Ibadah Keluarga
Kamis, 1 Mei 2014
ANUGERAH
BUKAN UPAH ?
ANUGERAH
atau
UPAH !
MATIUS 20 : 1 – 16
Matius 5 : 12a,
b
Bersuka cita dan
bergembiralah,
karena upahmu
besar di sorga
Bapak Ibu
Saudara yang terkasih
di dalam TUHAN
YESUS KRISTUS
Pada tanggal 1
Mei 2014 ini
kembali kita peringati Hari buruh sedunia
dan
di negeri kita
mulai tanggal 1
Mei tahun ini
dan
tahun-tahun
berikutnya
dijadikan hari
libur nasional
Seberapa penting
tanggal 1 Mei ini
sehingga
dijadikan
sebagai hari
libur nasional
di dalam memperingati hari buruh dunia ?
Bapak Ibu dan Saudara
ada sepenggal
kisah sejarah
yang terkait
dengan buruh dan
majikan
pada tahun 1886
di Amerika
Serikat
Kita mengetahui
di Amerika Serikat pada saat itu
sudah berubah
menjadi negara industry
dimana buruh dan majikan
memiliki posisinya masing-masing
Bapak Ibu Saudara yang terkasih
Tuntutan kerja
kaum buruh Amerika
saat itu
8 jam sehari
untuk melawan
diberlakukan jam kerja
antara 12 – 16 jam seharinya
Melalui
demo-demo,
para demonstran
yang berjumlah sekitar 250.000 buruh
sejak bulan
April 1886
menyuarakan
keinginannya
Dan sampai pada
tanggal
1 Mei 1886
terus semakin menguat
mencapai 500.000
buruh
yang berdemo
di kota Maine
kemudian meluas ke kota Texas;
dan dari kota
New Jersey meluas ke kota Alabama
yang berakhir
dengan jatuhnya korban jiwa
dalam suatu bentrokan yang terjadi
Nah
dari peristiwa
jatuhnya korban jiwa
dari kaum buruh
ini,
peristiwa 1 Mei
dikenang
sebagai bentuk penghormatan
dan
apresiasi
akan
perjuangannya
Tanggal 1 Mei
ditetapkan
sebagai Hari
Buruh seDunia
Arti kata buruh
menurut kamus bahasa Indonesia
berarti seorang
yang bekerja
untuk orang lain
dengan
mendapatkan upah / bayaran.
Yang berarti
ada pekerja yang
menerima upah
dan
ada majikan /
tuan yang member upah.
Tugas pekerja
adalah
bekerja dengan sebaik
mungkin
untuk
menyenangkan hati tuan
yang telah memberi pekerjaan
Bapak Ibu dan Saudara
Kita sering
berpendapat
bahwa upah itu
ditentukan dari
seberapa lama
orang tersebut bekerja
atau
seberapa banyak
pekerjaan
yang
diselesaikan / dihasilkan
Bapak Ibu Saudara yang terkasih
di dalam TUHAN YESUS
Petrus
sebagai murid
yang senantiasa
menyertai TUHAN YESUS
sempat
melontarkan dan mempertanyakan
tentang apa yang akan ia peroleh
apabila ia meninggalkan segala sesuatu
untuk mengikut YESUS TUHAN
MATIUS 19 : 27 – 30
TUHAN YESUS
juga berkenan memberi jawaban
atas
pertanyaan-pertanyaan
yang senada
seperti pertanyaan Petrus
di perikop
terdahulu
Upah mengikut
YESUS
Di dalam perikop
tentang
Perumpamaan
tentang orang-orang upahan
di kebun anggur
Itulah jawaban
TUHAN YESUS
MATIUS 20 : 1 – 16
TUHAN YESUS
menjelaskan
tentang
keberadaan Kerajaan Sorga
seperti halnya
kegiatan yang terjadi
di dalam kebun
anggur
dimana ada
hubungan kerja
antara penggarap dan pemilik kebun anggur
Siapa yang
dimaksud
sebagai pemilik kebun anggur ?
