Rabu, 18 Agustus 2010

MENYADARI KELEMAHAN

Ibadah Keluarga
Kamis, 5 Juni 2008







MENYADARI  KELEMAHAN








II  TAWARIKH  14  : 11




Kemudian 
Asa berseru kepada TUHAN, 
ALLAHnya: 
"Ya TUHAN, 
selain dari pada ENGKAU,
tidak ada yang dapat menolong 
yang lemah
terhadap yang kuat. 
Tolonglah kami ya TUHAN,
ALLAH kami,
karena kepada-MUlah 
kami bersandar dan 
dengan nama-MU
kami maju 
melawan pasukan yang besar 
jumlahnya ini. 
Ya TUHAN, 
ENGKAU  ALLAH kami, 
jangan biarkan
seorang manusia 
mempunyai kekuatan 
untuk melawan ENGKAU !"










Bapak Ibu Saudara yang terkasih
di dalam TUHAN  YESUS

Bapak Ibu 
di bulan Juni ini
tema kita adalah kegotongroyongan


Bapak Ibu Saudara yang terkasih
Kiranya TUHAN  YESUS 
memberikan pengajaran kepada kita :

"Janganlah mengandalkan 
ALLAH lain di luar ALLAH"

ALLAH itu ada karena
ALLAH menyatakan DIRI 
kepada semua umat manusia

ALLAH itu ada
kekal adanya
dari jaman dahulu 
sampai akhirnya kelak

ALLAH itu kekal
abadi

Ciptaan ALLAH 
adalah umat manusia
yang terbuat dari debu
tanah liat

Terpujilah ALLAH
yang menguasai semua ciptaanNYA
dimanapun ada
ALLAH tahu segala sesuatunya

Bukankah ALLAH 
memberikan kebebasan
demi kebebasan 
kepada kita ?

Kita yang paling sempurna
diantara ciptaanNYA
yang paling dihargai lebih

Semestinya kita 
mengandalkan ALLAH
yang menciptakan kita
bukan allah lain
diantara ciptaan ALLAH

ALLAH yang maha kuasa
ALLAH yang penuh kasih 
setia
sabar dan
murah hati


Bapak Ibu Saudara 
ALLAH menjadikan kita
sebagai umat yang penuh 
dengan kebebasan
tetapi
kebebasan itu 
seharusnya digunakan
dengan penuh tanggung jawab


Bapak Ibu Saudara 
kita ini menjadi berani
karena ALLAH 
memberi kuasa 
atas alam ciptaanNYA

Kita menjadi berani
karena ALLAH
menjadikan kebebasan hidup ini
untuk umat ciptaan ALLAH

Tetapi ketika "pemberontakan"
ketidak taat itu ada
timbul di dalam diri manusia
ALLAH menjadi murka 
tetapi ALLAH
masih penuh kasih setia

ALLAH 
masih memperhatikan umat manusia




Bapak Ibu Saudara 
Semua ini
merupakan modal pembelajaran
terhadap hidup kita
di tengah-tengah dunia 
yang beraneka ragam corak hidup dan
kehidupannya

Seandainya kita diminta memilih
tentu kita akan memilih 
sesuatu jabatan 
yang lebih bergengsi
tetapi tanggung jawabnya 
juga lebih berat


Bapak Ibu Saudara 
Kira-kira pekerjaan apa
yang tanggung jawabnya kecil
tetapi bergengsi ?
tentu tidak ada

Yang ada adalah
pekerjaan itu berat dan
memiliki tanggung jawab 
besar pula


Bapak Ibu Saudara 
kita ini 
alangkah berbahagianya
dipilih ALLAH
untuk menjadi sekerja ALLAH

Menjadi rekan sekerja ALLAH
dengan tanggung jawab 
yang dipercayakan oleh ALLAH
menurut kemampuan dan 
talenta kita 
masing-masing

Berbahagialah kita
yang berbangga
memiliki ALLAH
yang setia memimpin dan
menolong hidup kita


Saudara yang terkasih
di dalam TUHAN  YESUS
Kita ini dipanggil 
untuk bekerja 
di dalam karya keselamatan ALLAH

Kiranya keselamatan ALLAH
yang mendahului segala sesuatunya ...
ini dapat dan
mampu kita alami

Semua yang kita alami
harus dan
seharusnya
didasarkan 
di dalam pola pemikiran :

"...aku harus seturut
dengan kehendak ALLAH
kemampuanku ini ada batasnya
tetapi ALLAH yang mengutus aku
lebih besar kekuatanNYA"


Bapak Ibu Saudara 
Seberapa besar kemampuan kita
di dalam menyelesaikan setiap tugas dan
tnggung jawab hidup ini ?

