Sabtu, 15 Maret 2025

KABAR SUKACITA Lukas 15 : 6 - 7

 

Minggu, 3 Desember 2023

 

 

Pujian 1 :

Doa Pembuka:

Pujian 2 :

Doa Firman.

Lukas 15 : 6 - 7     

 

demikian bunyi Firman Tuhan:

 

6.  …..  dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku  yang hilang itu telah kutemukan.

7. AKU berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di SORGA  karena satu orang berDOSA yang berTOBAT, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.

 

Demikian Firman Tuhan 

 

 

 

KABAR  SUKACITA

 

 

 

Kristus lahir bagi kita semua umat manusia.

Kristus diwartakan kepada seluruh umat yang hidup di dunia ini.

 

Menariknya KABAR  SUKACITA pertama kali disampaikan oleh malaikat kepada para gembala domba di padang rumput di wilayah Palestina.

Gembala adalah strata- kelompok masyarakat sederhana, hidup terpencil (tugas tempat tinggal pekerjaannya di alam terbuka, dan terpisah dari komunitas= kelompok masyarakatnya).

 

Para Gembala dikenal sebagai orang-orang yang setia menjalankan tugasnya. Setiap saat hingga malam hari akan menjagai domba – dombanya.

Upah- penghasilan seorang gembala tidaklah tinggi dan status kedudukannya juga tidaklah terlalu dihargai bila dibanding dengan profesi lainnya.

 

Bapak, Ibu, sdr, anak-anak …

Semangat Natal mewarnai di ujung tahun kalender 2023; Bulan Desember.

Semangat Kelahiran Kristus Yesus menggambarkan kasih ALLAH kepada dunia di penghujung tahun-tahun masa penghukuman ALLAH bagi yang tidak percaya akan belas kasih akan digenapi.

 

Kisah perumpamaan adalah kisah pengajaran untuk memudahkan kita umat manusia untuk lebih mengerti dan memahami maksud dari suatu tujuan pengajaran. Tetapi sangat membutuhkan keberanian di dalam menafsirkan dari si Pendidik/ Pengajar dan juga bagi si Pendengar/ murid di dalam melihat keberadaan dirinya secara pribadi ataupun keadaan kehidupan lingkungan sekitarnya dibanding pribadi dan keadaan yang di bawa untuk dijadikan pembanding perumpamaan.

 

Dibutuhkan kejujuran di pendengar perumpamaan/ si pembelajar.

Kita sebagai penerimaperumpamaan  harus berani  menilai diri dan berani mengambil keputusan terhadap nilai-nilai yang du ajarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jadikan dan berikan komentar anda sebagai refleksi diri bukannya mengomentari kejelekan dan kekurangan kami