Kamis, 04 Agustus 2011

DENGAN IMAN PASTI AMAN

Ibadah Keluarga
                                                                 Kamis, 4 Agustus 2011
(Persiapan Perjamuan Kudus)



 DENGAN  IMAN 
PASTI  AMAN
   


MATIUS  15 : 21 – 28




Bapak Ibu Saudara 
yang terkasih 
di dalam TUHAN  YESUS
Kita ini semua bagaikan artis yaitu seorang bintang kenamaan yang hidup di tengah-tengah glamournya- gemerlapannya dunia

Seorang artis hidup di tengah glamournya dunia hiburan ketika ditanya tentang kapan akan menikah tentu dia akan berkelit dengan berbagai pernyataan untuk tidak memperpanjang jawaban yang akan banyak menimbulkan gosip.

Ia akan memberikan jawaban singkat-singkat lebih-lebih terkesan menutup diri
Jawabannya : Jodoh ditentukan  ‘YANG DI ATAS…. !’
Seperti halnya orang yang beriman percaya dengan mudahnya mengatakan  dan mengekspresikan  ‘… semuanya tergantung YANG DI ATAS’
Tetapi apakah Iman seseorang hanya cukup diperkatakan atau diekspresikan seperti itu  dengan mudahnya ?
Tentu tidak


Iman itu diekspresikan dengan berbagai cara dan sikap, salah satunya adalah dengan
Sikap kesungguhan hati yang pantang mundur…. Dengan istilah dalam bahasa Jawa ‘ngeyel’  yang dalam arti positif

Seperti yang di contohkan oleh seorang Perempuan Kanaan yang bertemu dengan TUHAN YESUS yang tengah melakukan perjalanan ke daerah Sidon dan Tirus.

TUHAN YESUS sempat berdialog  dengan beberapa Perempuan Kanaan itu. Di mana Perempuan Kanaan itu sedang memiliki beban kehidupan yang mana anaknya sedang kerasukan- anaknya sedang menderita karena kerasukkan setan

Perempuan itu berteriak-teriak dan berseru-seru… mengelu-elukan nama TUHAN YESUS  sambil terus mengikuti rombongan TUHAN YESUS yang berjalan melintasi jalanan itu. Perempuan itu meriakkan nama-nama penghormatan dan pengakuan imannya  bahwa YESUS adalah TUHAN dan YESUS adalah sebagai anak Daud (ayat 22). Kepercayaan dan pengharapan Perempuan itu tidak serta merta dan langsung ditanggapi oleh YESUS TUHAN kita. Bahkan para murid sempat berinisiatif untuk mengusir Perempuan itu dengan mengusulkan agar Perempuan itu diusir saja; “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak” (ayat 23)

Demikianlah seolah-olah Permohonan Perempuan Kanaan itu tidak ditanggapi oleh TUHAN YESUS karena ada saat jeda- saat yang terputus tanpa dialog diantara TUHAN YESUS dan Perempuan itu. TUHAN YESUS tidak menjawab sama sekali

Bapak Ibu saudara 
tentu bisa membayangkan …. Sudah berapa lama dan seberapa jauh perjalanan kaki mereka serombongan saat itu. Dimana  TUHAN YESUS sebagai PRIBADI yang sangat diharapkan oleh Perempuan tadi tetap mengambil sikap diam, ‘seolah-olah tidak peduli ?!’. Di sinilah sikap positif dari ‘kengeyelan’ atau sikap yang tangguh pantang menyerah akan mendatangkan hasil. Itu sungguh dinampakkan dan telah dilakukan oleh seorang Perempuan Kanaan.

TUHAN YESUS memberikan jawaban yang singkat sekali dan juga sangat ‘tidak mengenakkan hati si Perempuan itu tentunya….. tetapi perempuan itu tetap ‘ngeyel’- perempuan itu tetap bertahan dengan pendapatnya dan sikapnya.

“AKU diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (ayat 24). Tentu Perempuan itu di luar hitungan- di luar umat…. Tentu jawaban sepatah kata dari TUHAN YESUS itu bisa memupuskan dan membatalkan niatan Perempuan tadi di dalam memohon pertolongan dari TUHAN. Satu jawaban yang tidak bersangkut paut dengan keinginan si Perempuan- satu jawaban yang benar-benar memotong harapan atas permohonan dan permintaan si Perempuan.

Di sinilah ketangguhan iman si Perempuan itu teruji.

