Ibadah Minggu
18 DESEMBER 2011
Minggu Adven ke-4
MASIHKAH AKU SETIA
YESAYA 7 : 10 – 14
MATIUS 1 : 18 – 25
ROMA 1 : 1 – 7
Bapak Ibu Saudara
yang terkasih
di dalam TUHAN YESUS
Apakah kita ini
sehingga kita ini
harus diuji kesetiaannya ?
ALLAH adalah PRIBADI
yang sungguh-sungguh setia
dan
yang sungguh-sungguh tidak pernah ingkar janji
di sepanjang masa
tidak pernah dilupakan
menjadi mitra kerja ALLAH
apakah kita
juga akan mampu bersikap setia ?
Setia
akan janji dan pengharapan
yang sebenarnya pasti
sanggup ditepati
oleh ALLAH
Minggu adven ke-4
Minggu adven ke-4
adalah minggu terakhir
dimana kita
yang mengingatkan
akan adanya satu peristiwa
yang sungguh-sungguh telah terjadi
dan
yang mengubahkan tatacara kehidupan dunia
yang dengan selaras
menurut rancangan dan kehendak ALLAH
ALLAH
memberikan satu kemudahan
dan
memberikan janji
akan keselamatan
yang sesungguhnya tidak terukur
dan
tidak terselami
oleh umat manusia
Keselamatan yang sejati
dengan lahirnya PUTRA ALLAH
YESUS TUHAN
kita
ANAK MANUSIA
ANAK MANUSIA
yang meRAJA
kekal sampai selama-lamanya
Puji TUHAN
kita merupakan satu pribadi
yang diperkenan oleh ALLAH
untuk dapat
dan
untuk mampu menerima
kasih karunia
Rupa-rupa pekerjaan ALLAH
yang sungguh-sungguh sulit
untuk dapat kita mengerti
dan
yang sungguh-sungguh sulit
untuk dapat kita pahami
tetapi pasti
itu benar
akan terjadi
Sebab
ALLAH adalah SANG PRIBADI
yang setia setia
menurut kehendakNYA
bukan menurut keinginan-keinginan
yang sementara
dan
tergesa-gesa
untuk berubah-ubah setiap saat
Maka
dari pada itu
kita hendaknya menuruti kehendak ALLAH
kehendak ALLAH
yang berarti
bagi kita
diri kita ini
menjadi sama dan berubah
seturut
dengan kehendak ALLAH
Setiakah kita ?
Masih setiakah kita ?
Itulah
pertanyaan dan judul renungan kita
minggu ini
Setiakah kita
di tengah-tengah masa-
di tengah-tengah jaman
yang cepat berubah
dan
jaman yang sungguh-sungguh semakin sulit
menekan dan medesak
dan
Waktunya semakin sempit
Bapak Ibu Saudara
yang terkasih
di dalam TUHAN YESUS
percaya kita
adalah modal
dari kesetiaan
yang harus dikembangkan
Percaya dan setia itu
merupakan satu ikatan
yang sangat menentukan
jati diri kita
Seperti contoh
yang dialami
oleh Raja Ahas
raja dari Yehuda
Raja
yang sedang
di dalam posisi sulit
karena mendengar kabar
bahwa Israel
atau
Efraim
bersama-sama
bangsa Siria atau bangsa Aram
sedang bersiap-siap diri
melakukan perlawanan
terhadap Asyur
yang kekuatannya
lebih besar dan berlipat-lipat
Saat itu
berada di tengah-tengah kubu
antara bangsa
yang sedang berkemah
untuk melakukan perlawanan-
pemberotakan
Apakah Ahas
akan ikut persekutuan-
akan ikut bersekutu dengan kelompok pemberontak
yang akan melawan
raja besar dari Asyur ?
Atau
bahkan tetap mengikut raja Asyur
….
