Minggu, 23 Januari 2011

ALLAH YANG MERAJA DALAM HATI MANUSIA

Ibadah  Minggu
23 Januari 2011








 ALLAH 
YANG  MERAJA 
DALAM  HATI  MANUSIA
                                                                                                    

I.                   ZEFANYA  2 : 3 ; 12 - 13
II.               1 KORINTUS  1 : 26 - 31
III.            MATIUS  5 :  1 - 12










Tujuan :
Agar umat TUHAN
bertanggung jawab
atas tersebarnya
 Kabar Baik
kepada semua orang










Bapak, Ibu dan Saudara
yang terkasih
di dalam TUHAN  YESUS

Kita
 ada di hari ini
karena kasih dari pada ALLAH

Kita
bisa berkumpul
pada pagi hari ini
juga karena ALLAH
sungguh mengasihi kita sekalian


Bapak Ibu Saudara
yang terkasih
 supaya kita menjadi semakin yakin dan
percaya
bahwa ALLAH itu sungguh kuat dan
penuh kuasa
di dalam menegakkan segala kebenaran dan
 kekuatanNYA.

Siapa yang lemah
menurut dunia ini
ia bukanlah lemah
apabila menjadi semakin dekat
melekat kepada ALLAH

Siapa yang merasa bodoh hidupnya
 bukanlah ia menjadi kebodohan
bagi ALLAH
sebab ALLAH
yang memberi pengetahuan dan
 hikmat kebijakan
selama kita mau
dekat melekat kepada ALLAH

Siapa yang terbuang dari kehidupan ini
 ia tidaklah dibuang oleh ALLAH
 sebab ALLAH juga berkenan
memakai kehidupannya

Satu Perumpamaan
dari kehidupan orang Jawa :
ada ‘kebijakan’
kata-kata bijak
yang memberikan nasehat :
Wani ngalah,
luhur wekasane….
( Kalau berani mengalahkan,
mulia pada akhirnya.)

Memiliki arti
 jangan suka merebut dan
 berebut
bila ingin menjadi pemenang….

Biarlah orang lain yang mendahului
 untuk mendapatkan bagian
yang terbaik dan
 yang nomor satu.

Orang Jawa
tetap bersedia menjadi nomor dua.

Juga dalam sikap mengalah

Itupun
 orang Jawa tidaklah menjadi
sungguh-sungguh
menjadi terpinggirkan
sebabnya adalah
orang Jawa tetap eksis-
orang Jawa tetap pada tempatnya
Jangan berfikir :

sudah terbuang aku ini sekarang ?!

Orang Jawa
seperti kita ini
apakah tidak memiliki pemikiran lainnya
 apabila sesungguh-sungguhnya
rela akan ‘terjadi’ segala sesuatunya
itu

memang akan diambil ‘resiko itu’ dan
kita akan jadi terpinggirkan dan
sungguh-sungguh kita ini
terbuang
apalagi yang mengambil itu
bukan ‘orang Jawa’.

Bagaimana ….
Apakah …..
 ‘orang yang’ mengalah itu
  akan mengalami
hal yang seperti ini ?!

Resikonya  yang paling jelek-
yang paling buruk
dari orang yang mengalah adalah
 kalah dan
 dikalahkan

 kalau perlu ia terkalahkan
 bahkan mungkin saja
terbinasakan

Tetapi
dibawah ‘kesadaran’nya
 setiap orang Jawa
masih memiliki ‘kesadaran’
akan adanya ‘kuasa lain’

Ada ‘kuasa TUHAN ALLAH’
yang tidak pernah khilaf
Tidak pernah lepas perhatian
kepada kita

Orang Jawa memiliki istilah :
GUSTI ora sare-
GUSTI ora nate sare
( TUHAN tidak pernah terlelap )


Bapak, Ibu dan Saudara
yang terkasih
 di dalam TUHAN  YESUS
Itu adalah
 satu perumpamaan
yang sebenarnya pernah terjadi dan
dialami oleh nenek moyang kita
‘Orang Jawa’

Tetapi
di dalam perkembangannya
kita sebagai keturunannya
 sudah banyak berubah

Adalah sangat-sangat sama
 dengan apa yang akan kita pelajari
kali ini

karena
ada perubahan dan
perkembangan sikap hidup manusia
pada saat itu

Seperti
yang ditanamkan dan
 ditumbuh kembangkan
oleh pengajaran ALLAH

seharusnya kita ini
dapat bersikap merendahkan diri-
mengalah-
Tidak sombong-
Congkak

Tetapi
 kita harus mengambil sikap
lebih mundur
 satu langkah di belakang

Sangat disesalkan dan
disayangkan ….
ketika sikap seperti ini
 mulai menjadi hilang
dari kehidupan setiap orang percaya

Sebab ketergantungan hidupnya
 kini sepenuhnya
 diletakkan kepada dirinya sendiri
di pundaknya sendiri-
diletakan pada
kekuatannya sendiri dan
 ke kepandaiannya sendiri

Juga terhadap ALLAH
yang memiliki segala sesuatunya
di dalam kehidupan kita ini

mulai kita tinggalkan…
(ALLAH kita tinggal)

Kita perlakukan ALLAH
sedemikian rupa….

