Senin, 05 Februari 2018

BELAS KASIH ALLAH (Renungan Siang)

Rensi, Jumat 2 Februari 2018
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini dengan tema:
"BELAS KASIH ALLAH"
Saudara kekasih Kristus,kemungkinan besar termasuk diri kita dan anggota keluarga kita saat ini sedang memiliki pergumulan atau masalah;
Juga sedang di dekati oleh Tuhan Yesus ataupun Roh Kudus- Roh dari Yesus. Apakah kita saat ini sedang dihampiri- didekati oleh Tuhan Yesus karena beban permasalahan yang tak tertanggungkan ? atau kita sedang dalam keadaan baik-baik saja !.
Seperti seorang Janda sedang kehilangan anak lelakinya (mati sedang dalam perjalanan menuju ke pemakaman- ke tempat akhir secara ragawi).
*Lukas 7:12-15 (TB)* Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, *ada orang mati diusung* ke luar, *anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda*, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
Dan ketika Tuhan melihat janda itu, *tergeraklah hati-Nya* oleh belas kasihan, lalu *Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"*
Sambil *menghampiri* usungan itu *Ia menyentuhnya*, dan sedang para pengusung berhenti, *Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"*
Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
Luar biasa, Ya sangat luar biasa karya Tuhan Yesus.
Saudara kekasih Kristus, ketika Allah di dalam karya Tuhan Yesus menghampiri, tergerak 'welas asih', bahkan berkata-kata dengan FirmanNYA itu terjadi. Ya, apa yang sangat tidak mungkin bisa menjadi mungkin terjadi, yang mati dihidupkan, yang bermasalah diselesaikan secara bertahap permasalahannya ; seperti anak yang sudah mati itu, IA berkata maka *bangun*lah orang itu dan *duduk* dan *mulai berkata-kata*, dan *Yesus menyerahkannya kepada ibunya*.
Mari kita alami hidup bersama Tuhan Yesus untuk mencapai kesempurnaan hidup ini. Dan pengalaman hidup Janda dengan anak lelakinya kita jadikan pengalaman rohani kita.
Demikian juga pengalaman-pengalaman rohani saudara-saudara kita sepersekutuan yang juga ditolong oleh Yesus Tuhan kita.
*2 Petrus 3:17-18 (TB)* Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, *kamu telah mengetahui* hal ini sebelumnya. Karena itu *waspadalah*, supaya kamu jangan terseret ke dalam *kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu* yang teguh.
Tetapi *bertumbuhlah dalam kasih karunia* dan *dalam pengenalan* akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
Tugas kita sekarang adalah harus bersikap waspada. Setelah mengetahui hukum peraturan yang dikehendaki- diperintahkan Allah segera kita lakukan dan kita praktekan dalam kehidupan pribadi dan keluarga kita. Hukum Allah ini kita jadikan sebagai pegangan hidup- pedoman hidup- dan sebagai rambu-rambu kehidupan kita.
Hukum atau Firman Allah jangan disesatkan atau dipikir secara akal budi manusia. Tetapi mohonlah agar kebenaran Firman Allah ini menjadi terang dan jalan hidup kita untuk berjalan dalam tuntunan Sang Roh Kudus yang adalah Allah sendiri.
Bapak Ibu Saudara ... Mari terus kita ulangi di dalam kehidupan kita di dalam mengenal siapa Yesus sebagai Tuhan dan Allah Bapa serta Roh Kudus- Roh Suci.
Mari terus kita mengandalkan Hukum- Firman Allah agar dengan keseriusan, ketaatan, kesetiaan kita ini, Kita dapat merasakan keselamatan, kemuliaan dan penataan atas kehidupan di waktu sekarang dan di waktu yang akan datang, selamanya bersama Allah yang maha kudus dan suci untuk menerima mahkota sorgawi dari Allah yang maha kudus ini.
Mari kita tanggalkan segala kesesatan dan dosa-dosa kita yang bertentangan dengan Allah
*1 Yohanes 2:12 (TB)* Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya.
