Kamis, 8 September 2011
MENGASIHI MUSUH
LUKAS 6 : 27 – 36
27
Tetapi kepada kamu,
yang mendengarkan AKU,
AKU berkata:
Kasihilah musuhmu,
berbuatlah baik
kepada orang yang membenci kamu
Bapak Ibu Saudara yang terkasih; Betapa indahnya kehidupan ini seandainya ada kasih yang sejati- atau ada seseorang yang dapat mengasihi dengan sepenuh hati. Jangan berprasangka buruk sebelum mengetahui kebenaran demi kebenaran yang harus dan seharusnya kita lakukan bersama. Hidup itu adalah saling melengkapi dan saling menutupi segala kekurangan diri- seperti hidup tolong menolong sebagai mana tuntutan kehidupan di dunia ini.
Mungkinkah manusia bisa hidup sendiri dan atau menyendiri ? Tentu tidak bisa. Tetapi manusia di jaman sekarang ini sangat cenderung mudah mencari musuh dari pada membangun persahabatan sejati.Kondisi yang berbeda-beda sungguh menjadi modal perpecahan dan permusuhan. Maka tujuan hidup bersama di dalam keperbedaan itu ditinggalkan; Mungkinkah menjadi satu keluarga di tengah perbedaan ? Mungkin saja bisa terjadi; Dan sangat mungkin itu bisa terjadi. Ingat Indonesia bangsa kita ini di awal berdiri… dan ingat diri kita masing-masing dengan pasangan hidup kita masing-masing… Tentu penuh perbedaan kepribadian dan perbedaan kebiasaan serta keanekaragaman yang bisa menjadi pokok dan faktor pemicu permusuhan itu bisa terjadi tetapi kenyataannya kita yang dipersatukan oleh TUHAN YESUS, ALLAH yang penuh kasih; Maka kasihilah sesamamu manusia- Itu memiliki arti dan dorongan bagi kita untuk meninggalkan ukuran-ukuran dunia dan cara-cara pandang dunia (Musuh koq dikasihi; Gila- disakiti koq diam saja)
Bapak Ibu Saudara yang terkasih… Janganlah menyalahkan kepada orang yang menyakiti kita atau orang lain yang memusuhi kita. Sebab ajaran YESUS TUHAN kita : “Kasihilah musuhmu,berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu” (Ayat 27b). Jangan kembali berbalasan untuk menyakiti musuh kita sebab musuh kita memang bertujuan menyakiti kita tetapi kita diajar untuk membalas dengan penuh kasih- kita berlakukan hidup seperti biasa tanpa ada perubahan ketika kita dimusihi dan selalu memberikan maaf. Maaf yang paling dalam dari diri kita adalah jangan dikurangi dan jangan ditafsir menurut kepentingan pribadi sebab kita sudah diampuni atas segala dosa kesalahan kita- YESUS TUHAN sungguh sangat mengasihi kita. Kasih kita seharusnya juga seperti itu baik kepada sesama kita terlebih kepada sesama yang sedang memusuhi diri kita. Jangan membalas perbuatan yang jahat itu berarti: tidak mengulang dengan perbuatan yang sama seperti yang dilakukan kepada diri kita. Seandainya kita dikata-katai… kita harus bisa tersenyum atau minimal kita tetap berdiam diri- menyerahkan diri kepada TUHAN YESUS untuk agar kita bisa mengasihi musuh kita.
TUHAN YESUS tolonglah hambaHU yang menderita ini agar bisa mengasihi musuh. Jangan ragu dan jangan bimbang sebab TUHAN YESUS PRIBADIpun sudah mengasihi para musuhnya maka kita harus bisa meneladani dan bisa menjadi teladan bagi para musuh kita. Percayalah bahwa orang lain akan melihat indahnya kebaikan atas kasih yang kita lakukan…. Permusuhan berhenti sebab kita tidak membalas dengan permusuhan tetapi kita melakukan kasih. Jangan takut dan jangan ragu-ragu untuk menjadi teladan bagi sesama kita : Kasih membalas segala bentuk permusuhan
Jika kita dikata-katai…seharusnya kita mengucap dengan kata yang baik. Jika kita disakiti kita tidak membalas untuk menyakiti. Jika kita merasa direndahkan kita merasa diangkat setinggi langit ; Katakan pada diri sendiri: “Terimakasih TUHAN YESUS sebab saya bisa menyamakan sikap kepribadian seperti TUHAN YESUS pernah alami di dunia ini”. Jika kita merasa tidak kuat dan tidak mampu bertahan di dalam situasi permusuhan maka kita harus meminta pertolongan kepada TUHAN YESUS :TUHAN YESUS tolong hambaHU ini….. Sekarang kuatkan hambaHU ini untuk melakukan kasih terhadap setiap musuhku (Amin- pasti TUHAN YESUS menolong)
Demikian; Bapak Ibu Saudara yang terkasih… ini semua bukan sikap kita untuk mengikuti arus dunia yg selalu mencari masalah dan permasalahan di dalam setiap kehidupannya. Alasan perbedaan atau alasan beda kepentingan dan dan alasan adanya beda persepsi- atau sudut pandang, padahal kita dan sesama kita yang memiliki banyak kesamaanpun juga memiliki akar permusuhan yang selalu saja bisa timbul di dalam lingkungan kita masing-masing. Jadi, kita harus tetap waspada dalam artian bahwa kita ini adalah Anak-anak ALLAH yang harus mempraktekkan hidup yang penuh kasih…. Maka; Semuanya haruslah diakhiri dengan kasih, jangan terpancing untuk membalas atau bahkan membuat masalah yg baru
Bapak Ibu Saudara yang terkasih… Terpujilah ALLAH yang penuh kasih, sebab IA telah mengasihi dunia ini tetapi dunia tidak mengindahkan. Janji ALLAH kepada kita seperti ada tertulis di ayat 35bc. Maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak ALLAH YANG MAHA TINGGI,sebab IA baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterimakasih dan terhadap orang-orang jahat. Janji ALLAH adalah upah bagi kita, di masa yang akan datang. Sebab kita ini telah menjadi anak-anak ALLAH yang dituntun dan disertai disepanjang kehidupan ini. Janji itulah yang akan ditepati dan upah itulah yang bagi kita semua akan rasakan disepanjang kehidupan di hari ini dan selama hidup di dunia ini dan di masa yg akan datang ketika kita harus meninggalkan dunia yang fana ini.
Terpujilah ALLAH yang mengajarkan tentang kasih bagi kita sebab kasih ALLAH sangat besar terhadap dunia ini. Jadilah penerus dan pelaku kasih di masa dan di jaman sekarang ini.
TUHAN YESUS memberkati,AMIN