Kita menjadi sangat malu
apabila secara jujur berkata-kata :

"...kemampuan kita 
ada batasnya
tetapi keinginan kita 
sangat tinggi
di mana kita ada
selalu ingin 
yang lebih jauh sangat baik
dari pada 
yang kita alami saat ini "


Bapak Ibu Saudara 
Semua yang ada 
di benak pikiran kita
kita ini hanya memiliki kemauan
untuk berubah
menjadi lebih baik
dari yang kemarin dan
dari yang akan kita alami

Semua itu 
akan menjadi sumber kemauan
untuk melawan setiap rintangan dan
ancaman yang menekan
keinginan-keinginan diri ini


Bapak Ibu Saudara 
apakah ada sesuatu yang amat berat
untuk kita pikul dan
kita kerjakan
tetapi kita anggap mudah dan remeh
karena kita memiliki 'uang' ?!





Bukankah uang 
itu dapat membeli segala sesuatu 
yang kita perlukan ?
Bahkan jabatan,
kedudukan,
sekolah... bangku perkuliahan dan
pekerjaan itupun dapat dibeli ?


Bapak Ibu Saudara yang terkasih
Betapa ALLAH telah diremehkan dan
disingkirkan dari peranan 
untuk mengatur hidup dan
kehidupan ini
hidup dan
kehidupan kita


Bapak Ibu Saudara
ALLAH memberi 
kemampuan dan kelebihan
yang berbeda-beda
kepada setiap orang
yang dikasihiNYA

ALLAH memberikan kemampuan...
ALLAH pasti memberikan pula jalan
ke mana seseorang harus pergi dan
menjadi apa

Seumpama 
kita ini menjadi ulat
yang makan banyak makanan 
dedaunan
yang menyehatkan tubuh 
jasmani kita
tentu kita 
setelah menjadi kupu-kupu 
akan menjadi kuat
terbang
ke arah mana saja
 sayap ini 
membawa kita pergi

Kemuliaan ALLAH
tergambarkan
di dalam hidup si kupu-kupu
yang elok nan indah

Bukankah kita ini
melebihi seekor kupu-kupu
yang asalnya dari seekor ulat ?

Di manakah kemuliaan ALLAH 
yang akan menjadi 
bahan pembicaraan dan
yang dapat dirasakan 
oleh seluruh umat manusia
apabila kita 
melawan kehendak 
si pemberi kemampuan dan
kekuatan hidup ini


Bapak Ibu Saudara 
bukankah kita adalah
umat ciptaan
yang dibentuk dan
diwujudnyatakan
di dalam karya keselamatan ALLAH ?
tidak ada yang perlu dan
mampu kita lakukan sendiri

Kita lupakan kekuatan diri ini
kekuatan yang terbatas adanya
bila seseorang melakukan dan 
memaksakan kehendak hidupnya
pasti akan berantakan


ALLAH tidak mau diremehkan
Beberapa banyak contoh 
kasus hidup kehidupan ...
meremehkan ALLAH
dengan kekuatan dan
kemampuan manusia
ALLAH tetap tinggal diam ?

Seumpama itu terjadi
pada kehidupan kita
apakah kita juga akan berdiam diri
melihat Saudara kita
berlaku seperti halnya
seseorang yang melawan ALLAH ?

di ayat 11

Kemudian 
Asa berseru kepada TUHAN, 
ALLAHnya: 
"Ya TUHAN, 
selain dari pada ENGKAU,
tidak ada yang dapat menolong 
yang lemah
terhadap yang kuat. 
Tolonglah kami ya TUHAN,
ALLAH kami,
karena kepada-MUlah 
kami bersandar dan 
dengan nama-MU
kami maju 
melawan pasukan yang besar 
jumlahnya ini. 
Ya TUHAN, 
ENGKAU  ALLAH kami, 
jangan biarkan
seorang manusia 
mempunyai kekuatan 
untuk melawan ENGKAU !"


