Minggu, 03 April 2011

Apa saja yang perlu dilakukan selama hidup di dunia ini

Karena iri hati,
 bapa-bapa leluhur kita 
menjual Yusuf 
ke tanah Mesir, 
tetapi ALLAH 
menyertai dia


KISAH PARA RASUL 7 : 9


Sabtu, 2 April 2011
Bagaimana kita 
bisa mengetahui jalur, 
jalan-jalan 
kehidupan leluhur bangsa Israel
 dengan sangat detail dan benar ? 


Jalur itu 
adalah milik ALLAH.


 Jalan-jalan kehidupan 
adalah ALLAH 
yang menentukan
 biarpun bapa leluhur
 memiliki rancangan dan kehendak
 tata kebenaran 
dan 
kehendak ALLAH saja
 yang harus dilewati- 
jalan ALLAH yang dialami.... 


ALLAH 
menyertai Bangsa Israel 
serta leluhurnya....


 ALLAH menyertai 
sekian banyak orang - 


itu 
karena ALLAH 
hadir secara PRIBADI 
menemui Abraham...
Yakub dan Yusuf.....
Musa.... 
Daud..... 


ALLAH menemui dan menyertai 
bisa saja PRIBADI ALLAH- 
bisa saja Malaikat ALLAH....
bisa saja ROH ALLAH-
 ROH KUDUS.


 Inilah jalan-jalan ALLAH 
yang ditunjukkan
 oleh Stefanus
 sebelum ia mati syahid-
 martir.


 Ia dipenuhi ROH KUDUS-
 ALLAH telah membukakan 
kemuliaan baginya 
sehingga ia 
bisa melihat dan menceritakan- 
bersaksi 
tentang bapa-bapa leluhur Israel 
dan 
jalan jalan hidup bangsa ini. 


Ayat 52-53 : 


52.
Hai orang-orang 
yang keras kepala 
dan
 yang tidak bersunat hati 
dan 
telinga, 
kamu selalu menentang ROH KUDUS, 
sama 
seperti nenek moyangmu?.
Bahkan mereka 
membunuh orang-orang 
yang lebih dahulu 
memberitakan 
tentang kedatangan ORANG BENAR, 
yang sekarang 
telah kamu khianati 
dan kamu bunuh. 


53 
Kamu telah menerima hukum  Taurat 
yang disampaikan oleh malaikat-malaikat,
 akan tetapi 
kamu tidak menurutinya.


Pendapat akan kesalahan-kesalahan 
yang dilakukan
 oleh bapa leluhur Israel.... 
dan pendapat 
tentang jalur
 jalan kebenaran
 yang ditempuh
 oleh bapa leluhur Israel
 diungkapkan 
oleh Stefanus 
atas perkenan ALLAH.


 Jadi
 kesalahan Israel 
terus ada dan berulang 
demikian juga
 kebenaran-kebenaran hidup
 yang dijalani 
oleh bapa-bapa Israel
 terus berulang....


sampai pada masa 
untuk mengenali 
Siapakah YESUS 
dan 
para muridNYA....


Jelas 
ada dua jalur- 
jalan-jalan kehidupan 
yang saling bertubrukan


Contoh 
yang diungkapkan 
dari sebagian bapa leluhur.... 
adalah Yusuf 
yang mendapat perlakuan: 
iri hati dan dijual
 oleh saudara-saudaranya. 


Yusuf 
adalah bapa leluhur 
yang menjalani
 jalan-jalan ALLAH 
dengan penuh iman 


sehingga ia mampu- 
dimampukan
 untuk menerima dan menanggung 
menjalani 
penderitaan dan kesengsaraannya.


 Sampai 
ia mampu 
membantu menolong 'keluarga besarnya' ....


Yakub dan bangsa ini
 berpindah-
 beranakcucu 
di negeri Mesir.


 Berbeda dengan Musa 
yang yang dapat bertatap muka 
dengan ALLAH 
dan yang menerima 
dasa titah ALLAH- 


Musa 
haruslah mengalami 
penderitaan 
kesengsaraan
 sejak dilahirkan 
dan iapun
 bisa menembus 
pusat kekuasaan Mesir... 


menjadi raja Muda
 seperti halnya Yusuf
 pada situasi kondisi 
mereka masing-masing....


Yusuf 
'membebaskan bangsa ini' 
dari bencana kelaparan....


Musa membebaskan bangsa ini 
dari tanah perbudakkan. 


