Sabtu, 25 September 2010

SUKA CITA DI DALAM TUHAN YESUS


Ibadah Kaum Bapak
Sabtu, 25 September 2010









SUKA CITA
DI DALAM 
 TUHAN  YESUS










 MAZMUR     59 : 1 –17


Ya kekuatanku,

aku mau 
berpegang pada-MU,
sebab
 ALLAH adalah 
kota bentengku
Tetapi 
aku mau
 menyanyikan kekuatan-MU,
 pada waktu pagi

aku mau 
bersorak-sorai
karena kasih setia-MU;
sebab ENGKAU
telah menjadi 
kota bentengku,
tempat pelarianku
pada waktu kesesakanku
 Ya kekuatanku,
bagi-MU 


aku mau 
bermazmur;
 sebab ALLAH
adalah 
kota bentengku,
ALLAHku
dengan kasih setia-NYA




Bapak-Bapak 
yang dikasihi TUHAN  YESUS

 apakah kita ini
semua merasa telah dibentengi
oleh ALLAH ?
Atau
ALLAH sendiri
telah menjadi benteng
 bagi kehidupan kita masing-masing ?

Adalah satu sebab
 mengapa ALLAH berkenan
menjadikan diriNYA sendiri
 sebagai satu benteng kehidupan kita !

ALLAH adalah
ALLAH yang maha kuasa dan
 memiliki segala pengetahuan dan
 segala kemampuan
di atas manusia
pada umumnya..

Mengapa manusia pada umumya 
memiliki sesuatu kelemahan
 dan
kelemahan itu
sungguh-sungguh dapat menghambat
 perjalanan hidup kita
 masing-masing
yang seringkali disebut
 sebagai manusia yang lemah ?!

Karena tidak ada kekuatan lagi
 yang semaksimal mungkin
dapat kita andalkan
dari antara kita manusia.

Seandainya ada sekumpulan orang
bersatu
 dengan kekuatan masing-masing
 secara manusiawi

Itu adalah
satu kekuatan yang besar
tetapi masih seringkali
dapat dikalahkan
oleh kekuatan manusia
 lainnya
 yang serupa
dengan kumpulan orang
 yang lebih besar lagi.



Bapak-bapak yang terkasih
 di dalam TUHAN  YESUS

Satu kemungkinan besar
 kekuatan kumpulan manusia ini
tidak dapat lagi terkalahkan
kalau ada kekuatan lain
yang ikut dibangun bersamanya.



Kita baca
 ayat ke- 6, 14, 15

(6) 
Pada waktu senja
mereka datang kembali,
 mereka melolong
seperti anjing
 dan
mengelilingi kota.

(14) 
Pada waktu senja
 mereka datang kembali,
 mereka melolong
seperti anjing 
dan
 mengelilingi kota.

(15)
 Mereka mengembara
mencari makan;
apabila 
mereka tidak kenyang,
maka 
mereka mengaum.


Demikian kekuatan musuh kita
 yang akan selalu datang mendekat
berkali-kali kepada kita.

 Apabila mereka datang
 mereka selalu 
dengan suara lolongan-
suara-suara yang keras
 dan
mengancam

Dia berputar-putar di sekitar kita
berkali-kali
dengan tidak jemu

Musuh kita berputar dan
mengembara ke mana-mana
untuk mencari makan-
mencari mangsa
sampai kenyang dan puas,

Apabila mereka tidak puas 
dan
kenyang
mereka akan mengaum-aum

Betapa kita diingatkan
dengan sifat musuh
 yang sangat buas
yaitu yang mengaum dan
bukannya lagi melolong,
tetapi mengaum-aum

Ia adalah si Iblis
 yang selalu mencari musuh
 dan
 mengancam kita
 sebagai orang yang percaya
 Ingat FIRMAN
 yang menyatakan hal semacam ini



Sadarlah 
dan 
berjaga-jagalah !  

Lawanmu,
 si Iblis,

berjalan keliling
 sama seperti singa
yang mengaum-aum
 dan
 mencari orang
yang dapat ditelannya..

Maka
 berserulah segera
 kepada ALLAH
 untuk memohon pertolongan :

(1)
Lepaskanlah aku
dari pada musuhku,
ya Allahku;

bentengilah aku
terhadap orang-orang
 yang bangkit
 melawan aku.

(2)
Lepaskanlah aku
dari pada orang-orang
 yang melakukan kejahatan
 dan
selamatkanlah aku
dari pada
 penumpah-penumpah darah.

(3abcd)
Sebab sesungguhnya,
mereka menghadang 
nyawaku;

 orang-orang perkasa
 menyerbu aku,
 padahal aku
tidak melakukan pelanggaran,
..........

(4b)
..., 
merekalah
yang lari 
dan 
bersiap-siap
.......

