Kamis, 11 Februari 2010

BERJUANG UNTUK HIDUP



EFESUS 2 : 4 - 10










Bapak, Ibu, Saudara yang mengasihi

dan di kasihi TUHAN YESUS

Terpujilah ALLAH kita

yang telah mengasihi kita sekalian

ALLAH yang penuh rahmat dan berkat karunia

IA yang telah mencurahkan berkat kasih sayangNYA

yang tidak terhingga dan

tidak membutuhkan perjuangan bagi kita

di dalam mendapatkan berkat-berkat kesempurnaan

di dalam hidup yang kekal dan selama-lamanya


Bapak, Ibu, Saudara yang terkasih

Seumpama

kita ini diperumpamakan

dengan kisah seorang ibu

yang sudah renta dan

lanjut usianya

tepatnya ia disebut seorang nenek tua ….

yang tengah berjualan

di sebuah pasar tradisional yang kumuh ,

becek,

kotor dan

bau

Dia duduk dengan setia

di atas tikar

ia menawarkan barang dagangannya epada setiap orang

demi sesuap nasi

tanpa menghiraukan keadaan

di mana ia sedang berada dan

haripun semakin panas

sebab siang sudah datang

terik matahari tidak menghalangi tekadnya

demi sesuap nasi

dengan peluh yang menetes ….

keringat itu

menandakan juga ……..

bahwa ia sudah letih tetapi

ia tidak hiraukan


Bapak, Ibu, Saudara

Seumpama kita

seperti gambaran itu

tidak ada salahnya …

kita kita juga berjerih payah

bekerja keras

membanting tulang

demi kelangsungan hidup ini


Bapak, Ibu, Saudara

Seandainya kita bayangkan …..

kehidupan ini ada

karena tuntutan dari keinginan

untuk mencukupi kebutuhan hidup

betapa dahsyatnya seseorang

ia sudah berjuang

demi kehidupan ini

keluargapun rela ditinggalkan

untuk sementara waktu

beberapa waktu ia tinggalkan

karena tuntutan dari pekerjaan

yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu

siang malam ia terus bekerja keras


Bapak, Ibu, Saudara yang terkasih

Seperti itukah

kenyataan hidup ini

dengan perjuangan yang keras dan

semuanya akan didapat ?


Bapak, Ibu, Saudara yang terkasih

di dalam TUHAN YESUS

Semuanya ada dan

diadakan

untuk mencukupi segala kebutuhan

selama kita tinggal dan hidup di dunia ini

Bila kita renungkan lebih dalam dan

mendalam lagi

pastilah kita memahami …

bahwasannya kehidupan jasmani ini

akan berakhir ….

ketika kita dipanggil pulang atau meninggal

Kematian itu akan menjemput kita

dan mengakhiri segala sesuatu

yang seharusnya kita pahami secara sungguh-sungguh :

Tidak ada yang terbawa

di saatnya kita pulang, atau mati

Kehidupan ini berakhir

dengan kerja keras kita

dengan kegigihan kita

di dalam berjuang untuk mempertahankan hidup


Bapak, Ibu, dan Saudara

Seandainya

kita tidak mengenal KRISTUS

TUHAN YESUS yang sangat mengasihi kita

Apakah kehidupan ini akan berakhir sampai di situ ?

Kematian yang kekal

yang menantikan kita

yang tidak memberikan suatu pengharapan akan jerih payah kita

selama bekerja di dunia ini,

betapa kita sudah bekerja keras

membanting tulang

tetapi berakhir sampai di situ !


Bapak, Ibu, Saudara yang terkasih

Seperti pemahaman yang sama

dimiliki oleh orang-orang dunia ini :

Kehidupan itu

harus diisi dengan perjuangan yang keras

untuk mendapatkan hasil yang maksimal

Tetapi orang-orang dunia ini

kurang memahami

betapa kehidupan ini

ada kekekalannya,

tidak berakhir sampai kita meninggal

tetapi ada kelanjutannya

kehidupan yang kekal

yang sama dengan kematian yang kekal,

dan selama-lamanya

Kehidupan yang kekal itu

kita pahami dan

telah kita imani bersama

di dalam pengenalan kita

akan JURU SELAMAT

PENEBUS DOSA dan

SANG HAKIM

yang menentukan bagi kita

dimana kita

seharusnya berada

saat kita nanti mengakhirti kehidupan di dunia ini

Di kekekalankah atau di kefanaan ?

