Alkitab
adalah FIRMAN TUHAN yang tertulis
dan FIRMAN yang mengakar budaya
di dalam kehidupan manusia
di sepanjang sejarah kehidupannya.
Adalah seorang Nabi
sebagai contoh
ia hidup sebagai manusia
bukankah ia juga punya kebudayaan dan nilai-nilai kehidupan
seperti diri kita masing-masing saat sekarang ini ?
Bukankah ia
juga punya ketidaktaatan
dan ia
adalah juga seorang pribadi yang unik-
yang berbeda dengan yang lainnya
tetapi ia hidup pada jamannya.
ALLAH telah memakainya
dan memberi makna dalam kehidupannya
sehingga sungguh dapat berarti
untuk kehidupan di hadirat ALLAH
Tentang ALLAH
itu sudah pasti- ya dan benar
mengapa kita ini menjadi sulit memahami tentang ALLAH ?
FIRMANNYA sudah terbentang di bumi ini sejak awal mula-
FIRMANNYA adalah ROH yang melayang-layang,
sungguh memberi pengertian dan pemahaman bagi kita
supaya kita mengerti dan bisa merenungkan.....
Sudah berapa kali diulang-ulang dan tertulis di Alkitab.
ROH itu berkarya
ketika kita membaca Alkitab
yang konon dikatakan oleh sebagian orang bukan FIRMAN ALLAH.
Bukankah demikian juga
ketika YESUS TUHAN kita
juga telah dikatakan konon DIA adalah manusia biasa
dan sebagai seorang guru
atau seorang nabi- biasa bukan ALLAH ?
Alkitab ini
juga adalah kumpulan tulisan riwayat kehidupan manusia-
bukankah ROH ALLAH ada di tengah-tengah kehidupan manusia ?
Yang mana YESUS TUHAN kita
juga adalah SEORANG MANUSIA
yang berpribadi
yang tinggal hidup
di tengah-tengah umat manusia di jamanNYA-
tetapi bukankah YESUS TUHAN adalah ALLAH ?
Bukankah kita ini
tinggal di tengah-tengah masa-
jaman di mana ALLAH sedang berkarya-
Jadi 'orientasinya kepada ALLAH'
bukan lagi
'berorientasi kepada diri sendiri
atau pada manusia lagi'
sehingga kita akan mudah menemukan:
mana yang dari ALLAH
dan atau mana yang adalah ALLAH
adalah FIRMAN TUHAN yang tertulis
dan FIRMAN yang mengakar budaya
di dalam kehidupan manusia
di sepanjang sejarah kehidupannya.
Adalah seorang Nabi
sebagai contoh
ia hidup sebagai manusia
bukankah ia juga punya kebudayaan dan nilai-nilai kehidupan
seperti diri kita masing-masing saat sekarang ini ?
Bukankah ia
juga punya ketidaktaatan
dan ia
adalah juga seorang pribadi yang unik-
yang berbeda dengan yang lainnya
tetapi ia hidup pada jamannya.
ALLAH telah memakainya
dan memberi makna dalam kehidupannya
sehingga sungguh dapat berarti
untuk kehidupan di hadirat ALLAH
Tentang ALLAH
itu sudah pasti- ya dan benar
mengapa kita ini menjadi sulit memahami tentang ALLAH ?
FIRMANNYA sudah terbentang di bumi ini sejak awal mula-
FIRMANNYA adalah ROH yang melayang-layang,
sungguh memberi pengertian dan pemahaman bagi kita
supaya kita mengerti dan bisa merenungkan.....
Sudah berapa kali diulang-ulang dan tertulis di Alkitab.
ROH itu berkarya
ketika kita membaca Alkitab
yang konon dikatakan oleh sebagian orang bukan FIRMAN ALLAH.
Bukankah demikian juga
ketika YESUS TUHAN kita
juga telah dikatakan konon DIA adalah manusia biasa
dan sebagai seorang guru
atau seorang nabi- biasa bukan ALLAH ?
Alkitab ini
juga adalah kumpulan tulisan riwayat kehidupan manusia-
bukankah ROH ALLAH ada di tengah-tengah kehidupan manusia ?
Yang mana YESUS TUHAN kita
juga adalah SEORANG MANUSIA
yang berpribadi
yang tinggal hidup
di tengah-tengah umat manusia di jamanNYA-
tetapi bukankah YESUS TUHAN adalah ALLAH ?
Bukankah kita ini
tinggal di tengah-tengah masa-
jaman di mana ALLAH sedang berkarya-
Jadi 'orientasinya kepada ALLAH'
bukan lagi
'berorientasi kepada diri sendiri
atau pada manusia lagi'
sehingga kita akan mudah menemukan:
mana yang dari ALLAH
dan atau mana yang adalah ALLAH
Hari ini...
masa kini...
bila ROH KAYEKTEN-
Roh Kebenaran-
ROH KUDUS
berkarya, bersabda, 'paring dhawuh'
rujuk-nya adalah Alkitab...
segala sesuatu yang lepas dari Alkitab
bukan dari 'ALLAH'
begitu cara kita menguji :
sesuatu kebenaran
disamping cara pengujian :
'buah'-hasil pekerjaannya apakah bertentangan dengan Alkitab
ataupun FIRMAN ALLAH.
Apakah manusia berjalan sendiri ?
atau berjalan dengan Alkitab- FIRMAN- ROH KUDUS ataupun YESUS TUHAN ?
atau berjalan dengan roh bukan kebenaran, roh bukan kudus, alkitab bukan firman ?
masa kini...
bila ROH KAYEKTEN-
Roh Kebenaran-
ROH KUDUS
berkarya, bersabda, 'paring dhawuh'
rujuk-nya adalah Alkitab...
segala sesuatu yang lepas dari Alkitab
bukan dari 'ALLAH'
begitu cara kita menguji :
sesuatu kebenaran
disamping cara pengujian :
'buah'-hasil pekerjaannya apakah bertentangan dengan Alkitab
ataupun FIRMAN ALLAH.
Apakah manusia berjalan sendiri ?
atau berjalan dengan Alkitab- FIRMAN- ROH KUDUS ataupun YESUS TUHAN ?
atau berjalan dengan roh bukan kebenaran, roh bukan kudus, alkitab bukan firman ?
ROH KUDUS yang sedang berkarya
pasti membenarkan tentang isi Alkitab
dan mengingatkan kepada kita
tentang bunyi FIRMAN yang tertulis di Alkitab
...
ROH KUDUS berkarya
pasti membenarkan tentang YESUS TUHAN
adalah ALLAH...
Kalau ROH KUDUS berkarya
berucap kata dengan memakai mulut kita ini,
dan berbuat sesuatu dengan tubuh jasmani kita
tanpa dasar Alkitab
....
siapa yang akan percaya
bahwa itu adalah ALLAH
yang sedang berFIRMAN di jaman ini ?
Demikian juga
kalau 'Roh yang menyatakan dirinya Kudus'
berkarya tetapi selalu menentang YESUS TUHAN
dan mengakui dirinya itu lebih dari YESUS TUHAN
...
apakah ROH itu dari YESUS TUHAN ?
pasti membenarkan tentang isi Alkitab
dan mengingatkan kepada kita
tentang bunyi FIRMAN yang tertulis di Alkitab
...
ROH KUDUS berkarya
pasti membenarkan tentang YESUS TUHAN
adalah ALLAH...
Kalau ROH KUDUS berkarya
berucap kata dengan memakai mulut kita ini,
dan berbuat sesuatu dengan tubuh jasmani kita
tanpa dasar Alkitab
....
siapa yang akan percaya
bahwa itu adalah ALLAH
yang sedang berFIRMAN di jaman ini ?
Demikian juga
kalau 'Roh yang menyatakan dirinya Kudus'
berkarya tetapi selalu menentang YESUS TUHAN
dan mengakui dirinya itu lebih dari YESUS TUHAN
...
apakah ROH itu dari YESUS TUHAN ?
(Tentu tidak- itu roh penyesat)
Saya mendapat pengajaran langsung dari ROH
sekiranya seperti para nabi dan rasul
dapat bercakap-cakap-
berdialog
dengan TUHAN YESUS-
dengan ROH-
dengan ALLAH.
Dapat diterangkan di sini-
di dalam satu perkumpulan-
persekutuan
yang dibentuk oleh ALLAH
di mana ROH berkarya :
apa maksud dari setiap bacaan Alkitab tertulis
sungguh semuanya mencerahkan dan benar menguatkan iman.
Tetapi sangat besar- sangat banyak orang percaya
tidak dapat dengan mudah menerima ROH KUDUS
yang sudah hadir dan berkarya di tengah-tengah jaman ini
juga demikian dengan 'mempercayai' Alkitab
yang adalah hasil karya pekerjaan ALLAH.
Siapa lagi yang akan menghapus dosa-
mengampuni dosa dan menuntun kehidupan kita
kalau kita 'seraya' tolak ROH itu
dan kita tolak 'FIRMAN yang berbicara-
berkata-kata-
bernubuat' saat ini
padahal ROH ini
merujuk kepada ALKITAB
dan sekaligus
mengiyakan karya 'KEMANUSIAAN ALLAH
di dalam DIRI YESUS TUHAN.
sekiranya seperti para nabi dan rasul
dapat bercakap-cakap-
berdialog
dengan TUHAN YESUS-
dengan ROH-
dengan ALLAH.
Dapat diterangkan di sini-
di dalam satu perkumpulan-
persekutuan
yang dibentuk oleh ALLAH
di mana ROH berkarya :
apa maksud dari setiap bacaan Alkitab tertulis
sungguh semuanya mencerahkan dan benar menguatkan iman.
Tetapi sangat besar- sangat banyak orang percaya
tidak dapat dengan mudah menerima ROH KUDUS
yang sudah hadir dan berkarya di tengah-tengah jaman ini
juga demikian dengan 'mempercayai' Alkitab
yang adalah hasil karya pekerjaan ALLAH.
Siapa lagi yang akan menghapus dosa-
mengampuni dosa dan menuntun kehidupan kita
kalau kita 'seraya' tolak ROH itu
dan kita tolak 'FIRMAN yang berbicara-
berkata-kata-
bernubuat' saat ini
padahal ROH ini
merujuk kepada ALKITAB
dan sekaligus
mengiyakan karya 'KEMANUSIAAN ALLAH
di dalam DIRI YESUS TUHAN.
( Itu yang harusnya kita lakukan pak,
akan tetapi jika kita share yang beginian
maka (mungkin) akan banyak yang bingung apalagi Slogan:
"Manunggaling kawula lan Gusti"
sebab yang manunggal adalah
Roh kita bukan kemasan
dari Roh kita (jasmani/Tubuh)) TUHAN YESUS
bisa saja kita tolak dan kita sakiti-
kita dukakan
sebab IA TUHAN kita ini bersedia untuk mengampuni,
tetapi bagi kita
yang 'seharusnya' mencari
dan seharusnya mengenal Siapa ROH
yang berpribadi dengan mengujinya
dengan material apapun juga
yang tertulis di dalam Alkitab
sebab ini semua 'apa yang tertulis di dalam Alkitab' adalah
rujukkan dari ALLAH.
Apabila;
Kita hilangkan Alkitab kita
jadi hilanglah siapa YESUS TUHAN
juga demikian akan hilang pula
usaha dalam pencarian-
pengujian-
pembenaran
secara harfiah
terhadap siapakah ROH KUDUS ini
..
Kita
yang mengenal ROH KUDUS
bukanlah kita
yang bertemu langsung
tetapi dengan di dasarkan
dari bunyi dan praktek kehidupan
yang sejak lama terekam
di dalam Alkitab kita
yang adalah pedoman hidup kita
yang tidak lain adalah
FIRMAN ALLAH.
Oleh karenanya
kita mengenali YESUS TUHAN
dan kepada kita dikaruniai ROH KUDUS.
Saat YESUS TUHAN
tidak bersama kita
tinggallah ROH
dan sebuah buku Alkitab.
Apakah Alkitab
bukan FIRMAN TUHAN
mari kita uji sepanjang kehidupan kita ?!
Bagi saya sudah final :
Alkitab adalah berisikan segala FIRMAN ALLAH
Ketika kita menguji
Siapakah ROH KUDUS
maka kepada kita akan diberikan rujukan semua-
semua
....
dan semua
yang tertulis di dalam Alkitab.
Dan ketika kita tidak percaya
siapakah ROH yang sedang berkarya ini
....
apakah Alkitabnya yang kita salahkan ?
atau ada alkitab lain yang kita pakai.....
Ketika itu semua terjadi
jangan sampai
di dalam pengujian-
'nitik'-
menandai
bahwa ROH ini
adalah ROH KUDUS atau bukan-
bahkan akhirnya
kita tidak menjadi percaya
dan bermain-main dengan ROH
....
apalagi menghujat
Dosa apakah ini
dan siapakah yang akan mengampuni kita
....
yang sudah mengenal TUHAN YESUS
dan mengenal Alkitab
adalah FIRMAN ALLAH
dan ROH KUDUS
Sungguh berbeda
bila itu semua terjadi kepada seseorang
yang 'nol'
tidak tahu menahu tentang isi Alkitab
dan tidak tahu
siapa TUHAN YESUS.
Justru ia akan menjadi percaya
karena pekerjaan ROH KUDUS
.....
dan kepadanya akan digiring
untuk mengenal siapa YESUS SANG MESIAS
dan ALLAH.
Dan ia akan digiring
untuk membuka Alkitab
dan membaca dari halaman pertama sampai halaman
kitab terakhir
....
bisa saja kita tolak dan kita sakiti-
kita dukakan
sebab IA TUHAN kita ini bersedia untuk mengampuni,
tetapi bagi kita
yang 'seharusnya' mencari
dan seharusnya mengenal Siapa ROH
yang berpribadi dengan mengujinya
dengan material apapun juga
yang tertulis di dalam Alkitab
sebab ini semua 'apa yang tertulis di dalam Alkitab' adalah
rujukkan dari ALLAH.
Apabila;
Kita hilangkan Alkitab kita
jadi hilanglah siapa YESUS TUHAN
juga demikian akan hilang pula
usaha dalam pencarian-
pengujian-
pembenaran
secara harfiah
terhadap siapakah ROH KUDUS ini
..
Kita
yang mengenal ROH KUDUS
bukanlah kita
yang bertemu langsung
tetapi dengan di dasarkan
dari bunyi dan praktek kehidupan
yang sejak lama terekam
di dalam Alkitab kita
yang adalah pedoman hidup kita
yang tidak lain adalah
FIRMAN ALLAH.
