Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach,
saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus,
renungan siang ini dengan tema:
*Dengarkan Firman ALLAH*
Dasar firman dari:
Mazmur 19:8 (TB) *Taurat TUHAN itu sempurna,
menyegarkan jiwa;
peraturan TUHAN itu teguh,
memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman*.
Terjemahan bahasa Jawa:
*Angger-anggere Sang Yehuwah iku sampurna,
nyegerake nyawa;
pranatane Sang Yehuwah iku setya tuhu,
aweh kawicaksanan marang wong kang ora duwe pengalaman.*
Saudara, Firman Allah itu memberikan kekuatan dan kelegaan kepada orang-orang yang sungguh-sungguh mau mencari Allah. Siapa yang berpengalaman di dalam hidupnya?. Tidak ada seorangpun di hadirat Allah yang berpengalaman.
Firman Allah ini memberikan kekuatan kepada kita bahwasannya kita ini tidak memiliki kuasa apapun untuk melakukan segala sesuatu di bawah langit dan di atas bumi
Yesaya 15:6 (TB) *Sungguh,
air di Nimrim menjadi kering dan tandus dan rumput sudah kering,
rumput muda sudah habis,
tidak ada lagi tumbuh-tumbuhan hijau*.
Dalam bahasa Jawa diterjemahkan:
*Lah kali ing Nimrim dadi sat,
dadi pasamunan- sukete wus aking,
suket enom wus entek, thethukulan wus ora ana kang ijo*
Sesungguhnya hidup kita ini seperti sungai kering dan daratan yang tandus tidak mendapat aliran air sungai dan segala tumbuhan hidup menjadi mati. Samalah hidup kita dengan wilayah Nimrim yang tandus tanpa aliran sungai Firman Allah. Dimanakah kekuatan hidup kita : "Hai orang yang mengatakan dirinya berpengalaman?".
Firman Tuhan Yesus kepada kita...
Yesaya 7:9 (TB) *Dan Samaria ialah ibu kota Efraim,
dan anak Remalya ialah kepala Samaria.
Jika kamu tidak percaya,
sungguh,
kamu tidak teguh jaya."*
Terjemahan bahsa Jawa:
*Lan Samaria iku ibu-kotane Efraim,
sarta anake Remalya iku sesirahe Samaria.
Manawa sira padha ora pracaya,
sira ora bakal padha tulus santosa.*
Firman Tuhan kepada kita seringkali berupa nubuatan. Sesuatu hal yang belum terjadi tetapi sudah diperkatakan lebih awal oleh Allah kepada kita. Dan hanya kepada kita saja yang merasakan tidak berpengalaman dan tidak banyak tahu tentang rencana Allah tentang jalan hidup setiap manusia. Saatnya nanti kita mengetahui ternyata benar setiap Firman yang dinyatakan Allah itu. Sungguh terjadi. Di dalam hidup kita pada saat ini dan pada saat yang akan datang bahkan secara rohani kita juga merasakan betapa semuanya itu juga telah terjadi untuk saudara-saudara kita yang secara rohaniah telah disempurnakan.
Jalan-jalan hidup kita ini memang menuju kesempurnaan- 'Autopia'. Siapa berpengalaman mari ikut Tuhan Yesus. Melakukan dan mendengarkan FirmanNya di waktu siang ataupun malam- di waktu susah dan duka. Dan di waktu kita tahu ataupun tidak tahu rencana Allah di dalam hidup kita. Biar kita yang tidak berpengalaman dituntun oleh Firman Allah.
Lukas 6:5 (TB) *Kata Yesus lagi kepada mereka:
"Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."*
Dalam bahasa Jawa dikatakan:
*Nuli ngandika maneh,
"Putrane Manungsa iku iya Gustine dina Sabat"*.
Tidak ada hari yang tidak baik bagi Allah. Semua hari diciptakan dengan maksud dan tujuan Allah- Allah berencana. Kiranya hidup kita sesuai dengan rencana Allah biar kita yang tidak berpengalaman diselamatkan. Mari kita ikuti terus jalan kehidupan pemberian Allah ini. Siang malam kita memuji Allah- tiada hari tanpa Allah. Semuanya yang ada dan kita miliki dalam hidup ini adalah pelengkap yang telah Tuhan Yesus berikan dan sediakan agar kita mengutamakan 'hari Sabat'.
