepi sungai Nil;
Yusuf masih menerima cerita tentang mimpi Firaun. Sangat jauh berbeda dengan Daniel.
Raja Nebukadnezar bermimpi, tetapi tidak mau menceritakan mimpinya dan memerintahkan supaya orang-orang pintar menjelaskan mimpinya. Disinilah keanehannya.
Siapa yang mampu..?
Penjelasan para ahli sihir Nebukadnezar sangat masuk akal..
Daniel 2:10-11 (TB)
10 Para Kasdim itu menjawab raja: "Tidak ada seorang pun di muka bumi yang dapat memberitahukan apa yang diminta tuanku raja! Dan tidak pernah seorang raja, bagaimanapun agungnya dan besar kuasanya, telah meminta hal sedemikian dari seorang berilmu atau seorang ahli jampi atau seorang Kasdim.
11 Apa yang diminta tuanku raja adalah terlalu berat, dan tidak ada seorang pun yang dapat memberitahukannya kepada tuanku raja, selain dari dewa-dewa yang tidak berdiam di antara manusia."
Tapi penjelasan para ahli sihir itu malah membuat Raja semakin geram dan murka.
Dan hukuman yang akan dijatuhkan Nebukadnezar adalah memutilasi para orang pintar di seluruh negeri, termasuk Daniel. Dan, bagaimana kesudahan sejarah itu sudah jelas dalam bacaan kita hari ini (baca, Daniel 2:1-49)
Saudara terkasih, sesuatu yang nampak mustahil dilakukan manusia, bagi Allah adalah sesuatu yang sangat mudah. Kata-kata _"tak ada yang mustahil bagi Dia"_ bukan hanya sebatas kata-kata saja. Dia, Sang Pencipta Segala Sesuatu, sungguh menggenapinya.
Semua Dia tahu, semua Dia mengerti. Semua hati terpapar jelas di hadapanNya.
Mazmur 44:22 (TB)
..masakan Allah tidak akan menyelidikinya? Karena Ia mengetahui rahasia hati!
Ibrani 4:13 (TB)
Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Semakin mantapkan hati, karena Dialah Sang Sumber Segalanya, terus bersemangat mengikut Dia.
Selamat beribadah, Tetap bersemangat.!!
Tuhan Yesus memberkati.Amin.
PD AUTOPIA Malang
Hasanny Santoso