Sabtu, 28 Desember 2019

Menjaga Kemurnian Iman dan Hati

[15/12 07:48]
 *Menjaga kemurnian hati nurani dan iman*
( 1 Tlmotius 1: 18-19)

*di dalam berjuang dan memperjuangkan nubuatan Allah agar benar-benar segera dapat tergenapi sesuai nubuatan Allah tersebut pada diri kita 
 masing-masing ?.*.

xxxxx
 Kepada diri kita masing-masing diingatkan untuk terus lebih fokus selama berjuang dan selama memperjuangkan  apa yang telah ditugaskan oleh Allah kepada diri kita masing-masing. Justru *karena sering kali kita lupa dan alpa  dengan nubuatan-nubuatan Allah*; Bahkan lupa dan alpa akan nubuatan Allah yang secara khusus telah diberikan untuk diri kita- seperti yang dialami Timotius orang muda telah menerima nubuatan khusus tentang dirinya; Itu diingatkan kembali oleh Rasul Paulus agar tidak lupa dan agar tetap memiliki semangat- kekuatan yang bersumber-berasal dari nubuatan 'Allah yang murni yang telah ia terima  dan Nubuatan Allah itu  agar *tidak bercampur dengan hati nuraninya sebagai manusia* tetapi terus menerus mengusahakan dengan sekuat tenaga untuk tetap mempertahankan nubuatan Allah sebagai kekuatan perjuangan hidupnya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
 Hati nurani seringkali berjalan seiring dengan akal budi manusia. Akal budi dan nurani manusia itu harus terus menerus diperbaharui- harus secara terus menerus diingatkan agar tidak lupa kepada Allah Sang 'Pemberi Tugas' Nubuat agar terjadi- terwujud kita ini... agar iman, akal budi dan hati atau nurani kita  manusia tetap dalam keadaan murni- tetap dalam keadaan sama dengan si Pemberi Tugas '-Pemberi' Nubuatan.
Timotius seperti halnya kita hari ini tengah berjuang menjaga kemurnian iman.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila kita meninggalkan Nubuatan Alllah yang murni- yang mula-mula sebagaimana ada kekuatan dan ada kuasa dari Allah; Oleh karena kita salah di dalam memperjuangkan dan di dalam mempertahankan kebenaran dan kemurnian dari Nubuatan Allah untuk diri kita secara khusus ataupun untuk orang lain yang berkaitan dengan diri kita juga atau tentang nububuatan tentang ini dan  itu ....

 Jadilah kita sebagai kelompok  orang-orang di luar Timotius yang telah kandas imannya atau murtad kepada si Pemberi Nubuatan karena Nubuatan itu telah dipikir secara akal budi, nurani atau hati manusia di sepanjang proses perjalan hidup kita di dalam rangka penggenapan nubuatan Allah.

Xxxxxxxzxxxxxxzzxxxxx
Berbahagialah kita yang berpegang kepada Nubuatan yang murni dan *celakalah kita yang menuruti hati dan nurani di dalam memperjuangkan 'terjadinya' Nubuatan Allah karena akan menerima upah dari iman yang kandas*.


[15/12 08:10] Terimakasih pak Hassani untuk renungan paginya, Minggu 14 Des 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jadikan dan berikan komentar anda sebagai refleksi diri bukannya mengomentari kejelekan dan kekurangan kami