Yang utama dalam hidup ini adalah Tuhan Yesus dan segala Firmannya. Kiranya semuanya boleh terjadi di dalam hidup kita. Amin.
*PD GIDEON SUWARU MALANG*
Turiman
01.29
NGRUNGUA DHAWUH PANGANDIKANINGSUN
*Dengarkan Firman ALLAH*
Mazmur 19:8 *Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman*. Angger-anggere Sang Yehuwah iku sampurna, nyegerake nyawa; pranatane Sang Yehuwah iku setya tuhu, aweh kawicaksanan marang wong kang ora duwe pengalaman.
Saudara... Firman Allah itu memberikan kekuatan dan kelegaan kepada orang-orang yang sungguh-sungguh mau mencari Allah. Siapa yang berpengalaman di dalam hidupnya?. Tidak ada seorangpun di hadirat Allah yang berpengalaman.
Firman Allah ini memberikan kekuatan kepada kita bahwasannya kita ini tidak memiliki kuasa apapun untuk melakukan segala sesuatu di bawah langit dan di atas bumi
Yesaya 15:6 (TB) *Sungguh, air di Nimrim menjadi kering dan tandus dan rumput sudah kering, rumput muda sudah habis, tidak ada lagi tumbuh-tumbuhan hijau*. Lah kali ing Nimrim dadi sat, dadi pasamunan- sukete wus aking, suket enom wus entek, thethukulan wus ora ana kang ijo
Sesungguhnya hidup kita kita ini seperti sungai kering dan daratan yang tandus tidak mendapat aliran air sungai dan segala tumbuhan hidup menjadi mati. Samalah hidup kita dengan wilayah Nimrim yang tandus tanpa aliran sungai Firman Allah. Dimanakah kekuatan hidup kita : "Hai orang yang mengatakan dirinya berpengalaman?".
Firman Tuhan Yesus kepada kita...
Yesaya 7:9 (TB) *Dan Samaria ialah ibu kota Efraim, dan anak Remalya ialah kepala Samaria. Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya."* Lan Samaria iku ibu-kotane Efraim, sarta anake Remalya iku sesirahe Samaria. Manawa sira padha ora pracaya, sira ora bakal padha tulus santosa.
Firman Tuhan kepada kita seringkali berupa nubuatan. Sesuatu hal yang belum terjadi tetapi sudah diperkatakan lebih awal oleh Allah kepada kita. Dan hanya kepada kita saja yang merasakan tidak berpengalaman dan tidak banyak tahu tentang rencana Allah tentang jalan hidup setiap manusia. Saatnya nanti kita mengetahui ternyata benar setiap Firman yang dinyatakan Allah itu. Sungguh terjadi. Di dalam hidup kita pada saat ini dan pada saat yang akan datang bahkan secara rohani kita juga merasakan betapa semuanya itu juga telah terjadi untuk saudara-saudara kita yang secara rohaniah telah disempurnakan.
Jalan-jalan hidup kita ini memang menuju kesempurnaan- Autopia. Siapa berpengalaman mari ikut Tuhan Yesus. Melakukan dan mendengarkan FirmanNya di waktu siang ataupun malam- di waktu susah dan duka. Dan di waktu kita tahu ataupun tidak tahu rencana Allah di dalam hidup kita. Biar kita yang tidak berpengalaman dituntun oleh Firman Allah.
Lukas 6:5 (TB) *Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."* Nuli ngandika maneh, "Putrane Manungsa iku iya Gustine dina Sabat".
Tidak ada hari yang tidak baik bagi Allah. Semua hari diciptakan dengan maksud dan tujuan Allah- Allah berencana. Kiranya hidup kita sesuai dengan rencana Allah biar kita yang tidak berpengalaman diselamatkan. Mari kita ikuti terus jalan kehidupan pemberian Allah ini. Siang malam kita memuji Allah- tiada hari tanpa Allah. Semuanya yang ada dan kita miliki dalam hidup ini adalah pelengkap yang telah Tuhan Yesus berikan dan sediakan agar kita mengutamakan 'hari Sabat'. Yang utama dalam hidup ini adalah Tuhan Yesus dan segala Firmannya. Kiranya semuanya boleh terjadi di dalam hidup kita. Amin.