Meskipun bangsa lainnya
Sedang bersiap berusaha
untuk melawan
dan
untuk tidak akan membayar upeti
kepada raja Asyur
Ataukah Ahas
akan berdiam diri
untuk tidak memihak
ke salah satunya kubu yang berlawanan
di dalam persekutuan atau kelompok
Israel (Efraim) dan Siria (Aram)
ataupun
si raja Ahas ini
juga akan berdiam diri
tidak memihak
kepada raja Asyur
seperti yang direncanakan
oleh ALLAH
yang diFIRMANkan
melalui nabi YESAYA
utusan ALLAH
Sebab
di dalam kebimbangan itulah
ALLAH
memberikan satu jalan keluar
ALLAH
mengetahui kegundahan-
kekuatiran
dan
kebingungannya
saat yang sangat mendesak
raja Ahas
harus berpikir dan harus segera bertindak
Ketenangan dan kepastian
yang dituntut oleh ALLAH
kepada Ahas
adalah untuk menetapkan kesetiaannya
kepada ALLAH
dengan memberlakukan rencana
dan
kehendak ALLAH
yaitu dengan tidak memihak
Israel dan Siria
demikian juga
tidak memihak
kepada Asyur
Dia,
raja Ahas
harus tinggal tenang
dan
berdiam diri
untuk dapat
menanti janji ALLAH segera ditepati
seperti gambaran
yang diberikan ALLAH
yang sangat menyangatkan
agar Ahas ini
hidup lebih tenang
dan
hidup percaya
lebih lagi kepada ALLAH
Gambaran dari ALLAH
yang berjanji
untuk memberi penyertaannya itu
adalah bahwa
ALLAH akan memberikan tanda
Dengan kelahiran seorang Imanuel
Imanuel
adalah ALLAH penyelamat
serta ALLAH yang menyertai
Bapak Ibu saudara
yang terkasih
di dalam TUHAN YESUS
Rupanya
penyertaan ALLAH ini
seharusnya ditanggapi
dengan sungguh-sungguh
dan
menuntut iman kepercayaan
sebab sekali lagi
ALLAH itu
sungguh setia
Jangan seperti raja Ahas
yang pada akhirnya
ia mengambil keputusan
yang dianggapnya cepat dan tepat
untuk menyelamatkan dirinya sendiri
sesuai dengan hasil pemikiran
dan
perhitungan
secara manusia
Ia memilih
untuk mengikuti Asyur
dari pada diam
dengan tenang
Apa yang terjadi ?.
Justru keamanan keluarganya
pun turut terancam
diantara kepungan
Israel dan Siria
Bukankah
hal semacam inipun
juga dialami oleh Yusuf
tunangan Maria
dimana Yusuf
mengalami kebingungan
dan
kepahitan hidup
ketika Maria
diketahui telah mengandung
Pemikiran Yusuf ini
secara manusia adalah
untuk segera menikah dan meninggalkan Maria
agar Maria
tidak menjadi malu
Tetapi semalaman
ia,
Yusuf
yang dihadapkan akan 2 pilihan
untuk tetap bersama Maria
atau
untuk segera meninggalkan Maria
Ada muncul satu keputusan
yang harus dijalaninya
mestinya sama seperti halnya raja Ahas,
ia
si Yusuf
akan diam-diam meninggalkan Maria
Sekali lagi
malam itu
ALLAH yang tidak pernah meninggalkan
dan
tidak pernah memperkenankan manusia
untuk berjalan sendiri
ALLAH
adalah SANG IMANUEL
yang beserta dengan manusia
telah mengirimkan utusan
untuk menemui Yusuf
sehingga Yusuf
bias kita ketahui
ia telah mengambil keputusan
untuk tetap bersama
dengan Maria
sebab
ia mengetahui dan percaya
akan rencana ALLAH
Maria
telah dikandung
oleh ROH KUDUS
Yusuf lebih suka
mengambil sikap
untuk setia
maka terjadilah rencana ALLAH
Keegoisan Yusuf tidak ada lagi
diabaikannya kekuatiran
berganti menjadi kemantapan
untuk mengambil Maria
sebagai isterinya
dan
ketenangan-
keyakinanlah yang menguat
dan
menumbuhkan sikap berserah
setia
kepada kehendak ALLAH
Semua permasalahan
menjadi selesai
dan
pengharapan Yusuf
terus bertumbuh
meskipun di tengah tantangan kehidupan
yang ada
Bapak Ibu Saudara
yang terkasih
Kesetiaan seperti yang ditunjukan
oleh Yusuf
itulah bentuk sikap pribadi
yang penuh pengharapan
akan penyertaan
dari ALLAH
Dan sikap kesetiaan
akan pengharapan dan penyertaan dari ALLAH
semacam ini
seringkali dipertaruhkan
oleh kita
manusia
yang mendapati tekanan-tekanan
di dalam kehidupan ini.