Tidak adakah
seseorang menasehati ALLAH
seperti seseorang
menasehati saudara-saudaranya ?

Asa,
raja Yehuda ini
seolah-olah memberikan masukan dan
nasehat 
kepada ALLAH :

"Jangan sampai 
ada seseorang manusiapun
yang melawan ALLAH
dengan segala kekuatannya"

Betapa ALLAH 
tidak membutuhkan
pertimbangan-pertimbangan
dari manusia
atas kesalahan dan 
kekurangajaran manusia
memaksakan kehendaknya
di hadirat ALLAH

Raja Asa
 di sini menyampaikan doa permohonan
ketika mengalami kesesakan
di dalam pemeritahannya
ia merasa
tidak mampu menjadi pemenang
di dalam peperangan
melawan musuh-musuhnya
tetapi tanggung jawabnyalah
ia harus menang
di dalam setiap peperangan

Setiap pemerintahan
mengharapkan 
kemenangan-kemenangan ...

 Di mana ada pertempuran-pertempuran
yang hebat
yang mengerahkan
segala kemampuan dan 
kekuatan militer

Raja Asa 
hanya menyandarkan diri sepenuhnya
kepada ALLAH
kelemahan Raja Asa
merupakan bukti 
kemampuan manusia ini
ada batasnya
meskipun ia seorang raja
ia masih merasa lemah
dibandingkan dengan
perasaan yang kuat
di pihak lawannya

Kemuliaan ALLAH 
yang dimashyurkan
ditinggikan :

"Kiranya ALLAH mana
yang dapat menolong
memberi kemenangan kepada aku"

Kira-kira demikian
yang terucap 
di mulut
bibir 
Raja Asa :

"Aku tidak memiliki
kemampuan
tetapi ALLAHlah
yang penuh kekuatan
untuk mengalahkan musuh-musuhku"


Bapak Ibu Saudara
Harapan kita
kiranya
di dalam hidup ini
kita juga 
seperti
Raja Asa
yang mengetahui dan
menyadari kelemahannya

Di mana setiap kelemahan hidup kita
pasti ALLAH 
mau menolong

Di mana kita berseru
meminta pertolongan
di dalam doa
doa kita
pasti ALLAH 
akan memberi jawaban :
kemenangan dan
jalan keluar
yang terbaik

Rancanganku
bukan rancangan ALLAH
tetapi rancangan ALLAH
kiranya menjadi 
rancangan hidupku
semuanya pasti dapat terjadi


AMIN












VOTUM
SALAM BERKAT
KJ 15 : 1, 3  Berhimpun semua

DOA
PEMBACAAN  ALKITAB :
II TAWARIKH  14 : 2 - 15 (14)

KJ 54 : 1  Tak kita menyerahkan
KOTBAH

KJ 364 : 1, 4  Berserah kepada YESUS
DOA SYAFAAT

KJ 363 : 1   Bagi YESUS kuserahkan
BERKAT







Selasa, 17 Agustus 2010

BERCERMIN SAMA ARTINYA DENGAN MENJAGA DIRI

Ibadah Keluarga
Persiapan Perjamuan Kudus
Kamis, 6 Desember 2007
Minggu, 9 Desember 2007








BERCERMIN 
SAMA  ARTINYA 
DENGAN
  MENJAGA  DIRI







MATIUS  7 : 1 - 5



4
Kepriye
dene kowe 
kok bisa kandha
karo sadulurmu :


Mara tatal 
sing ana ing mripatmu
iku dak ilangi,
mangka mripatmu dhewe
ana glondhonge ?
(bahasa Jawa)


Bagaimanakah
engkau dapat berkata
kepada saudaramu :

Biarlah aku mengeluarkan
selumbar itu
dari matamu,
sedangkan ada balok
di dalam matamu ?










Bapak Ibu Saudara 
yang terkasih
di dalam TUHAN  YESUS

Kita saat ini
berkumpul untuk mengawali
kegiatan sakral grejawi
 yaitu Perjamuan Kudus
dalam rangka
memasuki perayaan dan
kegiatan Natal-
hari kelahiran 
TUHAN  YESUS




Bapak Ibu Saudara
di dalam TUHAN  YESUS

Kita saat ini
memiliki tanggung jawab pribadi
di hadirat ALAH

Tanggung jawab
atas jalan hidup dan
kehidupan 
kita saat ini

Sudahkah kita menata
merancang dan
mengontrol
setiap tindakan dan 
perilaku kita ?