Oleh karenanya
kita mengenali YESUS TUHAN
dan kepada kita dikaruniai ROH KUDUS.
Saat YESUS TUHAN
tidak bersama kita
tinggallah ROH
dan sebuah buku Alkitab.
Apakah Alkitab
bukan FIRMAN TUHAN
mari kita uji sepanjang kehidupan kita ?!
Bagi saya sudah final :
Alkitab adalah berisikan segala FIRMAN ALLAH
Ketika kita menguji
Siapakah ROH KUDUS
maka kepada kita akan diberikan rujukan semua-
semua
....
dan semua
yang tertulis di dalam Alkitab.
Dan ketika kita tidak percaya
siapakah ROH yang sedang berkarya ini
....
apakah Alkitabnya yang kita salahkan ?
atau ada alkitab lain yang kita pakai.....
Ketika itu semua terjadi
jangan sampai
di dalam pengujian-
'nitik'-
menandai
bahwa ROH ini
adalah ROH KUDUS atau bukan-
bahkan akhirnya
kita tidak menjadi percaya
dan bermain-main dengan ROH
....
apalagi menghujat
Dosa apakah ini
dan siapakah yang akan mengampuni kita
....
yang sudah mengenal TUHAN YESUS
dan mengenal Alkitab
adalah FIRMAN ALLAH
dan ROH KUDUS
Sungguh berbeda
bila itu semua terjadi kepada seseorang
yang 'nol'
tidak tahu menahu tentang isi Alkitab
dan tidak tahu
siapa TUHAN YESUS.
Justru ia akan menjadi percaya
karena pekerjaan ROH KUDUS
.....
dan kepadanya akan digiring
untuk mengenal siapa YESUS SANG MESIAS
dan ALLAH.
Dan ia akan digiring
untuk membuka Alkitab
dan membaca dari halaman pertama sampai halaman
kitab terakhir
....
[1 TESALONIKA 5 :
(19) Janganlah padamkan Roh,
(20) dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.
(21) Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.]
(19) Janganlah padamkan Roh,
(20) dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.
(21) Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.]
[saya berharap dan memohon-
FIRMAN itu
bersama-sama dengan ALLAH
dan FIRMAN itu adalah ALLAH.
Jika Alkitab adalah Firman ALLAH
Alkitab itu buku imani,
Alkitab itu buku Imani,
Jadi tidak usah malu dan takut
Tidak perlu malu dan takut,
Tidak usah malu dan takut,
Alkitab akan membantu kita
Ingat Hukum Kasih,
Jadi
So???
Ada lagi sepenggal pengajaran ROH :
YOHANES 1 : 14
FIRMAN itu
telah menjadi manusia,
dan diam di antara kita,
dan kita telah melihat kemuliaan-NYA,
yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-NYA
sebagai ANAK TUNGGAL BAPA,
penuh kasih karunia dan kebenaran.
(dikatakan oleh ROH :
FIRMAN telah jadi manusia [=YESUS] kumpul kamu
tidak tinggal di sana
INGSUN iki manggon ing 'kanan'- tengenmu)
AKU ada tinggal di sebelah kananmu
YOHANES 1 : 16
Karena dari kepenuhan-NYA
kita semua
telah menerima kasih karunia
demi kasih karunia;
(dikatakan oleh ROH :
Kamu telah terima berkat ?
Wis saos syukur !
Aja lali saos syukur.)
Sudah bersyukur !
Jangan lupa bersyukur !
YOHANES 1 : 20 - 23
1:20
Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya:
"Aku bukan Mesias."
1:21
Lalu mereka bertanya kepadanya:
"Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?"
Dan ia menjawab:
"Bukan!"
"Engkaukah nabi yang akan datang?"
Dan ia menjawab:
"Bukan!"
1:22
Maka kata mereka kepadanya:
"Siapakah engkau?
Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka
yang mengutus kami.
Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"
1:23
Jawabnya:
"AKUlah suara orang yang berseru-seru di padang gurun:
Luruskanlah jalan TUHAN !
seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
(dikatakan oleh ROH :
Luruskanlah jalan TUHAN,
yang bengkok, dsb
((Satu kenyataan
bahwa ALLAH ROH kita
sangat tahu isi hati & pikiran kita;
Kalau terjadi kita dipanggil
seperti seseorang ini
....
dikatakan oleh ROH :
Tau maido AKU ya ?!-
pernah 'mengata-ngatai AKU ya ?!
Kecewa sudah (lali)-
lupa
Setiap kali AKU di dalammu
kau tetap menolak AKU.
Oleh sebab itu
mulai sekarang
kamu harus bertobat.
Bertobat dulu)
I KORINTUS 1 : 3
Kasih karunia dan damai sejahtera
dari ALLAH, BAPA kita,
dan dari TUHAN YESUS KRISTUS
menyertai kamu.
(dikatakan oleh ROH :
SAYA sudah menyampaikan kasih karunia
damai sejahtera
tapi kamu menolak,
perbaharuilah hidupmu
di mukaKU.... Ya, ya!)
I KORINTUS 1 : 4
Aku senantiasa mengucap syukur
kepada ALLAHku
karena kamu
atas kasih karunia ALLAH
yang dianugerahkan-NYA
kepada kamu
dalam KRISTUS YESUS
(dikatakan oleh ROH :
Karena sudah diberi anugerah
jangan lupa mengucap syukur.
Malah ngresula ?!-
menggerutu ?!
Mengucap syukurlah selalu,
inilah kehendakKU)
I KORINTUS 1 : 5
Sebab di dalam DIA
kamu telah menjadi kaya
dalam segala hal:
dalam segala macam perkataan
dan segala macam pengetahuan,
(dikatakan oleh ROH :
AKU memberi kesaksian.
Apa kurang?
Sudah cukup ?
Disyukuri !)]
[Alkitab adalah FIRMAN TUHAN
Nah dari pengalaman iman panjenegan
1. BEBERAPA FAKTA TENTANG ALKITAB
Alkitab disusun dari beberapa buku kecil,
yang sudah digabungkan bersama-sama
untuk dijadikan suatu buku yang besar.
Ketika kita melihat isi Alkitab,
kita dapat melihat
bahwa Alkitab
dibagi menjadi beberapa bagian,
dari setiap bagian itu
mempunyai nama yang berbeda.
Bagian-bagian tersebut
dinamakan kitab-kitab.
Anda akan melihat
bahwa Alkitab
diawali dengan Kejadian dan diakhiri dengan Wahyu.
Beberapa tahun yang lalu,
ke enam puluh enam kitab tersebut
merupakan kitab-kitab yang terpisah.
Sekarang kitab-kitab tersebut
sudah dikumpulkan
untuk membentuk suatu kitab yang besar
yang disebut Alkitab.
Alkitab
terdiri dari dua bagian besar.
Bagian pertama
terdiri dari tiga puluh sembilan kitab
yang dinamakan Perjanjian Lama.
Ini ditulis
sebelum TUHAN YESUS lahir.
Bagian kedua
terdiri dari dua puluh tujuh kitab
yang disebut Perjanjian Baru.
Ini ditulis setelah TUHAN YESUS lahir.
Alkitab merupakan sebuah buku yang sudah tua. Kejadian, kitab pertama dalam Alkitab ditulis kira-kira 1500 tahun sebelum TUHAN YESUS lahir. Kitab Wahyu, kitab yang terakhir ditulis kira-kira 100 tahun setelah TUHAN YESUS lahir. Kita dapat mengetahui bahwa Alkitab ditulis dalam jangka waktu lebih dari 1600 tahun. Kitab terakhir dari Alkitab ditulis kira-kira 2000 tahun yang lalu. Alkitab merupakan sebuah buku tua, namun kita akan melihat bahwa berita-beritanya masih benar sampai saat ini, sama seperti saat Alkitab itu ditulis. Kita tahu bahwa Alkitab akan selalu benar dulu, sekarang dan selamanya.
2. SIAPA YANG MENULIS ALKITAB?
Kira-kira ada empat puluh orang yang menulis Alkitab. Banyak orang yang tidak mengerti ketika kita mengatakan bahwa manusia yang menulis Alkitab, namun Alkitab disebut sebagai firman ALLAH.
Contoh dibawah ini mungkin dapat membantu. Seseorang ingin menulis surat kepada seorang teman, tetapi dia tidak mengerti bagaimana cara menulis surat. Kemudian dia memanggil seseorang yang dapat menulis dan mengatakan kepadanya apa yang ingin dia katakan. Orang itu yang menulis surat itu. Ketika temannya menerima surat itu, dia akan mengetahui bahwa surat itu dari temannya, meskipun yang menulis surat itu orang lain. Demikianlah kira-kira Alkitab ditulis. Allah berkata kepada orang-orang tentang apa yang ingin Dia katakan kepada seluruh umat di dunia dan orang-orang tersebut menulis pesan ALLAH tersebut sehingga kita dapat mengetahui kebenaran ALLAH.
3. DAPATKAH KITA MEMBUKTIKAN BAHWA ALKITAB ITU BENAR?
Lihatlah empat alasan mengapa kita percaya bahwa Alkitab itu benar.
1. Kita percaya bahwa Alkitab itu benar karena menceritakan satu cerita. Misalnya kita harus memilih kira-kira empat puluh orang dan memberikan kepada mereka enam puluh enam lembar kertas. Beberapa dari mereka akan menerima satu lembar sementara yang lainnya akan menerima lebih. Sekarang kita bayangkan bahwa mereka diharuskan menggambar bagian dari suatu gambar di atas kertas mereka masing-masing. Kemudian mereka dikirim ke tempat-tempat yang berbeda supaya mereka tidak bisa bercakap-cakap satu dengan yang lain. Kemudian kita mengumpulkan lembaran-lembaran kertas tersebut. Akan menjadi sesuatu yang aneh bila lembaran-lembaran tersebut akan cocok dan menjadi satu bentuk gambar yang lengkap. Kita akan mengatakan bahwa hal ini tidak akan terjadi, kecuali jika seseorang telah membuat gambar itu dan mengatakan pada yang lain apa yang akan mereka gambar. Demikianlah cara penulisan Alkitab. Allah berfirman kepada orang-orang apa yang harus mereka tulis, dan Alkitab membentuk gambar yang luar biasa akan ALLAH dan kasih-NYA pada kita.
2. Kita percaya akan kebenaran Alkitab karena Alkitab sudah membuktikan bahwa dirinya benar. Kita baca dalam sejarah bahwa sesuatu hal terjadi, tetapi saat kita kembali pada Alkitab, kita menemukan bahwa kejadian tersebut sudah dinubuatkan banyak tahun kejadian. Kita tahu bahwa Alkitab adalah benar saat kita mencoba mengetahui kebenarannya. Alkitab mengatakan kepada kita untuk melakukan hal tertentu, dan pada saat kita mencobanya kita menemukan Alkitab berbicara tentang kebenaran.
3. ALLAH sudah membuat hati kita supaya dapat mengetahui kebenaran-kebenaran rohani, seperti Dia sudah membuat tangan dan mata kita untuk mengenal hal-hal yang bersifat jasmaniah. Ketika hujan, tangan kita akan merasakan hujan dan mata kita akan melihatnya. Dengan cara yang sama ALLAH sudah membuat hati kita agar kita dapat merasakan dan melihat kebenaran firman-NYA.
4. Allah akan menolong kita untuk mengetahui bahwa Alkitab itu benar. Jika kita sungguh-sungguh ingin mengetahui JALAN TUHAN, agar kita bisa mengikutinya, ada janji yang luar biasa yang diberikan dalam #/TB Yoh 7:16-17*. "Ajaran-KU tidak berasal dari diri-KU sendiri, tetapi dari DIA yang telah mengutus AKU. Barangsiapa mau melakukan kehendak-NYA, ia akan tahu entah ajaran-KU ini berasal dari ALLAH, entah AKU berkata-kata dari diri-KU sendiri," Dengan kata lain, apabila kita benar-benar mencari tentang kebenaran, ALLAH akan menunjukkan kepada kita.
4. UNTUK SIAPA ALKITAB DIPERSIAPKAN?
ALLAH memberikan Alkitab untuk semua orang. Alkitab bukanlah suatu buku yang hanya diperuntukkan bagi satu negara atau ras manusia. Perjanjian Lama pertama ditulis dalam bahasa Ibrani dan Perjanjian Baru pertama kali ditulis dalam bahasa Yunani. Dari situ diterjemahkan ke berbagai bahasa. Rencana ALLAH adalah Alkitab diperuntukkan bagi semua orang dan hal ini diperjelas dalam #/TB Mat 28:19-20*. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-KU dan baptislah mereka dalam nama BAPA dan ANAK dan ROH KUDUS, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah KUperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, AKU menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. #/TB Mat 28:19-20*.
Kita semuanya :
bukanlah orang yang mau mengajar katekisasi calon sidhi
dan orang yang mau menerima pengajaran katekisasi calon sidhi
tapi orang yang siap
dengan perbedaan pendapat
(yang mungkin tidak ketemu)
dan siap menerima kejutan-kejutan
bahkan gagasan yang "nyleneh".
Dan berbagi argumentasi bukannya dalam rangka menang-menangan
tetapi untuk berbagi informasi
dan pengalaman
dan pada akhirnya
bisa mengambil manfaatnya
minimal untuk diri sendiri.]
bukanlah orang yang mau mengajar katekisasi calon sidhi
dan orang yang mau menerima pengajaran katekisasi calon sidhi
tapi orang yang siap
dengan perbedaan pendapat
(yang mungkin tidak ketemu)
dan siap menerima kejutan-kejutan
bahkan gagasan yang "nyleneh".
Dan berbagi argumentasi bukannya dalam rangka menang-menangan
tetapi untuk berbagi informasi
dan pengalaman
dan pada akhirnya
bisa mengambil manfaatnya
minimal untuk diri sendiri.]
[ saya hanya ingin sedikit membolak-balik/bermain kata,
begini:
Alkitab adalah Firman ALLAH
Alkitab adalah Firman ALLAH
atau berisi Firman ALLAH,
secara imani/dogma-ajaran gerejawi
itu sah-sah saja
karena memang untuk banyak umat yang baru belajar
memahami karya keselamatan ALLAH
dan itupun tidak salah.
tapi bagi kita
yang mau "bertumbuh"
karena kita sudah mengalami banyak benturan
dan pergumulan pengalaman,
tentu akan berbeda memahami dan mendudukan Alkitab
di dalam kehidupan iman kita.
