Minggu, 10 Agustus 2025

Dipanggil Menjadi Kaya dalam Kasih . “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

 

 

Minggu, 20 Juli 2025

 

I.   I PUTU ISKHAK

Pujian 1          :

Doa Pembuka:

 

II. DWIRETNANING SIWI

Pujian 2          :

Doa Firman   :

 

 

Renungan : PAPA TR

Markus 12:31   "Hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.".

            JUDUL      :       dipanggil Menjadi Kaya dalam Kasih  

“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Bapak Ibu Saudara- dan Anak-anak cucu.

Kita terlahir dan hidup secara jasmaniah sebagai awalan kita memahami kehidupan ini.

Bayi menangis karena lapar, sakit, tiada ada teman di sampingnya yang memberikan

kehangatan- perhatian. Jika tertidur si bayi ini sudah tercukupkan- terpenuhi segala

sesuatunya.

 

Bayi terus menuntut agar dipenuhi segala kebutuhannya yang awalnya kebutuhan

jasmani sebagai pribadi bayi kemudian kebutuhan rohaninya seiring tumbuh kembang

dirinya sebagai pribadi anak batita, balita dan seterusnya. Ia minta dipuaskan kpada

awalnya arena lapar dan haus. Ia minta dipuaskan karena belum dan tidak dapat

menganbil dan menyediakan makanan dan minumannya sendiri. Ia sekarang minta

makan tidur sambil digedong untuk dapat tidur dan makan. Ia minta dan minta sesuatu

dan segala sesuatu yang bukan barang- benda tetapi kepuasan=kepuasan rohaniahnya

akan segala keinginan selain untuk makan dan tidur.

 

Si anak dari bayi ini yang awalnya bertumbuh …. seberapa menumpuk baju dan mainan

dan sebagainya yang ia miliki yang disediakan orang tuanya. Itulah kekayaan

kepunyaannya yang diberikan orang lain untuk dirinya. Seiring pertumbuhan jasmani-

badaniahnya, itu semua … Sekarang masih dapat kita hitung seberapa banyak

pengalaman rohani yang ia alami selama dalam pertumbuhan rohaninya karena ketika

pada usia belasan- puluhan tahun…  Apalagi ketika yang berangkutan Anak- Cucu kita

sudah dapat mencari, menumpuk kekayaannya sendiri dari hasil jerih payahnya sendiri

dengan segala pengetahuan- kepandaian yang dimilikinya. Semuanya akan diukurkan

kepada keadaan jasmani-badaniahnya dan rohani- spiritual/ lepercayaannya sendiri.

Bahkan akan pengenalannya kepada TUHAN YESUS- Seberapa dalam dan sungguh

sungguh diwujud nyatakan di dalam kehidupannya seperti halnya hubungan antara orang

tua anak yang secara intensif- secara terus menerus kita lakukan sejak dari bayi- anak-

dewasa. Bahkan kita rawat bersama anak- cucu dari keluarga mbah Sadermo Setioati

terutama dalam kebutuhan perkembangan rohaninya dan pengenalan akan SANG

PEMBERI KEKAYAAN IMAN, SANG PEMBERI KASIH yaitu TUHAN YESUS.

 

 

Ternyata hidup di dunia ini perlu memiliki dan mematangkan pemahaman iman tentang

hidup kaya  di dalam TUHAN YESUS sejak kita dilahirkan dalam perawatan, dalam

pengasuhan- didikan dan kasih sayang.

 

Dalam kasih.

Hidup kaya dalam TUHAN YESUS berarti mengutamakan kasih dalam segala

aspek kehidupan, seperti mengasihi sesama, memberi tanpa pamrih, dan peduli

terhadap orang lain. Ini adalah bentuk kekayaan rohani yang abadi dan yang akan

mendatangkan kebahagiaan sejati. 

 

Bapak Ibu Saudara- Anak-anak cucu.

Renungan kita saat ini mengajak kita untuk memberikan makna- arti

hidup kaya dalam TUHAN YESUS, yang artinya bukan hanya tentang memiliki harta

Benda (seperti kekayaan baju, mainan dsb bagi seorang anak- bayi), tetapi juga

Tentang  memiliki hati yang penuh kasih, iman yang penuh dan yang kuat, dan hidup

sepenuhnya yang berkenan kepada TUHAN YESUS.

 

Seperti anak- bayi kepada orang tuanya sudah dihantarkan menuju kekedewasaannya

secara jasmani rohani dengan penuh kasih sayang. Dimana orang tuanya telah

menerima dan merasakan kasih sayang dari orang tuanya yang sejatinya telah

dipahami dari BAPAnya- Di dalam pribadi TUHAN YESUS- yang siap menggendongnya

pada masa tuanya.

 

Itulah pengenalan yang telah diajarkan dipelajari disepanjang hidup orang tua yang

beriman dan penuh kasih sayang kepada keluarga, saudara-saudaranya. Dan, terlebih utama kepada ALLAHnya. Orang tua yang mengashi dirinya sendiri berusaha mengasihi orang lain, sesamanya- di luar keluarga besarnya - di luar  dengan kasih  yang diajarkan TUHAN YESUS : “mengasihi sesama seperti mengasihi dirinya sendiri”. Ia sebagai orang tua akan berusaha selalu menghidupi dirinya dan juga berusaha menghidupkan ajaran yang dimaksudkan oleh TUHAN YESUS  ini kepada anak cucunya. Inilah harta kekayaan yang diajarkan TUHAN YESUS.

 

Menghidupkan iman percaya, belas kasih yang penuh timbal balik dari ALLAH sedapat

mungkin diberlakukan dalam praktek kehidupan  anak cucu kita pula.

Kebutuhan jasmani dan rohani kita pasti dicukupkan oleh TUHAN YESUS

Kita dipanggil untuk mengikuti teladan TUHAN YESUS yang telah

memberikan contoh kasih yang

sempurna dengan rela berkorban demi keselamatan manusia,

Hidup dalam Kasih Karunia:

memungkinkan kita untuk bertumbuh dalam iman, mengalami kelimpahan,

dan mendapatkan kelegaan

dalam setiap perjuangan.

Kaya dalam kasih juga berarti aktif dalam pelayanan, berbagi berkat

dan kasih kepada sesama,

serta menjadi saluran berkat bagi orang lain.Berkembang dalam

Pelayanan

 

Kekayaan rohani yang berlimpah dalam kasih karunia Tuhan. Kekayaan

Sejati

Inti dari ajaran Yesus Kristus dan menjadi landasan utama dalam hidup

yang berkenan kepada

Nya. Kasih sebagai Inti.

Hidup kaya dalam Tuhan berarti mampu mengasihi tanpa mengharapkan

balasan, memberikan yang

terbaik bagi sesama, dan peduli terhadap kebutuhan orang lain.

Mengasihi Tanpa Pamrih

Mengumpulkan Harta di Surga: 

Dengan mengasihi dan memberi, kita sedang mengumpulkan harta di surga

Menjadi Kaya dalam Iman:di dalam Tuhan juga berarti memiliki iman

yang kuat dan teguh, yang

menjadi dasar untuk menerima berkat dan anugerah-Nya.

 

Bapak Ibu Saudara- Anak-anak cucu.

 

 

 

 

 

 

 

 

TUHAN  YESUS memberkati. AMIN.