Ibadah Keluarga
Kamis, 6 Februari 2014
BERAWAL DARI HATI
BERWUJUD YANG TERBAIK
MATIUS 6 : 19 – 21
Bapak Ibu Saudara
Berawal dari Iman
berujung-
berwujud perbuatan
buah-buah iman
yang terbaik
Pertanyaan-
pernyataan :
Iman
itu disimpan di mana ?
(di hati )
(Kalau iman itu
hanya disimpan saja di hati
artinya mati-
tidak memiliki pengharapan-
tidak ada ucapan syukur-
tidak ada perbuatan-perbuatan
baik
Bapak Ibu Saudara
Ada 2 contoh kehidupan
( bukan ilustrasi atau gambaran
)
Tetapi
merupakan sebuah contoh
kehidupan nyata
Contoh 1:
Saat ini ada 5 gunung di Jawa
Timur,
4 gunung diantaranya
pada level waspada.
Bencana alam longsor,
banjir
dan
1 gunung
juga masih meletus terus
menerus
( Gunung Sinabung)
Di Sumatera Utara
Percaya dan tidak percaya !
Pemerintah daerah sudah
berusaha
mengungsikan warganya;
(Ironis)
ada 15 warga kembali
ke tempat tinggalnya
untuk melihat
harta bendanya
dan
tewas
Contoh 2:
Juga masalah iman
yang berujung
kepada pertobatan-
kesembuhan-
pemulihan keluarga
dan sebagainya.
Ada seorang yang sakit parah,
keluar masuk rumah sakit-
Ada masalah lambung
dan
organ tubuh lainnya.
Secara berkala
tiap bulan dapat dipastikan
muntah-muntah
muntah‘darah kehitam-hitaman’
selama beberapa bulan yang lalu.
Dengan demikian
HB-nya menjadi turun
maka harus dibantu
dengan tranfusi darah
Bapak Ibu Saudara
pada kasus 1 dan 2
Orang atau siapapun orangnya
Pasti
tidak lagi menghitung harta
tetapi lebih berusaha
untuk menyelamatkan nyawa.
Ucapan syukur
terungkap dan terucap
ketika masih dapat selamat dan masih hidup.
Ini tindakan imna bukan ?
Kalau si orang sakit itu
bersikeras
menghentikan unntuk minum obat
dan
ia yakin atas pertolongan-
doa
kepada TUHAN YESUS.
Nyatanya
dengan tidak meminum obat dari dokter
dan
gejala muntah nyaris terjadi
3 kali
dalam 3 bulan terakhir
ternyata
tidak jadi muntah
meskipun
ia masih merasakan sakit
di dalam kelemahan tubuhnya.
Rahasia kekuatannya
hanya di dalam doa;
Membaca firman;
Memuji-muji TUHAN YESUS
di dalam keadaannya saat ini.
Yang pasti
ia didukung oleh anak-anaknya
dan
didukung orang-orang
seperti kita-
yang senantiasa mendoakan,
membaca firman dan memuji
TUHAN YESUS
Adakah sesuatu yang aneh
ketika kita berdoa ?
Contoh
…
Ketika tangan si pendoa ini
memegang kaki si sakit itu-
padahal orang tesebut
sudah siap muntah hebat
seperti gunung meletus
untuk mengeluarkan darah
dan berdarah-darah.
Ia si Pendoa
tidak bisa melepaskan tangannya
dari kaki si sakit.
Seperti ada
yang menahan
untuk tetap memegang kaki si sakit.
Sehingga timbul pemikiran
bila tangan ini dilepas
maka orang tua yang sakit ini
akan muntah
maka ia lanjutkan berdoa
dengan segera
dan sang isteri
juga melanjutkan pujian-pujiannya
sampai kurang lebih 30 menit.
Meski masih lemah dan pusing
dalam beberapa hari,
orang tadi
tidak masuk rumah sakit
untuk ketiga kalinya
dalam suasana doa
yang sungguh-sungguh:
Tidak menjadi muntah
Pengajaran kotbah
di atas bukit
tentang hidup
dalam hubungannya dengan harta
Tidak pernah ada
ditemukan pengajaran
di dalam Perjanjian Lama
maupun
Perjanjian Baru
umat
dilarang atau tidak boleh
memiliki harta
Justru yang ada
Adalah
umat atau raja diberkati
dengan harta
yang berlimpah
karena ketaatan dan kesetiaannya
Dan ALLAH
juga akan menghukum
kepada orang yang tidak hormat
atau
tidak setia kepadaNYA
Bapak Ibu Saudara
TUHAN YESUS
menekankan pengajaran tentang
cinta-
kasih
di dalam menjalani hidup ini
TUHAN YESUS
memberikan koreksi
tentang cinta
kepada harta
Bapak Ibu Saudara
Inti fokus
firman TUHAN YESUS kali ini
ialah
fokus hidup
di dalanm cara berpikir
yang dilanjutkan
ke sesebuah tindakan
Fokus berpikir
di dalam iman
Jika cara berpikir kita salah
maka tindakan iman kita
juga akan salah;
jika benar
maka akan benar juga
Contoh
Bapak Ibu Saudara
bila ini memang ada :
1
Natura
yang sudah diserahkan
kepada panitia lelang
pada saat hari raya
undhuh-undhuh-
hari raya persembahan;
dengan pemikiran “sudah saya
serahkan”-
“sudah saya persembahkan”
maka terserah
mau diapakan dan dibagaimanakan.
Demikian pula
kalau saya
mempersembahkan sejumlah uang
2.