Shalom aleichem b'shem yeshuah hamaschiah,
renungan pagi ini dengan tema:
*APA YANG DIINGAT ALLAH*
*Yeremia 2:2 (TB) .... * *Beginilah firman TUHAN:
Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu,
kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun,
di negeri yang tiada tetaburannya*
Apakah kita mengasihi Allah seperti dahulu, atau kita hanya berharap Allah mengasihi kita? Apakah segala sesuatu dalam hidup kita membuat hati Allah bersukacita, atau saya selalu mengeluh karena banyak hal tidak terjadi sesuai dengan keinginan kita? Sungguh indah kalau kita dapat memenuhi keinginan Yesus seperti *Yohanes 4:7* "Berilah aku minum" . Berapa besarkah kasih yang telah kita tunjukan kepada Tuhan Yesus pada minggu lalu? Sudahkah hidup kita mencerminkan nama baik dari Tuhan Yesus?
Allah sedang berkata kepada umatNya, "kalian sekarang sudah tidak mengasihi Aku lagi, tetapi Aku ingat akan masa muda kalian mengasihi Aku dahulu. " Allah bersabda "Aku teringat ... kepada cintamu pada waktu engkau jadi pengantin" *Yeremia 2:2*. Apakah cinta kita kepada Tuhan Yesus masih meluap-luap seperti pada mulanya dulu, ketika kita baru berbalik dari kebiasaan kita untuk membuktikan pengabdian kita kepadaNya atau sudah tidak mempedulikanNya lagi.
_Apakah kita masih sedemikian mengasihi Dia, sehingga kita manut- menurut kemanapun Dia akan membimbing kita?_
Sementara kita memikir hal yang diingat oleh Allah tentang diri kita, mungkin kita juga merasakan bahwa Dia tidak seperti dulu lagi terhadap diri kita. Bila ini terjadi... kita seharusnya bersyukur, karena kita bisa koreksi diri, walau itu mendatangkan duka cita rohani, namun dukacita itu menurut kehendak Allah maka pasti menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan tidak akan disesalkan ... *2 Korintus 7:10*
Ingat bahwa yang paling besar nilainya antara, Iman, Pengharapan dan Kasih ialah Kasih *1 Korintus 13:13* maka marilah dengan semangat yang menyala-nyala kita saling melayani karena itulah wujud kasih kita kepada Tuhan Yesus *Matius 25:40; Roma 12:10,11*
Semangat pagi Tuhan Yesus mengasihi kita semua. Amin
*PD AUTOPIA MALANG*
Eddy Mulyono
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach,
saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus,
renungan hari ini diambil dari:
1 Tawarikh 16:29 (TB) *Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan.*
Dengan tema:
*Persembahan Kudus*
Firman Tuhan di atas mengingatkan bagaimana sikap kita yang berkenan ketika datang menghadap dan menyembah Tuhan Yesus. Ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain:
1. *Membawa persembahan*
Apa yang dimaksud dengan membawa persembahan di sini, ingat persembahan di sini tidak semata-mata harus berupa harta benda atau seberapa banyak uang yang kita persembahkan, bukan itu yang utama, memang hal ini diperlukan untuk kelangsungan pemberitaan Allah, kelangsungan pekerjaan Allah di dunia dan untuk melihat seberapa besar peduli kita terhadap sesama.
Roma 12:1 (TB) Karena itu,
saudara-saudara,
demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
*supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus dan yang berkenan kepada Allah:
itu adalah ibadahmu yang sejati.*
Persembahan yang Allah perkenan bukan banyaknya harta yang kita persembahkan lalu kita merasa hidup ini sudah sesuai dengan perkenan Allah; Iman Kristen tidak mengajarkan bahwa kemuliaan sorga itu bisa dibayar dengan seberapa harta yang kita salurkan, ingat apa yang dilakukan janda miskin dalam menyerahkan persembahannya...
Markus 12:43-44 (TB) Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: *"Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan*.
*Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya,
tetapi janda ini memberi dari kekurangannya,
semua yang ada padanya,
yaitu seluruh nafkahnya."*
Jadi jelas bukan seberapa besar seberapa banyak persembahan yang kita berikan tapi ketulusan dan keikhlasan hati kita dan totalitas kita untuk memuliakan Allah. Karena itu Allah menghendaki agar tubuh kita ini sebagai persembahan hidup yang kudus yang berkenan kepada Allah, artinya bagaimana kita menjaga kekudusan hidup kita mulai dari angan,pikiran, ucapan dan tingkah laku kita.
Allah menghendaki kekudusan hidup kita sebagai persembahan yang layak dan kudus di hadapanNya, inilah yang bisa menjadi jalan kita bertemu dan bersama Allah dalam kerajaanNya.
2. *Sujud berhiaskan kekudusan*
Bagaimana sikap kita saat kita datang menyembah kepada Tuhan itulah yang menentukan kita bisa bertemu DIA. Banyak dari antara kita ketika datang menyembah Tuhan Yesus, hanya merupakan rutinitas, tidak dengan kesungguhan hati, hanya untuk supaya orang lain melihat jadi diri kita, dan supaya kita dapat pujian dari orang lain. Ketahuilah jika hal itu yang kita lakukan maka Allah tidak berkenan bertemu dengan kita, Allah tidak akan menjawab doa kita sebab kita tidak bisa mencerminkan kekudusan Allah dalam hidup kita.
Markus 7:6-7 (TB) Jawab-Nya kepada mereka:
*Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu,
hai orang-orang munafik!
Sebab ada tertulis:
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya,
padahal hatinya jauh dari pada-Ku.*
*Percuma mereka beribadah kepada-Ku,
sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.*
Hal ini bisa kita lihat dari buahnya, sebab orang yang benar-benar datang menyembah Tuhan dengan berhiaskan kekudusan maka damai sejahtera, sukacita dapat dirasakan baik dalam dirinya sendiri, keluarga, anak ,istri, suami bahkan orang lain pun akan dapat merasakan bahagia dan sukacita itu. Namun orang yang pura-pura beribadah, orang yang tidak dengan sungguh-sungguh bersekutu dengan Tuhan Allahnya pasti kehidupannya jauh dari sukacita, tidak ada damai bahkan kemurahan Allah menjauh dari hidupnya dan keluarganya.
Karena itu Allah menghendaki kita untuk datang menyembah dan bersujud dengan berhiaskan kekudusan, mulai dari angan, pikiran,ucapan dan tingkah laku kita, sebab IA berfirman:
Matius 5:23-24 (TB) *Sebab itu,
jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu,
lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.*
Sebab jika hal ini ada dalam diri kita jangan berharap kita bisa bertemu dengan Tuhan Allah kita, dan jangan berharap apa yang kita doakan akan dijawabNya. Ingat Allah itu kudus bagaimana kita bertemu denganNya jika hati kita ada permusuhan, hidup kita menjadi batu sandungan bagi orang lain, istri, suami, anak-anak dan orang tua.
Karena itu kita harus benar-benar berusaha hidup kudus, supaya dapat bertemu dengan Tuhan Yesus sehingga apa yang kita minta dalam doa Allah berkenan menjawab dan mengabulkan permintaan kita. Karena itu lakukan dan terus upayakan untuk hidup kudus dengan hidup seperti
Yakobus 5:16 (TB) Karena itu *hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan,
supaya kamu sembuh.
Doa orang yang benar,
bila dengan yakin didoakan,
sangat besar kuasanya.*
Dengan kita mengaku dosa maka Allah akan setia dan adil sehingga IA akan mengampuni dan menyucikan kita dari segala dosa dan kejahatan kita, dengan demikian IA akan berbelas kasih dan menjawab doa kita.
Kiranya Roh Kudus menuntun kita di dalam kekudusan Allah, sehingga Allah berkenan melayakan kita menghampiri tahtaNya yang kudus.
Selamat beraktifitas, andalkan Tuhan Yesus dalam segala perkara maka hidupmu akan ada dalam kuasa kasihNya.