Inilah Hukum Kasih Allah untuk kita yang menuntut sikap balasan hidup di dalam mengasihi Allah dan untuk mengasihi sesama bukan 'malah'- justru menyesatkan sesama kita.
Ingat Dosa kita sudah diampuni, lalu apa balasan atas pengorbanan pengampunan dosa kita terhadap kasih Allah ini?
Bukankah ketaatan, kesetiaan,kesungguhan dan keteguhan iman kita?
Selamat berjuang untuk mendapatkan *belas kasih Allah*agar kita diselamatkan,Tuhan Yesus memberkati. Amin.
PD GIDEON SUWARU
Turiman Tr





Rensi, Sabtu 3 Februari 2018
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini diambil dari:
Ayub 34:11-12 (TB) Malah Ia mengganjar manusia sesuai perbuatannya, dan membuat setiap orang mengalami sesuai kelakuannya.
Sungguh, Allah tidak berlaku curang, Yang Mahakuasa tidak membengkokkan keadilan.
Dengan tema:
"ADIL UPAH DARI TUHAN"
Jangan dikira Allah lalai untuk memberi upah dari setiap perbuatan yang manusia lakukan ,hanya waktu yang diberikan sesuai waktu dan kehendak Allah saja.
Adapun upah yang diberikan adalah sesuai dengan apa yang sudah diperbuat entah perbuatan baik atau jahat.
Allah juga tidak berbuat curang untuk memberikan upahNya kepada setiap manusia, tinggal manusia mau sadar apa tidak dari hasil perbuatannya.
Ingatlah apa yang difirmankan dalam
Galatia 6:7 (TB) Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Karena itu hendaknya kita sadar tentang apa yang kita perbuat,jika apa yang kita lakukan bertentangan dengan kehendak Tuhan Yesus, alangkah bijaknya kita segera bertobat, supaya kita beroleh pengampunan sehingga ancaman malapetaka tidak menimpa kita.
Yeremia 26:13 (TB) Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu.
Saudaraku sungguh kita tidak tahu waktunya Tuhan bagi kita,karena itu ayo pergunakan waktu yang ada ini untuk hidup dalam pertobatan sebelum ajal atau malapetaka menimpa kita dan sebelum tertutup pintu tobat kita.
Kita harus sadar bahwa tidak ada satupun yang dapat kita sembunyikan dihadapan Allah sekalipun kita menutup rapat-rapat atau menyimpan ditempat yang paling tinggipun,semuanya Allah ketahui
Yeremia 49:16 (TB) Sikapmu yang menggemetarkan orang memperdayakan engkau, dan keangkuhan hatimu, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, yang menduduki tempat tinggi bukit! Sekalipun engkau membuat sarangmu tinggi seperti burung rajawali, Aku akan menurunkan engkau dari sana, demikianlah firman TUHAN.
Jika demikian firman Tuhan masihkah kita mengeraskan hati? Merasa akan aman-aman saja dan Allah tidak akan membalas apa yang setimpal dengan perbuatan kita?
Demikian juga jika apa yang kita lakukan dengan benar dan iman yang sungguh apakah DIA juga tidak akan membalas yang baik sesuai dengan harapan kita?
Sebagaimana yang dialami perempuan Kanaan ketika anaknya sakit.
Matius 15:28 (TB) Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Jadi semua perbuatan yang kita lakukan tetap akan menerima upah dari Allah dan upahnya adil menurut kehendak Allah, sekali lagi perbuatan apapun yang kita lakukan entah baik, atau jahat, benar atau dosa, upahnya kembali kepada kita dan Allah sedikitpun tidak diuntungkan dari perbuatan kita.
Ayub 35:6-7 (TB)
6 Jikalau engkau berbuat dosa, apa yang akan kaulakukan terhadap Dia? Kalau pelanggaranmu banyak, apa yang kaubuat terhadap Dia?
7 Jikalau engkau benar, apakah yang kauberikan kepada Dia? Atau apakah yang diterima-Nya dari tanganmu?
Selamat ber instropeksi diri supaya kita menyadari apa yang telah kita perbuat terhadap sesama dan Allah kita,sebab upahNya tidak terlepas dari hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati,amin.