Tetapi
ada warga berpikiran
barang ini
sudah saya tata
sedemikian rupa
…
dan
jumlah buah atau barang
sekian biji.
Harapan saya :
Sebaiknya
jangan dibongkar pasang lagi
pada saat pelelangan.
Mana telorku
yang berjumlah 50 butir tadi ?
Mana kacang panjangku
dalam ikatan besar tadi ?
Sekarang
koq jadi sepuluh butir
masing-masing
atau
dalam ikatan kecil-kecil
3
Aku mempersembahkan
sekian juta uang;
Sekarang
dibuat apa saja
uang saya tadi
…
untuk apa saja ya ?
dan sebagainya
Bapak Ibu Saudara
Masalah pemikiran tentang harta
tentu ada resiko
bahaya
yang akan ditimbulkan
atas nafsu penguasaan
atas harta tersebut
Ketika di dalam hati-
di dalam pikiran-
di dalam kehendak-
ketika di dalam situasi
sadar atau tidak sadar
Pastilah
setiap orang yang jatuh
pada nafsu
atas kepemilikan harta;
Ia tidak bisa mensyukuri berkat ALLAH—
Ia
selalu membandingkan keadaan dirinya
dengan keadaan orang lain
Bapak Ibu Saudara
Dimana hartamu
di situ ada hatimu
Tetapi
TUHAN YESUS mengingatkan
bahwa manusia
yang terdiri atas jasmani dan rohani
Manusia diciptakan-
Dibentuk
oleh ALLAH
pasti akan kembali
kepada ALLAH
Kembali kepada ALLAH
dengan buah-buah kehidupan kita
Bapak Ibu Saudara
Fokus kehidupan kita
janganlah hanya
tertuju hanya
kepada kehidupan sekarang saja-
jangan hanya
kehidupan jasmani semata
tetapi
harus juga memikirkan-
mengembangkan kehidupan rohani-
dan
memikirkan
untuk masa yang akan datang-
masa yang kekal
Kehidupan jasmani
dengan harta kekayaan
perlu penataan :
Cara berpikir dan cara bersikap
Jangan mengalahkan
pandangan atas kehidupan kekal
Kehidupan jasmani dan rohani
harus diseimbangkan:
Mampukan diri kita
untuk melihat dan merasakan
untuk tidak kuatir
bahwasannya TUHAN ALLAH
pasti akan memenuhi hidup kita
Karena kita
mengasihi dan dikasihi
TUHAN YESUS
Bapa Ibu Saudara
Pasti
kita tidak memiliki sifat
merugikan orang lain
dan
merugikan diri sendiri
Sebab
ada kecenderungan
karena harta;
Jadilah kita memeras-
mengorbankan-
menindas orang lain
Bapak Ibu Saudara
Apakah tubuh Jsmani kita ini
juga termasuk harta duniawi ?
Bapak Ibu Saudara
Kita
dalam keadaan kaya-
cukup-
berkekurangan.
Sehat-
sakit
atau
dalam keadaan seperti apapun
Dalam rangka
Hari Raya Persembahan-
Hari Raya Undhuh-undhuh;
Apakah kita
masih memiliki motivasi-
dorongan
di dalam iman percaya
bahwa TUHAN YESUS
masih memberi kesempatan hidup-
masih diberi harta
yang cukup
untuk hidup
dan
menjauhkan kita semua
dari bencana alam
Apakah kita
masih bisa mengucap syukur
dan
akan mengikuti ibadah
hari raya persembahan-
undhuh-undhuh
di dalam mewujudkan dukungan
bagi pelayan gereja TUHAN
di dunia ini
LUKAS 6 : 38
menyatakan
“Berilah dan kamu akan diberi;
suatu takaran yang baik,
yang dipadatkan,
yang digoncangkan
dan
yang ditumpahkan ke luar
akan dicurahkan
ke dalam ribaanmu.
Sebab
ukuran yang kamu pakai
untuk mengukur
akan diukurkan kepadamu”
Bagian seperti apa
yang ingin kita terima
dari TUHAN ALLAH:
Bagian yang buruk,
yang biasa
atau
bagian yang baik
seperti LUKAS 6 : 38 itu ?
Ingin yang baik ?
Mulailah
dengan menata iman kita
yang terwujud
dalam persembahan kita
yang terbaik !
AMIN
Votum/Berkat
Pujian
Kijem 17 : 1, 5
TUHAN ALLAH HADIR
Doa :
Ø
Syukur
Ø
Mohon
penganpunan
Ø
Undang
Roh Kudus.
AMIN
Pembacaan
Alkitab : MATIUS 6 : 19 – 21
Pujian
Kijem 52 : 1, 2
KITAB SUCI HARTAKU
KOTBAH
…..
Pujian
Kijem 335 : 1, 3
MANUSIA YANG MELUKU
Doa
syafaat :
Ø
Syukur
atas firman …
Ø
Syukur
: menyerahkan persembahan
Ø
Persiapan
hari raya persembahan
Ø
Anak-anak,
remaja ,pemuda (generasi muda beserta pergumulannya);
Ø
Adi
Yuswa – sakit dsb
Ø
Gereja
-gereja ( GKJW & pepanthan )-
Ø
Pemerintahan
bangsa negara
Keluarga Bu Andari ( HUT 20 th anak Erik)
Ø
bubaran. AMIN
Memuji Kijem 337 : 1
BETAPA KITA TIDAK BERSYUKUR
Berkat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jadikan dan berikan komentar anda sebagai refleksi diri bukannya mengomentari kejelekan dan kekurangan kami