Pemilik kebun
anggur itu
disetarakan
dengan pemilik
atau
penguasa Kerajaan Sorga
yaitu TUHAN YESUS
Perumpamaan ini
untuk memudahkan penalaran
serta
pemahaman para
murid
dan
membantu setiap
orang
termasuk kita
semua
yang saat ini
sedang menjalin
hubungan ‘iman percaya’
kepada YESUS
TUHAN
Iman percaya
yang sesungguhnya
memang sulit
untuk dipahami dan tidak mudah
untuk dipraktekan
di dalam
kehidupan sehari-hari,
tetapi seperti
inilah pekerjaan Sorgawi
yang berhubungan
langsung
dengan pekerja-pekerjanya
ALLAH
yang penuh belas
kasih dan adil
di dalam setiap keputusannya;
Bukankah setiap
pekerja akan mendapatkan upah ?
Tetapi
dengan belas kasih
upah itu sudah
disediakan.
Seberapa besar
upah
atas jerih payah
kita
seandainya kita
diumpamakan
sebagai pekerja
ALLAH ?
Upah itu
sebesar kasih karunia ALLAH
atau
sebesar anugerah
dari ALLAH
Upah itu
tidak seperti pemikiran dan angan-angan kita
sebagaimana
manusia pada umumnya
hidup di dunia ini
secara umum
menilai beban kerja,
seberapa lama
waktu bekerja
dan
menurut ukuran
besar kecilnya tugas
tanggung jawab
Bapak Ibu Saudara yang terkasih
Ada upah
yang mula-mula
dijanjikan
sebelum ‘kontrak
kerja’ disepakati.
Besaran upahnya
adalah sebesar
janji itu
bila pekerjaan dapat diselesaikan
Upah
dari iman
percaya
yang dipraktekan
oleh setiap
orang
yang mengikut
KRISTUS TUHAN
adalah sebesar janji ALLAH
yang ia mengerti dan yang ia pahami
Inilah upah dari
Kerajaan Sorga
Apabila tidak
percaya
dan
tidak mau
melakukan pekerjaan-pekerjaan sorgawi
mana mungkin
ia akan
mendapatkan upah Kerajaan Sorga
yang sudah
dijanjikan
di awal
perkenalannya
dengan pemilik sorga
Apabila ia
percaya
kemudian ia
bekerja
kemudian tidak
percaya
dan
akhirnya meninggalkan pekerjaannya
Mana mungkin
ia akan
mendapatkan upah
dari Kerajaan Sorga
karena ia telah memutuskan
hubungan kerja
dan
tidak mempercayai
Bapak Ibu dan saudara
Sedemikian
maksud
dari perumpamaan
tentang Kebun Anggur
1.
Pemilik kebun
anggur
menjanjikan upah
1 dinar per hari
dengan rentang
waktu kerja
sejak matahari
terbit sampai terbenam
Ini kesepakatan
kerja
dan
tentang upah
kerja
untuk penggarap
mula-mula
( ayat 2 : )
2
Pada pukul 09.00
( 9 pagi);
12.00 (12
siang);
pukul 15.00 ( 3
Sore)
dan
17.00 ( 5 sore )
pemilik kebun
anggur
secara berturut-turut melakukan penambahan
jumlah penggarap
Jelas di sini
Bapak
Ibu Saudara yang terkasih
Masalah
penambahan penggarap
kebun anggur ini
secara berturut-turut
bukan atau tidak terkait
dengan luasnya lahan kebun anggur
tetapi
sekiranya sangat terkait
dengan banyaknya
orang
yang menganggur
tanpa pekerjaan
( ayat 3 – 8 : )
Juga terkait
dengan masalah belas kasihan
dari si pemilik
kebun anggur
sehingga
dengan penuh
belas kasihan
si pemilik kebun anggur
memerintahkan
semua orang
untuk bekerja
di kebun
anggurnya
Pengangkatan
pekerja baru
dengan perbedaan waktu ini
juga bukan
karena pertimbangan masalah
kecakapan atau
pengalaman kerja
dari
masing-masing penggarap
Sebab
sangat nyata
dari upah yang
diberikan
dan
upah yang dibagikan
ternyata sama besar dan banyaknya
Rupanya
si pemilik kebun anggur
memakai sistem
‘sama rata’
di dalam
pengupahan
Bapak Ibu dan Saudara yang terkasih
Maka timbullah
rasa tidak puas
diantara para
pekerja kebun anggur
terutama si pekerja mula-mula
yang sudah mulai
bekerja
sebelum pukul
09.00
( 9 pagi )
( ayat 9 – 12 :
)
Sekali lagi
Bapak Ibu dan Saudara
Adilkah
perbuatan si
pemilik kebun anggur ini ?