PD AUTOPIA MALANG
Wibisono Binis Car




Regi, Senin 5 Februari 2018
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan pagi ini diambil dari:
Yesaya 38:15 (TB) Apakah yang akan kukatakan dan kuucapkan kepada TUHAN; bukankah Dia yang telah melakukannya? Aku sama sekali tidak dapat tidur karena pahit pedihnya perasaanku.
Dengan tema:
"UCAPAN APAKAH UNTUK TUHAN"
Ketika perasaan pahit dan pedih, sering membuat banyak orang menggerutu, menyesali nasib dan tidak jarang juga menyalahkan orang lain dan Tuhan Allah yang disembahnya. Kondisi yang demikian juga membuat tidak dapat tidur, hidupnya tidak tenang dan gelisah ketika mengalami sakit, pahit dan pedihnya kehidupan.
Sebagai orang yang beriman hal ini patutklah kita contoh bagaimana Hizkia menyikapi penderitaan hidupnya, ia menyadari betul bahwa manusia tidak dapat berbuat apa-apa, manusia bisa merasakan semuanya karena kehendak Allah saja, bahkan Hizkia mampu berkata-kata yang lain dari pada umumnya manusia, ucapan Hizkia juga tidak sama dengan kita yang mengaku percaya dan ber iman kepada Tuhan Yesus, ketika kita mengalami kepedihan dan penderitaan hidup, tapi lihat apa yang Hizkia ucapkan pada Allahnya.
Yesaya 38:17 (TB) Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.
Kalau kita mengalami seperti Hizkia apa yang kita ucapkan kepada Tuhan Allah kita?
Bersyukur dan menyadari seperti Hizkia bahwa penderitaan pahit ternyata Allah berikan untuk keselamatan jiwa supaya terhindar dari lobang kebinasaan ?
Atau sebaliknya, kita menggerutu dan menyalahkan Tuhan kita?
Sebagaimana ungkapan dalam
Mazmur 22:2-3 (TB)
2) Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
3) Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang.
Jika ini yang kita lakukan pertanyaannya, apa kuasa dan hak kita sehingga berani mengucapkan yang seperti itu kepada Allah Sang pemilik kehidupan kita?
Sudah lupakah siapa kita dan siapa Allah itu?
Bukankah kita hanya bagaikan tanah ditangan tukang periuk? Kita mau dibuat atau dibentuk apapun adalah dalam kuasa tukang periuk.
Masih haruskah kita protes dan mengatakan jangan bentuk aku seperti ini, tapi bentuklah aku seperti yang ku mau.
Maka ingatlah firman Tuhan yang seperti dalam
Roma 9:20 (TB) Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"
Sebagai orang yang percaya seharusnya kita taat akan perintah Allah dan percaya dengan janjiNya, sebab jika hidup kita benar pasti DIA tidak akan membiarkan kita jatuh tergeletak, bahkan DIA akan menolong dan melepaskan kita dari permasalahan kita.
Karena itu sudah seharusnya dan sudah sepantasnya ucapan kita adalah mohon ampun dalam pertobatan, juga mengucap syukur atas perkenan Allah untuk merasakan sedikit salib Kristus.
Sebab rencana Allah melalui kepedihan dan kepahitan hidup adalah untuk keselamatan jiwa kita, sebagaimana yang Hizkia ucapkan pada Tuhan Allahnya.
Karena itu marilah terus berusaha untuk dapat melakukan apa yang menjadi perintah Allah kita, dengan Ucapan bibir untuk kemuliaan NamaNya dengan
1 Tesalonika 5:18 (TB) Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Saudaraku mari undang kekuatan dan kuasa Roh Kudus agar kita dimampukan, melakukan perintah Tuhan Yesus untuk senantiasa mengucap syukur dalam segala hal.
Selamat ber aktivitas, terus berjuang dengan semangat meraih hari depan yang penuh harapan bersama Tuhan Yesus, amin.
