Tampilkan postingan dengan label Renungan Keluarga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan Keluarga. Tampilkan semua postingan

Kamis, 11 April 2019

KASIH DASAR DARI KETAATAN- KETEKUNAN- IMAN (( YESAYA 54 : 9 - 10 ))


KASIH DASAR DARI KETAATAN-
KETEKUNAN-
IMAN

 YESAYA 54 : 9 - 10



9
Keadaan ini bagi-Ku
seperti pada zaman Nuh:
seperti AKU
telah bersumpah kepadanya
 bahwa air bah
tidak akan meliputi bumi lagi,
demikianlah AKU
telah bersumpah
bahwa AKU
tidak akan murka terhadap engkau
dan
tidak akan menghardik engkau lagi.



10
Sebab biarpun gunung-gunung beranjak
 dan
bukit-bukit bergoyang,
tetapi kasih setia-KU
 tidak akan beranjak
dari padamu
dan
perjanjian damai-KU
tidak akan bergoyang,
firman TUHAN,
yang mengasihani engkau.


10
 Sebab biarpun gunung-gunung beranjak
dan
bukit-bukit bergoyang,
tetapi kasih setia-KU
tidak akan beranjak dari padamu
dan
perjanjian damai-KU
tidak akan bergoyang, … 



Bapak Ibu Saudara
kekasih TUHAN YESUS

Percaya
bagi kita adalah
merupakan harta
yang tidak terbatas kuasanya.

Dan
Iman adalah
merupakan karunia terbesar
bagi umat manusia
yang berdosa
untuk dapat menerima dan percaya
terhadap pemberitaan Injil
bahwa TUHAN YESUS itu
 sebagai Juru Selamat
 Penebus Dosa.



Bapak Ibu Saudara
kekasih TUHAN YESUS

Karena
 begitu besar kasih ALLAH
akan dunia ini,
sehingga ALLAH
mengaruniakan AnakNYA yang Tunggal,
supaya setiap orang yang percaya
kepadaNYA
 tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal
(YOHANES 3 : 16)

Itulah kasih ALLAH
kepada dunia ini;

Dan dengan Dasar Kasih itu pulalah
ALLAH mewujudkan kasihNYA
kepada kita
sehingga hanya dengan kasih karunia kemurahan
di dalam TUHAN YESUS
maka untuk kita
telah dibukakan hati pikiran kita
 untuk dapat menerima kebenaran Firman
di atas.

Dan
 kita telah menjadi salah satu
bagian dari orang-orang
yang telah dibuat dan dipilih oleh ALLAH
untuk menjadi orang percaya
yang akan telah disiapkan
untuk mendapatkan upah kehidupan kekal

Bapak Ibu Saudara
Ada catatan yang penting bagi kita
agar kita perhatikan
yaitu
untuk selalu kita lakukan
di dalam menjalani kehidupan sehari-hari,
 sepanjang minggu- bulan- tahun …
agar kita nantinya
 bisa mendapatkan upah keselamatan kekal
ataupun kehidupan kekal itu
 

 Adalah
 dengan mewujudnyatakan/ mengaktualisasikan
iman percaya kita itu
di dalam ungkapan perkataan/ ucapan bibir mulut kita-

adalah mewujudnyatakan/ mengaktualisasikan
 iman percaya kita itu
di dalam perbuatan/ tingkah laku kita
dan
bahkan kita
harus berusaha mewujudnyatakan/ mengaktualisasikan
 iman percaya kita itu
di dalam angan-angan dan benak pikiran kita.


Bapak Ibu Saudara
kekasih TUHAN YESUS
Tidak semudah atau secara murahan
ataupun
secara ‘gampangan’
 Allah di dalam menyelamatkan NUH
ataupun kita
sebagai orang percaya saat ini
dari air bah ataupun dari lautan api

Apabila NUH ataupun kita
 tidak memiliki sikap taat- manut, tidak tekun
dan
 berusaha mewujudkan Iman Percaya kita
 di dalam perbuatan-perbuatan kasih
kepada ALLAH dan kepada sesama.


Bapak Ibu Saudara
kekasih TUHAN YESUS
Tidak semudah atau secara murahan
ataupun
secara ‘gampangan’
 Allah
akan menyelamatkan setiap orang percaya
termasuk diri kita masing-masing.

Artinya;
Agar kita ini tidak akan terbebaskan
dari upah hukuman lautan api kekal
dan
 kematian kekal
oleh karena ketidak taatan
dan
oleh karena ketidak tekunan kita
 di dalam melakuwujudkan perbuatan iman
 di dalam mengasihi ALLAH dan sesamanya.