Tuhan Yesus memberkati kita, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus,
renungan siang ini dengan tema:
*Dengarkan Firman ALLAH*
Dasar firman dari:
Mazmur 19:8 (TB) *Taurat TUHAN itu sempurna,
menyegarkan jiwa;
peraturan TUHAN itu teguh,
memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman*.
Terjemahan bahasa Jawa:
*Angger-anggere Sang Yehuwah iku sampurna,
nyegerake nyawa;
pranatane Sang Yehuwah iku setya tuhu,
aweh kawicaksanan marang wong kang ora duwe pengalaman.*
Saudara, Firman Allah itu memberikan kekuatan dan kelegaan kepada orang-orang yang sungguh-sungguh mau mencari Allah. Siapa yang berpengalaman di dalam hidupnya?. Tidak ada seorangpun di hadirat Allah yang berpengalaman.
Firman Allah ini memberikan kekuatan kepada kita bahwasannya kita ini tidak memiliki kuasa apapun untuk melakukan segala sesuatu di bawah langit dan di atas bumi
Yesaya 15:6 (TB) *Sungguh,
air di Nimrim menjadi kering dan tandus dan rumput sudah kering,
rumput muda sudah habis,
tidak ada lagi tumbuh-tumbuhan hijau*.
Dalam bahasa Jawa diterjemahkan:
*Lah kali ing Nimrim dadi sat,
dadi pasamunan- sukete wus aking,
suket enom wus entek, thethukulan wus ora ana kang ijo*
Sesungguhnya hidup kita ini seperti sungai kering dan daratan yang tandus tidak mendapat aliran air sungai dan segala tumbuhan hidup menjadi mati. Samalah hidup kita dengan wilayah Nimrim yang tandus tanpa aliran sungai Firman Allah. Dimanakah kekuatan hidup kita : "Hai orang yang mengatakan dirinya berpengalaman?".
Firman Tuhan Yesus kepada kita...
Yesaya 7:9 (TB) *Dan Samaria ialah ibu kota Efraim,
dan anak Remalya ialah kepala Samaria.
Jika kamu tidak percaya,
sungguh,
kamu tidak teguh jaya."*
Terjemahan bahsa Jawa:
*Lan Samaria iku ibu-kotane Efraim,
sarta anake Remalya iku sesirahe Samaria.
Manawa sira padha ora pracaya,
sira ora bakal padha tulus santosa.*
Firman Tuhan kepada kita seringkali berupa nubuatan. Sesuatu hal yang belum terjadi tetapi sudah diperkatakan lebih awal oleh Allah kepada kita. Dan hanya kepada kita saja yang merasakan tidak berpengalaman dan tidak banyak tahu tentang rencana Allah tentang jalan hidup setiap manusia. Saatnya nanti kita mengetahui ternyata benar setiap Firman yang dinyatakan Allah itu. Sungguh terjadi. Di dalam hidup kita pada saat ini dan pada saat yang akan datang bahkan secara rohani kita juga merasakan betapa semuanya itu juga telah terjadi untuk saudara-saudara kita yang secara rohaniah telah disempurnakan.
Jalan-jalan hidup kita ini memang menuju kesempurnaan- 'Autopia'. Siapa berpengalaman mari ikut Tuhan Yesus. Melakukan dan mendengarkan FirmanNya di waktu siang ataupun malam- di waktu susah dan duka. Dan di waktu kita tahu ataupun tidak tahu rencana Allah di dalam hidup kita. Biar kita yang tidak berpengalaman dituntun oleh Firman Allah.
Lukas 6:5 (TB) *Kata Yesus lagi kepada mereka:
"Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."*
Dalam bahasa Jawa dikatakan:
*Nuli ngandika maneh,
"Putrane Manungsa iku iya Gustine dina Sabat"*.
Tidak ada hari yang tidak baik bagi Allah. Semua hari diciptakan dengan maksud dan tujuan Allah- Allah berencana. Kiranya hidup kita sesuai dengan rencana Allah biar kita yang tidak berpengalaman diselamatkan. Mari kita ikuti terus jalan kehidupan pemberian Allah ini. Siang malam kita memuji Allah- tiada hari tanpa Allah. Semuanya yang ada dan kita miliki dalam hidup ini adalah pelengkap yang telah Tuhan Yesus berikan dan sediakan agar kita mengutamakan 'hari Sabat'.
