Minggu, 30 Desember 2012

DIPANGGIL UNTUK MEMBERI DIRI


Ibadah Patunggilan Ibu-ibu
6 Agustus 2010




DIPANGGIL
UNTUK
 MEMBERI DIRI





1 SAMUEL  3 : 1 – 10



Ibu-ibu yang terkasih
Judul renungan
pada ibadah Penutupan Pekan Kebangunan Wanita
sore ini
adalah DIPANGGIL UNTUK MEMBERI DIRI

Firman TUHAN
yang kita baca tadi
 menceritakan tentang panggilan ALLAH
 kepada Samuel
Sebelum kita renungkan lebih lanjut
 ada satu pertanyaan :
Apa yang menyebabkan kita
tidak tanggap ketika dipanggil ?



Ibu-ibu yang terkasih
Dari pertanyaan itu
saya percaya
pasti ada jawaban tersendiri
 bagi ibu-ibu semuanya
Tentu jawaban
 tidak harus sama

Apa yang menyebabkan kita
 tidak tanggap ketika dipanggil ?
Salah satu jawabannya adalah
 karena kita
 tidak mendengar panggilan itu;
Tidak mendengar panggilan itu
tentu
juga disebabkan oleh beberapa hal,
mengapa ?

Antara lain
karena telinga kita tuli
sehingga tidak mendengar panggilan ,
 atau
karena suara panggilan itu pelan
yang menyebabkan kita tidak mendengar;
Bisa juga
 karena suara di sekitar kita gaduh-
 ramai
sehingga suara panggilan
 dikalahkan oleh kebisingan situasi
di sekitar kita

Paling tidak
hal-hal itulah
yang membuat suatu panggilan
tidak dapat di dengar
Karena tidak didengar
maka tidak ada tanggapan

Ada kemungkinan lain
mengapa panggilannya
 sengaja tidak kita tanggapi
dan sebagainya
yaitu karena yang memanggil
tidak kita kenal


Ibu-ibu yang terkasih
Namun yang dialami Samuel
adalah sesuatu yang berbeda
Ketika ALLAH memanggil Samuel.
“Samuel …
Samuel !”
Samuel mendengar panggilan
yang ditujukan pada dirinya
Samuel meresponnya-
Samuel menanggapinya
tetapi responnya salah
 Samuel mengira
bahwa suara
 yang yang didengar memanggilnya
 adalah suara Imam Eli

Hal ini bisa dipahami
karena Samuel
belum pernah mendengar suara TUHAN
Samuel
 tidak mengenal suara TUHAN
karena memang dia belum pernah berkomunikasi
secara langsung dengan TUHAN
Dia baru tahu
bahwa itu suara TUHAN
 setelah Imam Eli memberitahukan kepadanya

Samuel
 memang belum mengenal suara TUHAN
tetapi kecintaannya kepada TUHAN
 telah membuat dia
 bisa mendengar panggilan TUHAN
dan dapat meresponnya
Sehingga tanpa ragu lagi Samuel menjawab :
“Berbicaralah, sebab hambaMU ini mendengar”


Ibu-ibu yang terkasih
Kesediaan untuk mendengar
adalah langkah awal
untuk berkomunikasi dengan seseorang
Begitu juga dalam kehidupan kita

Kita bisa berkomunikasi dengan seseorang;
Langkah awalnya,
kita harus bersedia mendengar suara orang tersebut.
Barulah kita mulai berkomunikasi  

Tanpa kita mau mendengar
 tidak mungkin kita bisa berkomunikasi

Kesediaan Samuel
untuk mendengar apa saja
yang TUHAN Firmankan.
Ini ikut menentukan
 perjalanan sejarah bangsa Israel selanjutnya
Kita ingat Samuel
 adalah salah seorang nabi besar


Ibu-ibu yang terkasih
Bagaimana dengan kehidupan kita sekarang ini.
Apakah kita selama ini
 sudah menanggapi panggilan TUHAN ?
Kalau sudah,
puji TUHAN

Marilah kita laksanakan panggilan
dengan sungguh-sungguh
dan
 dengan penuh penyerahan diri
kepada TUHAN

Tetapi kalau belum.
Apa yang menjadi masalahnya ?
Apakah kita
tidak mendengar panggilanNYA ?