Bapak Ibu Saudara
kekasih TUHAN YESUS
Janganlah kita
di dalam mewujudkan kasih
yang menjadi perintah dan pengajaran
TUHAN YESUS
tentang kasih kepada ALLAH
dan
 kasih kepada sesama kita
seperti
MATIUS 22 : 37 - 40 
dengan menghitung untung rugi nya
 bagi kepentingan diri kita
sendiri.


37. Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

38. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.


39. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.


40. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Janganlah kita
di dalam mewujudkan perbuatan kasih
dengan selalu menimbang-nimbang-
dengan melakukan perhitungan
untung rugi secara duniawi
sebab upah
dari menghitung dan berakhir
dengan tidak melakukan kehendak ALLAH-
itu upahnya tidak ada di Sorga.

Tetapi sebaliknya kalau kita
 mencari dan mendahulukan perintah
dengan sepenuhnya taat
di dalam mencari kerajaan Sorga
upahnya jelas
akan diperhitungkan oleh ALLAH.


Jadi ingatlah kita akan Firman :
Siapa mempertahankan nyawanya…
dia akan kehilangan nyawanya
 tetapi siapa menyerahkan nyawanya …
dia akan dapat hidup.


Memang
Bapak Ibu Saudara
sangatlah menderita
untuk dapat mengasihi ALLAH itu
dan
sangatlah menderita pula
 untuk dapat mewujudkan kasih
 terhadap sesama …

 karena sering kali
 kita justru tidak dapat keuntungan
 secara material ataupun sanjungan-
balas budi secara dunia.


                 Kembali kita


Bapak Ibu Saudara
kekasih TUHAN YESUS
malam ini

 kita diajar secara khusus
 untuk tetap mengingat
betapa besar karya kasih ALLAH-
Kasih Agape ALLAH
kepada manusia
(sangat besar- tidak egois- tidak pamrih- tanpa syarat-
tidak mencari penghargaan- tidak menuntut-
 justru banyak memberi- memberi anugerah)

kasih ALLAH
dinyatakan dalam bentuk janji
untuk tidak murka lagi
dengan menumpahkan air bah
yang dapat menumpas habis
setiap orang yang tidak percaya dan taat

Pelangi Kasih ALLAH
sebagai penanda-
pengingat akan janji ALLAH
 itu.

Pelangi Kasih ALLAH itu
 juga sebagai pengingat
kepada kita
agar tidak sekedar percaya
 dan
tidak sekedar menjalani kehidupan
untuk menghabiskan waktu-
umur pemberian ALLAH

Tetapi
Pelangi Kasih ALLAH
sekali lagi
 juga mengingatkan kepada kita
 bahwa ALLAH akan tetap kasih
untuk selamanya
 biar gunung-gunung beranjak dan bergoyang
Anugerah Kasih ALLAH itu
ada di dalam
DIRI
TUHAN YESUS KRISTUS

Kasih ALLAH itu
sebenarnya sudah ada
 pada diri
dari setiap orang percaya

tetapi kasih
yang sudah dimiliki
oleh setiap orang percaya
termasuk  kita saat ini
masih perlu ditingkatkan dan disempurnakan lagi
 agar kita
sebagai orang percaya
bisa melakukan kasih
 kepada ALLAH
dan
kepada sesama
dengan penuh ketulusan hati

Tulus, taat, berkomitmen- tekat niat kita
untuk terus manaati FIRMAN-
kehendak ALLAH
 adalah usaha dasar yang mengawali
 kasih agape-
Kasih ALLAH kepada manusia itu
 kita praktek dan kita kembangkan
di dalam kehidupan kita

Teruslah mengusahakan
kebaikan-kebaikan bagi orang lain-

teruslah mengutamakan
upaya agar berkat damai sejahtera
dapat dialami dan dirasakan
oleh orang lain

TUHAN YESUS memberkati
AMIN





Ibadah Keluarga/ Kamis, 11 April 2019
di Kel P. Ngudyo Utomo  (KRW 4)

Pembukaan
VOTUM/ Salam Berkat

KJ  3 : 1, 2  KAMI PUJI DENGAN RIA
Ayat pembuka :

1 KORINTUS 13 : 13
“Demikianlah
tinggal ketiga hal ini,
yaitu iman, pengharapan dan kasih,
dan yang paling besar di antaranya
 ialah kasih.”.