FIRMAN itu
bersama-sama dengan ALLAH
dan FIRMAN itu adalah ALLAH.
Jika Alkitab adalah Firman ALLAH
atau berisi Firman ALLAH,
itu berarti
bahwa Alkitab itu
adalah ALLAH atau berisi ALLAH ???
atau ALLAH kita adalah Alkitab?
(sekali lagi : saya hanya bermain kata).
so????
so????
Alkitab itu buku imani,
bukan buku sejarah
(meskipun ada cerita sejarahnya),
bukan buku matematika/ilmu pasti
(meskipun ada hal-hal yang pasti),
bukan buku antropologi
(meskipun banyak cerita antropologi)
dan sebagainya
-dan sebagainya.
Alkitab itu buku Imani,
yang berisi kumpulan "karangan cerita"
berdasarkan pergumulan dan pengalaman iman
sang penulis
("perjumpaan" penulis
dengan Alam-
sesama
dan Allahnya).
Jadi tidak usah malu dan takut
jika kita
tidak bisa mengerti dan melakukan
seluruh isi Alkitab.
Tidak perlu malu dan takut,
jika ternyata
kita jumpai banyak perbedaan
dan kesalahan di dalam Alkitab.
Tidak usah malu dan takut,
jika orang lain mengatakan
Alkitab kita Palsu.
Alkitab akan membantu kita
untuk memahami pergumulan dan pengalaman nyata
dalam kehidupan kita sehari-hari.
Ingat Hukum Kasih,
Seluruh hukum taurat
dan kitab para nabi :
sudah "Kawengku ing pepakon loro mau"
Jadi
kita perlu malu dan takut
jika tidak mau melakukan Kasih
terhadap Alam-
manusia
dan Allah.
So???
dilanjut.]
[ Pemahaman dari saya;
'Bapak' tidak ingin
umat Kristiani menjadikan Alkitab menjadi illah.
Bukan isinya yang seharusnya dihayati
sebagai berita keselamatan,
tetapi malah Alkitab -
buku -
itu yang menyelamat kan.
Salam.][ KRISTUS YESUS TUHAN
{YOHANES 14:
(24) Barangsiapa tidak mengasihi AKU,
ia tidak menuruti firman-KU;
dan firman yang kamu dengar itu
bukanlah dari pada-KU,
melainkan dari BAPA yang mengutus AKU.
(25) Semuanya itu
KUkatakan kepadamu,
selagi AKU berada bersama-sama dengan kamu;
(26) tetapi PENGHIBUR, yaitu ROH KUDUS,
yang akan diutus oleh BAPA dalam nama-KU,
DIAlah yang akan mengajarkan segala sesuatu
kepadamu
dan akan mengingatkan kamu
akan semua yang telah KUkatakan kepadamu.}
Nach
ROH PENGHIBUR yaitu ROH KUDUSlah yang bertindak
kita
tidak mendapatkan wahyu untuk mengajar
karena BELIAU sudah menjadi Paket ALLAH
(Bacanya: KASIH KARUNIA)
Bapa di Surga
DIAlah FIRMAN
yang jadi MANUSIA,
setelah kepergian BELIAU
mempersiapkan tempat untuk anda semua dan saya juga tentunya
di Kerajaan Surga,
maka SANG FIRMAN telah pergi
tapi SANG FIRMAN tetap di kenang,
setiap tingkah lakunya,
setiap sabdanya
di koleksi oleh para Rasul_NYA
yang akhirnya nanti jadi Alkitab,
tetapi, jika dahulu
saat ada SANG FIRMAN yang jadi Manusia
itu
apapun yang dikatakan sangat mudah di mengerti
oleh para pengikut dan Rasul_NYA
Beliau pun takut bila hal ini akan menjadi kendala
di masa kita
maka DIA minta Penolong/Penghibur/ Pengingat Ajaran_NYA
pada BAPA di Surga untuk kita yg ditinggalkan_NYA;
{YOHANES 14:
(24) Barangsiapa tidak mengasihi AKU,
ia tidak menuruti firman-KU;
dan firman yang kamu dengar itu
bukanlah dari pada-KU,
melainkan dari BAPA yang mengutus AKU.
(25) Semuanya itu
KUkatakan kepadamu,
selagi AKU berada bersama-sama dengan kamu;
(26) tetapi PENGHIBUR, yaitu ROH KUDUS,
yang akan diutus oleh BAPA dalam nama-KU,
DIAlah yang akan mengajarkan segala sesuatu
kepadamu
dan akan mengingatkan kamu
akan semua yang telah KUkatakan kepadamu.}
Nach
setiap tingkah lakuNYA,
setiap sabdaNYA
di koleksi oleh para Rasul_NYA
yang akhirnya nanti jadi Alkitab itu,
Tidak ada apa-apanya,
jika hanya kita baca
tanpa kita hayati
tanpa kita pahami,
ROH PENGHIBUR yaitu ROH KUDUSlah yang bertindak
sebagai Penolong/Penghibur/ Pengingat Ajaran_NYA
kepada kita
yang butuh bantuan/sedih/lupa (tidak sadar)
atas ajaran SANG FIRMAN HIDUP itu;
So-
Juga sesuai status saya
maka untuk memahami kitab suci kita
yaitu AL Kitab,
kita butuh ROH KUDUS untuk memahaminya,
Shalloom,
Firman_NYA
Ya dan Amin.]
[ Yang menjadi Pegangan kita:
Relevansinya:
Jika kita menggumuli
itulah FIRMAN ALLAH yang sudah menjadi 'daging'
" bahwa Firman itu telah menjadi Daging/Manusia",
jadi bukan menjadi buku/Alkitab.
Relevansinya:
Jika kita menggumuli
apa yg sudah di saksikan para penulis Alkitab
dan bergumul
di dalam kehidupan sehari-hari,
tidak menjadi Daging (bermanfaat)
tetapi malah menjadi penyakit,
maka harus dipertanyakan
cara kita membaca Alkitab
atau cara menanggapi pergumulan nyata hidup kita,
Akan terlihat,
jika bermanfaat
berarti dibimbing ROH KUDUS
karena kita serius
dan jika menjadi penyakit-
pembimbingnya adalah roh yg lain.
itulah FIRMAN ALLAH yang sudah menjadi 'daging'
dan diam diantara kita.
(bukan diam di dalam dirimu saja)]
[ Ada sepenggal atau sedikit ungkapan dari Pakaryaning ROH/ Pekerjaan ROH :
maca kitab suci, dhawuh pangandika sing urip.
diwaca -------------- > Urip
kanthi pracaya ---- > nyata
aja pisan-pisan pracaya saliyane GUSTI YESUS-
(YESUS JURU SLAMET ANAK ALLAH)
---- > ngetut mburi
oleh pepadhang, dudu ruwet pikiran, lara- sakit?, sumpek ati?
maca kitab suci, dhawuh pangandika sing urip.
diwaca -------------- > Urip
kanthi pracaya ---- > nyata
aja pisan-pisan pracaya saliyane GUSTI YESUS-
(YESUS JURU SLAMET ANAK ALLAH)
---- > ngetut mburi
oleh pepadhang, dudu ruwet pikiran, lara- sakit?, sumpek ati?
/- membaca alkitab, FIRMAN yang hidup
/- dibaca---- > hidup
/- dengan percaya --- > nyata
jangan sekali-kali mempercayai selain YESUS TUHAN
/- ikut-mengikut
-mendapat terang, pikiran terang, kesembuhan, hati terang
Kitab Suci atau Alkitab
itu adalah berisi dhawuh pangandika atau FIRMAN ALLAH ?Ada lagi sepenggal pengajaran ROH :
YOHANES 1 : 14
FIRMAN itu
telah menjadi manusia,
dan diam di antara kita,
dan kita telah melihat kemuliaan-NYA,
yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-NYA
sebagai ANAK TUNGGAL BAPA,
penuh kasih karunia dan kebenaran.
(dikatakan oleh ROH :
FIRMAN telah jadi manusia [=YESUS] kumpul kamu
tidak tinggal di sana
INGSUN iki manggon ing 'kanan'- tengenmu)
AKU ada tinggal di sebelah kananmu
YOHANES 1 : 16
Karena dari kepenuhan-NYA
kita semua
telah menerima kasih karunia
demi kasih karunia;
(dikatakan oleh ROH :
Kamu telah terima berkat ?
Wis saos syukur !
Aja lali saos syukur.)
Sudah bersyukur !
Jangan lupa bersyukur !
YOHANES 1 : 20 - 23
1:20
Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya:
"Aku bukan Mesias."
1:21
Lalu mereka bertanya kepadanya:
"Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?"
Dan ia menjawab:
"Bukan!"
"Engkaukah nabi yang akan datang?"
Dan ia menjawab:
"Bukan!"
1:22
Maka kata mereka kepadanya:
"Siapakah engkau?
Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka
yang mengutus kami.
Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"
1:23
Jawabnya:
"AKUlah suara orang yang berseru-seru di padang gurun:
Luruskanlah jalan TUHAN !
seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
(dikatakan oleh ROH :
Luruskanlah jalan TUHAN,
yang bengkok, dsb
((Satu kenyataan
bahwa ALLAH ROH kita
sangat tahu isi hati & pikiran kita;
Kalau terjadi kita dipanggil
seperti seseorang ini
....
dikatakan oleh ROH :
Tau maido AKU ya ?!-
pernah 'mengata-ngatai AKU ya ?!
Kecewa sudah (lali)-
lupa
Setiap kali AKU di dalammu
kau tetap menolak AKU.
Oleh sebab itu
mulai sekarang
kamu harus bertobat.
Bertobat dulu)
I KORINTUS 1 : 3
Kasih karunia dan damai sejahtera
dari ALLAH, BAPA kita,
dan dari TUHAN YESUS KRISTUS
menyertai kamu.
(dikatakan oleh ROH :
SAYA sudah menyampaikan kasih karunia
damai sejahtera
tapi kamu menolak,
perbaharuilah hidupmu
di mukaKU.... Ya, ya!)
I KORINTUS 1 : 4
Aku senantiasa mengucap syukur
kepada ALLAHku
karena kamu
atas kasih karunia ALLAH
yang dianugerahkan-NYA
kepada kamu
dalam KRISTUS YESUS
(dikatakan oleh ROH :
Karena sudah diberi anugerah
jangan lupa mengucap syukur.
Malah ngresula ?!-
menggerutu ?!
Mengucap syukurlah selalu,
inilah kehendakKU)
I KORINTUS 1 : 5
Sebab di dalam DIA
kamu telah menjadi kaya
dalam segala hal:
dalam segala macam perkataan
dan segala macam pengetahuan,
(dikatakan oleh ROH :
AKU memberi kesaksian.
Apa kurang?
Sudah cukup ?
Disyukuri !)]
[ jadi Alkitab itu adalah Firman Tuhan
atau Alkitab Berisi Firman Tuhan...]
atau Alkitab Berisi Firman Tuhan...]
[ maaf.....saya pribadi malah ga dong sing panjenengan kersake......]
[Alkitab adalah FIRMAN TUHAN
....
tapi saya setuju dengan kerangka pemikiran baPak
...
saya berharap dan memohon-
Kita semuanya ini
bukanlah orang yang mau mengajar katekisasi calon sidhi
dan orang yg mau menerima pengajaran katekisasi calon sidhi
tapi orang yang siap dengan perbedaan pendapat
(yang mungkin tidak ketemu)
dan siap menerima kejutan-kejutan
bahkan gagasan yang "nyleneh".
Berbagi argumentasi bukan dalam rangka menang-menangan
tetapi berbagi informasi dan pengalaman
dan pada akhirnya bisa mengambil manfaatnya
minimal untuk diri sendiri.
================= Ini yang saya tuliskan
adalah percakapan ROH KAYEKTEN-
ROH KEBENARAN-
ROH KUDUS
ya TUHAN YESUS sendiri
yang kami dengar bersama-sama
di dalam satu persekutuan doa-
'Aneh nyleneh- aneh sekali ya Pak'
tapi itulah kenyataan kekeristenan kita,
'sulit dipercaya ya Pak'....
tapi kita harus menguji dan membuktikan
apakah Alkitab itu FIRMAN TUHAN
dan Apakah ROH yang berkarya itu
ROH ALLAH
atau justru itu adalah roh lain
yang menyesatkan
yang memutar balikan isi Alkitab ?
. Beberapa generasi anggota PD-
Persekutuan Doa ini
telah mengujinya...
seperti inilah gambarannya Pakaryan ROH- Karya ROH :
IA bercakap-cakap
seperti halnya kita bercakap
tetapi IA adalah ALLAH
dan tahu segala sesuatunya
meskipun masih di dalam pikiran kita
dan IA pun mampu memberikan janji-janji
contoh kesembuhan.....
memberikan pengajaran seperti di atas
dengan menunjukkan bagian-bagian dari isi Alkitab....
memberikan jalan keluar atas setiap permasalahan
contoh :
Jodoh, pekerjaan, hutang dan sebagainya.....
IA memberikan dorongan
agar kita rajin bersekutu
ke gereja, berdoa dan sebagainya....
Sementara,
ini sekedar info dan pengalaman
yang ada di antara kita sesaudara...
dan kiranya kita
bisa mengambil sikap dan manfaat
sebesar-besarnya
bagi diri kita
(=kita yang mengaku percaya
adanya ALLAH BAPA, PUTRA dan ROH KUDUS)
Pak,
Inilah ROH-
TUHAN YESUS
yang telah memberikan janji kesembuhan
terhadap benjolan di payudara
dengan garis tengah antara 4 - 5 cm,
asal diterima dengan iman
dan melakukan kehendaknya :
Pasti sembuh-
dengan sarana yang diberikan Jus Pace/ mengkudu
dicampur madu asli
sehari satu gelas
&
i istri tidak boleh berdoa sendirian
tetapi harus ada menyertainya-
bisa juga
meminta saudara seiman
yang percaya.
Sehingga selama 2 bulan ini
sekeluarga melakukannya :
ibadah keluarga-
minimal doa bersama
sebelum meminum sarana
pemberian
dan hasilnya sekarang
benjolan itu semakin menghilang
meskipun terasa masih ada.