Tekanan
yang datangnya bertubi-tubi
pasti segera membutuhkan keputusan
yang cepat
agar cepat keluar
dan
cepat merasa aman
bebas
manusia biasanya meragukan kehadiran ALLAH
kesetiaan ini
dipertaruhkan
Ingat kisah raja Ahas
yang mendapat saran
dari nabi Yesaya
Kita harus mengambil sikap
mendengar
dan
merenungkan SABDA-
FIRMAN ALLAH
Dan kita
harus mengambil tindakan
segera
maka segeralah mantapkan
pikiran kita
bahwa suara-
petunjuk dan peringatan ALLAH
itu
akan memberi tuntunan
kepada kita
Dan lagi
ingat terus
bahwa ALLAH
tidak pernah ingkar janji
Bapak Ibu Saudara
yang terkasih
Rasul Paulus
juga menegaskan
bahwa janji ALLAH
yang pernah disampaikan
oleh para nabi
Itu
adalah janji
akan penyertaan dan akan kasih ALLAH
Di awal suratnya
Rasul Paulus
telah menulis
YESUS KRISTUS
yang hadir
hidup berkarya
dan
mati bangkit
dari antara orang mati
naik ke sorga
dan
menganugerahkan ROH KUDUS
Janji itu
telah digenapi
Rasul Paulus
mengulang bahwa
suka cita itu
diberikan kepada
setiap orang percaya
Apabila setiap orang percaya
adalah sebagai pribadi-pribadi
yang membangun diri
dan menjalani kehidupannya
sebagai pribadi
yang taat dan setia
meskipun ia
melewati berbagai bentuk tantangan
kehidupan
yang silih berganti mendera
Bapak ibu saudara
Yusuf
memilih mendengar dan menanggapi-
merespon
petunjuk ALLAH
dengan sikap langkah hidup
setia
menuruti jalan dan kehendak ALLAH
Janji ALLAH
nyata-nyata benar
telah digenapi
Yusuf
bisa melewati masa-masa
yang penuh kebimbangan
dan
ia juga
menjadi sarana perwujudan
akan karya ALLAH
Sedangkan kehadiran KRISTUS
di dalam kelahiran YESUS TUHAN
adalah wujud
dari kesetiaan ALLAH
akan janjiNYA
Bapak Ibu Saudara
siapa yang takut
untuk menjadi setia
Marilah
kita mulai dari diri kita masing-masing
untuk belajar mendengar
terhadap setiap teguran dan petunjuk –
penguatan dari ALLAH
ketika ada tekanan-tekanan
yang memaksa kita
harus menjadi terjepit-
terpojok
Dunia ini
memang cepat mengalami perubahan
berubah
di dalam hal kesetiaan
Sekali lagi
Kitalah yang harus melatih kepekaan diri
dengan belajar mendengar-
menangkap setiap petunjuk
dari ALLAH
Mari
kita tetap bersikap setia
sebab ALLAH
juga akan menempa kita
melalui kehidupan kita
masing-masing
agar kita
tetap menjadi setia
dan
tetap bertahan
Jadikanlah diri kita
setia kepada sesama
dan
setia kepada panggilan hidup kita
TUHAN YESUS memberkati
AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jadikan dan berikan komentar anda sebagai refleksi diri bukannya mengomentari kejelekan dan kekurangan kami