Sabtu, 21 Mei 2011
5.
Sebab aku sendiri
sadar
akan pelanggaranku,
aku
senantiasa bergumul
dengan dosaku
6.
Terhadap ENGKAU,
terhadap ENGKAU sajalah
aku telah berdosa
dan
melakukan
apa yang KAU anggap jahat,
supaya ternyata
ENGKAU adi
l dalam putusanMU,
bersih dalam penghukumanMU
7
.Sesungguhnya,
dalam kesalahan
aku diperanakkan,
dalam dosa
aku dikandung ibuku
8.Sesungghnya,
ENGKAU berkenan
akan kebenaran dalam batin,
dan
dengan diam-diam
ENGKAU memberitahukan hikmat
kepadaku
9.
Bersihkanlah aku
dari pada dosaku
dengan hisop,
maka aku
menjadi tahir,
basuhlah aku,
maka aku
menjadi lebih putih
dari salju !
MAZMUR 51 : 5 - 9
Seumpama
kita ini hidup bebas tanpa batas melakukan banyak hal di dalam setiap keinginan hidup. Apakah kita pernah memikirkan tentang dosa kesalahan ? Tentu tidak pernah, sebab kita sendiri memikirkan diri ini. Bagaimana kita bisa salah terhadap orang lain kalau kita memikirkan diri sendiri- egois, tentu kita juga tidak mau disalahkan atas segala perbuatan kita... Bagaimana pula kita bisa mengakui kesalahan kita kepada ALLAH ? Selama kita memikirkan bahwa ALLAH itu tidak pernah memikirkan kesalahan kita atau kita berbuat semaunya- bebas menuruti keinginan diri sendiri dan diri kita sendirilah yang menilai kesalahan dan kebenarannya ... Bukankah kita bisa mengolah membesarkan atau mengecilkan setiap dosa kesalahan ? Sebab tolok ukur itu ada pada diri kita... Tolok ukur kebenran bukan dari DIRI ALLAH sebab kekuasaannya tidak kita akui sepenuhnya.... Seandainya kita mengakui kekuasaan ALLAH tentu ALLAH yang mengontrol kehidupan kita dan ALLAH adalah sebagai PRIBADI yang hidup berkarya sampai hari ini- detik ini kita rasakan...penghukuman dan keputusanNYA sungguh menentukkan jalan hidup kita, semuanya kita alami dan kita tidak lagi memiliki kebebasan-kebebasan dengan tolok ukur 'hati' dan diri kita sendiri tentu orang lain dan sesama kita muncul kepermukaan dan kesadaran mata batin kita dan tentu kita akan menyesali akan kesalahan diri kita sendiri, sebab kita ini juga manusia. Memberi dan menerima, kekurangan dan kelebihan itu ada di dalam pernyataan isi batin kita. ALLAH secara PRIBADI yang kita akui turut campur tangan di dalam setiap langkah hidup kita- di dalam setiap saat- waktu bisa hadir berbicara dengan kita, menegor kita sungguh ALLAH muncul di permukaan kesadaran kita. Demikianlah apa yang disarakan dan dialami oleh juru peMAZMUR
Si PeMAZMUR
merasakan bahwa dirinya penuh dengan dosa pelanggaran bahkan sejak lahir dikandung ibu .... si PeMAZMUR ini mengakui bahwa dia sudah berdosa karena diperanakkan oleh orang tua yang berdosa pula.... ia tidak menilai dirinya suci bersih di saat dilahirkan- itulah pergumulan si Juru PeMAZMUR..... bahwa ALLAHNYA juga mampu menilai setiap isi batin dan mampu memberikan hikmat pengetahuan tentang kebenaran dari ALLAH sehingga ia merasa muncul ke permukaan rasa bersalah dan ia selalu bergumul dengan banyak keslahan tetapi ia juga mengetahui dan merasakan bahwa ALLAHnya yang mampu mentahirkan serta membersihkan dirinya dari dosa kesalahannya menjadi lebih putih dari salju
Si PeMAZMUR
mengakui keberadaan ALLAH yang adil di dalam menjatuhkan segala keputusan atas setiap dosa pelanggaran... setiap yang jahat adalah tetap jahat dan setiap 'penyangkalan terdahap ALLAH' atau tidak mengakui kebenaran dan keberadaan ALLAH adalah dosa. Masalahnya benarkah kita bisa merasakan bahwa ALLAH itu benar-benar hadir di disetiap kehidupan kita dan ia mampu masuk ke dalam setiap relung batin kita ?. ALLAH yang sedemikianlah ALLAH yang diakui oleh si PeMAZMUR sebagai ALLAH yang menguasai atas hidup kematian kita...ALLAH yang adil dalam putusan,bersih dalam penghukuman.
TUHAN YESUS memberkati
A m i n
Sabtu, 21 Mei 2011
11.11