1 Petrus 4 : 7
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat.
Karena itu
kuasailah dirimu
dan
jadilah tenang,
supaya kamu dapat berdoa.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,
setelah kita
membaca ayat ini
yang kita ambil dan yang akan kita renungkan
pada malam hari ini
adalah masalah berdoa.
Berdoa
berarti suatu komunikasi
antara kita dengan
Tuhan.
Berdoa
itu sangat penting
karena hal itu
dapat menunjukan seberapa dekat
hubungan kita
dengan Tuhan.
Dan oleh kerena kita
adalah anak-anak Tuhan
maka
seharusnya
kita selalu dekat dengan Tuhan.
Di sini
ada suatu cerita
bagaimana seharusnya kita
harus terus berkomunikasi
dan
harus selalu dekat dengan Tuhan.
Diceritakan,
ada dua keluarga.
Pada kedua
keluarga ini
sosok ayah adalah sebagai kepala keluarga
yang harus pergi bekerja.
Ayah dari
kedua keluarga tersebut
pergi keluar negeri,
dan
masing-masing keluarga tersebut
ditinggal
sang ayah mereka cukup lama,
bertahun-tahun sang ayah pergi
meninggalkan
keluarga tersebut.
Di keluarga yang pertama,
selama sang ayah pergi
keluar negeri
keluarga itu
selalu berkomunikasi dengan ayahnya.
Sehingga hubungan
mereka selalu dekat,
walaupun ditinggal sang ayah
sudah bertahun-tahun
karena
keluarga ini tetap sering berkomunikasi,
sering berbicara lewat telepon
keluarga ini menjadi
hafal
bagaimana suara ayahnya,
bagaimana logat ayahnya
yang mungkin sudah agak
berubah
karena kehidupan di luar negeri.
Karena keluarga ini sering komunikasi
dengan sang ayah
otomatis sang anak tetap merasa dekat dengan ayahya,
ayahnya
selalu menasehati,
'nuturi',
membimbing sang anak
walaupun berbeda tempat
dan
tidak terlihat wujud ayahnya secara langsung.
Sedangkan di keluarga yang kedua,
selama sang ayah
pergi keluar negeri
keluarga ini
jarang bekomunikasi dengan sang ayah,
sehingga
keluarga ini
sudah lupa
bagaimana suara ayahnya,
bagaimana logat ayahnya
karena
keluarga ini tidak pernah saling berkomunikasi.
Akibat dari keluarga ini
jarang berkomunikasi
maka si anak
juga tidak pernah mendapat nasehat,
tidak
pernah dibimbing-
'dituturi' ayahnya
seperti anak pada keluarga pertama tadi
…..
Suatu saat,
sang ayah dari kedua keluarga ini
menghubungi,
memberi kabar
bahwa ayah mereka akan pulang.
Sang ayah memberi tahu
bahwa ia akan pulang
pada hari dan jam yang telah dikatakan
….
Tapi
ada seseorang yang mengetahui
rencana kedatangan
dari salah satu keluarga ini,
dan
orang itu segera
berpura
pura
menjadi ayah
dari salah satu keluarga ini
…….
Suatu dramatisasi terjadi
di keluarga pertama,
di keluarga pertama,
ketika sang ayahnya datang
…………
'Le..
le..'
(panggilan untuk anak laki-laki)
bapak pulang.
Oo.. itu suara bapak
……..
Karena keluarga ini memang sering berkomunikasi
sehingga menjadi hafal
bagaimana suara ayahnya…
kemudian dibukakanlah pintu
dan benar
bahwa yang datang
adalah ayahnya.
Maka
keluarga ini sangat bahagia,
bersayang-sayang melepas rindu
dengan ayahnya yang telah pulang.
Dan
pada
keluarga yang kedua,
juga ada suara yang memanggil……
'Le.. le… '
Ayah pulang.
Bagaimana gambaran-
dramatisasinya
...
Karena keluarga ini jarang berkomunikasi
dengan sang ayah
dengan sang ayah
saat di luar
negeri
maka keluarga ini
mengira
bahwa itu benar-benar ayahnya….
Padahal sebenarnya
yang berada di luar
bukanlah ayah yang sebenarnya…
saat pintu dibuka
keluarga
ini sangat terkejut
bahwa yang datang bukan bapaknya,
tetapi seorang pencuri
yang berpura pura
menjadi ayahnya…..
sehingga membuat keluarga ini
menjadi menderita,
menjadi menderita,
karena di
rampok.
Dari cerita di atas
digambarkan
bahwa kita
ini
sebagai anggota keluarga atau anak,
sebagai anggota keluarga atau anak,
dan
sang ayah itu adalah TUHAN YESUS
…..
Dari cerita di atas
dikatakan
bahwa jika kita selalu
berdoa
atau dekat dengan Tuhan,
maka kita menjadi hafal
dengan suara Tuhan…
karena
kita sering berdoa
kita ini dekat dengan Tuhan
kita juga sering diingatkan oleh Tuhan,
bagaimana kita seharusnya berperilaku…
kita diajarkan
untuk selalu berbuat baik,
untuk saling mengasihi,
untuk saling menolong,
dan melakukan
apa yang dikehendaki Tuhan…..
hal
ini terjadi
sebagaimana cerita
yang disampaikan di atas
seperti bapak
yang selalu
menasehati anaknya
walaupun sang anak
tidak tahu wujud ayahnya
secara langsung.
Tetapi
jika seperti keluarga kedua,
karena tidak pernah
berkomunikasi dengan ayahnya,
maka keluarga ini
menjadi lupa
bagaimana suara
ayahnya…
ini menggambarkan
bahwa kita
tidak pernah berhubungan atau dekat
dengan
Tuhan
maka
kita akan benar-benar jauh dari Tuhan,
kita menjadi tidak tahu
bagaimana suara Tuhan.
Karena kita
sungguh tidak tahu
bagaimana suara Tuhan,
maka
kita
tidak bisa membedakan
bagaimana suara Tuhan
dan
suara iblis
si jahat….
mungkin kita sudah melupakan
mungkin kita sudah melupakan
Karena seperti keluarga tadi,
kita salah di dalam mendengar suara
dan
sering kali suara yang
kita dengar
itu adalah suara iblis,
yang menyuruh kita berbuat jahat,
menipu,
memfitnah
dan lain-lain….
Cerita di atas tadi dibuat
supaya kita jangan menjadi lupa
supaya kita jangan menjadi lupa
bagaimana suara
Tuhan
dan
akhirnya kita anggap
itu suara iblis yang menyererupai-
seperti kehendak Tuhan
Padahal itu si iblis
Padahal itu si iblis
Dari firman :
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat.
Karena itu
kuasailah dirimu
dan
jadilah tenang,
supaya kamu dapat berdoa.
Kepada kita diajarkan
bahwa
kita harus selalu
dekat
dengan Tuhan
supaya kita
bisa mendengar
dan
bisa melakukan
apa yang
dikehendaki BAPA SORGAWI
terlebih untuk kita
bisa menjadi anak anak Tuhan
yang
sejati…
Amin.