ALLAH kita rendahkan dan
ALLAH kita nomor duakan

Sudahkah kita meletakan diri kita
seperti apa yang telah ALLAH FIRMANKAN
di ayat-ayat bacaan Kitab MATIUS 5 : 1 -12
tentang kotbah di bukit ?

miskin,
berduka cita,
lemah lembut,
lapar haus akan kebenaran,
murah hati,
suci hati,
membawa damai,
dianiaya oleh sebab kebenaran,
dicela-
dianiaya-
difitnah,
……

Inilah sikap-
Wujud kehiduan
yang diwakilkan
dengan kata ‘rendah hati’

Berbahagialah kita
 yang memilikinya dan
telah memberlakukannya
 di dalam hidup kita
oleh karena Kerajaan Sorga dan
oleh karena ALLAH

Kita dikatakan berbahagia dan
dikatakan bersuka cita
 sebab upahnya besar di Sorga


Kotbah di bukit ini
menyerukan kepada kita
 akan hal kebenaran
tentang pengajaran ALLAH,

Kita harus mengandalkan ALLAH dan
 harus mau menomor duakan diri
 untuk bersikap rendah hati

Kekalahan kita
 adalah ketika kita
 tidak bisa merendahkan diri
sehingga kita
tidak dapat menjangkau
kalangan yang paling rendah

Contoh
kemiskinan,
seorang yang miskin
tidak mampu bersaing
dengan orang-orang kaya
yang ada disekitarnya,
 ia tidak dapat bergaul

entah itu karena
 mental kepribadiannya
 meskipun ia
tidak di hina
tetapi perasaan dirinya sendiri
 telah membuat dia
menjadi diam dan
terdiam

Berbeda dengan Kerajaan ALLAH :

secara sadar
 ia
rela dan
semakin bangga
meskipun menyandang kemiskinan….

Anggota keluarganya …
tetap
mampu berbagi
tetap kompak
 saling membantu
 meski serba terbatas keadaannya


Ia tetap rela
Memberi
Di dalam keadaan miskin

Ia rela
untuk ikut terlibat
di dalam setiap kegiatan

Ia miskin
 demi Kerajaan ALLAH
Sungguh membanggakan


Kedukacitaan
 juga menjadi contoh kedua

di dalam tangis isak
ia tergusur
ia tersisih
 ia diperlakukan semena-mena
Ia mengalami kedukaan
Ia mengalami kekalahan
dengan sangat sadar
ia tetap saja
mengalah
bahkan ia mampu bersyukur dan
bahkan ia sungguh bersyukur….

TUHAN YESUS sendiri
yang mengucapkan
kata selamat
yang diawali dengan kata
Berbahagialah orang …..’

Secara tatanan duniawi
 kita diajak
 untuk mau mengalah
tetapi dengan tujuan
untuk lebih mementingkan
 perintah dan kehendak ALLAH


Bapak Ibu Saudara yang terkasih
Seperti itulah
ALLAH mengajarkan kepada kita
para murid :
rendahkanlah dirimu
 agar engkau dapat
 menjangkau saudara-saudara
 sepergaulan kita

 Dengan kerendahan diri kita
kita sebenarnya
semakin dikuatkan oleh ALLAH

ALLAH ada bersama kita
Kita akan tetap eksis
Kita akan tetap ada

Bahagian kita adalah
kemuliaan ALLAH
Upah kita
adalah Sorga

Tidak ada orang yang tinggi hati
menempati Sorga
Dan tidak ada orang
 ‘sok benar’
memahami kebenaran dari ALLAH

Sempurnalah kehidupan kita
apabila kita yang lemah dan
merendahkan diri ini
dapat bertolong-tolongan- dan
akhirnya dapat bertolong-tolongan dan
 saling menguatkan diri
di antara kita

Sebab TUHAN YESUS
ada
selalu ada
di antara kita dan
selalu menjauhkan kita
dari segala malapetaka dan
 penghukuman

Seperti yang dirancangkan
kepada bangsa
yang merasa tinggi hati
yang pada akhirnya
melakukan kesombongan dan
perlawanan kepada ALLAH
 bahkan melakukan perbuatan
 merendahkan umat ALLAH
 yaitu Israel