(7abc)  
Sesungguhnya, 
mereka menyindir
dengan mulutnya;

cemooh
 ada di bibir mereka, 
.......


Bapak-bapak yang terkasih

Ayat bacaan 
yang baru kita dengar ini
Adalah ayat bacaan
yang menggambarkan keadaan kita
pun seperti itu
apabila  ada si musuh
 datang

Menyindir
 Mencemooh
 menyerang dengan perkasa
mengancam nyawa
 menumpahkan darah
selalu berbuat kejahatan



Kita hanya bisa meminta tolong
kepada ALLAH
yang memiliki kekuatan
yang luar biasa

Kekuatan
 yang mampu membentengi kita

Sungguh ALLAH
  menjadi benteng kekuatan kita

Inilah yang dituliskan
oleh si pemazmur
TUHAN ALLAH
 gunung batuku
benteng kehidupan

Sesungguhnya
kita ini 
tidak dapat dikalahkan
seandainya kita 
hanya mengandalkan
kekuatan 
dan
 penyertaan dari ALLAH

Supaya kita sentosa
 di dalam
 menjalani kehidupan ini


Berbahagialah kita

 yang menjadi kekuatan baru
yang dibangun
 di dalam benteng
yang lebih perkasa
daripada musuh-musuh kita

Kekuatan
 yang membuat diri kita
 terselamatkan
dari segala ancaman dan
serangan musuh

Sungguh
 kita dapat berteriak
meminta pertolongan
apabila kita tidak sanggup lagi
menghadapi musuh-musuh kehidupan
kita

Demikian
seruan umat
yang mengandalkan 
pertolongan dari ALLAH :

(9)
Ya kekuatanku,
aku mau berpegang pada-MU,
sebab ALLAH adalah kota bentengku.

(16)
Tetapi 
aku
mau menyanyikan
 kekuatan-MU,
 pada waktu pagi

aku mau
 bersorak-sorai
karena kasih setia-MU;

sebab ENGKAU
telah menjadi kota 
bentengku,
tempat pelarianku
pada waktu kesesakanku.

(17)
 Ya kekuatanku,
bagi-MU 
aku mau
 bermazmur;

 sebab ALLAH
adalah kota 
bentengku,
ALLAHku
dengan kasih setia-NYA

Dengan bersuka cita
kita dapat memuji dan
 bermazmur bagi ALLAH
Karena di dalam TUHAN  YESUS
kita  tetap merasa berbahagia
 sekalipun musuh siap
sedia menyerang
 dan
 musuh sudah menyerang
 berkali-kali
Tetapi kita
 tidak akan rubuh dan rebah

Jangankan iman
 percaya kita  ini
 tercabut dari akarnya
bahkan nyawa kitapun
sungguh ALLAH menjagainya

Terpujilah TUHAN YESUS
 yang menjadi JURU KEBENARAN dan
 pokok keselamatan kita

Dimana ada peperangan
secara jasmani 
ataupun
 secara rohani

TUHAN  YESUS
selalu menjadi pemenangnya dan
 apapun yang terjadi
 kita alami

Sungguh-sungguh
 kita ada di dalam pengawasan ALLAH
 meskipun segala sesuatunya
bisa saja terjadi pada diri kita


Berbahagialah kita

 yang mengalami kesukacitaan
meskipun ada musuh
yang siap menyerang dan
 mengancam hidup kita
TUHAN
 adalah benteng keselamatanku




AMIN
















Votum / Berkat
KJ  15  :  1, 2  Berhimpun semua

Doa pembukaan
KJ  52  :  1, 2  Sabda TUHAN

Pembacaan Alkitab  :   
JABUR / MAZMUR 59 : 1 –17

KOTBAH …
KJ  383  :  1   Sungguh indah kabar mulia

Sungguh indah kabar mulia; hai percayalah !
YESUS KRISTUS tak berubah slama-lamanya !
DarahNYA tetap menghapus dosa dan cela
IA hibur yang berduka. Puji namaNYA !


REFF: Baik kemarin, hari ini, slama-lamanya
YESUS KRISTUS tak berubah, puji namaNYA !
Puji namaNYA, puji namaNYA !
YESUS KRISTUS tak berubah, puji namaNYA !



Doa Syafaat :
KJ  407  :  1  TUHAN, KAU gembala kami


Berkat

Senin, 20 September 2010

PANGUWAOS ING BUMI LAN ING SWARGA


Ibadah  Brayat
Kamis, 23 September 2010






panguwaos 
ing bumi
lan 
ing Swarga











LUKAS  9 : 7 – 9






8. Ana maneh kang kandha,
yen Elia ngatingal maneh, 
lan uga ana kang kandha, 
yen salah sijining nabi 
jaman kuna wis wungu





Patunggilan 
ingkang kinasihan dening GUSTI  YESUS. 
Saben-saben wekdal
 kita asring kabingungaken
dening bab prekawis
sinten ingkang sampun makarya
ing satengahing jagad lan
ingkang makarya 
sawarnining prekawis 
ing jagad punika. 

