BAPA POLAH, ANAK PADHA ORA
GENAH !
ANAK POLAH, BAPA KEPRADHAH !
YEREMIA 6 : 10 - 19
|
11
Tetapi aku penuh
dengan kehangatan murka TUHAN. Aku telah payah menahannya, harus menumpahkannya
kepada bayi di jalan, dan kepada kumpulan teruna bersama-sama.
Sesungguhnya,
baik laki-laki maupun permpuan akan ditangkap, baik orang yang tua maupun
yang sudah lanjut usianya.
|
|
|
|
Bapak
Ibu Saudara
kekasih
TUHAN YESUS
Kita saat ini masih berada di bulan
Keluarga
Di bulan yang penuh harapan
untuk menata kembali dan merajut
kembali
hidup kebersamaan dari seluruh anggota
keluarga
agar masing-masing anggota keluarga
yang terdiri dari:
Ayah, Ibu, Anak
bahkan kalau ada Cucu- Menantu;
Bahkan kalau masih ada juga
di dalamnya mBah Kung- Yang Uti.
Di sana di dalam keluarga:
ada anggota keluarga
…
yang sudah lanjut usia-
dewasa-
Pemuda
Anak Remaja
bahkan juga masih
Bayi
Bapak Ibu Saudara
kekasih TUHAN YESUS
Hampir
semua permasalahan
ada
dan timbul-
pernah
dialami
oleh
lembaga keluarga
Contoh
peristiwa :
Setiap
kali terjadi masalah-
katakanlah
itu sebagai suatu kejahatan
yang
dilakukan oleh anak-anak/ Remaja
pasti dari peristiwa tersebut
akan
menimbulkan keributan
untuk
mencari : Siapa yang salah.
Ibunya
yang salah kata Bapak.
Bapak
yang salah kata Ibu.
Kakak atau adik yang salah.
Kakek
Nenek yang salah.
Dan
seterusnya…
Sampai-sampai
tetangga kiri kanan rumah juga disalahkan
bahkan
lingkungan sekitar disalahkan
terus
siapa lagi yang disalahkan
pihak
guru- sekolah
dan
seterusnya …
Contoh
lagi :
Di
dalam kehidupan bergereja …
Katakan
gereja kita
adalah
sebuah keluarga
ketika
diketahui
ada
lebih dari 5 orang kaum muda
menikah
di luar iman Kristen.
Lagi-lagi
ada kepanikan-
keributan untuk mencari-cari
siapa
yang dapat disalahkan !.
Siapa yang salah dalam hal ini …
Penatua,
Diaken, Orang tua.
Seluruh
jemaat
sibuk
ribut panik
dengan kegiatan saling menyalahkan.
Contoh
lain-
dalam kehidupan bermasyarakat
pemerintahan
desa-
pemerintahan
negara
setelah
peristiwa Pilkades-
Pilpres
ketika
ada calon yang menang
terpilih
dan
ada
calon yang kalah
selalu
juga diwarnai
dengan
saling mencari: Siapa yang salah …
Bapak Ibu Saudara
kekasih TUHAN YESUS
Mari
kita yang hidup
di
tengah-tengah keluarga
kembali
untuk belajar
sebagai
anggota keluarga ALLAH.
Ataukah
kita
akan
kembali ribut dan meributkan diri
untuk
saling menyalahkan dan melempar kesalahan
dari
suatu peristiwa
kepada pihak lain ?
Seperti Cerita kisah Adam dan Hawa
yang
jatuh ke dalam dosa kejahatan
sampai-sampai juga
si Ular disalahkan.
Atau
mungkin
kita juga
dengan
beraninya
menyalahkan ALLAH
mengapa
ALLAH
menciptakan dan meletakan pohon
pengetahuan
baik dan jahat
di tengah-tengah taman Firdaus
dan
juga
menyalahkan ALLAH:
mengapa
ALLAH
memberi
larangan memandang-
memetik-
memakan
buahnya ?
Apakah
semua keributan- kepanikan
terhadap
suatu peristiwa itu
akan
dapat menyelesaikan masalah
apabila kita berhasil
menemukan
pihak-pihak
yang
layak untuk disalahkan ?
semuanya
menjadi selesai masalahnya ?!