KJ  381  : 1, 4, 7  YANG MAHA KASIH

DOA
KJ  49  :  1  FIRMAN ALLAH JAYALAH

PEMBACAAN  ALKITAB
YESAYA 54 : 9 - 10

RENUNGAN .......
KJ  370  :  1, 3  ‘KU MAU BERJALAN DENGAN JURUS’LAMATKU

DOA SYAFAAT
·        Syukur atas Firman
·        Syukur atas berkat & persembahan ·        Bangsa dan negara : Pusat- daerah- RT/RW
·        Gereja… Warga sakit (B.Aan- Keluarga P.Ribut,B KenS, SdrDianB- PNanto- Anak Calista-, adi yuswa:B.Satiyem- B Sulihingsih, // Keluarga P.Ngudyo- &Mas Andre Herdia siap Persalinan
; ·        Bibaran/ ·        Amin

KJ  408  : 1  DI JALANKU ‘KU DIIRING
BERKAT



Sabtu, 16 Maret 2019

MEMPERSEMBAHKAN SEBANYAK-BANYAKNYA


 Mempersembahkan
sebanyak-banyaknya
“Berani mempersembahkan sebanyak-banyaknya
bagi kemuliaan Tuhan,
tidak akan membuat manusia
 menjadi miskin.”

dari materi PAH :
Minggu, 07 Mei 2017

KISAH PARA RASUL 2 : 41 - 47 (45)
(ayat 45)
“…dan
selalu ada
dari mereka
yang menjual harta miliknya,
 lalu membagi-bagikannya
kepada semua orang
sesuai dengan keperluan
masing-masing.”


Bapak Ibu Saudara kekasih
TUHAN YESUS

Pada minggu-minggu ini
 kita sedang menyiapkan diri
 untuk mewujudkan persembahan
yang terbaik-
mewujudrealisasikan
semua kepunyaan yang kita miliki
sebagai bentuk persembahan bagi ALLAH ?.

Hari Raya Persembahan-
Undhuh-undhuh …
yang akan dilaksanakan Minggu awal
 bulan April
Yang kita persembahkan seharusnya
 Bukan uang kembalian-
atau uang receh-
uang sisa pembelian permen
ataupun
sisa pembelian barang kebutuhan lainnya.

Bukan uang yang ujungnya robek dan lecek,
 juga bukan uang yang baru diambil dari dompet;
Juga bukan masalah hati iklas atau tidak ikhlas;
 Ataupun masalah besar kecilnya angka nominal
uang persembahan itu.

 Ah, serba salah!.
Mau persembahan bagi TUHAN YESUS
 harus menimbang-nimbang
 apakah layak persembahanku
bagi TUHAN YESUS?

 Apakah persembahan
sebanyak-banyaknya yang kita mampu
 itu, sudah merupakan hal
yang terbaik bagi TUHAN YESUS ?!.

Mari
 Bapak Ibu Saudara
kita pelajari Firman TUHAN
 tentang
Mempersembahkan persembahan
sebanyak-banyaknya
dari Kisah Rasul 2:41-47
 ini.

Bagaimana pemahaman gereja awal-awal
tentang
Mempersembahkan persembahan
 sebanyak-banyaknya itu?.
Apa sama dengan diri kita saat ini …
di jaman akhir ini


Bapak Ibu Saudara
Kesaksian Firman
dari Kisah Rasul 2:41-47 ini …
Membicarakan betapa besarnya perhatian
 orang-orang percaya
 terhadap perkataan atau Firman TUHAN
 pada awal gereja
 ini berdiri …

Besarnya iman percaya
jemaat mula-mula itu
 sebanding sejajar dengan besarnya
kepemilikan mereka
akan kuasa
akan mujizat
pribadi TUHAN YESUS
 yang telah menyelamatkan dirinya

Mereka telah menerima banyak hal-
 mereka telah merasakan mujizat kuasa ALLAH
 dan
 yang terlebih utama
Mereka telah mengamini kebenaran FIRMAN-
mempercayai Perkataan ALLAH

Ketika mereka dibaptiskan …
 mereka telah dipenuhkan
oleh kuasa mujizat
dari ALLAH
dan
 telah disempurnakan pemahamannya
tentang kebenaran ILAHI

ALLAH
yang harus di nomor satukan
 di dalam hidup ini,
Upayanen kanthi dingin
bab kraton Swarga

Jemaat mula-mula
menomorsatukan atau memberi
sebanyak-banyaknya
persembahan sebanyak-banyaknya
bukan hanya dengan natura
 ataupun uang hasil penjualan rumah
dan lain-lainnya saja
tetapi
mereka juga
 memberikan sebanyak-banyaknya
hal-hal yang berkaitan dengan
Tekun dalam pengajaran
Tekun bersekutu