Yang utama dalam hidup ini adalah Tuhan Yesus dan segala Firmannya. Kiranya semuanya boleh terjadi di dalam hidup kita. Amin.
*PD GIDEON SUWARU MALANG*
Turiman
01.29
NGRUNGUA DHAWUH PANGANDIKANINGSUN
*Dengarkan Firman ALLAH*
Mazmur 19:8 *Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman*. Angger-anggere Sang Yehuwah iku sampurna, nyegerake nyawa; pranatane Sang Yehuwah iku setya tuhu, aweh kawicaksanan marang wong kang ora duwe pengalaman.
Saudara... Firman Allah itu memberikan kekuatan dan kelegaan kepada orang-orang yang sungguh-sungguh mau mencari Allah. Siapa yang berpengalaman di dalam hidupnya?. Tidak ada seorangpun di hadirat Allah yang berpengalaman.
Firman Allah ini memberikan kekuatan kepada kita bahwasannya kita ini tidak memiliki kuasa apapun untuk melakukan segala sesuatu di bawah langit dan di atas bumi
Yesaya 15:6 (TB) *Sungguh, air di Nimrim menjadi kering dan tandus dan rumput sudah kering, rumput muda sudah habis, tidak ada lagi tumbuh-tumbuhan hijau*. Lah kali ing Nimrim dadi sat, dadi pasamunan- sukete wus aking, suket enom wus entek, thethukulan wus ora ana kang ijo
Sesungguhnya hidup kita kita ini seperti sungai kering dan daratan yang tandus tidak mendapat aliran air sungai dan segala tumbuhan hidup menjadi mati. Samalah hidup kita dengan wilayah Nimrim yang tandus tanpa aliran sungai Firman Allah. Dimanakah kekuatan hidup kita : "Hai orang yang mengatakan dirinya berpengalaman?".
Firman Tuhan Yesus kepada kita...
Yesaya 7:9 (TB) *Dan Samaria ialah ibu kota Efraim, dan anak Remalya ialah kepala Samaria. Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya."* Lan Samaria iku ibu-kotane Efraim, sarta anake Remalya iku sesirahe Samaria. Manawa sira padha ora pracaya, sira ora bakal padha tulus santosa.
Firman Tuhan kepada kita seringkali berupa nubuatan. Sesuatu hal yang belum terjadi tetapi sudah diperkatakan lebih awal oleh Allah kepada kita. Dan hanya kepada kita saja yang merasakan tidak berpengalaman dan tidak banyak tahu tentang rencana Allah tentang jalan hidup setiap manusia. Saatnya nanti kita mengetahui ternyata benar setiap Firman yang dinyatakan Allah itu. Sungguh terjadi. Di dalam hidup kita pada saat ini dan pada saat yang akan datang bahkan secara rohani kita juga merasakan betapa semuanya itu juga telah terjadi untuk saudara-saudara kita yang secara rohaniah telah disempurnakan.
Jalan-jalan hidup kita ini memang menuju kesempurnaan- Autopia. Siapa berpengalaman mari ikut Tuhan Yesus. Melakukan dan mendengarkan FirmanNya di waktu siang ataupun malam- di waktu susah dan duka. Dan di waktu kita tahu ataupun tidak tahu rencana Allah di dalam hidup kita. Biar kita yang tidak berpengalaman dituntun oleh Firman Allah.
Lukas 6:5 (TB) *Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."* Nuli ngandika maneh, "Putrane Manungsa iku iya Gustine dina Sabat".
Tidak ada hari yang tidak baik bagi Allah. Semua hari diciptakan dengan maksud dan tujuan Allah- Allah berencana. Kiranya hidup kita sesuai dengan rencana Allah biar kita yang tidak berpengalaman diselamatkan. Mari kita ikuti terus jalan kehidupan pemberian Allah ini. Siang malam kita memuji Allah- tiada hari tanpa Allah. Semuanya yang ada dan kita miliki dalam hidup ini adalah pelengkap yang telah Tuhan Yesus berikan dan sediakan agar kita mengutamakan 'hari Sabat'. Yang utama dalam hidup ini adalah Tuhan Yesus dan segala Firmannya. Kiranya semuanya boleh terjadi di dalam hidup kita. Amin.