Bangsa-bangsa itu adalah
bangsa-bangsa yang ada
 di sekeliling Israel
saat itu

ALLAH tidak terima dan
 ALLAH tidak akan melakukan pembiaran
 atas sikap seperti itu

Melalui Nabi-NYA :
Zefanya
ALLAH berfirman

Ayat 8
dari Kitab Zefanya 2 :
“AKU’-
Di sini TUHAN ALLAH
telah mendengar pencelaan
dari pihak Moab dan
kata-kata nista
dari pihak bani Amon ,
bagaimana mereka mencela umatKU dan
membesarkan diri nya
terhadap daerah umatKU itu

Umat Israel
 sungguh terlindungi
meskipun umat ini
terkalahkan
oleh bangsa lain

Hukuman ALLAH
 akan di jatuhkan
kepada bangsa-bangsa yang tinggi hati dan
melakukan perlawanan-
 merendahkan ALLAH

Hukum ALLAH
 akan tetap ditegakkan
 meskipun itu
adalah bangsa lain

Rendah diri
 harus tetap diberlakukan
selama menaati hukum-hukum ALLAH
Sikap adil juga harus menjadi
 Sikap  perlakuan
terhadap sesama

Ayat 3 :
Carilah TUHAN,
 hai semua orang
 yang rendah hati
 di negeri,
yang melakukan hukumNYA;
 carilah keadilan,
carilah kerendahan hati;
mungkin kamu
akan terlindung
 pada hari kemurkaan TUHAN.


Bapak Ibu Saudara
 yang terkasih
di dalam TUHAN  YESUS
Apakah kita juga demikian
 memiliki sikap-sikap
merendahkan orang lain
itu berarti
 kita memiliki sikap tinggi hati
Lupakah kita
Bahwa setiap orang
yang percaya dan
 diakui menjadi umat ALLAH

ALLAH senantiasa menjagainya ?

Jangan kita bermain-main
 dengan tata cara
bagaimana kita harus bersikap….

Sebab sikap ini
Sikap rendah hati
tidak mudah dan
tidak dapat muncul-
timbul
dalam waktu seketika

Tetapi membutuhkan proses-
pengalaman hidup
yang panjang

Demikianlah iman percaya kita
 akan muncul dan
 timbul
 dalam proses
 mengikut TUHAN ALLAH kita-
 YESUS TUHAN kita

Pergaulan kita
dengan sesama
menjadi begitu akrab
perbedaan dan kekuranglebihannya
 tertutupi
 dengan sikap saling merendahkan diri
Jadikanlah diri kita
sebagai pembawa keselamatan
 bagi orang lain


Bapak Ibu Saudara yang terkasih
Ada satu perikop lagi
yang membuktikan
 akan kebenaran FIRMAN  ALLAH

1 KORINTUS 1 : 26 – 31
Di sini
Rasul Paulus
juga menganjurkan
agar umat TUHAN
merendahkan diri

Ayat 29
Supaya jangan ada
 seorang manusiapun
yang memegahkan diri
di hadapan ALLAH

Adakah alas an
 untuk bermegah diri ?

Padahal mereka
 bukan sebagai orang
yang berpengaruh keberadaannya
 tidaklah sebagai orang bijak

Rasul Paulus
mengajak umat ALLAH
 Berlaku-
Bersikap  rendah diri
sebagai sikap ‘tahu diri’ atau
sikap ‘tepa slira’
bagi kita
yang menjadi suku bangsa Jawa

Sekali lagi
Rendah diri
bukanlah sikap kalah
tetapi sikap mengalah
untuk menang

Menang dalam arti
 bukan menguasai dan menjajah

Menang
 juga bukan untuk
menjadi seorang pahlawan

Inilah gaya hidup
dari suku bangsa
yang berkebudayaan Yunani dan Romawi

Sebab Rasul Paulus
 juga berhasil memberikan pencerahan
atas kehidupan berjemaat ‘saat itu’
sebagai umat ALLAH
apa yang seharusnya dilakukan

Sikap sombong
 tidak dianjurkan



Bapak Ibu Saudara yang terkasih
Rasul Paulus 
sekali lagi
menyatakan sebenarnya
manusia bisa bermegah diri dan
 berkedudukan terhormat dan
 seterusnya
 ketika hidupnya
 dibenarkan dan
dikuduskan  dan
ditebus

Ayat 30
Tetapi
oleh DIA
 kamu berada dalam KRISTUS YESUS,
yang oleh ALLAH
 telah menjadi hikmat
 bagi kita.
IA
membenarkan dan
mengkuduskan dan
menebus
 kita

Maka
 Berarti
 segala kebaikan dan
pembaikan
 bermula dan
dilakukan
 oleh ALLAH saja

Segala masalah-
urusan kehidupan kita
 berdasarkan kebaikan dan
 pembaikkan ALLAH

artinya
kita memiliki konsep
 bahwa segala sesuatunya
adalah baik,
kita anggap baik dan
 menjadi baik
meskipun sebenarnya
 tidak baik.