Ketika dialog itu terjadi- ketika TUHAN YESUS menjawab ‘seruan’,’eluan’ dari Perempuan Kanaan… saat itu mereka berhenti berjalan, serombongan berhenti
Perempuan itu mendekat dan menyembah sujud… kita bayangkan perempuan itu sekarang dengan sikap dan bukannya dengan kata-kata kebesaran dan penghormatan akan pengakuan YESUS adalah TUHAN dan YESUS adalah SANG PENGUASA ‘anak Daud’ lagi. Tetapi dengan sikap- tingkah polah bersujud- bertelut menyembah sangat dekat di kaki TUHAN YESUS.
“TUHAN, tolonglah aku”
Semuanya diungkapkan di dalam 3 kata :
“TUHAN, tolonglah aku”

Tentu ada satu waktu yang pendek sebab tidak lagi sepanjang perjalanan … TUHAN YESUS menjawab. Tetapi di waktu jeda yang pendek tersebut TUHAN YESUS masih memberikan jawaban yang dapat menyurutkan hati dan permohonan si Perempuan. Tetapi kita tahu bahwa si Perempuan Kanaan itu tidak sedang bermain-main dengan TUHAN YESUS dan apalagi sedang mempermainkan TUHAN YESUS … sungguh situasi yang serius terjadi saat itu… dialog- percakapan yang serius yang disaksikan oleh banyak orang
Jawab TUHAN YESUS :
“Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing”
(ayat 26)

Satu gambaran bahwa berkat ALLAH- karunia ALLAH adalah dikhususkan hanya kepada bangsa yang dipilih dan kepada umat yang dipilih dan kepada ‘anak-anak’ yang dipilih

Perempuan itu di luar dan ‘merasa bukan sebagai anak-anak’ pilihan yang layak untuk mendapatkannya. Berkat itu ia minta dengan memohon dan berjerih payah sungguh-sungguh. Ia memiliki iman percaya.
“Benar TUHAN, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya”

Namun Perempuan menyatakan imannya di hadapan TUHAN YESUS – Perempuan itu tidak meninggalkan TUHAN YESUS dengan tangan kosong tanpa harapan meskipun kalau kita hitung sudah 3 kali mendapat perlakuan yang berbeda di dalam beberapa kali jeda waktu….. saat ia ditinggal berjalan tanpa dihiraukan dan saat ia mendapat jawaban pertama : “AKU diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” dan saat ia mendapat jawaban kedua : “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing”

Perempuan itu tetap mau mengambil bagian yang ada disediakan oleh ALLAH untuk umat manusiayang percaya atas karya keselamatan dari ALLAH di dalam PRIBADI YESUS TUHAN

“Benar TUHAN, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya”

Sisa-sisa … remah-remah … adalah ungkapan iman percaya bahwa dari sisa-sisa, remah-remah ia ambil berkat TUHAN ALLAH yang sudah diberikan. Dengan ketidak layakkannya ia … si Perempuan Kanaan itu datang mengambil dan memakan remah-remah… sisa-sisa roti tersebut

Berbahagialah kita saudara, Bapak Ibu yang dikasihi TUHAN YESUS apabila TUHAN YESUS juga memberikan jawaban yang sma kepada kita seperti jawaban TUJHAN YESUS kepada Perempuan Kanaan : “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki” (Yaitu kesembuhan bagi anaknya dan seketika itu anaknya sembuh)

Berbahagialah kita yang sering kali mendapat perlakuan iman seperti direndahkan, dihina dan terkesan kita dianggap ‘kafir’ tidak dihargai, bahkan seringkali kita merasa telah diusir- tersingkir atau ditinggalkan begitu saja….. seperti Perempuan Kanaan.
Kita tetap datang menghampiri dan mengiringi perjalanan bersama TUHAN YESUS setiap jeda waktu kita berdialog- bercakap-cakap dengan TUHAN YESUS

Berbahagialah kita sebab iman kita itu akan membuahkan hasil




Ingat Perjamuan Kudus Pembangunan GKJW (Greja Kristen Jawi Wetan)- The East Java Christian Church yang besok hari Minggu kita alami bersama adalah suatu sakramen untuk mengingat-ingat dan mendalami pengalaman persemaian- pertumbuhan- dan perkembangan GKJW secara kelembagaan sudah hamper berumur 80 tahun…. Panjang waktu perjalanan kita tentunya bersama TUHAN YESUS SANG KEPALA GEREJA tentu ada beberapa jeda waktu yang menyejarah- peristiwa yang terus menjadi peringatan- history bagi kita bahwa ALLAH pada satu kenyataan tetap memberikan berkat dan dan iman dan ‘keamanan’ kepada kita sewarga GKJW

Mari kita ingat- kita tengok sebentar perjalanan kita selama ini :
1.      Ada Jemaat-jemaat yang sudah tumbuh terlebih dahulu sebelum kurang lebih 80 tahun yang lalu seperti hanya GKJW Jemaat Suwaru yang gedung gerejanya saja… dimana gedung yang sedang kita rehab- kita perbaiki sekarang ini adalah sudah berusia hampir 100 tahun tentu nenek moyang kita yang membuka hutan- ‘babad alas’ sudah lebih 100 tahu berada di Suwaru ini dan pada kenyataannya sudah 3 kali berpindah tempat membangun bangunan- gedung gereja dan yang terakhir adalah gedung yang kita pakai dan kita perbaiki saat ini.Itu adalah sebagai wujud dan contoh penataan  dan menata terhadap berbagai tantangan yang sedang dialami