02.24
Shalom aleichem b'shem yeshuah hamaschiah,
renungan pagi ini dengan tema:
*APA YANG DIINGAT ALLAH*
*Yeremia 2:2 (TB) .... * *Beginilah firman TUHAN:
Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu,
kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun,
di negeri yang tiada tetaburannya*
Apakah kita mengasihi Allah seperti dahulu, atau kita hanya berharap Allah mengasihi kita? Apakah segala sesuatu dalam hidup kita membuat hati Allah bersukacita, atau saya selalu mengeluh karena banyak hal tidak terjadi sesuai dengan keinginan kita? Sungguh indah kalau kita dapat memenuhi keinginan Yesus seperti *Yohanes 4:7* "Berilah aku minum" . Berapa besarkah kasih yang telah kita tunjukan kepada Tuhan Yesus pada minggu lalu? Sudahkah hidup kita mencerminkan nama baik dari Tuhan Yesus?
Allah sedang berkata kepada umatNya, "kalian sekarang sudah tidak mengasihi Aku lagi, tetapi Aku ingat akan masa muda kalian mengasihi Aku dahulu. " Allah bersabda "Aku teringat ... kepada cintamu pada waktu engkau jadi pengantin" *Yeremia 2:2*. Apakah cinta kita kepada Tuhan Yesus masih meluap-luap seperti pada mulanya dulu, ketika kita baru berbalik dari kebiasaan kita untuk membuktikan pengabdian kita kepadaNya atau sudah tidak mempedulikanNya lagi.
_Apakah kita masih sedemikian mengasihi Dia, sehingga kita manut- menurut kemanapun Dia akan membimbing kita?_
Sementara kita memikir hal yang diingat oleh Allah tentang diri kita, mungkin kita juga merasakan bahwa Dia tidak seperti dulu lagi terhadap diri kita. Bila ini terjadi... kita seharusnya bersyukur, karena kita bisa koreksi diri, walau itu mendatangkan duka cita rohani, namun dukacita itu menurut kehendak Allah maka pasti menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan tidak akan disesalkan ... *2 Korintus 7:10*
Ingat bahwa yang paling besar nilainya antara, Iman, Pengharapan dan Kasih ialah Kasih *1 Korintus 13:13* maka marilah dengan semangat yang menyala-nyala kita saling melayani karena itulah wujud kasih kita kepada Tuhan Yesus *Matius 25:40; Roma 12:10,11*
Semangat pagi Tuhan Yesus mengasihi kita semua. Amin
*PD AUTOPIA MALANG*
Eddy Mulyono
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach,
saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus,
renungan hari ini diambil dari:
1 Tawarikh 16:29 (TB) *Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan.*
Dengan tema:
*Persembahan Kudus*
Firman Tuhan di atas mengingatkan bagaimana sikap kita yang berkenan ketika datang menghadap dan menyembah Tuhan Yesus. Ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain:
1. *Membawa persembahan*
Apa yang dimaksud dengan membawa persembahan di sini, ingat persembahan di sini tidak semata-mata harus berupa harta benda atau seberapa banyak uang yang kita persembahkan, bukan itu yang utama, memang hal ini diperlukan untuk kelangsungan pemberitaan Allah, kelangsungan pekerjaan Allah di dunia dan untuk melihat seberapa besar peduli kita terhadap sesama.
Roma 12:1 (TB) Karena itu,
saudara-saudara,
demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
*supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus dan yang berkenan kepada Allah:
itu adalah ibadahmu yang sejati.*
Persembahan yang Allah perkenan bukan banyaknya harta yang kita persembahkan lalu kita merasa hidup ini sudah sesuai dengan perkenan Allah; Iman Kristen tidak mengajarkan bahwa kemuliaan sorga itu bisa dibayar dengan seberapa harta yang kita salurkan, ingat apa yang dilakukan janda miskin dalam menyerahkan persembahannya...
Markus 12:43-44 (TB) Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: *"Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan*.
*Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya,
tetapi janda ini memberi dari kekurangannya,
semua yang ada padanya,
yaitu seluruh nafkahnya."*
Jadi jelas bukan seberapa besar seberapa banyak persembahan yang kita berikan tapi ketulusan dan keikhlasan hati kita dan totalitas kita untuk memuliakan Allah. Karena itu Allah menghendaki agar tubuh kita ini sebagai persembahan hidup yang kudus yang berkenan kepada Allah, artinya bagaimana kita menjaga kekudusan hidup kita mulai dari angan,pikiran, ucapan dan tingkah laku kita.
Allah menghendaki kekudusan hidup kita sebagai persembahan yang layak dan kudus di hadapanNya, inilah yang bisa menjadi jalan kita bertemu dan bersama Allah dalam kerajaanNya.
2. *Sujud berhiaskan kekudusan*
Bagaimana sikap kita saat kita datang menyembah kepada Tuhan itulah yang menentukan kita bisa bertemu DIA. Banyak dari antara kita ketika datang menyembah Tuhan Yesus, hanya merupakan rutinitas, tidak dengan kesungguhan hati, hanya untuk supaya orang lain melihat jadi diri kita, dan supaya kita dapat pujian dari orang lain. Ketahuilah jika hal itu yang kita lakukan maka Allah tidak berkenan bertemu dengan kita, Allah tidak akan menjawab doa kita sebab kita tidak bisa mencerminkan kekudusan Allah dalam hidup kita.
Markus 7:6-7 (TB) Jawab-Nya kepada mereka:
*Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu,
hai orang-orang munafik!
Sebab ada tertulis:
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya,
padahal hatinya jauh dari pada-Ku.*
*Percuma mereka beribadah kepada-Ku,
sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.*
Hal ini bisa kita lihat dari buahnya, sebab orang yang benar-benar datang menyembah Tuhan dengan berhiaskan kekudusan maka damai sejahtera, sukacita dapat dirasakan baik dalam dirinya sendiri, keluarga, anak ,istri, suami bahkan orang lain pun akan dapat merasakan bahagia dan sukacita itu. Namun orang yang pura-pura beribadah, orang yang tidak dengan sungguh-sungguh bersekutu dengan Tuhan Allahnya pasti kehidupannya jauh dari sukacita, tidak ada damai bahkan kemurahan Allah menjauh dari hidupnya dan keluarganya.
Karena itu Allah menghendaki kita untuk datang menyembah dan bersujud dengan berhiaskan kekudusan, mulai dari angan, pikiran,ucapan dan tingkah laku kita, sebab IA berfirman:
Matius 5:23-24 (TB) *Sebab itu,
jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu,
lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.*
Sebab jika hal ini ada dalam diri kita jangan berharap kita bisa bertemu dengan Tuhan Allah kita, dan jangan berharap apa yang kita doakan akan dijawabNya. Ingat Allah itu kudus bagaimana kita bertemu denganNya jika hati kita ada permusuhan, hidup kita menjadi batu sandungan bagi orang lain, istri, suami, anak-anak dan orang tua.
Karena itu kita harus benar-benar berusaha hidup kudus, supaya dapat bertemu dengan Tuhan Yesus sehingga apa yang kita minta dalam doa Allah berkenan menjawab dan mengabulkan permintaan kita. Karena itu lakukan dan terus upayakan untuk hidup kudus dengan hidup seperti
Yakobus 5:16 (TB) Karena itu *hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan,
supaya kamu sembuh.
Doa orang yang benar,
bila dengan yakin didoakan,
sangat besar kuasanya.*
Dengan kita mengaku dosa maka Allah akan setia dan adil sehingga IA akan mengampuni dan menyucikan kita dari segala dosa dan kejahatan kita, dengan demikian IA akan berbelas kasih dan menjawab doa kita.
Kiranya Roh Kudus menuntun kita di dalam kekudusan Allah, sehingga Allah berkenan melayakan kita menghampiri tahtaNya yang kudus.
Selamat beraktifitas, andalkan Tuhan Yesus dalam segala perkara maka hidupmu akan ada dalam kuasa kasihNya.
Tuhan Yesus memberkati kita, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jadikan dan berikan komentar anda sebagai refleksi diri bukannya mengomentari kejelekan dan kekurangan kami