Dan satu FIRMANNYA
yang diulang-ulang :
Imanmu kang mitulungi-
Imanmu yang menguatkan kamu-
INGSUN mberkahi)]
tapi saya setuju dengan kerangka pemikiran baPak
...
saya berharap dan memohon-
Kita semuanya ini
bukanlah orang yang mau mengajar katekisasi calon sidhi
dan orang yg mau menerima pengajaran katekisasi calon sidhi
tapi orang yang siap dengan perbedaan pendapat
(yang mungkin tidak ketemu)
dan siap menerima kejutan-kejutan
bahkan gagasan yang "nyleneh".
Berbagi argumentasi bukan dalam rangka menang-menangan
tetapi berbagi informasi dan pengalaman
dan pada akhirnya bisa mengambil manfaatnya
minimal untuk diri sendiri.
================= Ini yang saya tuliskan
adalah percakapan ROH KAYEKTEN-
ROH KEBENARAN-
ROH KUDUS
ya TUHAN YESUS sendiri
yang kami dengar bersama-sama
di dalam satu persekutuan doa-
'Aneh nyleneh- aneh sekali ya Pak'
tapi itulah kenyataan kekeristenan kita,
'sulit dipercaya ya Pak'....
tapi kita harus menguji dan membuktikan
apakah Alkitab itu FIRMAN TUHAN
dan Apakah ROH yang berkarya itu
ROH ALLAH
atau justru itu adalah roh lain
yang menyesatkan
yang memutar balikan isi Alkitab ?
. Beberapa generasi anggota PD-
Persekutuan Doa ini
telah mengujinya...
seperti inilah gambarannya Pakaryan ROH- Karya ROH :
IA bercakap-cakap
seperti halnya kita bercakap
tetapi IA adalah ALLAH
dan tahu segala sesuatunya
meskipun masih di dalam pikiran kita
dan IA pun mampu memberikan janji-janji
contoh kesembuhan.....
memberikan pengajaran seperti di atas
dengan menunjukkan bagian-bagian dari isi Alkitab....
memberikan jalan keluar atas setiap permasalahan
contoh :
Jodoh, pekerjaan, hutang dan sebagainya.....
IA memberikan dorongan
agar kita rajin bersekutu
ke gereja, berdoa dan sebagainya....
Sementara,
ini sekedar info dan pengalaman
yang ada di antara kita sesaudara...
dan kiranya kita
bisa mengambil sikap dan manfaat
sebesar-besarnya
bagi diri kita
(=kita yang mengaku percaya
adanya ALLAH BAPA, PUTRA dan ROH KUDUS)
Pak,
Inilah ROH-
TUHAN YESUS
yang telah memberikan janji kesembuhan
terhadap benjolan di payudara
dengan garis tengah antara 4 - 5 cm,
asal diterima dengan iman
dan melakukan kehendaknya :
Pasti sembuh-
dengan sarana yang diberikan Jus Pace/ mengkudu
dicampur madu asli
sehari satu gelas
&
i istri tidak boleh berdoa sendirian
tetapi harus ada menyertainya-
bisa juga
meminta saudara seiman
yang percaya.
Sehingga selama 2 bulan ini
sekeluarga melakukannya :
ibadah keluarga-
minimal doa bersama
sebelum meminum sarana
pemberian
dan hasilnya sekarang
benjolan itu semakin menghilang
meskipun terasa masih ada.
Dan satu FIRMANNYA
yang diulang-ulang :
Imanmu kang mitulungi-
Imanmu yang menguatkan kamu-
INGSUN mberkahi)]
[Amin, saya turut mendoakan pak]
[itu pengalaman iman
yang cukup mengagumkan
dan bisa menguatkan iman saudara yang lain,
oleh karena itu saya acungi jempol.
tetapi itu jelas berbeda
dengan pembahasan tentang Alktab
adalah Firman Tuhan atau berisi FIRMAN TUHAN
atau ????
meskipun dalam peristiwa "kemukjidan"
yang mana bapak mencuplik ayat-ayat Alkitab,
justru Firman ALLAH yang hidup dan diam diantara kita,
yaitu pada saat anda berdialog
dengan ROH TUHAN langsung
bukan sekedar cuplikan ayat alkitab,
seperti yang panjenengan saksikan dalam PD- Persekutuan Doa:
"Ini yang saya tuliskan
adalah percakapan ROH KAYEKTEN-
ROH KEBENARAN-
ROH KUDUS
ya TUHAN YESUS sendiri
yang kami dengar bersama-sama
di dalam satu persekutuan doa".
demikian pula
yang panjenengan dengar berulang-ulang:
"Dan satu FIRMANNYA yang diulang-ulang :
Imanmu kang mitulungi-
Imanmu yang menguatkan kamu-
INGSUN mberkahi)
Nah dari pengalaman iman panjenegan
bersama-sama saudara yang lain
dalam PD- Persekutuan Doa,
jika panjenengan saksikan
dalam kumpulan tulisan
menjadi satu buku,
kemudian di ACC- disetujui
oleh Gereja Resmi
yang sekarang ini ada
dan diakui
maka kumpulan tulisan kesaksian iman panjengan,
bisa disebut/dimasukkan dalam Alkitab.
itulah sebenarnya
proses KANONISASI ALKITAB
tempo doeloe.]
[ menurut hemat saya
bahasa logika dan bahasa iman
bisa seiring sejalan.
Bahkan
kalau bahasa logika mentok,
bahasa imanlah yang berperan.
Salam]
bahasa logika dan bahasa iman
bisa seiring sejalan.
Bahkan
kalau bahasa logika mentok,
bahasa imanlah yang berperan.
Salam]
[[[Nuwun Sewu..
Mantab that Rigth.....
Dalam hal ini
kita akan belajar beberapa kebenaran
yang akan membantu Anda
menjadi seorang Kristen
jika Anda mempercayainya.
Kebenaran-kebenaran ini
juga akan menolong Anda
untuk bertumbuh dalam kehidupan Kristen
jika Anda orang yang sudah percaya.
Tujuan dari pelajaran-pelajaran ini adalah
untuk menolong Anda bertumbuh
dalam pengetahuan Anda
tentang firman TUHAN.
Pelajaran pertama adalah
Pelajaran pertama adalah
pengetahuan tentang Alkitab
dan bagaimana cara kita
mendapatkan Alkitab tersebut.
Kita akan mendiskusikan
tentang kebenaran Alkitab.1. BEBERAPA FAKTA TENTANG ALKITAB
Alkitab disusun dari beberapa buku kecil,
yang sudah digabungkan bersama-sama
untuk dijadikan suatu buku yang besar.
Ketika kita melihat isi Alkitab,
kita dapat melihat
bahwa Alkitab
dibagi menjadi beberapa bagian,
dari setiap bagian itu
mempunyai nama yang berbeda.
Bagian-bagian tersebut
dinamakan kitab-kitab.
Anda akan melihat
bahwa Alkitab
diawali dengan Kejadian dan diakhiri dengan Wahyu.
Beberapa tahun yang lalu,
ke enam puluh enam kitab tersebut
merupakan kitab-kitab yang terpisah.
Sekarang kitab-kitab tersebut
sudah dikumpulkan
untuk membentuk suatu kitab yang besar
yang disebut Alkitab.
Alkitab
terdiri dari dua bagian besar.
Bagian pertama
terdiri dari tiga puluh sembilan kitab
yang dinamakan Perjanjian Lama.
Ini ditulis
sebelum TUHAN YESUS lahir.
Bagian kedua
terdiri dari dua puluh tujuh kitab
yang disebut Perjanjian Baru.
Ini ditulis setelah TUHAN YESUS lahir.
Alkitab merupakan sebuah buku yang sudah tua. Kejadian, kitab pertama dalam Alkitab ditulis kira-kira 1500 tahun sebelum TUHAN YESUS lahir. Kitab Wahyu, kitab yang terakhir ditulis kira-kira 100 tahun setelah TUHAN YESUS lahir. Kita dapat mengetahui bahwa Alkitab ditulis dalam jangka waktu lebih dari 1600 tahun. Kitab terakhir dari Alkitab ditulis kira-kira 2000 tahun yang lalu. Alkitab merupakan sebuah buku tua, namun kita akan melihat bahwa berita-beritanya masih benar sampai saat ini, sama seperti saat Alkitab itu ditulis. Kita tahu bahwa Alkitab akan selalu benar dulu, sekarang dan selamanya.
2. SIAPA YANG MENULIS ALKITAB?
Kira-kira ada empat puluh orang yang menulis Alkitab. Banyak orang yang tidak mengerti ketika kita mengatakan bahwa manusia yang menulis Alkitab, namun Alkitab disebut sebagai firman ALLAH.
Contoh dibawah ini mungkin dapat membantu. Seseorang ingin menulis surat kepada seorang teman, tetapi dia tidak mengerti bagaimana cara menulis surat. Kemudian dia memanggil seseorang yang dapat menulis dan mengatakan kepadanya apa yang ingin dia katakan. Orang itu yang menulis surat itu. Ketika temannya menerima surat itu, dia akan mengetahui bahwa surat itu dari temannya, meskipun yang menulis surat itu orang lain. Demikianlah kira-kira Alkitab ditulis. Allah berkata kepada orang-orang tentang apa yang ingin Dia katakan kepada seluruh umat di dunia dan orang-orang tersebut menulis pesan ALLAH tersebut sehingga kita dapat mengetahui kebenaran ALLAH.
3. DAPATKAH KITA MEMBUKTIKAN BAHWA ALKITAB ITU BENAR?
Lihatlah empat alasan mengapa kita percaya bahwa Alkitab itu benar.
1. Kita percaya bahwa Alkitab itu benar karena menceritakan satu cerita. Misalnya kita harus memilih kira-kira empat puluh orang dan memberikan kepada mereka enam puluh enam lembar kertas. Beberapa dari mereka akan menerima satu lembar sementara yang lainnya akan menerima lebih. Sekarang kita bayangkan bahwa mereka diharuskan menggambar bagian dari suatu gambar di atas kertas mereka masing-masing. Kemudian mereka dikirim ke tempat-tempat yang berbeda supaya mereka tidak bisa bercakap-cakap satu dengan yang lain. Kemudian kita mengumpulkan lembaran-lembaran kertas tersebut. Akan menjadi sesuatu yang aneh bila lembaran-lembaran tersebut akan cocok dan menjadi satu bentuk gambar yang lengkap. Kita akan mengatakan bahwa hal ini tidak akan terjadi, kecuali jika seseorang telah membuat gambar itu dan mengatakan pada yang lain apa yang akan mereka gambar. Demikianlah cara penulisan Alkitab. Allah berfirman kepada orang-orang apa yang harus mereka tulis, dan Alkitab membentuk gambar yang luar biasa akan ALLAH dan kasih-NYA pada kita.
2. Kita percaya akan kebenaran Alkitab karena Alkitab sudah membuktikan bahwa dirinya benar. Kita baca dalam sejarah bahwa sesuatu hal terjadi, tetapi saat kita kembali pada Alkitab, kita menemukan bahwa kejadian tersebut sudah dinubuatkan banyak tahun kejadian. Kita tahu bahwa Alkitab adalah benar saat kita mencoba mengetahui kebenarannya. Alkitab mengatakan kepada kita untuk melakukan hal tertentu, dan pada saat kita mencobanya kita menemukan Alkitab berbicara tentang kebenaran.
3. ALLAH sudah membuat hati kita supaya dapat mengetahui kebenaran-kebenaran rohani, seperti Dia sudah membuat tangan dan mata kita untuk mengenal hal-hal yang bersifat jasmaniah. Ketika hujan, tangan kita akan merasakan hujan dan mata kita akan melihatnya. Dengan cara yang sama ALLAH sudah membuat hati kita agar kita dapat merasakan dan melihat kebenaran firman-NYA.
4. Allah akan menolong kita untuk mengetahui bahwa Alkitab itu benar. Jika kita sungguh-sungguh ingin mengetahui JALAN TUHAN, agar kita bisa mengikutinya, ada janji yang luar biasa yang diberikan dalam #/TB Yoh 7:16-17*. "Ajaran-KU tidak berasal dari diri-KU sendiri, tetapi dari DIA yang telah mengutus AKU. Barangsiapa mau melakukan kehendak-NYA, ia akan tahu entah ajaran-KU ini berasal dari ALLAH, entah AKU berkata-kata dari diri-KU sendiri," Dengan kata lain, apabila kita benar-benar mencari tentang kebenaran, ALLAH akan menunjukkan kepada kita.
4. UNTUK SIAPA ALKITAB DIPERSIAPKAN?
ALLAH memberikan Alkitab untuk semua orang. Alkitab bukanlah suatu buku yang hanya diperuntukkan bagi satu negara atau ras manusia. Perjanjian Lama pertama ditulis dalam bahasa Ibrani dan Perjanjian Baru pertama kali ditulis dalam bahasa Yunani. Dari situ diterjemahkan ke berbagai bahasa. Rencana ALLAH adalah Alkitab diperuntukkan bagi semua orang dan hal ini diperjelas dalam #/TB Mat 28:19-20*. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-KU dan baptislah mereka dalam nama BAPA dan ANAK dan ROH KUDUS, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah KUperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, AKU menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. #/TB Mat 28:19-20*.
Kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar di segala bidang, tak terkecuali publikasi. Buku dan karya tulis semakin banyak dan cepat diproduksi. Dengan mudah kita dapat menemukan ratusan judul buku untuk satu bidang tertentu, misalnya kedokteran atau psikologi. Buku sudah menjadi bagian hidup manusia. Buku, majalah atau koran tersebut mungkin menambah pengetahuan kita, bahkan mungkin tingkah laku kita juga berubah setelah membacanya; misalnya kita semakin waspada terhadap makan kita, setelah membaca artikel bahwa makanan sangat mempengaruhi kesehatan kita. Tetapi dengan bergantinya jaman, buku-buku tersebut juga turut berganti. Ada yang lengser karena salah, kuno atau perlu direvisi supaya dapat mengikuti perkembangan jaman.
Di antara jutaan buku tersebut, adakah buku yang menjelaskan dengan tuntas hal-hal terpenting yang kita butuhkan dalam hidup ini? Adakah buku yang dengan tepat menceritakan asal-usul kita, memberitahu kita tentang tujuan hidup di bumi ini dan kemanakah kita akan pergi setelah kehidupan ini berakhir? Hanya ada satu buku yang menjelaskan semua itu secara berkuasa dan tidak pernah menjadi usang bagi manusia di bumi ini, yaitu Alkitab.