Sudahkah motivasi kita
sejalan dan
selaras
dengan kehendak ALLAH ?


Bapak Ibu Saudara yang terkasih
di dalam TUHAN  YESUS

Saat ini
kita diperhadapkan
dengan FIRMAN  ALLAH

FIRMAN yang hidup
yaitu FIRMAN
yang merupakan suluh 
bagi kaki kita
 di mana setiap langkah
kaki kita
akan melangkah
memasuki kegiatan 
dan 
acara-acara kehidupan ini

kita
selalu diingatkan dan
dikontrol 
oleh FIRMAN  ALLAH

Setiap FIRMAN ALLAH
sungguh berkuasa
menuntun
langkah-langkah kehidupan kita

Banyak permasalahan
di dalam hidup ini

Banyak permasalahan
yang muncul dan
berkembang
dalam hidup ini

Bukankah beban berat itu
selalu berdampingan
 dengan diri kita ?

Satu masalah selesai
masalah lain
 muncul

Bukannya ALLAH
'tidak mengasihi' kita
sampai-sampai kita ini
merasa sulit
untuk bernafas


Sulit
untuk meletakkan diri 
ini
dengan sebaik-baiknya
tanpa beban masalah
yang bertumpuk-tumpuk


Bapak Ibu Saudara yang terkasih
 di dalam TUHAN  YESUS

Kita saat ini
merasakan
permasalahan gereja
yang terus bermunculan

satu selesai
satu masalah lain muncul

Satu belum selesai,
dua permasalahan muncul

Kapan kita akan berhenti
tidak bermasalah ....?

Dan menjadi tenang,
santai dan
mampu menjadi
penikmat kehidupan ini ?




Bapak Ibu Saudara yang terkasih
 di dalam TUHAN  YESUS

Kita
tidak boleh terlena
dengan segala keadaan
apapun  
yang sedang kita hadapi
FIRMAN  TUHAN  YESUS
 saat ini
mengajarkan kepada kita
supaya kita :


tidak saling 
menghakimi 
diantara saudara 
sekalian




FIRMAN TUHAN  YESUS
mengajarkan kepada kita
untuk saling mengoreksi diri
sendiri
daripada
mencari kesalahan orang lain
terlebih 
kita yang merasa
 memiliki peluang
tidak melakukan kegiatan-kegiatan
yang bertentangan
dengan ALLAH
ataupun
tidak melawan kehendak gereja
yaitu bermacam-macam
masalah pribadi
yang mengganjal dan
yang menjadi batu-batu sandungan
di dalam hidup berjemaat


Kita merasa benar
tetapi salah


Kita merasa kuasa
menjadi pemimpin
karena struktur jabatan kita
di dalam gereja ini


sedangkan yang lain
adalah bawahan kita


sampai-sampai
masalah itu... timbul


Bukankah kita ini
merasa paling benar ....?
atau
kita berdalih
membela kepentingan kelompok
atau
orang-orang tertentu
di dalam persekutuan 
gerejawi ini ?




Bapak Ibu Saudara yang terkasih
 di dalam TUHAN  YESUS

Balok di mata kita sendiri
kita tidak tahu
tetapi selumbar
di mata orang lain
kita sangat-sangat berkepentingan
mengeluarkan dari matanya


Adilkah
hal itu
bagi kita
yang mengimani
setiap FIRMAN  ALLAH ?




Bapak Ibu Saudara yang terkasih
di dalam TUHAN  YESUS

Seperti apa perilaku kita
apabila tidak menengok 
ke dalam diri sendiri
karena 
setiap masalah 
permasalahan
itu timbul
di sekitar kita


kita juga tersangkut di dalamnya ...