Kalau itu yang terjadi,
marilah mengoreksi diri kita
 masing-masing
Adakah telinga rohani kita tuli ?
Ataukah suara TUHAN telah dikalahkan
Dan
 telah teredam oleh kebisingan,
 kesibukan,
 dan
mungkin oleh masalah-masalah
 yang ada dalam kehidupan  kita
masing-masing
yang menjadi penyebab suara TUHAN
tidak terdengar


Ibu-ibu yang terkasih
Sebagaimana manusia,
kita sebagai ibu-ibu
memang ada dan mungkin banyak
memiliki kesibukan-kesibukan
dan bahkan mengalami
banyak masalah yang sedang terjadi
di dalam kehidupan kita

Bahkan
kita sebagai manusia
 tentu juga mengalami sesuatu masalah-
kesulitan-kesulitan
Baik itu masalah kecil,
 Besar
 bahkan masalah yang sangat besar
 dimana seakan-akan
 kita tidak bisa menerimanya
dan kita tidak sanggup menanggungnya

Misal :
Masalah ekonomi keluarga;
Adanya ketidak cocokan pendapat
dengan suami, isteri, anak ataupun sesama
 yang telah menjadikan satu masalah timbul;
Masalah mendidik anak yang beranjak remaja;
Masalah sakit yang selalu dirundung
kesakitan demi kesakitan
dan
 masih banyak lagi permasalahan
yang pernah atau sedang kita alami


Ibu-ibu yang terkasih
Bila kita menghadapi masalah
 yang ringan ataupun berat
Bagaimana cara kita
 untuk menghadapi atau menyelesaikannya ?

Saya percaya
 bahwa Ibu-ibu semuanya
memiliki jawaban terbaik dan benar
Yaitu segera datang kepada TUHAN YESUS
Dan
 segera memohon pertolongan…
seperti Ibu Hana (Ibunya Samuel)
 juga datang kepada TUHAN

Tetapi mengapa kita
dengan tidak mudah atau sangat sulit sekali
untuk mau datang
dengan sungguh-sungguh kepada TUHAN
Itikad dan sikap perbuatan baik
sulit kita tempuh bersama TUHAN
dan
terkadang kita mencari jalan lain
yaitu jalan di luar TUHAN YESUS

Sehingga kita
sering mengatakan dan merasakan :
 Walaupun  saya sudah berdoa berkali-kali
tetapi TUHAN
belum memberi pertolongan

Kita sering bersikeras memohon jawaban
agar ada yang berubah;
Dahulu putus asa
sekarang putus asa;
Dahulu kekurangan
sekarang masih kekurangan,
 selalu ada kesulitan  dan kekecewaan
yang belum terselesaikan

Semua ini
adalah  kekurangan atau kesalahan kita
sebagai manusia
Kita sering bersikeras memohon
dan bahkan
 memaksa kepada TUHAN
agar cepat memberi pertolongan

Sangat mungkin
kita sering kali
kita hanya meminta,
memohon
 tetapi tidak pernah memperhatikan panggilan TUHAN
 bahkan
kita lupa
untuk melaksanakan
 perintah Firman TUHAN

Sebenarnya
TUHAN menghendaki kepada umat
 untuk melakukan segala sesuatunya
 dengan sabar,
 dengan penuh percaya
dan
dengan sungguh-sungguh


Ibu-ibu yang terkasih
Marilah kita intropeksi diri
Apakah diri kita masing-masing
sudah mendengar,
sudah menanggapi
 serta
sudah melaksanakan panggilan TUHAN ?

Karena saat inilah
saatnya untuk datang
 memberikan diri
dan
menyediakan diri
kepada TUHAN

Saat ini
mungkin kita juga tidak mendengar
suara TUHAN secara langsung
tetapi FIRMAN yang tertulis
di dalam Alkitab;
Firman yang kita renungkan bersama
 secara jelas
langsung berbicara kepada kita;
Apakah kita tidak mendengarkan suara TUHAN ?

Masalah sesungguhnya :
Apakah kita bersedia mendengar dan bersedia merespon.
Sekali lagi
 apakah kita bersedia memberikan diri
 bagi TUHAN
seperti halnya Samuel ?

Rasul Paulus
 di dalam  1 KORINTUS 6 : 19 – 20
mengingatkan dan menegaskan
bahwa tubuh kita
adalah bait ROH KUDUS
oleh karena itu,
 ALLAH ingin berkarya
di dalam dunia ini
melalui keberadaan kita.