Di antara jutaan buku tersebut, adakah buku yang menjelaskan dengan tuntas hal-hal terpenting yang kita butuhkan dalam hidup ini? Adakah buku yang dengan tepat menceritakan asal-usul kita, memberitahu kita tentang tujuan hidup di bumi ini dan kemanakah kita akan pergi setelah kehidupan ini berakhir? Hanya ada satu buku yang menjelaskan semua itu secara berkuasa dan tidak pernah menjadi usang bagi manusia di bumi ini, yaitu Alkitab.
Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering dan bunga gugur tetapi Firman TUHAN tetap untuk selama-lamanya. (#/TB 1Pet 1:24-25*a)
Keberadaan ALLAH yang MAHAKUDUS tak mungkin dihampiri manusia berdosa, akibatnya manusia tidak akan pernah dapat menemukan ALLAH Sejati. Oleh karena kasih-NYA, ALLAH telah berinisiatif untuk menyatakan diri-NYA dikenali oleh manusia.
Semenjak dunia ini diciptakan, ALLAH senantiasa menyatakan diri-NYA kepada manusia, baik melalui Wahyu Umum, maupun Wahyu Khusus. Alkitab merupakan wahyu khusus ALLAH. Wahyu (revelation/ penyataan) berasal dari kata Latin "revelatio" yang berarti menampakkan sesuatu yang tadinya tersembunyi’ jadi pewahyuan merupakan berbagai tindakan dan cara ALLAH menyatakan diri-NYA.
Wahyu Umum berarti ALLAH menyatakan diri-Nya secara umum (kepada semua orang) melalui alam semesta, sejarah dunia ini, serta hati nurani manusia - di mana semua manusia seharusnya dapat melihat bahwa ALLAH itu ada. Alam semesta bagaikan cermin yang memantulkan kemuliaan ALLAH, SANG PENCIPTA. Sehingga sebenarnya tak seorang pun yang dapat mengatakan bahwa ALLAH itu tidak ada, kecuali orang bebal yang bodoh (#/TB Mazm 14:1; Rom 1:18-23*). Sedangkan bagi mereka yang terbuka hati dan pikirannya, kemuliaan ALLAH nyata dengan begitu ajaib - mulai dari ribuan juta benda angkasa yang berada di alam semesta hingga partikel-partikel penyusun atom yang terdiri dari molekul terkecil. Sungguh ALLAH yang luar biasa, dan Ia benar-benar ada!
Wahyu Khusus
Wahyu Khusus berarti ALLAH menyatakan diri-NYA secara Khusus, hanya kepada orang-orang yang percaya kepada-NYA saja, melalui Alkitab dan KRISTUS. Tujuan dari Wahyu Khusus ini adalah membawa orang kepada pengenalan yang lebih mendalam tentag ALLAH dan mendapatkan keselamatan (#/TB Yoh 20:30-31*). Wahyu Khusus ini bersifat supranatural (melampaui jangkauan pemahaman rasio manusia) dan progresif (tidak diberikan sekaligus, tetapi di berikan secara bertahap dan semakin lanjut semakin lebih jelas). (#/TB Ibr 1:1-2*a)
ALKITAB SEBAGAI WAHYU ALLAH
Diantara jutaan buku-buku yang ada di dunia ini, bagaimanakah kita dapat meyakini bahwa Alkitab adalah benar-benar Firman ALLAH dan bukan sekedar buku biasa? Ternyata Alkitab memiliki beberapa keunikan yang membuktikan bahwa hanya ALLAH saja yang dapat melakukan hal itu.
Keunikan Sejarah
Keseluruhan Alkitab terdiri dari 66 kitab, yaitu 39 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru. Kitab yang pertama ditulis mulai sejak sekitar tahun 1400 sebelum Masehi, oleh nabi Musa. Sedangkan kitab terakhir ditulis sekitar tahun 100 Masehi. Berarti jarak waktu penulisannya adalah sekitar 1500 tahun. Meskipun demikian, topik utama pembahasan dalam Alkitab tetap konsisten dan tidak memerlukan perbaikan atau perubahan apapun untuk tetap benar di tengah perkembangan jaman sekarang ini. Sungguh ajaib bukan! Tanpa campur tangan ALLAH, tidak mungkin ada karya tulis seperti itu, yang dapat melintasi ruang dan waktu sedemikian panjang dengan tetap benar. Dapat dibayangkan betapa janggal dan sulit untuk memadukan karya ilmiah atau sastra dari jaman tahun 900 dengan karya ilmiah atau sastra di zaman modern, abad 21 ini. Sekalipun sepanjang jaman Alkitab merupakan kitab yang paling dibenci oleh banyak orang dan selalu ada upaya untuk menghancurkannya, ternyata hingga hari ini Alkitab masih tetap ada, dan bahkan merupakan buku yang paling laris dibeli orang.
Keunikan Arkeologi
Meskipun Alkitab mencatat 1 tentang mujizat-mujizat yang luar biasa tentang kebangkitan orang mati, kesembuhan, pengusiran setan dan lain-lainnya, kita tetap memerlukan bukti-bukti arkeologi untuk menentukan kebenaran peristiwa-peristiwa sejarah yang tercantum di dalamnya. Mujizat-mujizat yang tercatat dalam Kitab suci tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, karena sifatnya yang khusus (baca: ajaib, melampaui rasio manusia); namun data-data mengenai orang, tempat, dan peristiwa yang disebutkan oleh Alkitab tetap harus dapat diselidiki secara arkeologis. Dan ternyata memang penemuan arkeologi banyak membuktikan kebenaran hal sejarah dan geografi yang dicatat oleh Alkitab, misalnya penemuan di Tell Mardikh yang berupa sekitar 15.000 lempengan tanah liat yang beberapa diantaranya bila diterjemahkan menyebutkan tentang kota Sodom dan Gomora. Bahkan Sir William Ramsay yang begitu menentang Alkitab, setelah 30 tahun menyelidiki dan melihat sendiri bukti-bukti arkeologi yang memaparkan kebenaran Alkitab, akhirnya ia bertobat dan percaya kepada Alkitab, baginya Alkitab adalah kitab yang terakurat.
Jikalau penulis Alkitab memberikan data sejarah yang tidak tepat, tentunya orang akan meragukan apakah Alkitab layak dipercayai dalam hal-hal yang tidak dapat dibuktikan (misalnya: mujizat, eksistensi ALLAH yang tidak kelihatan secara fisik). Sebaliknya, jika para penulis Alkitab itu akurat dalam memberitakan hal-hal yang telah terjadi, maka tentunya mereka tidak dapat diabaikan begitu saja apabila mereka menyebutkan hal-hal yang luar biasa.
Semenjak dunia ini diciptakan, ALLAH senantiasa menyatakan diri-NYA kepada manusia, baik melalui Wahyu Umum, maupun Wahyu Khusus. Alkitab merupakan wahyu khusus ALLAH. Wahyu (revelation/ penyataan) berasal dari kata Latin "revelatio" yang berarti menampakkan sesuatu yang tadinya tersembunyi’ jadi pewahyuan merupakan berbagai tindakan dan cara ALLAH menyatakan diri-NYA.
Wahyu Umum berarti ALLAH menyatakan diri-Nya secara umum (kepada semua orang) melalui alam semesta, sejarah dunia ini, serta hati nurani manusia - di mana semua manusia seharusnya dapat melihat bahwa ALLAH itu ada. Alam semesta bagaikan cermin yang memantulkan kemuliaan ALLAH, SANG PENCIPTA. Sehingga sebenarnya tak seorang pun yang dapat mengatakan bahwa ALLAH itu tidak ada, kecuali orang bebal yang bodoh (#/TB Mazm 14:1; Rom 1:18-23*). Sedangkan bagi mereka yang terbuka hati dan pikirannya, kemuliaan ALLAH nyata dengan begitu ajaib - mulai dari ribuan juta benda angkasa yang berada di alam semesta hingga partikel-partikel penyusun atom yang terdiri dari molekul terkecil. Sungguh ALLAH yang luar biasa, dan Ia benar-benar ada!
Wahyu Khusus
Wahyu Khusus berarti ALLAH menyatakan diri-NYA secara Khusus, hanya kepada orang-orang yang percaya kepada-NYA saja, melalui Alkitab dan KRISTUS. Tujuan dari Wahyu Khusus ini adalah membawa orang kepada pengenalan yang lebih mendalam tentag ALLAH dan mendapatkan keselamatan (#/TB Yoh 20:30-31*). Wahyu Khusus ini bersifat supranatural (melampaui jangkauan pemahaman rasio manusia) dan progresif (tidak diberikan sekaligus, tetapi di berikan secara bertahap dan semakin lanjut semakin lebih jelas). (#/TB Ibr 1:1-2*a)
ALKITAB SEBAGAI WAHYU ALLAH
Diantara jutaan buku-buku yang ada di dunia ini, bagaimanakah kita dapat meyakini bahwa Alkitab adalah benar-benar Firman ALLAH dan bukan sekedar buku biasa? Ternyata Alkitab memiliki beberapa keunikan yang membuktikan bahwa hanya ALLAH saja yang dapat melakukan hal itu.
Keunikan Sejarah
Keseluruhan Alkitab terdiri dari 66 kitab, yaitu 39 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru. Kitab yang pertama ditulis mulai sejak sekitar tahun 1400 sebelum Masehi, oleh nabi Musa. Sedangkan kitab terakhir ditulis sekitar tahun 100 Masehi. Berarti jarak waktu penulisannya adalah sekitar 1500 tahun. Meskipun demikian, topik utama pembahasan dalam Alkitab tetap konsisten dan tidak memerlukan perbaikan atau perubahan apapun untuk tetap benar di tengah perkembangan jaman sekarang ini. Sungguh ajaib bukan! Tanpa campur tangan ALLAH, tidak mungkin ada karya tulis seperti itu, yang dapat melintasi ruang dan waktu sedemikian panjang dengan tetap benar. Dapat dibayangkan betapa janggal dan sulit untuk memadukan karya ilmiah atau sastra dari jaman tahun 900 dengan karya ilmiah atau sastra di zaman modern, abad 21 ini. Sekalipun sepanjang jaman Alkitab merupakan kitab yang paling dibenci oleh banyak orang dan selalu ada upaya untuk menghancurkannya, ternyata hingga hari ini Alkitab masih tetap ada, dan bahkan merupakan buku yang paling laris dibeli orang.
Keunikan Arkeologi
Meskipun Alkitab mencatat 1 tentang mujizat-mujizat yang luar biasa tentang kebangkitan orang mati, kesembuhan, pengusiran setan dan lain-lainnya, kita tetap memerlukan bukti-bukti arkeologi untuk menentukan kebenaran peristiwa-peristiwa sejarah yang tercantum di dalamnya. Mujizat-mujizat yang tercatat dalam Kitab suci tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, karena sifatnya yang khusus (baca: ajaib, melampaui rasio manusia); namun data-data mengenai orang, tempat, dan peristiwa yang disebutkan oleh Alkitab tetap harus dapat diselidiki secara arkeologis. Dan ternyata memang penemuan arkeologi banyak membuktikan kebenaran hal sejarah dan geografi yang dicatat oleh Alkitab, misalnya penemuan di Tell Mardikh yang berupa sekitar 15.000 lempengan tanah liat yang beberapa diantaranya bila diterjemahkan menyebutkan tentang kota Sodom dan Gomora. Bahkan Sir William Ramsay yang begitu menentang Alkitab, setelah 30 tahun menyelidiki dan melihat sendiri bukti-bukti arkeologi yang memaparkan kebenaran Alkitab, akhirnya ia bertobat dan percaya kepada Alkitab, baginya Alkitab adalah kitab yang terakurat.
Jikalau penulis Alkitab memberikan data sejarah yang tidak tepat, tentunya orang akan meragukan apakah Alkitab layak dipercayai dalam hal-hal yang tidak dapat dibuktikan (misalnya: mujizat, eksistensi ALLAH yang tidak kelihatan secara fisik). Sebaliknya, jika para penulis Alkitab itu akurat dalam memberitakan hal-hal yang telah terjadi, maka tentunya mereka tidak dapat diabaikan begitu saja apabila mereka menyebutkan hal-hal yang luar biasa.
>>> Kallo Alkitab Firman ALLAH atau Bukan Firman ALLAH itu tidak penting.. ini Masalah !!! jika Alkitab itu Berisi Firman ALLAH berarti Alkitab itu ada yang bukan Firman ALLAH (Filsafat Logika)..ini pemahaman yang keliru... Jika dilihat dari Hermeneutiknya pelajarilah dengan baik dari Eksegesa Teks Asli PL/ PB..Sejarah,Kontestual,Lite ral dllnya,Jika Hermeunitik nya LIBERAL..ya No Coment(berarti njenengan jg Liberal) dan Ingat.. Alkitab bukanlah Filsafat logika !!! ...demikian juga Iman bukan perasaan..Logika.(Ibrani 1:Roma 10:17) karena Pistis berhubungan dengan Roh/ Jiwa (Psuke) bukan LOGIKA.. Karena Setan juga menggunakan Logika juga dalam berbagai contoh di Alkitab , jika njenengan SERIUS belajar Alkitab...
maka kita Perlu memperhatikan 2 Timotius 3:16-17 Kabèh isining Kitab Suci kuwi diwangsitaké déning Gusti ALLAH lan maédahi kanggo mulang bab sing bener, melèhaké sing luput, mbeneraké sing kliru, lan mulang marang manungsa bab urip sing nyondhongi karo kersané Gusti Allah.
Supaya srana Kitab Suci mau, wong sing ngladosi GUSTI ALLAH dilatih lan dipraboti, sarta padha bisa nglakoni sedhéngah pegawéan sing becik.... Nuwun.
Supaya srana Kitab Suci mau, wong sing ngladosi GUSTI ALLAH dilatih lan dipraboti, sarta padha bisa nglakoni sedhéngah pegawéan sing becik.... Nuwun.
Melanjutkan apa yang disInggung oleh Pak .. tentang KANONISASI ALKITAB
Kitab-kitab dari Alkitab dikumpulkan secara bertahap dalam kurun waktu kurang-lebih 1500 tahun. Penulisannya oleh orang-orang yang berbeda, dalam berbagai bahasa (Ibrani, Aram dan Yunani) serta di tempat yang berbeda juga (Mesopotamia, Babilonia, Mesir, Palestina, Roma dan Yunani).