Tekun memecah roti
yang artinya adalah
 mereka semua bertekun membaca
 merenungkan Firman TUHAN YESUS

Tekun berdoa
Tekun mendengarkan dan menyaksikan
 tanda-tanda dan mujizat yang disaksikan-
 dialami dan yang diceritakan kembali
 oleh para Rasul

Bertekun, bergembira- dan bersuka cita
 menjadi dasar keberanian mereka
untuk menjual harta dan membagi-bagikan
 kepada saudara yang membutuhkan


Bapak Ibu Saudara
kekasih TUHAN YESUS
Adapun akibat atau dampak dari
sebagai persembahan hidup sejati
 mereka bersama TUHAN YESUS
 karena anggapan mereka
sepanjang hidup kehidupannya ini
adalah
sebagai wujud ibadah ucapan syukur
 atas karya keselamatan dan penebusan
TUHAN YESUS.


Jadi Jemaat mula-mula
 tidak  hanya membicarakan
tentang
 kesetiaan dan ketaatan
 kepada ALLAH saja

 tetapi mereka
 juga telah mampu mempersembahkan
segala apa yang ada pada diri mereka-
apa yang terbaik
yang dikehendaki oleh ALLAH
syarat-syarat mengikut TUHAN YESUS
mereka upayakan mereka penuhi

Pandangan iman percaya mereka
bukan lagi terhadap hal-hal yang nampak
 kasad mata
secara materi duniawi lagi
 tetapi
 mereka sudah mampu
memandang dan mengupayakan
 upaya mengikut TUHAN YESUS
 secara rohani

Rasa keegoisan diri
 mereka pun
 telah berhasil ditekan
sampai habis.

Jadilah yang tersisa
 dari hilangnya rasa keegoisan itu
 adalah timbulnya sikap
untuk mengasihi dan memberi kasih
 kepada sesamanya.


Mari
 Bapak Ibu Saudara
Kita melihat cerminan ayat 45
Yang menjadi FIRMAN nats kita
 malam ini

“…dan
selalu ada
dari mereka
yang menjual harta miliknya,
 lalu membagi-bagikannya
kepada semua orang
sesuai dengan keperluan
masing-masing.”


selalu ada di antara mereka
 yang menjual harta bendanya
 untuk dibagi-bagikan
kepada semua orang
sesuai dengan
 keperluan masing-masing.


Ada tantangan sederhana
bagi kita
adakah keberanian kita
untuk memberikan persembahan
sebanyak-banyaknya
 sebagai wujud nyata
cinta kasih kita
 kepada TUHAN YESUS
di dalam sebuah ibadah ?.

 Beranikah kita mempersiapkan
 nominal terbesar
 yang ada
dari dompet atau dari kantong kita
untuk kemudian
kita masukkan
ke dalam kantong persembahan?.

Sekali lagi
 Beranikah kita
 memberi persembahan sebanyak-banyaknya,
 dengan setia
memberi perbuatan yang baik
kepada sesama


Beranikah  kita
 berkorban habis-habisan
untuk bersikap baik kepada sesama?

Inilah saatnya memberi persembahan dari apa
 yang ada pada diri kita
 sebanyak-banyaknya
dari apa yang kita punyai.

Karena
sumber segala sesuatu
yang ada pada kita ini
adalah hanya dari TUHAN YESUS

AMIN

















Ibadah Keluarga: Kamis, 14 Maret 2019
di Kel Bp. Ribut Darmawan  (KRW 4)

Pembukaan
VOTUM/ Salam Berkat

KJ  60 : 1, 7  HAI MAKHLUK ALAM SEMESTA
Ayat pembuka :
IBRANI 13 : 15 - 16
Sebab itu marilah kita, oleh DIA, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada ALLAH, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-NYA.
Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada ALLAH.

DOA

KJ  54  : 1, 4  TAK KITA MENYERAHKAN
PEMBACAAN  ALKITAB
KISAH PARA RASUL 2 : 41 - 47 (45)

RENUNGAN .......
KJ  450  :  1, 2, 3  HIDUP KITA YANG BENAR

DOA SYAFAAT
·        Syukur atas Firman
·        Syukur atas berkat & persembahan
·        Gereja… Warga sakit
( bu Dwiana Septia, pak Ribut, bu Ken Setiti, mas Dian Bahari )
, adi yuswa, anak-anak jemaat
·        Bangsa dan negara : Pemilu; Pem.Pusat- daerah- RT/RW;
·        Bibaran/ ·        Amin

KJ  428  : 1  APAPUN JUGA MENIMPAMU
BERKAT