ALLAH kita
 juga memberlakukan hal
 yang denikian ini

ALLAH
tidak ingin menghukum manusia
 tetapi
menginginkan
agar manusia
bersedia menerima dan
 memenuhi panggilanNYA



Ayat 26
Ingat saja,
saudara-saudara,
bagaimana keadaan kamu,
ketika kamu dipanggil :
menurut ukuran manusia
tidak banyak
orang bijak,
tidak banyak orang
yang berpengaruh,
tidak banyak
 orang terpandang

Syukur ke hadirat ALLAH
 kita hari ini
telah diberi pencerahan
 tentang hidup dan
 kehidupan
yang diperkenan oleh ALLAH

Mengalah adalah
awal kemenangan kita
awal  kebahagiaan
 yang akan kita terima
dari ALLAH

Raihlah semua orang
di dalam kehidupan kita sehari-hari
bergaullah dengan sebaik mungkin
 dengan hidup
yang berkemenangan
 meski sedemikian kita telah merendahkan diri
tetapi banyak orang
yang menyukai kita

perkenalkan jalan keselamatan
yang menuju
kepada kebahagiaan
 pemberian ALLAH

Setiap orang rindu untuk itu

TUHAN memberkati kita

AMIN






















1.      VOTUM :
              KJ     60 : 1, 7  Hai makhluk alam semesta


Kiranya
Kasih karunia dan
 damai sejahtera
dari ALLAH,
 BAPA,
TUHAN YESUS KRISTUS
menyertai kita sekalian
AMIN
           
      
2.    INTROITUS    :    YESAYA 17 : 7
Pada waktu itu
manusia akan memandang kepada DIA
yang menjadikannya, dan
 matanya akan melihat
 kepada YANG MAHA KUDUS,
ALLAH Israel


KJ      50  : 1, 3, 4    Ya sumber kasih, ROH KUDUS


3. PENGAKUAN  DOSA : …Matius  22 :  37 - 40


4. KJ      184   : 1, 2       YESUS sayang padaku  

5. BERITA  ANUGERAH : 

MAZMUR  16 : 6 - 11

6. Tali pengukur
 jatuh bagiku
 di tempat-tempat yang permai;
 ya milik, pusakaku
menyenangkan hatiku
7. Aku memuji TUHAN,
yang telah memberi nasehat kepadaku,
 ya, pada waktu malam hari
 nuraniku mengajari aku
8. Aku senantiasa memandang
kepada TUHAN,
karena IA berdiri
di sebelah kananku,
 aku tidak goyah
9. Sebab itu
hatiku bersuka cita dan
 jiwaku bersorak-sorak,
 bahkan tubuhku
 akan diam dengan tentram
10. Sebab ENGKAU
tidak menyerahkan aku
 ke dunia orang mati, dan
 tidak membiarkan orang KudusMU
 melihat kebinasaan
11. ENGKAU
 memberitahukan kepadaku
 jalan kehidupan ;
 dihadapanMU
ada suka cita berlimpah-limpah,
 di tangan kananMU
ada nikmat senantiasa

6. PELAYANAN  FIRMAN :
          DOA:    
  
   PAMAOSING  KITAB SUCI :  
I.                   ZEFANYA  2 : 3 ; 12 - 13
II.               1 KORINTUS  1 : 26 - 31
III.            MATIUS  5 :  1 - 12

             KJ      59   : 1, 2    Bersabdalah  TUHAN     


     KOTBAH  …
ALLAH  YANG  MERAJA  DALAM  HATI  MANUSIA
   

     KJ      396   :  1      YESUS segala-galanya

7. PENGAKUAN  IMAN  RASULI …


8.   PERSEMBAHAN :

          Dasar          :   ROMA  11  :  36
          KJ      335 :  1 --       Manusia yang meluku
          DOA           :  ….

9.  PANDONGA  SYAFAAT :  

10.  PENGUTUSAN & BERKAT :

              KJ      410  :  1       Tenanglah kini hatiku


TUHAN memberkati engkau dan
melindungi engkau;
TUHAN menyinari engkau dengan wajahNYA dan
 memberi engkau damai sejahtera
TUHAN menghadapkan wajahNYA kepadamu dan
 memberi engkau damai sejahtera
AMIN