Jawabannya
adalah
adil
Mengapa adil ?
Karena
kepada penggarap pertama atau terdahulu
memang ada janji kesepakatan
tentang upah
Sedangkan
kepada
penggarap-penggarap yang terkemudian
si pemilik kebun
anggur
menyatakan
kemurahan hatinya
( ayat 13 – 15 :
)
Demikianlah
maksud
dari perumpamaan
yang mengkaitkan
masalah upah
dan
belas kasih dan
kemurahan hati ALLAH
kepada setiap
orang
yang terpanggil
untuk mendapatkan kasih karunia
atau
anugerah
Sebab
tidak seorangpun yang layak
untuk masuk
ke dalam ke Kerajaan
Sorga
Hanya
oleh karena anugerah
dari ALLAH saja
kita menjadi
layak
untuk masuk
ke dalam KerajaanNYA
Maka timbulah
pertanyaan
pantaskah kita ini menuntut
kepada ALLAH
untuk ‘membayar’
atau memberikan upah
atas kesetiaan,
juga atas
buah-buah pelayanan kita
dan
apakah kita juga
selayaknya merasa berjasa
di dalam
pekerjaan kita
bagi ALLAH ?
Hal yang
sedemikian :
tidak layak
Bapak Ibu dan Saudara
Tetapi yang
layak bagi kita
Yang seturut
dengan
perumpamaan tadi
adalah
kita menantikan upah
atas kemurah hatian
dari ALLAH
( dengan catatan
)
asalkan kita
tetap dengan sungguh-sungguh percaya
dan
tulus hati,
tidak
memperhitungkan waktu pelayan
pekerjaan kita
dengan membanding-bandingkan
dengan pekerjaan
dan pelayanan orang lain
di sepanjang kehidupan ini
Upah itu
yang menentukan adalah
ALLAH
Teruslah
melayani
dan
terimalah upah
atau
anugerah dari ALLAH
Sekali lagi :
Lakukanlah semuanya itu
dengan suka cita dan gembira
seperti ada
sudah tertulis :
Bersuka cita dan bergembiralah,
karena upahmu
besar di Sorga
TUHAN YESUS
memberkati kita
AMIN
1.
Votum/Berkat
2.
Pujian
Kijem 13 : 1, 2
ALLAH BAPA, TUHAN
3.
Doa :
Ø
Syukur
Ø
Mohon
penganpunan
Ø
Undang
Roh Kudus.
AMIN
Pembacaan
Alkitab : MATIUS 20 : 1 - 16
4.
Pujian
Kijem 50a : 1, 4, 6
SABDAMU
ABADI
- KOTBAH
…..
6.
Pujian
Kijem 426 : 1, 4
KITA
HARUS MEMBAWA BERITA
- Doa
syafaat :
Ø
8.
Pujian
Kijem 406 : 1
YA
TUHAN, BIMBING AKU
Berkat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jadikan dan berikan komentar anda sebagai refleksi diri bukannya mengomentari kejelekan dan kekurangan kami