Kalau
ALLAH kita
mau
menanggung dosa kesalahan kita
…
selesai
sudah
permasalahan kehidupan kejahatan manusia
di dunia ini.
Tinggal
bagaimana sikap kita
masih ingin terus melanjutkan
keributan dan kepanikan
ini dan itu
atau
kita sebagai manusia
juga
mau mengaku berdosa
dan
mengakhiri dengan sebuah pertobatan
untuk
tidak mengulangi
kesalahan-kesalahan
hidup yang lama itu.
Bapak Ibu Saudara
kekasih TUHAN YESUS
Seperti
ayat ke-6 bacaan kita :
Pohon-pohon
harus ditebang.
Yerusalem harus dihukum
Dan
menjadikan-
membuat
tembok dari timbun-timbunan tanah
terhadap
Yerusalem.
Yerusalem dihukum-
di
Yerusalem hanya ada penindasan.
Beginilah
sikap ALLAH
terhadap umat yang tidak mau mendengarkan
bahkan menyepelehkan-
mecemooh
Firman TUHAN
Kita
lanjutkan ke bacaan
ayat
ke-11
sedemikian
ALLAH menjadi murka.
Murka ALLAH ditimpakan
kepada seluruh anggota keluarga-
seluruh
manusia:
Bayi,
teruna- muda mudi,
laki-laki
dewasa/ permpuan dewasa,
orang-orang
tua dan lanjut usia
Sedemikian Murka ALLAH
juga ditimpakan
kepada lingkungan hidup manusia
Mengapa
ALLAH
begitu marah dan menghukum manusia
berserta lingkungannya;
Mari
kita
Baca
berikutnya
ayat ke-13 dan 14
13
Sesungguhnya, dari yang kecil sampai
yang besar
di antara mereka,
semuanya mengejar untung,
baik nabi maupun imam
semuanya melakukan tipu.
14
Mereka mengobati umatKU
dengan memandangnya ringan,
katanya: Damai sejahtera ! Damai
sejahtera !
tetapi tidak ada damai sejahtera.
Bapak Ibu Saudara
kekasih TUHAN YESUS
Bertitik
tolak dari Firman ALLAH inilah
kita
semua diajak untuk meneliti diri-
kita diajak untuk berintropeksi
apakah
kita
dari
yang kecil anak-anak sampai yang besar
sebagai
orang dewasa
…
Kita
selama ini sudah bertindak egois-
hanya
memikirkan diri sendiri
hanya
mencari kepentingan diri sendiri;
sebagai
orang tua
di
tengah keluarga
yang
seharusnya
menciptakan damai sejahtera-
sebagai
orang tua seharusnya
menolong
membantu-
mengobati
dengan tulus ikhlas.
Sudah
kita lakukan dengan benar dan baik ?.
Ternyata
menurut ALLAH kita-
Kita
ini sedemikian jahat dan berdosanya.
Kita
ini sedemikian tidak punya rasa malu
Dan,
lagi
sebagai orang tua
selaku
nabi dan imam
di
tengah-tengah keluarga
yang
seharusnya menyampaikan-
mengajarkan
Firman ALLAH
bahkan
memimpin beribadah dan berdoa
kepada ALLAH
ternyata tidak
kita lakukan
Inilah
Bapak Ibu Saudara
kekasih TUHAN YESUS
Kemunafikan
kita
di
hadapan ALLAH-
Kita
sangat meyakini nilai-nilai kebenaran ALLAH
tetapi di dalam praktek kehidupan berkeluarga
kita tidak melakukannya
dan
kita
cenderung untuk melupakan jalan-jalan
yang telah diberitunjukan oleh TUHAN YESUS
bahkan
kita sering meremehkan
Firman-Firman
TUHAN YESUS
seperti digambarkan pada ayat ke-16 dan 19
16
Beginilah Firman TUHAN:
“Ambillah tempatmu di jalan-jalan dan
lihatlah,
tanyakanlah jalan-jalan yang dahulu kala,
di manakah jalan yang baik,
tempuhlah itu,
dengan demikian jiwamu mendapat ketenangan .