Kanonisasi berasal dari kata Yunani "kanon" yang berarti ukuran/patokan (bnd. #/TB Gal 6:16; 2Kor 10:13,15-16*). Prosesnya sendiri cukup rumit dan memakan waktu yang lama. Arti umum Kanon Alkitab adalah kumpulan atau daftar kitab-kitab/buku-buku yang diakui sebagai patokan iman dan pelaksanaannya. Adapun rintisan kanonisasi tersebut dapat dilihat dari dalam Alkitab itu sendiri, misalnya dalam #/TB Ul 4:12; 12:32; Yer 26:2; Ams 30:6; Pengkh 3:14; 2Pet 3:15-16; Wahy 22:6-8,18-19*.
Jadi, kanonisasi Alkitab adalah pengakuan pada buku-buku yang benar-benar merupakan bagian dari Kitab Suci - yakni yang diilhami oleh ALLAH, dan pengesahannya sebagai kumpulan tulisan suci yaitu Firman ALLAH dalam bahasa manusia, karena di dalamnya dimuat Sabda Allah yang tertulis. Sabda inilah yang menyatakan kasih ALLAH dan kehendak ALLAH yang bermanfaat bagi umat manusia di segala zaman.
adapun Pembagiannya Sebagai berikut :
Kitab-kitab dari Alkitab dikumpulkan secara bertahap dalam kurun waktu kurang-lebih 1500 tahun. Penulisannya oleh orang-orang yang berbeda, dalam berbagai bahasa (Ibrani, Aram dan Yunani) serta di tempat yang berbeda juga (Mesopotamia, Babilonia, Mesir, Palestina, Roma dan Yunani).
Kanonisasi berasal dari kata Yunani "kanon" yang berarti ukuran/patokan (bnd. #/TB Gal 6:16; 2Kor 10:13,15-16*). Prosesnya sendiri cukup rumit dan memakan waktu yang lama. Arti umum Kanon Alkitab adalah kumpulan atau daftar kitab-kitab/buku-buku yang diakui sebagai patokan iman dan pelaksanaannya. Adapun rintisan kanonisasi tersebut dapat dilihat dari dalam Alkitab itu sendiri, misalnya dalam #/TB Ul 4:12; 12:32; Yer 26:2; Ams 30:6; Pengkh 3:14; 2Pet 3:15-16; Wahy 22:6-8,18-19*.
Jadi, kanonisasi Alkitab adalah pengakuan pada buku-buku yang benar-benar merupakan bagian dari Kitab Suci - yakni yang diilhami oleh ALLAH, dan pengesahannya sebagai kumpulan tulisan suci yaitu Firman ALLAH dalam bahasa manusia, karena di dalamnya dimuat Sabda Allah yang tertulis. Sabda inilah yang menyatakan kasih ALLAH dan kehendak ALLAH yang bermanfaat bagi umat manusia di segala zaman.
adapun Pembagiannya Sebagai berikut :
A. PERJANJIAN LAMA
Bagian ini sebenarnya adalah Kitab Suci umat Yahudi yang disampaikan, ditulis dan dihimpun dalam waktu lebih dari 1000 tahun. Semuanya ditulis dalam bahasa Ibrani kecuali sebagian buku Daniel (#/TB Dan 2:4-7:28*) dan sebagian buku Ezra (#/TB Ezr 4:8-6:18; 7:12-26*), yang ditulis dalam bahasa Aram. (Bahasa Aram adalah bahasa resmi pada masa kejayaan Kerajaan Persia.)
Pada mulanya kisah-kisah mengenai ALLAH dan hubungan-NYA dengan umat Israel disampaikan dari mulut ke mulut. Baru sekitar tahun 1200-1000 S. M. kisah-kisah itu mulai dituliskan. Sekitar 600 tahun S. M. Buku Ulangan dijadikan norma pelaksanaan keagamaan, yaitu dalam rangkaian pembaruan-pembaruan yang diadakan oleh Raja Yosia (#/TB 2Raj 22; 23*). Sekitar tahun 400 S. M. Taurat atau "Kelima Buku Musa" (bhs. Yunani "Pentateukh") diterima sebagai tulisan suci. Buku Nabi-nabi diterima sebagai tulisan suci antara tahun 400 sampai 200 S. M. Buku-buku lain yang berisi puisi, pengajaran, nubuatan, dan sejarah diterima sebagai tulisan suci menjelang zaman Perjanjian Baru. Walaupun begitu pada waktu itu masih ada buku-buku yang diragukan kewibawaannya sebagai tulisan suci, antara lain Pengkhotbah, Ester, Yehezkiel dan Kidung Agung.
Demikianlah Kanon Ibrani terus bertambah; akan tetapi setelah jatuhnya kota Yerusalem ke dalam tangan musuh kurang lebih tahun 70 Tarikh Masehi, kecenderungan Kanon Ibrani adalah membatasi tulisan-tulisan yang diterima sebagai Kitab Suci.
Selanjutnya sekitar tahun 90, guru-guru agama Yahudi di bawah pimpinan Johannan ben Zakkai mengadakan sidang di Jamnia (Jabneh). Mereka meninjau, menimbang tulisan-tulisan itu, dan membakukan Kitab Suci mereka. Mereka memutuskan untuk menerima 39 buku yang merupakan Kitab Suci, serta menolak buku-buku tambahan yang dimuat dalam Septuaginta, yaitu terjemahan pertama Kitab Suci ke dalam bahasa Yunani. Buku-buku tambahan ini aslinya tidak ditulis dalam bahasa Ibrani tetapi Yunani. Buku-buku inilah kemudian dikenal dengan sebutan Deuterokanonika - artinya ‘kanon kedua’ - yang terdiri dari: Tobit, Yudit, Tambahan-tambahan pada Buku Ester, Kebijaksanaan Salomo, Yesus anak Sirakh, Barukh, Surat Nabi Yeremia, Tambahan-tambahan pada Buku Daniel, serta 1 Makabe dan 2 Makabe.
Berdasarkan kata-kata Paulus tentang dua perjanjian, umat Kristiani menyebut ke-39 buku dalam Kanon Ibrani ini Perjanjian Lama, karena bagian ini berisi perjanjian ALLAH khususnya dengan Abraham dan keturunannya. Ini untuk membedakannya dari Perjanjian Baru, yang merupakan perjanjian yang diperbarui antara ALLAH dengan semua orang, yaitu melalui pribadi YESUS KRISTUS. Memang Perjanjian Lama sudah dipakai pada zaman rasul-rasul dan dalam kebaktian-kebaktian Kristiani. Perjanjian Lama dianggap penting dalam hubungannya dengan KRISTUS dan pekerjaan-NYA. Penting juga dicatat bahwa Perjanjian Lama adalah Alkitab YESUS KRISTUS - ajaran YESUS didasarkan pada Perjanjian Lama, dan YESUS menyatakan bahwa nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama digenapi dalam diri-NYA
Pada awal abad ke-3, Bapa-bapa Gereja mulai membedakan buku-buku Deuterokanonika dari ke-39 buku Perjanjian Lama, tetapi mereka masih memakai keduanya. Pada abad ke-4 sampai dengan abad pertengahan, dalam Sidang-sidang Gereja setempat, mula-mula dimasukkan 39 buku Perjanjian Lama, 27 buku Perjanjian Baru, dan Buku-buku Deuterokanonika dalam kanon Alkitab. Walaupun seorang Bapa Gereja yang bernama Jerome tidak menyetujui bahwa buku-buku Deuterokanonika adalah tulisan suci, tetapi secara tradisi pemakaian buku-buku itu berjalan terus.
Setelah Reformasi, Gereja Protestan menolak buku-buku Deuterokanonika yang mereka sebut sebagai Apokripa - artinya ‘tersembunyi’. Sebaliknya Gereja Roma Katolik pada Sidang Gereja (Konsili) di Trent tahun 1546 menentukan satu daftar buku-buku yang termasuk kanon, termasuk di dalamnya buku-buku Deuterokanonika. Sedangkan Gereja Yunani Ortodoks pada Sidang Sinode di Yerusalem tahun 1672 menerima buku-buku yang diperdebatkan itu, sedang Barukh, 1 Makabe dan 2 Makabe ditolak. (Patut dicatat bahwa penulis-penulis Perjanjian Baru mengutip 38 dari ke-39 buku Perjanjian Lama. Tetapi penulis-penulis Perjanjian Baru tidak mengutip dari Deuterokanonika.)
Pembagian Perjanjian Lama dalam Teks Ibrani
Sebenarnya ke-39 buku Perjanjian Lama itu menurut Kanon Ibrani hanyalah 24 buku. Berbeda dari urutan ke-39 buku Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristiani, ke-24 buku dalam naskah Ibrani dikelompokkan dalam 3 bagian. Sebenarnya perbedaan ini bukanlah perbedaan isinya, melainkan sekadar perbedaan penghitungan dan pengelompokkannya. Pada umumnya Alkitab Kristiani mengikuti apa yang disebut Kanon Yunani (dikenal juga dengan sebutan Kanon Alexandria) yang dikelompokkan dalam 4 bagian. Berikut ini disampaikan pengelompokkan menurut Kanon Ibrani dan Kanon Yunani:
Kanon Ibrani:
I. Taurat (Torah)
1. Kejadian
2. Keluaran
3. Imamat
4. Bilangan
5. Ulangan
II. Nabi-nabi (Neviim)
a. Nabi-nabi terdahulu
6. Yosua
7. Hakim-hakim
8. Samuel
9. Raja-raja
b. Nabi-nabi terkemudian
10. Yesaya
11. Yeremia
12. Yehezkiel
13. Duabelas Nabi
III. Kitab-kitab (Ketuvim)
14. Mazmur
15. Amsal
16. Ayub
17. Kidung Agung
18. Rut
19. Ratapan
20. Pengkhotbah
21. Ester
22. Daniel
23. Ezra-Nehemia
24. Tawarikh
Kanon Yunani
I. Taurat
1. Kejadian
2. Keluaran
3. Imamat
4. Bilangan
5. Ulangan
II. Sejarah
a. Sejarah pertama
6. Yosua
7. Hakim-hakim
8. Rut
9. 1 Samuel
10. 2 Samuel
11. 1 Raja-raja
12. 2 Raja-raja
b. Sejarah kedua
13. 1 Tawarikh
14. 2 Tawarikh
15. Ezra
16. Nehemia
17. Ester
III. Sastra
18. Ayub
19. Mazmur
20. Amsal
21. Pengkhotbah
22. Kidung Agung
IV. Nubuat
a. Nabi-nabi besar
23. Yesaya
24. Yeremia
25. Ratapan
26. Yehezkiel
27. Daniel
b. Nabi-nabi kecil
28. Hosea
29. Yoel
30. Amos
31. Obaja
32. Yunus
33. Mikha
34. Nahum
35. Habakuk
36. Zefanya
37. Hagai
38. Zakharia
39. Maleakhi
Taurat
- Seringkali bagian ini disebut Pentateukh. Bagian ini merupakan dasar Alkitab Ibrani, dan tidak ada perbedaan pengelompokkan antara Kanon Ibrani dan Kanon Yunani.
- Berisi: peraturan-peraturan mengenai tingkah laku hidup, cara ibadah yang sesuai dengan kehendak Allah, serta asal-usul bangsa Israel.
Nabi-nabi:
- "Nabi-nabi Terdahulu" memuat lebih banyak sejarah. "Nabi-nabi Terkemudian" lebih banyak memuat nubuatan-nubuatan, sebab itu dalam Kanon Yunani digolongkan ‘Nubuat’. "Nabi-nabi Besar" dan "Nabi-nabi Kecil" bukan menyatakan perbedaan status kenabian mereka, melainkan sekadar perbedaan besar dan kecilnya buku, yaitu banyak dan sedikitnya tulisan dalam buku itu; yang lebih banyak disebut "Nabi-nabi Besar," yang lebih sedikit disebut "Nabi-nabi Kecil".
- Berisi: sejarah bersatunya 12 suku bangsa Israel dan pemberitaan-pemberitaan (nubuatan-nubuatan) dari ALLAH agar mereka kembali pada jalan yang ditentukan ALLAH.
Kitab-kitab:
- Sering juga bagian ini disebut Hagiographa. Kelompok ini dibagi dalam Kanon Yunani menurut jenisnya: Mazmur, Amsal, Ayub dan Kidung Agung dikelompokkan sebagai ‘Sastra’; Rut, Ester, Ezra-Nehemia dan Tawarikh dikelompokkan ‘Sejarah’; sedang Ratapan dan Daniel dikelompokkan ‘Nubuat’.
- Berisi: puisi dan kidung/nyanyian, nasihat-nasihat untuk hidupdan sejarah.
Bagian ini sebenarnya adalah Kitab Suci umat Yahudi yang disampaikan, ditulis dan dihimpun dalam waktu lebih dari 1000 tahun. Semuanya ditulis dalam bahasa Ibrani kecuali sebagian buku Daniel (#/TB Dan 2:4-7:28*) dan sebagian buku Ezra (#/TB Ezr 4:8-6:18; 7:12-26*), yang ditulis dalam bahasa Aram. (Bahasa Aram adalah bahasa resmi pada masa kejayaan Kerajaan Persia.)
Pada mulanya kisah-kisah mengenai ALLAH dan hubungan-NYA dengan umat Israel disampaikan dari mulut ke mulut. Baru sekitar tahun 1200-1000 S. M. kisah-kisah itu mulai dituliskan. Sekitar 600 tahun S. M. Buku Ulangan dijadikan norma pelaksanaan keagamaan, yaitu dalam rangkaian pembaruan-pembaruan yang diadakan oleh Raja Yosia (#/TB 2Raj 22; 23*). Sekitar tahun 400 S. M. Taurat atau "Kelima Buku Musa" (bhs. Yunani "Pentateukh") diterima sebagai tulisan suci. Buku Nabi-nabi diterima sebagai tulisan suci antara tahun 400 sampai 200 S. M. Buku-buku lain yang berisi puisi, pengajaran, nubuatan, dan sejarah diterima sebagai tulisan suci menjelang zaman Perjanjian Baru. Walaupun begitu pada waktu itu masih ada buku-buku yang diragukan kewibawaannya sebagai tulisan suci, antara lain Pengkhotbah, Ester, Yehezkiel dan Kidung Agung.