Bilih punika GUSTI YESUS 
kenging menapa GUSTI YESUS
  kasebatan ALLAH 
 sanes kasebat anamung dados nabi ?.

GUSTI YESUS 
kados-kadosa manungsa 
ingkang sampurna lan
ngungkuli para nabi.

Mboten klentu bilih
wonten ingkang nyebat  
GUSTI YESUS menika 
satunggaling nabi 
ingkang misuwur
kados dene nabi Elia utawi
nabi-nabi sanesipun
ingkang wungu malih 


Patunggilan
ingkang kinasihan dening GUSTI  YESUS. 
Lamun kita 
kaparingan reraosan 
 bab GUSTI YESUS 
 dalasan ratuning Israel 
Prabu Herodes.

Prabu Herodes 
ingkang mboten mitadosi 
bab prekawis GUSTI YESUS. 

Karana mekaten  
GUSTI YESUS
ingkang kapireng 
ing talinganing Prabu Herodes 
sami kasamekaken 
kados dene para nabi lan 
wonten ingkang paring sebatan
bilih GUSTI YESUS punika
salah satunggiling nabi; 

Wonten ingkang mastani 
Nabi Elia, 
Nabi Yokanan Pembabtis lan
nabi-nabi sanesipun. 

Sapindah malih 
Panguwaosing jagad,  
contonipun 
Prabu Herodes 
mboten saged mangertosi 
bab-bab ‘sinten’ 
ingkang kasebat dados ratuning Swarga.

 Kados makaten kita,
para sadherek sapatunggilan, 
asring kita kasebat
  dados panguwaosing jagad 
sanajan ta kita anamung 
nggadhahi sakedhik ‘kekuasaan’
antawisipun  
ing bab-bab gesang pigesangan 
dhiri kita piyambak lan 
ing bab-bab padamelan kita- 
tumujunipun kita 
nggadhahi keahlian-keahlian 
ingkang mumpuni
supados kita saged ‘bertahan’ 
ing pigesangan 
ing satengahing jagad.


Patunggilan 
ingkang kinasihan dening GUSTI  YESUS.  
Prabu Herodes  
ugi anggadhahi panguawaos 
ingkang ageng.

Saged nindhaken bab prekawis
punapa kemawon, 
contonipun 
Prabu Herodes 
saged nenikahan kaliyan Herodias
ingkang taksih satunggal sasedherek, 
karana Herodias menika 
semahing sadherekipun piyambak lan
taksih kathah malih tumindak piala
sanesipun. 

Lha, 
bab menika nate kaelingngaken 
dening nabi Yokanan pambabtis 
ingkang melehaken Sang Prabu 
dumugi ngantos sami kakunjara lan 
katigas gulunipun
(Lukas 3 : 19-20 ; 9 : 9).


 Patunggilan
ingkang kinasihan dening GUSTI  YESUS. 
Rawuhing GUSTI YESUS 
ing satengahing jagad 
ugi nate kaaniaya 
dening Prabu Herodes, 
kita enget, 
bilih Maria 
dalasan Yusuf 
nate ngungsekaken GUSTI YESUS 
ingkang saweg taksih bayi 
ngungsi dhateng Mesir 
karana Herodes
lumampahan ing rancangan 
mejahi bayi-bayi 
ingkang umuripun 
ing sangandhaping 2 tahun- 
tujunipun kangge mejahi bayi YESUS 
(Matius 2 : 13-15).

Sanjawi menika 
paraga Herodes sanesipun
Tumindaking Herodes  
ingkang samangke 
ugi kados makaten,
 
mboten wonten bedanipun 
kaliyan Herodes-Herodes  
sanesipun kalawau. 



Patunggilan 
ingkang kinasihan 
dening GUSTI  YESUS. 
Kita kaatag 
ing ngriki, 
bilih manungsa
kados dene
dhiri kita piyambak-piyambak 
saged ugi nindakaken rancangan gesang 
punapa kemawon 
ingkang sulaya
ing ngarsanipun ALLAH.

Asring tumindak kita 
lumawanan
kaliyan rancanganipun ALLAH 
ingkang maha kuwaos.

Bilih ALLAH ndhatengaken
bab kawilujenganing umat
kanthi ngutus para nabinipun
kosok wangsulipun,
kita manungsa- 
kados dene Prabu Herodes,
anamung ngugemi pikajenging manah
punapa malih 
ingkang dados karemenan
ing jagad
sami kaudi. 