Tetapi mereka berkata :
Kami tidak mau menempuhnya
!.
19
Dengarlah, hai bumi !.
Sungguh, ke atas bangsa ini,
AKU akan mendatangkan malapetaka,
akibat dari rancangan-rancangan
mereka,
sebab mereka
tidak memeperhatikan perkataan-perkataanKU
dan
menolak pengajaranKU
Di
sinilah kesalahan besar kita
sebagai keluarga
yang
terdiri dari Bayi- Pemuda Remaja-
orang
tua dewasa dan lanjut usia
di
dalam menjalankan praktek kehidupan
sebagai
keluarga besar ALLAH
di
tengah-tengah kehidupan keluarga kita
dan
di tengah-tengah kehidupan berjemaat/
bergereja
serta
.di
kehidupan bermasyarakat berbangsa
Kita
sebagai anak-anak ALLAH
tidak mempraktekan kehidupan
seperti
yang dikehendaki
dan yang telah
diajartunjukan
oleh TUHAN YESUS
sehingga
damai sejahtera sukacita ALLAH
(sukacita Sorga)
tidak
terwujud di dalam kehidupan kita
pribadi
lepas pribadi
dan
tidak
terjadi damai sejahtera ALLAH
di dalam kehidupan keluarga kita.
Kita
masih saja
terus
mencari
di
antara kita
sebagai
anggota keluarga :
Siapa
ya … yang salah
Siapa
yang salah
atas peristiwa ini dan itu … !.
Dan,
kita
terus ingin menguraikan
dan
ingin
terus menyelesaikan masalah tersebut
meskipun
peristiwa yang telah terjadi itu
penyelesaiannya
tidak semudah
dan
tidak
sesederhana
dengan
konsep mencari Siapa yang bersalah diantara kita.
Mari
Bapak Ibu Saudara
kekasih TUHAN YESUS
Kita
rubah pola pikir kita-
kita
adakan revolusi pola pikir
dari
melihat kepetingan diri sendiri
dan
dari
melihat kebenaran kelompok saya
-
kelompok orang lain lain : Itu salah.
Mari
kita kembali
kepada
pola pikir ALLAH
yang
ingin mendatangkan
damai
sejahtera dan sukacita Sorgawi
dan
yang
selalu memberi kesempatan-
pengampunan
atas dosa kejahatan
agar
ada terjadi suatu pertobatan
dan
ada
mengalami keselamatan
Mari
kita
berbenah diri
sebagai
anggota keluarga
agar
kita tidak terus menerus jatuh
bahkan
melawan menolak jalan kehendak ALLAH
dengan
konsekwensi
akan menerima upah (berakibat)malapetaka-
hukuman
yang ditimpakan
kepada
kita
Jangan
sibuk mencari kesalahan orang lain
TUHAN
YESUS memberkati
AMIN
Ibadah Keluarga/ Kamis, 11 Juli 2019
di
Kel B. Lutfianti Kartuki (KRW 4)
Pembukaan
VOTUM/ Salam Berkat
KJ 60 : 1, 2 HAI MAKHLUK ALAM SEMESTA
Ayat pembuka :
AMSAL 1 : 32 - 33
32
“…Sebab orang yang tak berpengalaman akan
dibunuh oleh keenggannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya.
33
Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal
dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka”.
KJ 240a : 1, 3 DATANGLAH, YA SUMBER RAHMAT
DOA
PEMBACAAN ALKITAB
YEREMIA 6 : 10 – 19 (11)
KJ 49 : 1,
2 FIRMAN ALLAH JAYALAH
RENUNGAN .......
KJ 318 : 1, 2 BERBAHAGIA TIAP
RUMAH TANGGA
DOA SYAFAAT
· Syukur
atas Firman
· Syukur
atas berkat & persembahan ·
Bangsa
dan negara : Pusat- daerah- RT/RW
· Gereja…
Warga sakit (- Keluarga P.Ribut,B
KenS, SdrDianBahari- B Ana- PNanto-, adi yuswa:B.Satiyem-
; · Bibaran/ · Amin
KJ 413 : 1 TUHAN PIMPIN ANAKMU
BERKAT