 Kita sudah menjadi miliknya
karena kita
telah dibayar lunas
 dengan harga yang ditentukan
 oleh ALLAH sendiri

Sebagai milik ALLAH
 tidak ada alasan lagi bagi kita
untuk tidak segera mendengar
 dan
tidak segera merespon panggilanNYA

Memang diantara kita
 masih ada yang kurang menyadari
bahkan ada yang tidak mau mengaku
bahwa hidup kita
adalah milik TUHAN

Kita tetap merasa
bahwa hidup ini
 adalah milik kita sendiri,
tubuh ini adalah milik kita sendiri

….
‘’Wong anak-anakku dhewe/
tanganku dhewe/
sakit-sakitku dhewe/
Bah aku nglakoni ngono-
bah nglakoni ngene/
terserah aku dhewe’’

(anak-anak, tangan, sakit penyakitku
 adalah milikku sendiri;
Biar aku hidup seperti apa, terserah aku)

Kita memang memiliki kebebasan
Kita memang diberi kebebasan
untuk manata dan memaknai hidup ini.
Tetapi kebebasan seperti apa ?

Rasul Paulus  tegaskan
 di dalam 1 KORINTUS 6 : 12 – 13
 sebagaimana seorang yang telah dimerdekakan
 oleh darah KRISTUS
dan kita
 memang telah dibebaskan
dari berbagai ikatan

Namun Paulus mengingatkan
agar kita tidak mengumbar kebebasan itu
 untuk menuruti hawa nafsu
 atau
membuat diri kita
kembali kepada perhambaan dosa.
 Hendaknya
kita mau menyerahkan hidup
 bagi TUHAN

Sebagaimana TUHAN YESUS telah memanggil para murid
untuk menjadi rekan sekerjaNYA

Panggilan TUHAN YESUS
 kepada kita
adalah suara TUHAN YESUS secara lisan
memang tidak sejelas panggilanNYA
seperti terjadi kepada Samuel;
Tetapi itu pasti- dan jelas
TUHAN YESUS memanggil kita semua
  di dalam panggilanNYA yang kudus

Kita diciptakan dan dilahirkan
 dengan keunikan serta telenta bermacam-macam
Mari kita kembangkan
dan
kita berlakukan dengan benar

Apabila talenta dan kebisaan yang kita miliki
 kita pendam,
kita pergunakan untuk diri sendiri

Ada guyonan-
 ada perkataan lucu
 jika kita pikir secara serius :
‘Lek duwekmu ya duwekku
lha lek duwekku ya duwekku dhewe
(Kalau milikmu adalah milikku
 dan milikku adalah milikku sendiri)

Ini salah;
 Inilah yang menjadi alasan sebab
Mengapa TUHAN
mengambil kembali kemampuan-
kebisaan dari kita
dan kita benar-benar kehilangan talenta pemberianNYA
akhirnya kita tidak bisa apa-apa

ALLAH memiliki tujuan
di dalam memberikan talenta dan kebisaan
kepada kita;
TUHAN ingin menyempurnakannya
 ketika kita pergunakan
dan
kita kembangkan
di dalam kehidupan ini

TUHAN ALLAH
berusaha membuat diri kita tersadar
untuk dapat menerima panggilan dan penugasan.
Panggilan bisa sama
 tetapi tugas berbeda

Hanya dengan cara
 memelihara  hubungan dan komunikasi 
yang benar dan secara terus menerus 
dengan ALLAH;
Kita akan dapat dibuat menjadi semakin peka
dan semakin mengenal suara panggilanNYA
dan
mendengar panggilanNYA

Ketika kita sungguh-sungguh
mau merespon panggilanNYA

Seperti Samuel;
Kita akan dikaryakan-
kita akan dipakai
 untuk mewujud nyatakan karyaNYA
 di tengah lingkungan kita
 berada


Ibu-ibu yang terkasih
Masih ada waktu
  dan masih banyak kesempatan
untuk mengenal suara TUHAN
dan
 mendengar panggilan TUHAN

Mari
 kita usahakan
 senyampang belum terlambat

Caranya
 dengan memohon pertolongan ROH KUDUS
kiranya itu semua
boleh terjadi atas hidup kita

TUHAN memberkati

AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jadikan dan berikan komentar anda sebagai refleksi diri bukannya mengomentari kejelekan dan kekurangan kami