2.      Tahun 1931 atau kurang lebih 80 tahun yang lalu itu adalah secara formalitas saja berdiri dan didirikan menurut buku : ‘Babad Zending’  dan buku : ‘Benih yang tumbuh’ dan buku-buku lainnya yang dapat kita baca. Sebab pada kenyataan memang disebutkan di dalam catatan sejarah bahwa ada orang-orang Kristen atau istilah yang dipakai saat itu ada ‘gerombolan-gerombolan’ orang Kristen yang sudah mandiri dan membangun diri

3.      Di masa Jepang banyak penderitaan dan siksaan bahkan tokoh-tokoh gereja kita yang dipenjarakan bahkan dimatikan- terbunuh. Tapi di sisi lain ada kelompok-kelompok, orang perorangan di wilayah Surabaya yang mencari muka di hadapan Jepang dengan mendirikan Sinode baru atas nama GKJW yang pada keyataannya ada yang ‘berada di balik jeruji penjara’

4.      Tahun 1945 di bulan Agustus tokoh-tokoh gereja kita ‘duduk sama renda berdiri sama tinggi’ tanpa saling menyalahkan dan saling mengaku atas segala dosa…. Inilah contoh teladan iman yang ditunjukkan pada jaman kita selain contoh teladan iman si Perempuan Kanaan; di Mojowarno dan sekitarnya. Jadilah Peringatan Perjamuan Kudus Kebangunan GKJW di mana TUHAN YESUS tidak pernah meninggalkan kita kita tetap mengimani bahwa keselamatan  di awal dan di akhir pergumulan hidup tetap bersama TUHAN YESUS. Semangat ‘yang lebih baik’ itu diwujudkan melalui sakramen Perjamuan Kudus

5.      Mari kita yang hidup pada generasi sekarang ini… Yang telah diberi penguatan dan harapan baru sebagai satu jemaat datang dengan sikap hati yang layak  dan patut; 
5.1  Kita berpikiran tidak ada seorangpun yang suci dan kudus maka persiapkanlah dengan hati yang benar 
5.2 Dan setiap kali kita menerima undangan dan berita akan dilaksanakannya Perjamuan Kudus kita perlu ikuti persiapan-persiapan di KRW dan dilanjutkan secara sendiri-sendiri setiap pribadi itu lebih baik sebab tidak cukup ,kita hanya mempersiapkan secara pribadi sebab kita ini hidup berjemaat yang sering kali berbeda pendapat- bersinggungan dan bersenggolan perlu kita saling mengampuni dan memaafkan sesama kita (( Persiapan Perjamuan Kudus secara bersama terakhir dilaksanakan pkl.08.00 di Gereja bagi yang belum berkesempatan))
 5.3 Kita bisa saling mengingatkan dan saling menguatkan; contoh tentang ‘kedewasaan iman kita : 
5.3.1 yang belum dewasa iman (belum mengaku percaya- sidhi) tidak ikut Perjamuan Kudus 
5.3.2 Yang sedang mengalami siasat Gereja- ‘Pamerdi greja haruslah tahu dan merasa dan tidak ikut  Perjamuan Kudus sebelum permaslahannya diselesaikan 
5.3.3 Setiap kali datang dan menerima undangan Perjamuan Kudus  kita merasakan akan adanya hilangnya kesempatan yang indah apabila kita tidak segera menata diri atau tetap saja kita di dalam keadaan berdosa


Kiranya TUHAN YESUS memberkati kita

AMIN


















PANGIBADAH   BRAYAT
Kamis, 4 Agustus 2011
di Kel.Ibu Sriyo
KRW 1

1.     Votum/Berkat
2.     Pujian Kijem  1  : 1, 2
Haleluya ! Pujilah
3.     Doa :
Ø  Syukur
Ø  Mohon penganpunan
Ø  Undang Roh Kudus.
Ø  AMIN
4.     Pembacaan Alkitab : MATIUS 15 : 21 – 28

5.     Pujian Kijem  59 : 1, 2
Bersabdalah, TUHAN
6.     KOTBAH …..
7.     Pujian Kijem  341  : 1
Kuasamu dan namamulah
8.     Doa syafaat :
Ø  Syukur atas firman …
Ø  Syukur : menyerahkan persembahan
Ø  Anak-anak, remaja ,pemuda (generasi muda beserta pergumulannya);
Ø  Adi Yuswa – sakit dsb
Ø  Gereja -gereja ( GKJW & pepanthan )—pembangunan rehab gedung greja
Ø  Keluarga Ibu Sriyo & bubaran. 
Ø  AMIN

9.      Pujian Kijem 408 : 1 Di jalanku ‘ku diiring
10.  Berkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jadikan dan berikan komentar anda sebagai refleksi diri bukannya mengomentari kejelekan dan kekurangan kami