Sabtu, 28 Desember 2019

Samakan Waktu Kita dengan Waktu Allah

[Jumat, 27/12 13:41]
 Waktu Tuhan Allah bagi kita manusia adalah waktu untuk penyelamatan kita dan umat manusia secara keseluruhan. Dan, penyelamatan- keselamatan itu sangat tergantung sepenuhnya kepada manusia dan kita pribadi di dalam upaya menyelaraskan waktu kita dengan waktu Allah. Allah telah berkehendak dan memiliki rancangan hidup damai sejahtera bagi manusia, meskipun manusia ciptaan Allah ini, sejak jaman Adam-Hawa sudah jatuh di dalam ketidaktaatan manusia sudah melawan dan mengingkari perjanjiannya dengan Allah di Taman Eden, saat itu. Manusia pertama ini tidak taat dan tidak percaya kepada Allah tetapi lebin percaya dan lebih mengandalkan akal budinya. Dan; Manusia lebih percaya dan lebih taat kepada si 'ular' Iblis. Allah sungguh menyatakan kebenaranNYA di dalam 'penyampaian perjanjian' dengan Adam itu; Kebenaran perjanjian Allah telah 'diplintir'- diputar balikan oleh si Iblis saat si Hawa menggunakan 'pengetahuan, pendapat' akal budinya telah menyebabkan segala sesuatu Firman- perkataan perintah yang benar dari Allah dianggap salah dan keliru.

xxxxxxxxxxxx
Ada waktu Allah memberi perintah- tugas kepada manusia dan ada waktu manusia menaati dan melaksanakan perintah- Firman Allah tersebut. Juga ada waktu manusia memikir' merenung ulang setiap Firman- perintah perkataan Allah ... Ada waktu untuk berbalik arah- melawan perintah- Apabila tidsk bertobat dengan berbalik 180 ° berarti manusia lebih membenarkan pendapatnya sendiri dan menyalahkan bahkan mengalahkan 'kebenaran Allah'- Itu juga berarti manusia lebih condong mendengarkan kebenaran suara hati dan suara bisikan si Iblis. Itulah waktu yang dipergunakan oleh manusia dan waktu yang sebenarnya milik manusia itu telah membuat ikatan perjanjian dengan si Iblis dan meninggalkan ikatan perjanjian dengan Allah.

Waktu itu adalah milik Adam dan Hawa. Sedangkan, waktu sekarang ini adalah milik kita yang telah diikat dengan perjanjian baru oleh Allah. Adam apabila menuruti perjanjian Allah ..  Adam akan tetap di TamN Eden- tetap Firdaus 'Sorga'. Dan, akibat Adam mengikat perjanjian- menuruti perkataan si Iblis maka jadi jatuhlah Adam dan semua manusia keturunannya di dalam penderitaan dan kesengsaraan hidup seperti suasana di neraka- Mereka semua, Adam dan manusia keturunannya di lempar keluar dari Firdaus' Taman Eden.  Di sini, sekarang  ada perbedaan waktu dan tempat bagi Allah dan manusia. 

xxxxxxxxxxxxxx
Ktab *YESAYA 49:8* (TB) 
Beginilah *firman TUHAN*:                "Pada *waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian* bagi umat manusia, untuk *membangunkan bumi kembali* dan untuk *membagi-bagikan tanah pusaka* yang sudah sunyi sepi,

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
 Inilah waktu 'baru', waktu perjanjìan Allah yang diperbaharui kembali oleh Allah untuk keselamatan manusia dan keturunan selanjutnya. Allah telah menyatakan janjiNYA kembali melalui hambaNYA- nabi Yesaya. Allah berkata- berfirman memakai mulut bibir nabi Yesaya ": Untuk membangun bumi 'dengan suasana baru, suasana Sorga- damai sejahtera dan untuk membagi tanah pusaka- semacam  tanah atau wilayah Eden- Firdaus 'sorga' .

Bilakah kita sekarang- saat ini yang masih hidup di dunia ini dapat pula merasakan hidup di dalam suasana Sorga ?.
Bagaimana dengan Firman : Carilah dahulu kerajaan Sorga... maka segala sesuatunya akan ditambahkan ?. 
Ingatlah bahwa waktu kita mendengar dan menerima Firman ini, hari ini- saat ini ... adalah Waktu Allah berkenan... Waktu Allah berkenan menjawab... Dan merupakan Waktu Allah berkenan memberi jawaban untuk menolong- menyelamatkan ... dan ada Waktu Allah untuk memindahkan suasana hidup kehidupan kita saat ini  ... Allah segera bertindak- memroses dan membentuk hidup kita- Allah berkenan memperbaharui dan mrmberi waktu kepada kita dengan perjanjian baharu bagi umat manusia semuanya.

xxxxxxxxxxxxxxxxx
Dengan catatan : Waktu Allah ini adalah waktu yang baru dimana di dalamnya ada perjajian baru 'Allah yang mengikat perjanjian untuk manusia' itu telah diberikan kepada kita. Maka saat ini juga, seharusnya kita lebih memiliki waktu untuk lebih taat dan menaati Tuhan Allah di dalam melaksanakan perintah-perintah Allah seperti yang terangkum dan tertuang di dalam janji dan perjanjian kita dengan Allah ini. 

Kiranya berbahagia kita yang hidup bersama Tuhan Yesus sejak di dunia saat ini.

[27/12 13:42] Terimakasih renungan paginya bu Indung ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jadikan dan berikan komentar anda sebagai refleksi diri bukannya mengomentari kejelekan dan kekurangan kami