Tetapi musa
 memiliki tanda-tanda mujizat
 sedangkan Yusuf
 memiliki tanda-tanda mimpi. 


Sungguh 
bangsa ini
 harus berjalan terus
 meskipun benturan-benturan 
tetap dan pasti terjadi... 


Musa 
seperti halnya Yusuf
 tetap mempertahankan 
ketaatan dan kebaikan-kebaikan ALLAH 
yang harus terjadi 
di dalam hidupnya 
dan hidup bangsa ini. 


Pun demikian 
dengan raja Daud
 yang dipilih dan diurapi 
oleh ALLAH 
dengan berbagai-bagai
 kemampuan-
 tengoklah dan lihatlah 
jalan-jalan kehidupan Daud 
sejak masa mudanya 


sehingga ia
 bisa menembus 
pusat kerajaan Israel 
dan akhirnya iapun
 menjadi Raja bangsa ini. 


ALLAH yang menyertai bangsa 
dan jalan kehidupan para leluhur


ALLAH  tetap 
menjadi pihak penentu
 keputusan dan keharusan 
apa saja 
yang harus terjadi 
dan dialami Israel.... 


Perhatikan keputusan ALLAH
 diantara dua sikap- 
diantara dua jalur- 
dan jalan 
yang selalu berhimpit dan berbenturan. 


Apakah itu 
juga terjadi di dalam hidup pribadi
 kita masing-masing 


sehingga kita
 harus menimbang-nimbang 
dan harus memilih 
keharusan atau 
dipilihkan- 
ditentukan 
oleh ALLAH; 


Kita baca 
ayat 42-43 
dan 
ayat 48-50


Perhatikan 
sikap ALLAH
 di dalam penyertaanNYA
 terhadap sikap bangsa 
dan leluhur Israel.... 


42
 Maka
 berpalinglah ALLAH 
dari mereka 
dan membiarkan mereka 
beribadah 
kepada bala tentara langit,
 seperti yang tertulis 
dalam kitab nabi-nabi : 
Apakah kamu 
mempersembahkan kepadaKU 
korban sembelihan 
dan persembahan 
selama empat puluh tahun 
di padang gurun itu, 
hai kaum Israel ? 


43
Tidak pernah,
 malahan
 kamu mengusung 
kemah Molokh 
dan 
bintang dewa Refan, 
patung-patung 
yang kamu buat 
itu untuk disembah. 


Maka AKU 
akan membawa kamu
 ke dalam pembuangan, 
sampai 
di seberang sana Babel


ALLAH 
memiliki sikap pembiaran 
dan 
sikap menghukum.....


 ALLAH
 juga memiliki sikap 
ingin diingat 
sepanjang masa 
dalam kehidupan umat 


dan 
ingin dihargai penyertaanNYA
 oleh bangsaNYA ... 


ALLAH sangat cemburu 
dan
 berotoritas tinggi
 terhadap bangsa ini
 kehendakNYAlah
 yang harus terjadi.....

Ayat  48
 Tetapi 
yang maha tinggi 
tidak diam 
di dalam apa 
yang dibuat 
oleh tangah manusia, 


seperti 
yang dikatakan oleh nabi : 


49
 Langit 
adalah tahtaKU, 
dan bumi 
adalah tumpuan kakiKU. 


Rumah apakah 
yang akan kamu dirikan bagiKU, 
demikian FIRMAN TUHAN, 


tempat apakah 
yang akan menjadi perhentianKU ?


50
Bukankah tanganKU sendiri
 yang membuat semuanya ini ?






Daud
tidak memiliki hak
untuk membangun bait ALLAH-
 Bait Suci...




Justru anaknya,
raja Salomo
yang diperkenan
membangun secara permanen
 sebagai ganti
kemah suci
yang selalu dibongkar pasang
sejak semasa Musa....




Daud
hanya diperkenan
mempersiapkan
bahan material bangunan
Bait Suci itu.




Demikian ALLAH
 yang menentukan
 segala sesuatunya
 untuk dijalani
oleh bangsa
dan leluhur Israel...
bahkan
sampai kepada
 generasi sekarang....


Kiranya ALLAH
 juga menunjukkan
 jalan-jalan kehidupan
 bagi kita 


sehingga kita
 dapat berusaha 
untuk menaati dan menapakinya. 


TUHAN  YESUS memberkati kita. 


AMIN



Minggu, 3 April 2011
08.12