GUSTI YESUS rawuh 
ing satengahing jagad 
nggih dados pepadhanging jagad 
kanthi paring pengenget- 
panggulawentahing gesang lan
paring margi kaleresan
ingkang anjog 
dhateng Kratoning Swarga-  
Kratoning ALLAH 
ingkang maha luhur. 



Patunggilan  
kita sami kaatag
supadosa mboten lumampahan 
kados dene Sang Prabu Herodes 
ing rikala GUSTI YESUS 
taksih alit 
utawi kados dene 
Herodes sanesipun 
rikala GUSTI YESUS 
ingkang sami saweg makarya.

Pramila 
kita sami kaengetaken
bilih panguwaosing jagad
 saged tumindak punapa kemawon 
ingkang saged nyulayani 
dumateng karsaning ALLAH.

Ananging bab Kratoning Swarga 
dalasan gesang miturut tatananing ALLAH 
ingkang sampun kaaturaken 
dening para nabining ALLAH
  sami mboten kagugu lan kaanggep
malahan sadaya
mboten kapirsanan
mboten kapireng lan 
mboten kamangertosan 
dening panguwaosing jagad. 

GUSTI YESUS 
ingkang sampun cetha- 
sampun jelas-jelas nidakaken 
bab-bab kaelokan-  
bab-bab kaswargan lan 
mujizat-mujizat
ingkang ngedap-edapi,
ananging para panguwaosing jagad 
mboten saged mangertosi
bilih karana nggadahi pamikiran :
‘kalau bukan hitam pastilah putih’ 
(bilih sanes cemeng nggih mesthi pethak).


Makaten sadherek sapatunggilan
kita menika
sami saged kaaranan 
kados dene panguwaosaing jagad 
ingkang asring-asring
mboten saged mbedakaken
pundi ingkang sae, 
pundi ingkang leres lan 
ugi pundi ingkang migunani 
kanggening gesang-pigesangan kita.

Kanthi andhap asoring manah 
bilih kita sami 
saged nindakaken karsa-karsaning ALLAH 
menika karana 
kita kaparingan kasagedan 
ingkang mijilipun
saking ngaluhur.

Kados dene para nabi 
ingkang sampun kaparingan kasagedan 
medar wangsit 
ing wekdal-wekdal saderengipun 
 GUSTI YESUS rawuh
miyos 
ing satengahing jagad.  

Para nabi 
sampun paring piwucal-  
pepenget lan 
panuntun 
kanggening gesang pigesanganipun
para umat.


Rahajeng kita para sadherek
  bilih kitha menika,
sampun lamun dangu anggenipun GUSTI 
mirsani kahananing gesang kita 
pribadi mbaka pribadi
punapa sampun sami celak 
utawi dereng nyelak
dumateng panguwaosing Swarga. 

Kita ingkang sami nebih 
utawi sampun tebih, 
anggen kita lumampahan.
  Sampun mboten nyumerepi malih 
bab-bab panguwasaning Swarga- 
dumateng GUSTI  YESUS kemawon, 
kita asring tumindak geguyonan-
kita lumampah miturut pikajeng dhiri kita
piyambak,
dalasan lumawanan 
dumateng sadaya rancanganipun ALLAH

Kangge menapa kita ngenget-engeti
bab prekawis 
ingkang dereng lumampahan, 
karana bab GUSTI  YESUS menika 
anamung kandeg
ing cariyos kemawon- 
mboten nyata 
kanggening gesang kita. 

Lha makaten, 
isining manahing Prabu Herodes
anggenipun anggadhahi pamikir
 bab GUSTI  YESUS-  
SANG PANGUWAOS 
Kratoning Swarga. 

Kita sapindhah malih
kaengetaken lan
kaatag 
supadosa saged nilar 
ing sadaya bab prekawis
ingkang ndadosaken kita
rumaket kaliyan panguwaosing jagad 
dalasan sadaya isinipun. 

Sasaged-sagedipun, 
kita sami tumuju
tunggal pamikir- 
tunggal paningal lan 
tunggal pangrungu
ing dhawuh pangandikaning ALLAH.

Sabab,
bab Dhawuh pangandika punika  
kados dene GUSTI  YESUS PRIBADI 
ingkang rawuh 
ing jamanipun Prabu-prabu Herodes
sapiturutipun. 

Prabu Herodes 
anamung ngendelaken kekuasaan dhirinipun 
pribadi. 

Sumangga, 
kita sami nggetuni lan
balik wangsul
mireng-mirengaken-
ningal-ningali lan
mikir-mikiraken 
bab Kratoning Swarga
punapa karsaning ALLAH, 
kanggening gesang kita samangke.  

GUSTI  YESUS amberkahi kita.  



AMIN