PD AUTOPIA MALANG
Wibisono Binis Car





Regi, Minggu 4 Januari 2018
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan firman pagi ini dengan tema:
"BETAPA HEBAT DAN DAHSYATNYA ALLAH KITA.."
Dasar firmannya dari:
Daniel 2:47 (TB)
Berkatalah raja kepada Daniel: "Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu."
Membaca satu perikop Daniel pasal 2 ini membuat saya merenung, mereka-reka dan membayangkan, betapa luar biasa dan sangat hebatnya Allah kita.
Sebuah mimpi Nebukadnezar yang tidak diceritakan kepada siapapun, tidak ada seorangpun yang tahu, bahkan orang-orang berilmu, mungkin juga paranormal seantero negri didatangkan, tidak ada yang tahu apa yang dimimpikan Raja. Memang kejadian ini sepertinya aneh dan ganjil, karena bila Raja Firaun bermimpi, apa yang dimimpikan itu diceritakan kepada para orang berilmunya, dan setelah _mentok,_
Kejadian 41:8 (TB) Pada waktu pagi gelisahlah hatinya, lalu disuruhnyalah memanggil semua ahli dan semua orang berilmu di Mesir. Firaun menceritakan mimpinya kepada mereka, tetapi seorang pun tidak ada yang dapat mengartikannya kepadanya.
Barulah Yusuf dipanggil dan Firaun menceritakan mimpinya
Kejadian 41:17 (TB) Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Dalam mimpiku itu, aku berdiri di tepi sungai Nil;
Yusuf masih menerima cerita tentang mimpi Firaun. Sangat jauh berbeda dengan Daniel.
Raja Nebukadnezar bermimpi, tetapi tidak mau menceritakan mimpinya dan memerintahkan supaya orang-orang pintar menjelaskan mimpinya. Disinilah keanehannya.
Siapa yang mampu..?
Penjelasan para ahli sihir Nebukadnezar sangat masuk akal..
Daniel 2:10-11 (TB)
10 Para Kasdim itu menjawab raja: "Tidak ada seorang pun di muka bumi yang dapat memberitahukan apa yang diminta tuanku raja! Dan tidak pernah seorang raja, bagaimanapun agungnya dan besar kuasanya, telah meminta hal sedemikian dari seorang berilmu atau seorang ahli jampi atau seorang Kasdim.
11 Apa yang diminta tuanku raja adalah terlalu berat, dan tidak ada seorang pun yang dapat memberitahukannya kepada tuanku raja, selain dari dewa-dewa yang tidak berdiam di antara manusia."
Tapi penjelasan para ahli sihir itu malah membuat Raja semakin geram dan murka.
Dan hukuman yang akan dijatuhkan Nebukadnezar adalah memutilasi para orang pintar di seluruh negeri, termasuk Daniel. Dan, bagaimana kesudahan sejarah itu sudah jelas dalam bacaan kita hari ini (baca, Daniel 2:1-49)
Saudara terkasih, sesuatu yang nampak mustahil dilakukan manusia, bagi Allah adalah sesuatu yang sangat mudah. Kata-kata _"tak ada yang mustahil bagi Dia"_ bukan hanya sebatas kata-kata saja. Dia, Sang Pencipta Segala Sesuatu, sungguh menggenapinya.
Semua Dia tahu, semua Dia mengerti. Semua hati terpapar jelas di hadapanNya.
Mazmur 44:22 (TB)
..masakan Allah tidak akan menyelidikinya? Karena Ia mengetahui rahasia hati!
Ibrani 4:13 (TB)
Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Semakin mantapkan hati, karena Dialah Sang Sumber Segalanya, terus bersemangat mengikut Dia.
Selamat beribadah, Tetap bersemangat.!!
Tuhan Yesus memberkati.Amin.
PD AUTOPIA Malang
Hasanny Santoso







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jadikan dan berikan komentar anda sebagai refleksi diri bukannya mengomentari kejelekan dan kekurangan kami