Yang selama-lamanyakah ?

atau di keadaan yang sementara ?

Yang selamanyakah kita hidup ?

atau selamanyakah kita akan mati ?

Kekekalan itu ada

ketika kita memahami

akan kasih karunia ALLAH di dalam kehidupan ini

Banyak orang yang melalaikan hidup

yang sesungguhnya

yang pasti

akan dialaminya

setelah kehidupan di dunia ini

Setelah batas kematian itu ada

dan terjadi di dalam hidupnya

Banyak kalangan memahami

itu adalah sesuatu rahasia

yang belum terungkap dan yang pasti akan terjadi

Beberapa agama dan kepercayaan memahaminya

tetapi usaha keras ……

untuk mendapatkan kehidupan yang kekal itu

dengan banyak cara :

seperti yang mereka pahami

Ada yang memahaminya :

asalkan kita melakukan kebajikan-kebajikan dan

kebaikan-kebaikan selama hidup di dunia ini

itu adalah modal untuk meraih kehidupan yang lebih baik lagi

setelah kematian menjemput

Tetapi ada pula yang memahami :

hanya dengan mengandalkan dan

melakukan semua syariat dan ajaran agama

ia akan memiliki modal

dan tabungan menumpuk

yang akan berguna bagi hidupnya kelak

setelah meninggal dunia

Pahala dan upah

jerih payahnya

selama di dunia ini …

Adalah karena kebaikan,

kebajikan atau

ketaatan dan ketaatan

di dalam menjalani syareat dan ajaran agama

Itu semua akan membantu menemukkan

dan mendapatan kehidupan yang kekal itu …….


Bapak, Ibu, Saudara yang terkasih

Sumber kehidupan kita adalah ALLAH

Yang telah menciptakan kehidupan ini

di dalam KRISTUS TUHAN; YESUS

kita telah diciptakan dan

telah diperbaharui

menjadi ciptaan yang baru

yang lama sudah lenyap

yang baru ada di dalam KRISTUS TUHAN

di dalam YESUS

yang menjadi penyelamat kehidupan kita masing-masing


Bapak, Ibu, Saudara yang terkasih

Satu hal yang berbeda

dengan ajaran di dunia ini :

bila orang-orang dunia berusaha menyeimbangkan kehidupan duniawi ini

dan dengan berbagai cara

untuk mempersiapkan diri demi masa depannya kelak

Tetapi orang-orang dunia ini

juga sering kali lebih mengutamakan dan

lebih tepatnya disebut …..

sangat mudah lupa akan masa depannya

karena di dalam praktek kehidupannya

mereka lebih mengutamakan dan

mementingkan kehidupan saat ini saja

Apakah kita juga demikian ?



Bapak, Ibu, dan Saudara

Sepertinya …….

Bagi kita tidaklah sulit

untuk melakukan persiapan-persiapan

menjelang atau menghadapi masa depan itu

Mempersiapkan masa depan itu

tidaklah sesulit kita memperjuangkan hidup sekarang ini

ALKITAB yang menjadi sumber pengenalan kita

akan TUHAN YESUS dan

ALLAH PRIBADI yang telah menjadi FIRMAN YANG HIDUP

Secara jelas di ayat 8 menyatakan ……..

Sebab karena kasih karunia

kamu diselamatkan oleh iman;

itu bukan hasil usahamu,

tetapi pemberian ALLAH

Alkitab menjelaskan kepada kita

bahwa hidup yang kekal itu

tidak diperoleh hanya karena perjuangan dan kerja keras,

karena harganya –

harga dari sebuah …kehidupan yang kekal itu

sangat terlalu mahal dan

tidak mungkin terbeli dan kita beli.

Maka dari pada itu

iman percaya kita

mengamini dan

membenarkan

bahwa ALLAHlah

yang berinisiatif atau

mengambil sikap

untuk memberikan hidup yang kekal itu

secara Cuma-Cuma kepada manusia.

Cuma-Cuma

bukan berarti

gratisan,

obralan atau

murahan

tetapi Cuma-cuma itu berarti ….

hanya oleh ALLAH kepada manusia

telah diberikan kehidupan yang kekal itu,

hanya karena kekayaan rahmat ALLAH saja