Demikianlah Kanon Ibrani terus bertambah; akan tetapi setelah jatuhnya kota Yerusalem ke dalam tangan musuh kurang lebih tahun 70 Tarikh Masehi, kecenderungan Kanon Ibrani adalah membatasi tulisan-tulisan yang diterima sebagai Kitab Suci.
Selanjutnya sekitar tahun 90, guru-guru agama Yahudi di bawah pimpinan Johannan ben Zakkai mengadakan sidang di Jamnia (Jabneh). Mereka meninjau, menimbang tulisan-tulisan itu, dan membakukan Kitab Suci mereka. Mereka memutuskan untuk menerima 39 buku yang merupakan Kitab Suci, serta menolak buku-buku tambahan yang dimuat dalam Septuaginta, yaitu terjemahan pertama Kitab Suci ke dalam bahasa Yunani. Buku-buku tambahan ini aslinya tidak ditulis dalam bahasa Ibrani tetapi Yunani. Buku-buku inilah kemudian dikenal dengan sebutan Deuterokanonika - artinya ‘kanon kedua’ - yang terdiri dari: Tobit, Yudit, Tambahan-tambahan pada Buku Ester, Kebijaksanaan Salomo, Yesus anak Sirakh, Barukh, Surat Nabi Yeremia, Tambahan-tambahan pada Buku Daniel, serta 1 Makabe dan 2 Makabe.
Berdasarkan kata-kata Paulus tentang dua perjanjian, umat Kristiani menyebut ke-39 buku dalam Kanon Ibrani ini Perjanjian Lama, karena bagian ini berisi perjanjian ALLAH khususnya dengan Abraham dan keturunannya. Ini untuk membedakannya dari Perjanjian Baru, yang merupakan perjanjian yang diperbarui antara ALLAH dengan semua orang, yaitu melalui pribadi YESUS KRISTUS. Memang Perjanjian Lama sudah dipakai pada zaman rasul-rasul dan dalam kebaktian-kebaktian Kristiani. Perjanjian Lama dianggap penting dalam hubungannya dengan KRISTUS dan pekerjaan-NYA. Penting juga dicatat bahwa Perjanjian Lama adalah Alkitab YESUS KRISTUS - ajaran YESUS didasarkan pada Perjanjian Lama, dan YESUS menyatakan bahwa nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama digenapi dalam diri-NYA
Pada awal abad ke-3, Bapa-bapa Gereja mulai membedakan buku-buku Deuterokanonika dari ke-39 buku Perjanjian Lama, tetapi mereka masih memakai keduanya. Pada abad ke-4 sampai dengan abad pertengahan, dalam Sidang-sidang Gereja setempat, mula-mula dimasukkan 39 buku Perjanjian Lama, 27 buku Perjanjian Baru, dan Buku-buku Deuterokanonika dalam kanon Alkitab. Walaupun seorang Bapa Gereja yang bernama Jerome tidak menyetujui bahwa buku-buku Deuterokanonika adalah tulisan suci, tetapi secara tradisi pemakaian buku-buku itu berjalan terus.
Setelah Reformasi, Gereja Protestan menolak buku-buku Deuterokanonika yang mereka sebut sebagai Apokripa - artinya ‘tersembunyi’. Sebaliknya Gereja Roma Katolik pada Sidang Gereja (Konsili) di Trent tahun 1546 menentukan satu daftar buku-buku yang termasuk kanon, termasuk di dalamnya buku-buku Deuterokanonika. Sedangkan Gereja Yunani Ortodoks pada Sidang Sinode di Yerusalem tahun 1672 menerima buku-buku yang diperdebatkan itu, sedang Barukh, 1 Makabe dan 2 Makabe ditolak. (Patut dicatat bahwa penulis-penulis Perjanjian Baru mengutip 38 dari ke-39 buku Perjanjian Lama. Tetapi penulis-penulis Perjanjian Baru tidak mengutip dari Deuterokanonika.)
Pembagian Perjanjian Lama dalam Teks Ibrani
Sebenarnya ke-39 buku Perjanjian Lama itu menurut Kanon Ibrani hanyalah 24 buku. Berbeda dari urutan ke-39 buku Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristiani, ke-24 buku dalam naskah Ibrani dikelompokkan dalam 3 bagian. Sebenarnya perbedaan ini bukanlah perbedaan isinya, melainkan sekadar perbedaan penghitungan dan pengelompokkannya. Pada umumnya Alkitab Kristiani mengikuti apa yang disebut Kanon Yunani (dikenal juga dengan sebutan Kanon Alexandria) yang dikelompokkan dalam 4 bagian. Berikut ini disampaikan pengelompokkan menurut Kanon Ibrani dan Kanon Yunani:
Kanon Ibrani:
I. Taurat (Torah)
1. Kejadian
2. Keluaran
3. Imamat
4. Bilangan
5. Ulangan
II. Nabi-nabi (Neviim)
a. Nabi-nabi terdahulu
6. Yosua
7. Hakim-hakim
8. Samuel
9. Raja-raja
b. Nabi-nabi terkemudian
10. Yesaya
11. Yeremia
12. Yehezkiel
13. Duabelas Nabi
III. Kitab-kitab (Ketuvim)
14. Mazmur
15. Amsal
16. Ayub
17. Kidung Agung
18. Rut
19. Ratapan
20. Pengkhotbah
21. Ester
22. Daniel
23. Ezra-Nehemia
24. Tawarikh
Kanon Yunani
I. Taurat
1. Kejadian
2. Keluaran
3. Imamat
4. Bilangan
5. Ulangan
II. Sejarah
a. Sejarah pertama
6. Yosua
7. Hakim-hakim
8. Rut
9. 1 Samuel
10. 2 Samuel
11. 1 Raja-raja
12. 2 Raja-raja
b. Sejarah kedua
13. 1 Tawarikh
14. 2 Tawarikh
15. Ezra
16. Nehemia
17. Ester
III. Sastra
18. Ayub
19. Mazmur
20. Amsal
21. Pengkhotbah
22. Kidung Agung
IV. Nubuat
a. Nabi-nabi besar
23. Yesaya
24. Yeremia
25. Ratapan
26. Yehezkiel
27. Daniel
b. Nabi-nabi kecil
28. Hosea
29. Yoel
30. Amos
31. Obaja
32. Yunus
33. Mikha
34. Nahum
35. Habakuk
36. Zefanya
37. Hagai
38. Zakharia
39. Maleakhi
Taurat
- Seringkali bagian ini disebut Pentateukh. Bagian ini merupakan dasar Alkitab Ibrani, dan tidak ada perbedaan pengelompokkan antara Kanon Ibrani dan Kanon Yunani.
- Berisi: peraturan-peraturan mengenai tingkah laku hidup, cara ibadah yang sesuai dengan kehendak Allah, serta asal-usul bangsa Israel.
Nabi-nabi:
- "Nabi-nabi Terdahulu" memuat lebih banyak sejarah. "Nabi-nabi Terkemudian" lebih banyak memuat nubuatan-nubuatan, sebab itu dalam Kanon Yunani digolongkan ‘Nubuat’. "Nabi-nabi Besar" dan "Nabi-nabi Kecil" bukan menyatakan perbedaan status kenabian mereka, melainkan sekadar perbedaan besar dan kecilnya buku, yaitu banyak dan sedikitnya tulisan dalam buku itu; yang lebih banyak disebut "Nabi-nabi Besar," yang lebih sedikit disebut "Nabi-nabi Kecil".
- Berisi: sejarah bersatunya 12 suku bangsa Israel dan pemberitaan-pemberitaan (nubuatan-nubuatan) dari ALLAH agar mereka kembali pada jalan yang ditentukan ALLAH.
Kitab-kitab:
- Sering juga bagian ini disebut Hagiographa. Kelompok ini dibagi dalam Kanon Yunani menurut jenisnya: Mazmur, Amsal, Ayub dan Kidung Agung dikelompokkan sebagai ‘Sastra’; Rut, Ester, Ezra-Nehemia dan Tawarikh dikelompokkan ‘Sejarah’; sedang Ratapan dan Daniel dikelompokkan ‘Nubuat’.
- Berisi: puisi dan kidung/nyanyian, nasihat-nasihat untuk hidupdan sejarah.
B. PERJANJIAN BARU
Bagian ini adalah
tulisan suci umat Kristiani
yang ditulis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umat Kristiani
yang baru mengenal KRISTUS dan ajaran-NYA,
dan untuk menentang ajaran-ajaran yang salah.
Mulanya orang-orang Kristiani
melanjutkan kebiasaan membaca dari Perjanjian Lama.
Pengikut-pengikut YESUS
yang mengenal YESUS semasa hidup-NYA
dapat mengisahkan riwayat YESUS dan ajaran-NYA.
Tetapi setelah rasul-rasul YESUS meninggal dunia,
tulisan-tulisan mengenai YESUS dan ajaran-NYA
makin bertambah peranannya.
Buku-buku yang termasuk dalam Perjanjian Baru ini,
ditulis dalam jangka waktu kurang lebih 60 tahun
dan ditulis dalam bahasa Yunani Koine
yaitu bahasa Yunani sehari-hari
(bukan bahasa sastra).
Dengan demikian
Perjanjian Baru melengkapi Perjanjian Lama
yaitu dengan memberikan panduan
tentang bagaimana membentuk gereja,
petunjuk-petunjuk mengenai ajaran-ajaran
dan patokan kepercayaan gereja.
Dengan demikian
Alkitab Kristiani
sekarang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjajian Baru.
Seperti halnya
Kanon IBRANI,
Perjanjian Baru pun dikanonkan
dengan tujuan yang sama.
Surat-surat Paulus telah dipakai dalam kebaktian-kebaktian jemaat
dan dibacakan sebagai khotbah.
Pada tahun 95 Masehi
surat-surat ini dikumpulkan dan menjadi bagian yang baku
dalam kebaktian-kebaktian jemaat,
begitu juga dengan KISAH RASUL-RASUL.
Surat YAKOBUS, PETRUS, YOHANES, dan YUDAS
yang juga dipakai dalam kebaktian-kebaktian jemaat,
ditambahkan pada surat-surat Paulus
dan menjadi satu kumpulan surat
pada tahun 100-105.
Sementara itu
kisah dari mulut ke mulut
tentang YESUS KRISTUS
dituliskan antara tahun 70-100.
Injil MARKUS, MATIUS dan LUKAS-yang disebut Injil Sinoptik-
ditulis lebih awal daripada Injil Yohanes.
Injil
(b. Yunani "euanggelion" yang artinya Kabar Baik)
sudah banyak dipakai oleh masyarakat Kristiani.
Ke-4 Injil itu dikumpulkan dan dibakukan pada tahun 150.
Akhirnya pada tahun 180,
Injil dan surat-surat
digabungkan menjadi satu pengakuan kepercayaan
dan sumber iman Kristiani.
Saat itu juga
beredar tulisan-tulisan lain
dalam bahasa Yunani seperti:
1 Clement,
Surat Barnabas,
Hermas,
Didakhe/Ajaran 12 Rasul,
Surat-surat Ignatius
dan
Polycarpus.
(Catatan:
Injil Barnabas yang sering dianggap "menghebohkan,"
ternyata tidak termasuk dalam tulisan-tulisan lain ini
karena Injil tersebut baru ditulis sekitar abad 13-16 M.
Naskah aslinya ada yang ditulis dalam bahasa Italia
dan ada juga yang ditulis dalam bahasa Spanyol.)
Kejadian-kejadian berikut ini
telah mendorong Kanonisasi Perjanjian Baru.
Pada tahun 140,
seorang guru yang berpengaruh bernama Marcion
membuat suatu daftar yang memuat buku-buku
yang menurut ukurannya sendiri "suci"-
yaitu Injil LUKAS dan sejumlah Surat Paulus.
Marcion menolak semua buku Perjanjian Lama
karena berlatar belakang Yahudi dan tidak bersangkut-paut dengan kekristenan.
Kejadian ini
menyebabkan pemimpin-pemimpin gereja menyadari
akan kebutuhan satu daftar yang diakui dan disahkan oleh gereja.
Pada akhir abad kedua
terdapat beberapa Kanon antara lain
dari Irenaeus, Muratorian, Tertullian dan Clement dari Alexandria
yang merupakan daftar sementara dari buku-buku yang diilhami.
Walau demikian,
2 PETRUS, 2 dan 3 YOHANES, YAKOBUS, YUDAS, lBRANI dan WAHYU
masih dipermasalahkan kewibawaannya sebagai tulisan suci.
Pada tahun 200,
untuk menghadapi tantangan suatu ajaran sesat Gnostik
(ajaran yang menekankan bahwa pengetahuan akan kebenaran rohani adalah pengetahuan
yang dirahasiakan dan hanya mereka yang mengetahui akan diselamatkan),
gereja menentukan bahwa buku-buku yang diilhami adalah:
a. Yang ditulis oleh rasul atau orang yang dekat dengan rasul.
b. Yang dipakai dalam kebaktian-kebaktian umum.
c. Yang diterima sebagai ajaran rasul.
Pada awal abad ke-3,
seorang imam dan pakar Alkitab yang bernama Origen
memperjelas keadaan dengan menggolongkan buku-buku sebagai berikut:
a. Yang diakui (dipakai dan diterima di mana-mana).
b. Yang dipertentangkan (tetapi akhirnya diterima).
c. Yang ditolak (dinyatakan sebagai buku-buku biasa,
kemudian dikenal dengan istilah pseudopigrafa).
Kemudian Eusebius membuat daftar yang makin mendekati Perjanjian Baru kita yang sekarang ini.
Akhirnya,
pada tahun 367 daftar yang disampaikan oleh Athanasius, Uskup Alexandria,
menjadi daftar baku tulisan suci yang memuat ke-27 buku Perjanjian Baru.
Jadi,
ke-27 buku Perjanjian Baru dan ke-39 buku Perjanjian Lama inilah yang menjadi ke-66 buku Alkitab kita dalam bentuk yang sekarang ini.