Besar kecil atau
tidak ada
 sama sekalikah 
andil kita 
di dalam permasalahan itu
sampai-sampai 
meledak kepermukaan


Kitapun 
pasti terkena masalahnya
yang berkembang
ke sana ke mari
tidak ada batas 
ruang dan waktu
untuk penyelesaiannya


Setiap diri kita
seringkali 
melempar tanggung jawab 
dan
lebih mudahnya
untuk menyalahkan orang lain
di sekitar kita


juga termasuk siapapun 
yang ada
di dalam kelompok 
persekutuan ini


Kita berseberangan jauh ...
semuanya 
akan menjadi bubar
tidak beraturan dan
tidak tertata rapi


Segala bangunan 
akan hancur dan
segala kepercayaan 
yang dibangun 
di atas kepercayaan satu
dengan yang lainnya
akan berantakan


Kekudusan dan
hidup suci 
yang dituntut 
oleh ALLAH
di dalam pengajaran 
TUHAN  YESUS
di dalam setiap 
FIRMANNYA
yang kita dengar 
setiap waktupun
hilang
tidak berbekas 
sama sekali


Kita ini berkaca  
atau
bercermin
pada sesuatu 
yang tidak benar


Seharusnya 
kita ini
 bercermin
 dan
berkaca
kepada ALLAH 
di dalam FIRMANNYA


Jangan menghakimi
sebab dengan apa 
kita mengukur kesalahan orang lain
dengan batu ukuran itu pula
kita akan di timbang
atau di ukur


Jangan menjatuhkan seseorang
dengan cara apapun
di hadapan ALLAH
dengan dalih apapun
di hadirat ALLAH
sebab ALLAH itu 
adil adanya dan
maha mengetahui



Seharusnya 

kita mengasihi 
dan
saling mengingatkan
satu dengan yang lainnya
dengan berbagai cara
seperti apa yang terbaik 
ketika kita bercermin
di hadirat ALLAH


FIRMAN  ALLAH
mengajarkan kepada kita
supaya kita ini 
bertindak
adil
bijaksana 
dan
sabar
di dalam menyelesaikan
setiap permasalahan
di hidup kita pribadi 
ataupun
di dalam hidup kebersamaan kita
di dalam satu tubuh ALLAH


Kita seharusnya 
dapat menemukan cara terbaik
untuk menyelesaikan setiap hal
di dalam kehidupan ini ....


seperti angan-angan kita
orang lainpun 
ingin diperlakukan sama baiknya
seperti diri kita
memperlakukan sebaik-baiknya
terhadap diri sendiri




Bapak Ibu Saudara yang terkasih
di dalam TUHAN  YESUS

Kita janganlah menjadi sombong
 dan
angkuh 
ketika kita berada 
di luar permasalahan tersebut 
dan
kita merasa benar


Tujuan kehidupan ini
hanya satu
yaitu seturut
dengan kehendak ALAH


ayat 1 - 2 

1. 
Aja padha netepake luputing wong,
supaya kowe aja ditetepake luputmu


2. 
Amarga wewaton 
kang kokanggo ngukumi,
yaiku kang bakal dianggo
 ngukum kowe.
Sarta takeran takeran 
kang kokanggo nenaker,
yaiku kang bakal 
dianggo naker kowe
(bahasa Jawa)




1.
Jangan kamu menghakimi, 
supaya kamu tidak dihakimi.
2. 
Karena
dengan penghakiman 
yang kamu pakai 
untuk menghakimi, 
kamu akan dihakimi dan 
ukuran yang kamu pakai 
untuk mengukur, 
akan diukurkan kepadamu.





Bapak Ibu Saudara yang terkasih
di dalam TUHAN  YESUS

Seperti itulah kita bercermin
 dan
melihat diri kita sendiri


Demikian, 
itulah kita
ketika kita bercermin melihat 
dan 
memberlakukan diri sendiri
juga memberlakukan orang lain
di sekitar kehidupan kita 
masing-masing


Baik orang itu  
satu persekutuan 
dengan diri kita
 di hadirat ALLAH
 ataupun
belum menjadi satu
kesatuan iman percaya


Iapun,
orang yang menjadi 
objek pembicaraan dan
orang yang harus 
kita perlakukan
sesuai dengan FIRMAN  ALLAH
di saat kita bercermin
kita tetap berusaha
menjaga diri kita
agar tidak jatuh
ke dalam hidup 
yang tidak mencerminkan
Kasih ALLAH 
kepada diri kita dan
segala umat manusia


Kita diharuskan 
melakukan segala sesuatunya
seperti apa yang kita lihat
di dalam cermin hidup kita
masing-masing


Apabila kita melihat ALLAH
itu kasih
kepada diri kita
mengapa kita 
tidak mampu
 mengasihi sesama kita ?


Apabila ALLAH 
sudah mengampuni dosa
kesalahan kita
mengapa kita 
masih mencari-cari
kesalahan orang lain

Apabila kita 
menjadi satu hati dengan ALLAH
mengapa kita 
tidak sehati 
dengan sesama kita


Mari kita mengoreksi diri kita 
masing-masing
seperti apa diri kita
ketika bercermin ....


Sudahkah kita 
memberlakukan diri kita
adil
bagi sesama kita ...
Sebaik-baiknya kita melihat 
kesalahan orang lain
kitapun harus bisa melihat
ke dalam diri sendiri
kesalahan kita
masing-masing


Sebaik-baiknya kita 
ingin menyelesaikan masalah kita
kitapun 
harus membantu
mengusahakan orang lain
untuk dapat 
menyelesaikan masalahnya
dengan baik


Begitu kita
perlakukan orang lain
demikianlah
kita perlakukan diri kita 
sendiri


Yang jauh maupun yang dekat
setiap orang
yang ada di sekitar kita
seharusnya kita perlakukan
sama dengan 
apa yang ingin kita lakukan


Kita bercermin 
seperti apa diri kita ini ?


Demikianlah kita lakukan
setiap hal 
untuk diri ini
demikianlah pula 
bagi orang lain


Kita tetap berhati-hati 
dan
waspada menjaga diri ini
secara adil 
di dalam memperlakukan diri ini 
dan
diri orang lain


ALLAH sungguh mengasihi kita
ALLAH 
sudah mengorbankan diriNYA
IA mengosongkan diriNYA
dengan mengambil rupa
sama dengan manusia


IA mempelihatkan kasihNYA
Ia mewujudnyatakan
kasih itu
di dalam diri kita


Selamat 
mengikuti Perjamuan Kudus


Selamat 
melakukan tugas 
dan
tanggung jawab kita
 masing-masing
dengan tetap melihat
ke dalam  cermin
 kebenaran ALLAH
yaitu 
FIRMAN  ALLAH
sambil terus menjaga diri
untuk tetap 
mengusahakan adanya
 kebaikan
demi kebaikan
seturut dengan kasih ALLAH
kepada dunia ini



Bapak Ibu Saudara

Mari kita tutup 'Pacawisan'-
persiapan 
kita ini
dengan membaca 
Lelakone Para Rasul 2 : 39
- Kisah Para Rasul 2 : 39


Awit dene 
ingkang kaparingan prajanji punika
panjenengan sadaya
saha putra-putra panjenengan tuwin
tiyang-tiyang 
ingkang taksih tebih ...
sapinten ingkang badhe tinimbalan
dening GUSTI  ALLAH kita



Sebab bagi kamulah
janji itu dan
bagi anak-anakmu dan
bagi orang yang masih jauh
yaitu sebanyak yang akan dipanggil
oleh TUHAN  ALLAH kita




Mari kita lakukan
setiap perintah dan
kehendak ALLAH
seperti halnya 
yang baru bercermin
melihat keadaan diri kita 
dan 
sesama kita 
yang dekat maupun
yang jauh
yang sudah mengenal
 dan
mengaku TUHAN YESUS adalah
sebagai JURU SELAMATnya 
atau
yang belum mengenal 
dan 
mengakui






AMIN


















Pembukaan
VOTUM
Salam Berkat


KPK 28 : 1 - 5 
Sowan mring GUSTI


DOA
KPK 89 : 1,2
Pasrah


PEMBACAAN  ALKITAB
MATIUS  7 : 1 - 5 (4)
KPK 193 : 1, 3
Mung sawiji kabegjan sejati

1.Lamun lampah kula neng padhanging sabda 
kula bingah wah suka rena,
kula yakin estu GUSTI nuntun 
temtu mring tyang pitados satuhu

Reff: mung sawiji kabegjan sejati
nggih pitados mring GUSTI 
wah manut lan bekti


3. Iba begja kula sajroning panggodha
kiniyatken dening sabdanya, 
rineksa tan dhawah wah tan ngantos lesah,
wit saking sih rahmating ALLAH
Reff:


RENUNGAN .......
DOA
KPK 210
Rawuhipun GUSTI
BERKAT