Pembagian Perjanjian Baru:
Buku-buku Perjanjian Baru, dapat dikelompokkan dalam 4 bagian:
I. Injil (Kabar Baik)
1. Matius
2. Markus
3. Lukas
4. Yohanes
II. Kisah Rasul-rasul
5. Kisah Rasul-rasul
III. Surat-surat
6. Roma
7. 1 Korintus
8. 2 Korintus
9. Galatia
10. Efesus
11. Filipi
12. Kolose
13. 1 Tesalonika
14. 2 Tesalonika
15. 1 Timotius
16. 2 Timotius
17. Titus
18. Filemon
19. Ibrani
20. Yakobus
21. 1 Petrus
22. 2 Petrus
23. 1 Yohanes
24. 2 Yohanes
25. 3 Yohanes
26. Yudas
IV. Wahyu
27. Wahyu
Injil:
- Ketiga Injil pertama disebut: Injil Sinoptik yang artinya dilihat dari pandangan yang sama. Memang ke-3 Injil itu susunan dan ungkapan katanya mirip satu sama lain.
- Berisi: Kehidupan dan ajaran Kristus, merupakan dasar seluruh Perjanjian Baru.
Kisah Rasul-rasul:
- Berisi: keadaan Gereja Kristiani mula-mula, dan bagaimana pengabar-pengabar Injil khususnya Petrus dan Paulus menyebarkan iman Kristiani ke dunia sekitar mereka.
Surat-surat:
- 1-2 TIMOTIUS dan Titus disebut Surat Pastoral (Penggembalaan).
YAKOBUS, 1-2 PETRUS, YUDAS, 1-3 YOHANES disebut Surat Umum.
- Berisi: surat-surat pribadi untuk perorangan dan surat-surat umum untuk dibacakan di depan jemaat/gereja.
WAHYU :
- Berisi: apa yang dilihat oleh Yohanes, yaitu pergumulan antara Gereja Kristus dengan Iblis, dan puncak kemenangan ALLAH yang memerintah sebagai Raja.
C. KEWIBAWAAN PERJANJIAN LAMA DAN BARU
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru mendapat kewibawaannya dari YESUS KRISTUS, SANG FIRMAN ALLAH sendiri. Kewibawaan YESUS lebih besar daripada kewibawaan Perjanjian Lama
(bnd. #/ TB Mat 5:21-22,27-28,31-34,38-39,43- 44*
"Kalian tahu ada ajaran seperti ini … , tetapi sekarang AKU berkata kepadamu … ").
Karena itu gereja menerima kewibawaan Perjanjian Baru paling tidak setingkat dengan kewibawaan Perjanjian Lama. Rasul Paulus pun menekankan bahwa apa yang disampaikannya diterimanya dari TUHAN YESUS, atau adalah ajaran TUHAN YESUS
(bnd. lKor. #/TB Mat 7:10; 9:14; 11:23-26*; #/TB 1Tes 4:15*).
Jadi, Perjanjian Lama berwibawa atas gereja karena YESUS memeteraikan kewibawaan-NYA atas Perjanjian Lama dan menafsirkannya sebagai pembuka jalan bagi diri-NYA. Perjanjian Baru berwibawa atas gereja karena rasul-rasul memberi kesaksian tentang pribadi YESUS KRISTUS. Dengan kata lain, kewibawaan Alkitab terletak pada ALLAH yang telah berfirman kepada umat manusia melalui perjanjian ALLAH dalam Perjanjian Lama dart kesaksian tentang YESUS KRISTUS dalam Perjanjian Baru, agar kita dapat mendengar, menerima dan menyambut Firman ALLAH yaitu YESUS KRISTUS sendiri.
D. Kesimpulan
Betapa besar jasa penyalin-penyalin naskah Alkitab! Dari proses penulisan dan kanonisasi yang panjang dart berliku-liku tersebut, tampak sekali ketekunan dan ketelitian penyalin-penyalin naskah Alkitab. Walaupun dalam penyalinan naskah Alkitab selang beratus-ratus tahun kesalahan menulis dan menyalin tidak dapat dihindarkan, perbedaan yang ada tidak mengaburkan ajaran-ajaran yang penting dan pokok tentang iman Kristiani. Kita telah melihat bahwa proses Kanonisasi Alkitab secara ketat membedakan antara ajaran yang dinyatakan dari ALLAH dan ajaran-ajaran yang salah. Jadi, sekarang kita dapat membaca Alkitab kita dengan yakin bahwa isi Alkitab benar-benar Firman ALLAH.]]]
Bagian ini adalah
tulisan suci umat Kristiani
yang ditulis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umat Kristiani
yang baru mengenal KRISTUS dan ajaran-NYA,
dan untuk menentang ajaran-ajaran yang salah.
Mulanya orang-orang Kristiani
melanjutkan kebiasaan membaca dari Perjanjian Lama.
Pengikut-pengikut YESUS
yang mengenal YESUS semasa hidup-NYA
dapat mengisahkan riwayat YESUS dan ajaran-NYA.
Tetapi setelah rasul-rasul YESUS meninggal dunia,
tulisan-tulisan mengenai YESUS dan ajaran-NYA
makin bertambah peranannya.
Buku-buku yang termasuk dalam Perjanjian Baru ini,
ditulis dalam jangka waktu kurang lebih 60 tahun
dan ditulis dalam bahasa Yunani Koine
yaitu bahasa Yunani sehari-hari
(bukan bahasa sastra).
Dengan demikian
Perjanjian Baru melengkapi Perjanjian Lama
yaitu dengan memberikan panduan
tentang bagaimana membentuk gereja,
petunjuk-petunjuk mengenai ajaran-ajaran
dan patokan kepercayaan gereja.
Dengan demikian
Alkitab Kristiani
sekarang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjajian Baru.
Seperti halnya
Kanon IBRANI,
Perjanjian Baru pun dikanonkan
dengan tujuan yang sama.
Surat-surat Paulus telah dipakai dalam kebaktian-kebaktian jemaat
dan dibacakan sebagai khotbah.
Pada tahun 95 Masehi
surat-surat ini dikumpulkan dan menjadi bagian yang baku
dalam kebaktian-kebaktian jemaat,
begitu juga dengan KISAH RASUL-RASUL.
Surat YAKOBUS, PETRUS, YOHANES, dan YUDAS
yang juga dipakai dalam kebaktian-kebaktian jemaat,
ditambahkan pada surat-surat Paulus
dan menjadi satu kumpulan surat
pada tahun 100-105.
Sementara itu
kisah dari mulut ke mulut
tentang YESUS KRISTUS
dituliskan antara tahun 70-100.
Injil MARKUS, MATIUS dan LUKAS-yang disebut Injil Sinoptik-
ditulis lebih awal daripada Injil Yohanes.
Injil
(b. Yunani "euanggelion" yang artinya Kabar Baik)
sudah banyak dipakai oleh masyarakat Kristiani.
Ke-4 Injil itu dikumpulkan dan dibakukan pada tahun 150.
Akhirnya pada tahun 180,
Injil dan surat-surat
digabungkan menjadi satu pengakuan kepercayaan
dan sumber iman Kristiani.
Saat itu juga
beredar tulisan-tulisan lain
dalam bahasa Yunani seperti:
1 Clement,
Surat Barnabas,
Hermas,
Didakhe/Ajaran 12 Rasul,
Surat-surat Ignatius
dan
Polycarpus.
(Catatan:
Injil Barnabas yang sering dianggap "menghebohkan,"
ternyata tidak termasuk dalam tulisan-tulisan lain ini
karena Injil tersebut baru ditulis sekitar abad 13-16 M.
Naskah aslinya ada yang ditulis dalam bahasa Italia
dan ada juga yang ditulis dalam bahasa Spanyol.)
Kejadian-kejadian berikut ini
telah mendorong Kanonisasi Perjanjian Baru.
Pada tahun 140,
seorang guru yang berpengaruh bernama Marcion
membuat suatu daftar yang memuat buku-buku
yang menurut ukurannya sendiri "suci"-
yaitu Injil LUKAS dan sejumlah Surat Paulus.
Marcion menolak semua buku Perjanjian Lama
karena berlatar belakang Yahudi dan tidak bersangkut-paut dengan kekristenan.
Kejadian ini
menyebabkan pemimpin-pemimpin gereja menyadari
akan kebutuhan satu daftar yang diakui dan disahkan oleh gereja.
Pada akhir abad kedua
terdapat beberapa Kanon antara lain
dari Irenaeus, Muratorian, Tertullian dan Clement dari Alexandria
yang merupakan daftar sementara dari buku-buku yang diilhami.
Walau demikian,
2 PETRUS, 2 dan 3 YOHANES, YAKOBUS, YUDAS, lBRANI dan WAHYU
masih dipermasalahkan kewibawaannya sebagai tulisan suci.
Pada tahun 200,
untuk menghadapi tantangan suatu ajaran sesat Gnostik
(ajaran yang menekankan bahwa pengetahuan akan kebenaran rohani adalah pengetahuan
yang dirahasiakan dan hanya mereka yang mengetahui akan diselamatkan),
gereja menentukan bahwa buku-buku yang diilhami adalah:
a. Yang ditulis oleh rasul atau orang yang dekat dengan rasul.
b. Yang dipakai dalam kebaktian-kebaktian umum.
c. Yang diterima sebagai ajaran rasul.
Pada awal abad ke-3,
seorang imam dan pakar Alkitab yang bernama Origen
memperjelas keadaan dengan menggolongkan buku-buku sebagai berikut:
a. Yang diakui (dipakai dan diterima di mana-mana).
b. Yang dipertentangkan (tetapi akhirnya diterima).
c. Yang ditolak (dinyatakan sebagai buku-buku biasa,
kemudian dikenal dengan istilah pseudopigrafa).
Kemudian Eusebius membuat daftar yang makin mendekati Perjanjian Baru kita yang sekarang ini.
Akhirnya,
pada tahun 367 daftar yang disampaikan oleh Athanasius, Uskup Alexandria,
menjadi daftar baku tulisan suci yang memuat ke-27 buku Perjanjian Baru.
Jadi,
ke-27 buku Perjanjian Baru dan ke-39 buku Perjanjian Lama inilah yang menjadi ke-66 buku Alkitab kita dalam bentuk yang sekarang ini.
Pembagian Perjanjian Baru:
Buku-buku Perjanjian Baru, dapat dikelompokkan dalam 4 bagian:
I. Injil (Kabar Baik)
1. Matius
2. Markus
3. Lukas
4. Yohanes
II. Kisah Rasul-rasul
5. Kisah Rasul-rasul
III. Surat-surat
6. Roma
7. 1 Korintus
8. 2 Korintus
9. Galatia
10. Efesus
11. Filipi
12. Kolose
13. 1 Tesalonika
14. 2 Tesalonika
15. 1 Timotius
16. 2 Timotius
17. Titus
18. Filemon
19. Ibrani
20. Yakobus
21. 1 Petrus
22. 2 Petrus
23. 1 Yohanes
24. 2 Yohanes
25. 3 Yohanes
26. Yudas
IV. Wahyu
27. Wahyu
Injil:
- Ketiga Injil pertama disebut: Injil Sinoptik yang artinya dilihat dari pandangan yang sama. Memang ke-3 Injil itu susunan dan ungkapan katanya mirip satu sama lain.
- Berisi: Kehidupan dan ajaran Kristus, merupakan dasar seluruh Perjanjian Baru.
Kisah Rasul-rasul:
- Berisi: keadaan Gereja Kristiani mula-mula, dan bagaimana pengabar-pengabar Injil khususnya Petrus dan Paulus menyebarkan iman Kristiani ke dunia sekitar mereka.
Surat-surat:
- 1-2 TIMOTIUS dan Titus disebut Surat Pastoral (Penggembalaan).
YAKOBUS, 1-2 PETRUS, YUDAS, 1-3 YOHANES disebut Surat Umum.
- Berisi: surat-surat pribadi untuk perorangan dan surat-surat umum untuk dibacakan di depan jemaat/gereja.
WAHYU :
- Berisi: apa yang dilihat oleh Yohanes, yaitu pergumulan antara Gereja Kristus dengan Iblis, dan puncak kemenangan ALLAH yang memerintah sebagai Raja.
C. KEWIBAWAAN PERJANJIAN LAMA DAN BARU
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru mendapat kewibawaannya dari YESUS KRISTUS, SANG FIRMAN ALLAH sendiri. Kewibawaan YESUS lebih besar daripada kewibawaan Perjanjian Lama
(bnd. #/
"Kalian tahu ada ajaran seperti ini … , tetapi sekarang AKU berkata kepadamu … ").
Karena itu gereja menerima kewibawaan Perjanjian Baru paling tidak setingkat dengan kewibawaan Perjanjian Lama. Rasul Paulus pun menekankan bahwa apa yang disampaikannya diterimanya dari TUHAN YESUS, atau adalah ajaran TUHAN YESUS
(bnd. lKor. #/TB Mat 7:10; 9:14; 11:23-26*; #/TB 1Tes 4:15*).
Jadi, Perjanjian Lama berwibawa atas gereja karena YESUS memeteraikan kewibawaan-NYA atas Perjanjian Lama dan menafsirkannya sebagai pembuka jalan bagi diri-NYA. Perjanjian Baru berwibawa atas gereja karena rasul-rasul memberi kesaksian tentang pribadi YESUS KRISTUS. Dengan kata lain, kewibawaan Alkitab terletak pada ALLAH yang telah berfirman kepada umat manusia melalui perjanjian ALLAH dalam Perjanjian Lama dart kesaksian tentang YESUS KRISTUS dalam Perjanjian Baru, agar kita dapat mendengar, menerima dan menyambut Firman ALLAH yaitu YESUS KRISTUS sendiri.
D. Kesimpulan
Betapa besar jasa penyalin-penyalin naskah Alkitab! Dari proses penulisan dan kanonisasi yang panjang dart berliku-liku tersebut, tampak sekali ketekunan dan ketelitian penyalin-penyalin naskah Alkitab. Walaupun dalam penyalinan naskah Alkitab selang beratus-ratus tahun kesalahan menulis dan menyalin tidak dapat dihindarkan, perbedaan yang ada tidak mengaburkan ajaran-ajaran yang penting dan pokok tentang iman Kristiani. Kita telah melihat bahwa proses Kanonisasi Alkitab secara ketat membedakan antara ajaran yang dinyatakan dari ALLAH dan ajaran-ajaran yang salah. Jadi, sekarang kita dapat membaca Alkitab kita dengan yakin bahwa isi Alkitab benar-benar Firman ALLAH.]]]
[ Sungguh uraian yang cukup melebihi pelajaran Agama semasa di SMP dan SLTA dan pula di dalam katekisasi yang pernah saya ikuti- alami]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jadikan dan berikan komentar anda sebagai refleksi diri bukannya mengomentari kejelekan dan kekurangan kami